Saragih, Dinda Apriani
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Ragam Bahasa Dan Identitas Pada Masyarakat Tutur Di Etnik Batak Toba : Analisis Sosiolinguistik Purba, Asriaty; Saragih, Risdo; Saragih, Dinda Apriani; Sitompul, Yulia Saftania; Hutagalung, Andreas
Kopula: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Vol. 7 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/kopula.v7i1.6422

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam hubungan antara ragam bahasa dan kaitannya dengan pembentukan identitas pada masyarakat tutur di etnik Batak Toba. Melalui pendekatan sosiolinguistik, ragam bahasa sebagai manifestasi dari identitas sosial tetapi juga cerminan nilai-nilai, norma, dan sejarah suatu komunitas. Analisis ini akan mengkaji variasi bahasa yang digunakan dalam berbagai konteks sosial, mulai dari interaksi sehari-hari dalam keluarga hingga dalam ranah publik seperti komunitas adat atau pertemuan formal. Selain itu, penelitian ini juga akan mengidentifikasi faktor-faktor sosial budaya dan histori yang secara signifikan mempengaruhi penggunaan ragam bahasa tertentu, seperti status sosial, usia, pendidikan, dan kontak bahasa. Dengan demikian, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika bahasa dan identitas pada masyarakat Batak Toba. Dengan memahami ragam bahasa yang digunakan, kita dapat lebih menghargai kekayaan budaya dan keragaman bahasa di Indonesia. Hasil penelitian ini tidak hanya relevan bagi kajian sosiolinguistik, tetapi juga memiliki implikasi yang luas bagi pemahaman tentang keberagaman budaya dan pentingnya pelestarian bahasa daerah ditengah arus globalisasi.
Analisis Manajemen Dalam Upacara Adat Mbaba Belo Selambar Etnik Batak Karo : Kajian Sejarah Adat Dan Budaya Sitompul, Yulia Saftania; Saragih, Dinda Apriani; Hutauruk, Febri Ola; Harefa, Evelina; BrSimatupang, Nori Marta Marselina; Tampubolon, Flansius
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol 10, No 2 (2025): JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala (Juni)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jupe.v10i2.8854

Abstract

This study examines the analysis of management in the traditional ceremony of Mbaba Belo Selambar, as one of the cultural traditions in the Batak Karo community. Mbaba Belo Selambar is a traditional ritual that has a deep meaning in the social structure system of the Batak Karo community. In this context, it can be explained how the concept of Mbaba Belo Selambar in the socio-cultural structure of the Batak Karo community and the values contained in the Mbaba Belo Selambar ceremony in the Batak Karo community. This study aims to examine in depth the concept of Mbaba Belo Selambar in the socio-cultural structure of the Batak Karo community and identify the values contained therein. This research method uses a qualitative approach with data collection on secondary data sources from literature studies and documents on Batak Karo cultural literature. Data collection techniques include in-depth interviews: conducting structured and semi-structured interviews with key informants of Mbaba Belo Selambar practices in various social contexts. The results of this study indicate that Mbaba Belo Selambar has a complex cultural management structure involving rakut sitelu in the Batak Karo community, including traditional elders, and local communities. This practice is managed through a mutual cooperation system that reflects the strong values of social solidarity in Karo culture. This study contributes to the understanding of the dynamics of traditional cultural management in the context of Indonesian society, especially in terms of how ethnic communities maintain and manage their cultural heritage. 
Comparison Of The Lyrics Of The Song Rudang-Rudang Kegeluhen Of The Karo Batak Ethnic With The Song Margogo Ijur Bari Of The Toba Batak Ethnic Hutauruk, Febri Ola; Saragih, Dinda Apriani; Sitompul, Yulia Saftania; Sinulingga, Jekmen
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol 10, No 2 (2025): JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala (Juni)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jupe.v10i2.8947

Abstract

This study aims to examine the intrinsic elements and identify the similarities and differences in the lyrics of the song Rudang-Rudang Kegeluhen Ethnik Batak Karo with the lyrics of the song Margogo Ijur Bari Ethnik Batak Toba. This study is included in the type of qualitative descriptive research with a comparative literature approach. The data collection technique used is the reading and note-taking technique. The researcher read both song lyrics and noted the similarities and differences between the two song lyrics. The data analysis technique uses an interactive technique that includes the process of data reduction, data display and drawing conclusions. The results of the study show that the two songs have similarities and differences. The similarities between the two songs lie in the character values of a child expressing gratitude and appreciation for their parents for their love and sacrifice. The differences between the two songs can be seen in terms of the story that the lyrics of the song Rudang-rudang kegeluhen tell more about a child who realizes how important the role of parents is in his life. In addition, the lyrics of the song Margogo Ijur Bari tell of a child expressing gratitude for the love, sacrifice, and character that has been given by his parents. 
Makna Tradisi Mbesur-Mbesuri (Tujuh Bulanan) Pada Masyarakat Batak Karo Saragih, Dinda Apriani; Hutauruk, Febri Ola; Sitompul, Yulia Saftania; Sari, Indah; Purba, Asriaty
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tradisi mbesur-mbesuri atau dikenal dengan "tujuh bulanan" merupakan ritual kehamilan yang masih dilestarikan dalam budaya Batak Karo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna yang terkandung dalam tradisi mbesur-mbesuri sebagai upacara tujuh bulanan serta memahami nilai budaya yang diturunkan melalui ritual ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data pada sumber data sekunder dari studi pustaka serta dokumen terhadap literatur budaya Batak Karo. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Cingkes Kecamatan Dolok Silau, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi ini memiliki makna penting dalam kehidupan masyarakat. Ritual ini mengandung nilai perlindungan spiritual bagi ibu dan bayi dalam kandungan, permohonan keselamatan selama proses persalinan, dan pengharapan kelahiran yang lancar. Secara filosofis, angka tujuh dalam tradisi ini melambangkan kesempurnaan dan keberkahan dalam keyakinan masyarakat Batak Karo. Mbesur-mbesuri berfungsi sebagai media penguatan ikatan kekerabatan, di mana seluruh anggota keluarga besar berkumpul untuk memberikan dukungan moral dan spiritual kepada ibu hamil.
Analisis Teks Naskah Pada Legenda Aek Situmandi Kajian : Filologi Sitompul, Yulia Saftania; Saragih, Dinda Apriani; Hutauruk, Febri Ola; Herlina, Herlina
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji untuk menganalisis struktur teks dan kandungan makna dalam naskah legenda Aek Situmandi melalui pendekatan kajian filologi. Legenda Aek Situmandi merupakan salah satu cerita tentang legenda percintaan tragis seorang gadis cantik bernama Boru Situmandi dari marga Hutabarat yang berasal dari Tapanuli Utara, Sumatera Utara, dengan seorang siluman ular yang tertarik oleh kecantikan nya saat Boru Hutabarat sedang membuat tenun di dekat sungai Aek Situmandi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan transliterasi, transkripsi, dan penyuntingan teks pada cerita Aek Situmandi. Metode penelitian yang digunakan pendekatan kualitatif dengan analisis tekstual pada pendekatan filologi untuk mengkaji format deskripsi dimana kerangka standar bertujuan untuk menganalisis naskah bersejarah. Sumber data penelitian berupa teks naskah legenda Aek Situmandi, bahasa Batak Toba yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber, baik dari tradisi lisan maupun dokumentasi tertulis yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa legenda Aek Situmandi memiliki struktur naratif yang khas dengan pola alur yang mengikuti tradisi penceritaan folklor Batak.