Marpaung, Jonathan Halomoan
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Struktur Atap Rumah Bolon pada Etnik Batak Toba Kajian: Semiotika Sibarani, Tidora Putri; Situmorang, Putri Adelina; Marpaung, Jonathan Halomoan; Sinulingga, Jekmen; Silaban, Immanuel
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol. 13 No. 2 (2024): Jurnal Pendidikan Bahasa
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/bahasa.v13i2.8497

Abstract

Penelitian ini mengkaji struktur atap rumah Bolon pada masyarakat Batak Toba melalui pendekatan semiotika. Rumah Bolon, sebagai representasi budaya Batak Toba, mencerminkan nilai-nilai sosial, spiritual, dan estetika yang terintegrasi dalam desain arsitekturalnya. Atap, sebagai elemen kunci, tidak hanya berfungsi secara struktural tetapi juga memiliki makna simbolis yang dalam. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan semiotika interpretatif, melakukan observasi lapangan, wawancara mendalam dengan tokoh adat, dan studi dokumentasi di wilayah inti pemukiman Batak Toba. Penelitian ini menggunakan analisis semiotika untuk mengungkap tanda-tanda yang terdapat pada bentuk dan ornamen atap, serta bagaimana mereka berkontribusi pada identitas budaya Batak Toba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur atap rumah Bolon mencerminkan hierarki sosial dan filosofi kehidupan masyarakat Batak Toba. Tujuan analisis struktur atap rumah bolon Etnik Batak Toba dalam kajian semiotika adalah untuk memahami makna simbolis yang terkandung dalam desain bentuk atap.Variasi bentuk atap, seperti atap limas dan atap perisai, tidak hanya menunjukkan keindahan estetis, tetapi juga memiliki arti mendalam terkait dengan tradisi dan kepercayaan lokal. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memahami kompleksitas arsitektur tradisional sebagai sistem komunikasi budaya yang dinamis, serta menegaskan signifikansi pendekatan semiotika dalam mengeksplorasi warisan budaya arsitektur Batak Toba
Analisis Cerita Rakyat Sibontar Mudar Etnik Batak Toba dengan Cerita Rakyat Putri Dewa Gunung Lumut Etnik Batak Pakpak Kajian : Sastra Bandingan Situmorang, Putri Adelina Br; Sibarani, Tidora Putri; Marpaung, Jonathan Halomoan; Sinulingga, Jekmen
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.28505

Abstract

Penelitian ini menganalisis perbandingan dua cerita rakyat dari etnik Batak yang berbeda, yaitu Sibontar Mudar dari Batak Toba dan Putri Dewa Gunung Lumut dari Batak Pakpak. Melalui pendekatan sastra bandingan, penelitian bertujuan mengidentifikasi persamaan dan perbedaan struktural, tematik, dan nilai budaya dalam kedua cerita. Metode analisis deskriptif komparatif digunakan untuk mengkaji unsur intrinsik meliputi alur, tokoh, latar, tema, serta unsur ekstrinsik berupa nilai sosial, budaya, dan moral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun berasal dari sub-etnik berbeda, kedua cerita memiliki kesamaan struktur naratif dan nilai universal seperti kepahlawanan, cinta kasih, dan keadilan. Namun, terdapat perbedaan dalam penyampaian pesan moral dan penggambaran karakter yang mencerminkan keunikan budaya masing-masing etnik. Penelitian ini diharapkan memperkaya khazanah sastra Nusantara dan memberikan pemahaman mendalam tentang kearifan lokal masyarakat Batak dalam konteks pelestarian warisan budaya tradisional.
Tradisi Bona Taon dalam Adat Batak Toba : Kajian Wacana Struktural Sinulingga, Jekmen; Simanjuntak, Reydwinata; Marpaung, Jonathan Halomoan
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini berjudul kajian kultural Tradisi Bona Taon. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara struktural pada Tradisi Bona taon dalam adat Batak Toba. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Bonataon adalah tradisi penting dalam masyarakat Batak Toba yang merayakan pergantian tahun dengan berbagai ritual dan simbol. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji makna, fungsi, dan dinamika tradisi bona taon dalam konteks budaya Batak Toba. Dan bertujuan untuk memahami pola dan makna yang terkandung dalam tradisi ini. Metode yang digunakan meliputi observasi, wawancara mendalam, dan analisis teks. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode etnografi, penelitian ini menemukan bahwa bona taon memiliki peran penting dalam memperkuat identitas budaya, mempererat hubungan sosial, dan sebagai sarana spiritual dan mencerminkan hubungan sosial, nilai-nilai budaya, dan sistem kepercayaan masyarakat Batak Toba. Studi ini berkontribusi dalam memperkaya pemahaman tentang budaya Batak Toba dan memperlihatkan pentingnya tradisi dalam menjaga keberlangsungan identitas budaya. Namun, modernisasi membawa tantangan yang signifikan terhadap kelestarian tradisi ini.
Legenda Sibontar Mudar Kajian Sosiologisastra Situmorang, Putri Adelina Br; Sibarani, Tidora Putri; Marpaung, Jonathan Halomoan; Sinulingga, Jekmen; Sibarani, Thomson
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji legenda Sibontar Mudar dari perspektif sosiologi sastra untuk mengungkap nilai-nilai sosial budaya dan fungsinya dalam masyarakat Batak Toba. Legenda Sibontar Mudar merupakan cerita rakyat yang mengisahkan seorang gadis bernama Sibontar Mudar yang dikutuk menjadi batu karena melanggar pantangan adat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra. Data diperoleh melalui studi pustaka dan analisis teks . Hasil penelitian menunjukkan bahwa legenda ini mengandung nilai-nilai sosial seperti ketaatan pada orang tua, penghormatan terhadap adat istiadat, dan konsekuensi pelanggaran norma sosial. Analisis ini menyoroti beberapa aspek penting, seperti struktur sosial masyarakat Batak yang didasarkan pada sistem kekerabatan dan gotong royong. Tradisi pesta gendang tidak hanya berfungsi sebagai acara budaya, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat ikatan antar marga dan menjaga solidaritas sosial. Selain itu, nilai-nilai spiritualitas dan kepercayaan animistik masyarakat Batak terlihat pada karakter Guru Sodungdangon, yang berperan sebagai penyelamat sekaligus simbol dari kekuatan supernatural yang dihormati. Legenda ini juga berfungsi sebagai media pendidikan moral, kontrol sosial, dan pemertahanan identitas budaya Batak Toba. Struktur sosial masyarakat tercermin dalam hubungan antar tokoh dan peristiwa dalam legenda. Penelitian ini memberikan pemahaman tentang peran sastra lisan dalam membentuk dan mempertahankan nilai-nilai sosial budaya masyarakat Batak Toba.
Morphological System of the Simalungun Batak Language: A Study of Generative Transformation Simarmata, Murni; Silaban, Immanuel; Silaban, Ridho Wahyu Cristian; Hutaglung, Andreas Alessandro; Pandiangan, Johannes; Marpaung, Jonathan Halomoan
Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 6 (2025): November 2025: in progress
Publisher : Raja Zulkarnain Education Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55909/jpbs.v4i6.924

Abstract

The purpose of this research is to study the morphological structure of the Toba Batak language from the perspective of generative transformation studies. The primary issue in this microlinguistic research is the process of word formation through the mechanisms of affixation, reduplication, and composition. Previous research on word forms in the Simalungun Batak language has been based on structural morphological theory, which only examines linguistic phenomena superficially. Therefore, linguistic phenomena that actually occur in the field are often overlooked because the theories used are unable to fully explain them. This research uses a qualitative descriptive method. This approach was chosen because it aims to describe in depth and structure phenomena related to word structure in the Simalungun Batak language (BBS) from the perspective of Generative Morphology Theory. The results of this study indicate that the morphological system of the Simalungun Batak language describes in depth and structure phenomena related to word structure in the Simalungun Batak language (BBS) from the perspective of Generative Morphology Theory. The first issue in this research is the process of word formation through the mechanisms of affixation, reduplication, and composition, which only examines linguistic phenomena superficially.