Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

INTERVENSI KESEHATAN MENTAL YANG EFEKTIF DI NEGARA BERKEMBANG: TINJAUAN LITERATUR Nabilah, Hanifah; El-Tsana, Ashfiya Vi'aqila; Abdillah, Ratu Puanurani Anggitya; 'Aisy, Afifah Rohadatul; Wasir, Riswandy
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 9, No 2 (2024):
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v9i2.48186

Abstract

Individu dapat dikatakan sehat apabila empat aspek kehidupannya terpenuhi, yakni sehat jasmani, rohani, mental, dan ekonomi. Kesehatan mental menjadi krusial saat ini mengingat kemajuan zaman yang memungkinkan beralihnya kebutuhan manusia dari waktu ke waktu. Berangkat dari kebutuhan individu terhadap Kesehatan mental, menggagas intervensi – intervensi yang yang berkenaan langsung dengan isu tersebut. Tujuan literatur untuk memberikan pandangan terbaru mengenai kondisi penelitian terkini mengenai intervensi efektif berkaitan dengan kesehatan mental di negera berkembang yang dapat diimplimentasikan dan menjadi tinjauan kritis. Literatur diperoleh menggunakan perangkat lunak, seperti googlescholar, Science Direct, Pubmed berdasarkan kata kunci dari topik yang telah ditentukan, kemudian konten akan diseleksi sesuai dengan kriteria yang sesuai tujuan. Hasil menunjukan bahwa isu Kesehatan mental di negara berkembang lebih tinggi dibanding negara maju, hal tersebut dipengaruhi oleh diskriminasi yang diterima penderita gangguan jiwa. Keterbatasan dan ketidakmerataan dalam ketersediaan fasilitas pelayanan Kesehatan mental, beserta kualitas layanan yang masih kurang memadai, merupakan isu yang mencolok di negara – negara berkembang. Psikoedukasi dalam sektor digital menjadi alternatif intervensi yang inovatif dalam menangani isu kesehatan mental. Implementasinya yang cenderung mudah dan tidak memerlukan banyak sumber daya manusia, menjadi keunggulan untuk diterapkan di negara berkembang yang memiliki keterbatasan pakar yang terkait. Akses yang mudah dan jangkauan yang luas juga menjadi salah satu keunggulan dari psikoedukasi sektor digital. Kata Kunci: Intervensi Kesehatan Mental, Negara Berkembang, Efektif, Akses, Sumber Daya Terbatas.
Peran digitalisasi dalam implementasi manajemen risiko asuransi kesehatan El-Tsana, Ashfiya Vi'aqila; Nabilah, Hanifah; Wasir, Riswandy; Arbitera, Cahya
Indonesian Journal of Health Science Vol 5 No 2 (2025)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v5i2.1464

Abstract

Perkembangan teknologi digital yang pesat telah mendorong industri asuransi kesehatan untuk beradaptasi dengan cara baru dalam mengelola risiko yang lebih inovatif dan efektif. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi implementasi manajemen risiko yang inovatif dan berbasis digital dalam bisnis asuransi kesehatan di Indonesia. Literatur diperoleh dari Google Scholar dan PubMed menggunakan kata kunci terkait, kemudian diseleksi sesuai kriteria dan tujuan studi. Hasil menunjukkan bahwa digitalisasi meningkatkan efektivitas manajemen risiko asuransi kesehatan dengan memanfaatkan big data, artificial intelligence (AI), dan blockchain untuk analisis risiko yang lebih akurat dan proses klaim yang lebih efisien. Namun, penerapan digitalisasi di perusahaan asuransi kesehatan masih menghadapi berbagai tantangan yang perlu diatasi. Melalui pendekatan strategi yang inovatif, perusahaan asuransi kesehatan dapat memanfaatkan teknologi digital secara optimal untuk memperkuat sistem manajemen risiko dan meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan dan merumuskan strategi-strategi inovatif baru yang sesuai dengan perkembangan teknologi di masa yang akan datang.
Menutup kesenjangan kesehatan: Peningkatan kesetaraan akses dan kualitas layanan kesehatan Nabilah, Hanifah; El-Tsana, Ashfiya Vi'Aqila; Wasir, Riswandy
Indonesian Journal of Health Science Vol 5 No 3 (2025)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v5i3.1511

Abstract

Ketimpangan akses dan kualitas layanan kesehatan masih menjadi tantangan yang sistemik di Indonesia, terutama bagi kelompok rentan. Perbedaan pendapatan, tingkat pendidikan, dan lokasi geografis memperburuk utilisasi layanan dan luaran kesehatan. Kajian ini bertujuan untuk menelaah faktor struktural penyebab ketimpangan, mengevaluasi keterbatasan kebijakan yang ada seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), serta mengidentifikasi strategi peningkatan kesetaraan yang dapat diterapkan. Tinjauan pustaka dilakukan terhadap enam sumber nasional dan internasional yang terbit pada 2016–2025. Hasil menunjukkan bahwa hambatan yang berkelanjutan—termasuk ketimpangan infrastruktur, keterbatasan distribusi tenaga kesehatan, dan pelaksanaan kebijakan yang belum terintegrasi—masih menghambat pencapaian kesetaraan. Harmonisasi kebijakan, optimalisasi alokasi sumber daya, dan pemanfaatan teknologi digital seperti telemedicine merupakan komponen penting dalam upaya mempersempit kesenjangan layanan. Pendekatan lintas sektor yang terkoordinasi diperlukan untuk membangun sistem kesehatan yang lebih inklusif dan tangguh.
Health system transformation in Indonesia: Implementation and challenges of six policy pillars El-Tsana, Ashfiya Vi'aqila; Alvianty, Rizka Ayu; Octaviani, Putri; Syahidah, Raisha; Wasir, Riswandy
Indonesian Journal of Health Science Vol 5 No 3 (2025)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v5i3.1548

Abstract

Indonesia’s health system transformation is structured around six strategic pillars: primary care, referral services, system resilience, financing, human resources, and health technology. This study aims to assess the implementation progress and challenges associated with these pillars. A literature review was conducted using national and international databases (Google Scholar and ScienceDirect), focusing on peer-reviewed articles published between 2016 and 2025. Four studies were selected based on inclusion criteria that emphasized relevance to Indonesia’s health system transformation agenda. The review identified key challenges, including limited digital infrastructure, uneven distribution of the health workforce, rigid financing mechanisms, particularly within Public Service Agency (BLU) institutions and weak intersectoral coordination. Many facilities remain unprepared for digital integration, particularly the implementation of Electronic Medical Records (EMR). Although some improvements have been observed, structural barriers continue to hinder the overall progress. Strengthening digital readiness, enhancing workforce capacity, adopting more flexible budgeting mechanisms, and improving coordination, especially through platforms such as SATUSEHAT are recommended as strategic responses. However, this study has several limitations, such as the limited availability of articles that cover all six pillars comprehensively and most of the studies used emphasize legal and administrative aspects rather than specific analysis in the health sector. These limitations limit the generalization of the findings. These findings are expected to inform more adaptive and equitable health policy reforms in Indonesia.
Penyuluhan Mencegah Cyberbullying melalui Pemanfaatan Media Sosial Secara Bijak di SD Islam PB Soedirman Karimah, Amani Shofi; Nabilah, Hanifah; El-Tsana, Ashfiya Vi'aqila; Abdillah, Ratu Puanurani Anggitya; 'Aisy, Afifah Rohadatul; Safitri, Novia Jasmine Cecillia; Kirana, Rara Ayu Candra; Pohan, Salwaa Alifah Destyana; Ciptaningrum, Anggraeni Dian; Kurnia, Inara Perdana; Fakhira, Najla Adelia; Hardiyanto, Lutfi
Alamtana: Jurnal Pengabdian Masyarakat UNW Mataram Vol 5 No 1 (2024): Edisi Mei 2024
Publisher : LPPM UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jaltn.v5i1.2012

Abstract

Kalangan pelajar khususnya pelajar sekolah dasar yang sudah melek internet bahkan menjadi pengguna media sosial tetapi belum memiliki pemahaman tentang konsekuensi perilaku online, bisa menjadikan dirinya sebagai korban atau pelaku cyberbullying, yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Maka dari itu, adanya penyuluhan mencegah cyberbullying melalui pemanfaatan media sosial secara bijak yang diadakan di SDI PB Soedirman Kelas 5F ini untuk meningkatkan pengetahuan cyberbullying yang harapannya bisa mencegah perilaku cyberbullying. Hasil dari penelitian menunjukkan terjadinya kenaikan rata-rata skor tingkat pengetahuan dalam mencegah cyberbullying melalui pemanfaatan media sosial sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan, yaitu dari 83,91% ke 97,04% yang artinya terdapat peningkatan pengetahuan tentang mencegah cyberbullying melalui pemanfaatan media sosial secara bijak.
Merekrut dan memilih tenaga kerja berkualitas untuk organisasi kesehatan El-Tsana, Ashfiya Vi'aqila; Aisy, Afifah Rohadatul; Wasir, Riswandy
Indonesian Journal of Health Science Vol 4 No 6s (2024): Mewujudkan Indonesia Sehat: Transformasi Sistem Kesehatan di Era Baru
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v4i6s.1237

Abstract

Rekrutmen dan seleksi tenaga kesehatan sangat penting untuk menciptakan tenaga kerja yang berkualitas. Tantangan utama terletak pada ketidakmerataan distribusi tenaga kesehatan, terutama di daerah terpencil, yang berpengaruh pada kualitas pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai praktik terbaik dalam rekrutmen dan seleksi tenaga kesehatan serta mengatasi tantangan yang dihadapi. Metode yang digunakan adalah tinjauan pustaka dengan menganalisis 6 artikel jurnal yang diterbitkan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir mengenai rekrutmen, seleksi, dan tantangan dalam perekrutan tenaga kesehatan. Hasil tinjauan menunjukkan bahwa meskipun rekrutmen online dan media sosial sudah sering digunakan, masih terdapat hambatan signifikan, seperti distribusi tenaga kesehatan yang tidak merata, prosedur seleksi yang tidak konsisten, serta keterbatasan infrastruktur di daerah terpencil. Selain itu, kurangnya insentif dan kebijakan yang tidak sejalan turut mempersulit perekrutan tenaga kesehatan di daerah yang membutuhkan. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang lebih strategis dan sistematis untuk mengatasi tantangan ini, termasuk peningkatan koordinasi antara berbagai pihak terkait dan pengembangan kebijakan yang lebih mendukung distribusi tenaga kesehatan secara merata.