Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PPKN DI KELAS III Sulvitriani Abidin; Karsadi; Sarnely Uge
Jurnal Ilmiah Pembelajaran Sekolah Dasar Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Pembelajaran Sekolah Dasar
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jipsd.v6i1.52

Abstract

Siswa yang tidak terlihat antusias dalam menerima pelajaran, cepat merasa bosan, cepat putus asa dalam mengerjakan tugas, tidak antusia mengikuti pembelajaran, jarang sekali aktif dalam kegiatan belajar, dan tidak mempunyai kemauan dan tidak memperhatikan pembelajaran PPKn. Jenis penelitian yang diggunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan diokumentasi. Informan penelitian ini adalah Kepala Sekolah, wali kelas III, dan seluruh siswa kelas III SD Negeri 46 Kendari. Teknik analisis data yang digunakan meliputi tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi teknik. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh (1) Faktor instrinsik yang mempengaruhi rendahnya motivasi belajar siswa yaitu adanya keinginan untuk belajar, dorongan dan kebutuhan untuk belajar, serta ada harapan dan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsik yaitu adanya penghargaan dan kegiatan pembelajaran yang menarik. (2) Faktor internal yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa adalah faktor psikologis meliputi minat, bakat, dan motivasi siswa. Sedangkan faktor eksternal meliputi metode mengajar, metode belajar, alat pelajaran, dan hubungan siswa dengan siswa.
Faktor Penyebab Terjadinya Perilaku Menyimpang Meminum-Minuman Keras di Kalangan Remaja Ferdiyansyah; Karsadi; Hamuni
Mores: Jurnal Pendidikan, Moral dan Kewarganegaraan Vol. 1 No. 1 (2023): April
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/mores.v1i1.1

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui jenis minuman keras yang dikonsumsi  kalangan remaja di Desa Mekar Jaya Kabupaten Muna Barat; 2) Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya perilaku menyimpang meminum-minuman keras di Kalangan remaja di Desa Mekar Jaya Kabupaten Muna Barat; dan 3) Mengetahui upaya menanggulangi perilaku menyimpang meminum-minuman keras di kalangan remaja di Desa Mekar Jaya Kabupaten Muna Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif. Responden penelitian ini berjumlah 5 orang, dan informan penelitian berjumlah 5 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Milles & Huberman, yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis-jenis minuman keras di kalangan remaja di Desa Mekar Jaya seperti Bir, Anggur, Kameko dan Arak. Adapun yang menjadi Faktor penyebab terjadinya perilaku menyimpang meminum-mimunan keras di kalangan remaja di Desa Mekar Jaya  Kabupaten Muna Barat adalah:  1) faktor teman sebaya; 2) faktor lingkungan masyarakat; dan 3) faktor individu. Upaya yang dilakukan dalam menanggulangi perilaku menyimpang meminum-minman keras di kalangan remaja di Desa Mekar Jaya adalah dengan memberikan nasihat atau himbauan,  memberikan sarana olah raga membimbing melalui karang taruna desa serta membibing remaja Desa Mekar Jaya dengan kegiatan keagamaan.
Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah di Desa Tadoloiyo Kecamatan Oheo Kabupaten Konawe Utara Jurdil; Karsadi; Syahbudin
Mores: Jurnal Pendidikan, Moral dan Kewarganegaraan Vol. 1 No. 2 (2023): September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/mores.v1i2.12

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) apa saja yang menjadi faktor penyebab anak putus Sekolah di Desa Tadoloiyo Kecamatan Oheo Kabupaten Konawe Utara; 2) upaya orang tua dan pihak lain dalam mengatasi anak putus Sekolah di Desa Tadoloiyo Kecamatan Oheo Kabupaten Konawe Utara. Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini terdiri dari informan sebanyak 19 orang yang terdiri dari 2 orang kepala sekolah, 2 orang guru, dan 15 orang tua anak putus sekolah, sedangkan responden sebanyak 15 orang anak putus sekolah. Subjek penelitian ini berjumlah 10 orang tua dari 5 keluarga sebagai responden dan informan penelitian yaitu 5 orang anak dan tokoh agama. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Milles & Huberman, yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari semua faktor penyebab anak putus Sekolah, faktor ekonomi lebih dominan menjadi penyebab anak putus sekolah di Desa Tadoloiyo. Di mana dari 15 orang anak putus sekolah terdapat 6 orang anak yang putus sekolah karena disebabkan faktor ekonomi. Sedangkan fasilitas belajar yang kurang mendukung menjadi faktor yang paling kecil kemungkinan penyebab anak putus sekolah, dimana dari 15 orang anak putus sekolah hanya 1 orang anak yang menyatakan faktor fasilitas belajar yang kurang mendukung menjadi penyebab putus sekolah.
Upaya Pemerintah Desa dalam Mengembalikan Semangat Gotong Royong di Kalangan Masyarakat Suku Bajo di Desa Terapung Kecamatan Mawasangka Putri Indah; Karsadi; Wa Ode Hijrah
Mores: Jurnal Pendidikan, Moral dan Kewarganegaraan Vol. 2 No. 1 (2024): April
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/mores.v2i1.15

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya pemerintah desa dalam mengembalikan semangat gotong royong masyarakat suku bajo di Desa Terapung Kecamatan Mawasangka. Untuk mencapai tujuan tersebut maka penelitian menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan mengambil enam orang yaitu Kepala Desa Terapung, dan 5 orang masyarakat Desa Terapung. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemerintah desa Terapung sudah melakukan upaya mengembalikan semangat gotong royong masyarakat suku bajo di Desa Terapung, hal ini dapat dilihat dari upaya yang dilakukan pemerintah desa yaitu dengan Memberikan edukasi dan contoh gotong royong yang baik kepada masyarakat, Terbuka dan menerima semua aspirasi masyarakat, mengadakan kegiatan warga setiap tahun, Memanfaatkan dan bekerjasama dengan  organisasi desa, Memberikan apresiasi kepada warganya, Memberikan motivasi arahan secara rutin kepada warga, Merangkul semua elemen masyarakat.
Penanaman Nilai-Nilai Karakter Siswa dalam Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Cahya Tama Rafiqi; Karsadi; Wa Ode Hijrah; Rahman
Mores: Jurnal Pendidikan, Moral dan Kewarganegaraan Vol. 2 No. 2 (2024): September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/mores.v2i2.24

Abstract

Tujuan penelitian ini, yaitu: (1) untuk mengetahui penanaman nilai-nilai karakter siswa dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMP Negeri 1 Batuga, (2) untuk mengetahui hambatan dalam penanaman nilai-nilai karakter siswa pada pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMP Negeri 1 Batauga, dan (3) untuk mengetahui solusi dalam mengatasi hambatan penanaman nilai-nilai karakter siswa pada pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMP Negeri 1 Batauga. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu terdiri atas responden  sebanyak 4 orang guru pembina pramuka di SMP Negeri 1 Batauga. Sedangkan Informan dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah SMP Negeri 1 Batauga dan siswa yang berjumlah 7 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman nilai-nilai karakter yang telah ditanamkan kepada siswa dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMP Negeri 1 Batauga, yaitu nilai karakter religius, jujur, toleransi, disiplin, kreatif, mandiri, demokratis, cinta tanah air, komunikatif, peduli lingkungan, tanggungjawab dan gotong royong. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu penanaman nilai-nilai karakter siswa dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMP Negeri 1 Batauga telah dilaksankan namun belum maksimal karena masih terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaanya.
Implementasi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Di SMP Negeri 1 Sampolawa Tahun Ajaran 2023/2024 Muhammad Zamri Adha Musyarfan; Karsadi; Muh. Yusuf; Sulfa
Mores: Jurnal Pendidikan, Moral dan Kewarganegaraan Vol. 3 No. 1 (2025): April
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/mores.v3i1.37

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) mendeskripsikan implementasi dana bantuan  operasional sekolah di SMP Negeri 1 Sampolawa Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan; 2) mendeskripsikan hambatan-hambatan dalam pengelolaan dana bantuan operasional sekolah di SMP Negeri 1 Sampolawa Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini berjumlah 2 orang yang terdiri dari Kepala Sekolah dan Bendahara Sekolah sehingga berjumlah. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah model Miles & Huberman, dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) implementasi dana bantuan operasional sekolah yang diterapkan di SMP Negeri 1 Sampolawa Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan, dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: a) Mekanisme penganggaran; b) Pelaksanaan dan penatausahaan; c) Pertanggung jawaban; 2) Hambatan-hambatan dalam pengelolaan dana bantuan operasional sekolah di SMP Negeri 1 Sampolawa Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan, yaitu: 1) hambatan pengawasan; 2) hambatan sumber daya; 3) hambatan komunikasi; dan 4) hambatan struktur birokrasi. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa mekanisme penganggaran yang efektif sangat penting untuk memastikan alokasi dana yang tepat dan efisien di tingkat sekolah. Pelaksanaan dan penatausahaan yang baik juga diperlukan untuk memastikan penggunaan dana yang transparan dan akuntabel.  
Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Di SMA Negeri 5 Kendari Putri Meilani; Karsadi; Abdul Halim Momo
Mores: Jurnal Pendidikan, Moral dan Kewarganegaraan Vol. 3 No. 2 (2025): September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/mores.v3i2.40

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) untuk menganalisis implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMA Negeri 5 Kendari; dan 2) faktor pendukung dan penghambat implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMA Negeri 5 Kendari. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu peneliti memberikan gambaran secara ilmiah dari data yang didapatkan di lapangan mengenai Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMA Negeri 5 Kendari. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, Wakil kepala sekolah bagian kurikulum, 3 orang guru dan 4 orang siswa jadi total keseluruhannya adalah 9 orang. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi dan teknik analisis data yang digunakan adalah Model Milles & Huberman, yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan melalui dua tema, yaitu kearifan lokal dan gaya hidup berkelanjutan. Perencanaan projek melibatkan pembentukan tim fasilitator, penilaian kesiapan, serta perancangan dimensi, tema, dan alokasi waktu. Pelaksanaan projek mencakup persiapan sumber belajar, penjelasan tugas, pembagian kelompok, dan pelaksanaan projek. Evaluasi projek bersifat menyeluruh dengan fokus pada proses, menggunakan berbagai bentuk asesmen yang melibatkan peserta didik. Faktor pendukung meliputi partisipasi guru dan sekolah dalam pengembangan kurikulum, kualifikasi guru, dan ketersediaan materi pendidikan. Sementara faktor penghambatnya termasuk karakteristik peserta didik yang beragam dan status projek sebagai bagian dari kurikulum baru.