Hasil pretes dilakukan kemampuan komunikasi matematik dari 28 siswa, diperoleh total persentase untuk semua indikator adalah 28,1%, hanya 9 siswa yang dinyatakan tuntas. Sedangkan di tiap butir soal diperoleh 4 siswa yang tuntas dengan persentase sebesar 12,5%. Pada siklus I diadakan upaya untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa melalui penerapan model pembelajaran CTL berbasis konstruktivisme yang diadakan empat pertemuan diperoleh total persentase ketuntasan sebesar 78,1% sebanyak 25 siswa. Dan pada siklus 2 diperoleh total persentase ketuntasan tes kemampuan komunikasi matematik sebesar 93,75% dengan 30 siswa yang dinyatakan tuntas. Setelah dilakukan tes kemampuan komunikasi matematik siklus 1 dan 2, maka diberikan postes sebagai acuan akhir, dan diperoleh hasil total persentase ketuntasan sebesar 97% dengan 31 siswa yang dinyatakan tuntas. Sehingga setelah mengimplemenatsikan model pembelajaran CTL berbasis konstruktivisme dinyatakan tuntas sesuai dengan yang diharapkan dari 28 orang siswa. Dilihat dari persentase keberhasilan pretes dan postes, menunjukkan adanya peningkatan kemampuan sebasar 84,5% dan dalam kategori semuanya tuntas. Maka dapat disimpulkan implementasi model pembelajaran CTL berbasis konstruktivisme dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa. Dari hasil observasi aktivitas siswa pada tindakan siklus I terdapat 5 kategori, memiliki nilai terendah 3,42. Sedangkan siklus II 4,81. Jadi aktifitas siswa meningkat sebesar 1,39. Dari hasil observasi aktivitas guru pada tindakan siklus I terdapat 5 kategori, memikli nilai terendah 3,84 Sedangkan siklus II 4,61. Jadi aktifitas guru meningkat sebesar 0,77%.