Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Media Interaktif Berbasis Digitalisasi Menggunakan E-Learning di SMP Handayani Ninik Rahayu Ashadi; Suwahyu, Irwansyah; Dwi Rezky Anandari Sulaiman; Amiruddin Hambali; Edy, Marwan Ramdhany
Vokatek : Jurnal Pengabdian Masyarakat Volume 2: Issue 2 (Juni 2024)
Publisher : Sakura Digital Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61255/vokatekjpm.v2i2.455

Abstract

Analisis situasi atau masalah secara spesifik pada mitra SMP Handayani sebagai berikut (1) Guru masih menggunakan metode konvensional yaitu menggunakan metode ceramah sehingga proses pembelajaran masih berpusat pada guru, (2) masih minimnya pengetahuan dalam penggunaan dan pemanfaatan digitalisasi. Ketersediaan sarana dan prasarana namun pemanfaatan nya sebatas diakses saat ujian. Sehingga solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan masalah mitra yaitu (1) memberikan pelatihan pembuatan kepada klompok guru untuk memanfaatkan digitalisasi, (2) melakukan pelatihan kepada kelompok guru dengan mengundang pemateri yang kompeten dalam pembelajaran berbasis E-learning. Berdasarkan hasil Pelaksanaan kegiatan workshop atau pelatihan selama 2 hari dengan metode praktikum diperoleh kesimpulan yaitu kelompok guru mata pelajaran atau peserta pelatihan mampu membuat media interaktif digitalisasi dengan memanfaatkan media pembelajaran berbasis E-leaning. sehingga dengan adanya media interaktif digitalisasi, ilmu kelompok guru yang diperoleh akan semakin luas dan menambah pengetahuan siswa yang tidak hanya didapat di kelas.
Assistance in Making Organic Fertilizer Made from Organic Waste in Farmer Groups: Pendampingan Pembuatan Pupuk Organik Berbahan Dasar Limbah Organik pada Kelompok Tani Putra, Reski Praja; Indrayani; Lahming; Amiruddin Hambali; Jusran
Jurnal Sipakatau: Inovasi Pengabdian Masyarakat Volume 2 Issue 1 December 2024: Jurnal Sipakatau
Publisher : PT. Lontara Digitech Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61220/jsipakatau.v1i6.2455

Abstract

Banggae is a sub-district located in the city of Majene, West Sulawesi. Generally, the livelihoods of the people in this area are farmers and livestock breeders. One of the representatives of the farmer group in the city of Majene expressed their desire to be assisted and trained in making organic fertilizer. This is based on the large amount of agricultural waste that has not been utilized properly, so organic waste has no economic value. Based on the results of the discussion, one of the solutions offered by the community service team as a form of implementing the tri dharma of higher education to overcome partner problems is to provide training and assistance through optimizing the use of local agricultural waste and household organic waste in producing organic fertilizer. Implementation is carried out through counseling, providing materials, and demonstrations. The process of making organic fertilizer in this activity uses materials that are easily obtained in Banggae District, including banana stems, fruit and vegetable waste, leaves, cow dung, goat dung, and rice washing water. The carbon source is a brown sugar solution mixed with effective microorganism 4 (EM4) as a biocultivator. The method applied is anaerobic microaerophilically using tarpaulin as a fermentation place. The fermentation process lasts for 2 weeks. The results of the mentoring show that the Banggae District farmer group can practice making organic fertilizer from household and agricultural waste independently using EM4 as a biocultivator. Abstrak Banggae merupakan salah satu kecamatan yang terletak di kota Majene Sulawesi Barat. Umumnya, mata pencaharian masyarakat di daerah ini adalah sebagai petani dan peternak. Salah satu perwakilan kelompok tani di kota Majene menyampaikan keinginan untuk didampingi dan dilatih dalam membuat pupuk organik. Hal ini didasarkan oleh banyaknya limbah hasil pertanian yang belum termanfaatkan dengan baik, sehingga limbah organik tersebut hanya menjadi sampah organik yang tidak memiliki nilai ekonomis. Berdasarkan hasil diskusi bersama, salah satu solusi yang ditawarkan oleh tim pengabdian masyarakat sebagai wujud pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi untuk mengatasi permasalahan mitra yaitu memberikan pelatihan dan pendampingan melalui pengoptimalan penggunaan limbah pertanian lokal dan limbah organik rumah tangga dalam menghasilkan pupuk organik. Pelaksanaan dilakukan melalui penyuluhan, pemberian materi, dan demonstrasi. Proses pembuatan pupuk organik dalam kegiatan ini menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat Kecamatan Banggae, antara lain batang pisang, limbah buah-buahan dan sayuran, daun-daunan, kotoran sapi, kotoran kambing, dan air cucian beras. Sumber karbon sederhana yang digunakan adalah larutan gula merah yang telah dicampur dengan effective microorganism 4 (EM4) sebagai biokultivator. Metode yang diterapkan adalah fermentasi anaerob secara mikroaerofilik menggunakan terpal sebagai tempat fermentasi. Proses fermentasi berlangsung selama 2 minggu. Hasil pendampingan menunjukkan bahwa kelompok tani Kecamatan Banggae dapat mempraktikkan pembuatan pupuk organik dari limbah rumah tangga dan pertanian secara mandiri menggunakan EM4 sebagai biokultivator.
Edukasi Upaya Penangulangan Lahan Kritis Melalui Perluasan Wilayah Penghijauan di Desa Semangki Kabupaten Maros Ervi Novitasari; Khaidir Rahman; Jamaluddin; Nunik Lestari; Reski Praja Putra; Amiruddin Hambali; Ilham
TEKNOVOKASI : Jurnal Pengabdian Masyarakat Volume 1: Issue 2 (May 2023)
Publisher : Jurusan Teknik Informatika dan Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59562/teknovokasi.v1i2.176

Abstract

The problem faced by the people of Semangki Village is that crop productivity is decreasing as a result of unnatural use of natural resources which is not supported by the expansion of reforestation, resulting in unproductive land conditions or critical land. The expansion of reforestation is not optimal due to lack of information and knowledge of the community in making efforts to minimize critical land. Through this activity, the public can obtain the widest possible information. The method used in carrying out this activity uses the lecture and question and answer method. The results of this activity showed the high enthusiasm of the community and increased knowledge after obtaining information on educational activities. The increase that occurred from the initial ability analysis data was obtained by 25% and the final ability was 85%.
Pelatihan Penyusunan Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Rangka Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Yayasan Kemala Bhayangkari Makassar Indrayani Indrayani; Amiruddin Hambali; Jusran Jusran; Reski Praja Putra; Nur Rahmah
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 4 No. 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/jai.v4i4.1157

Abstract

Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan salah satu perangkat ajar dalam Kurikulum Merdeka yang dibuat oleh guru untuk kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Peningkatan kompetensi guru dalam menyusun modul P5 perlu dilakukan melalui pelatihan sehingga modul yang disiapkan sesuai dengan kebutuhan anak dan kondisi sekolah. Oleh karena itu, dalam upaya memberikan penguatan pemahaman guru mengenai penyusunan modul P5 dalam rangka implementasi kurikulum merdeka maka pelaksanaan pengabdian berupa pelatihan terkait hal tersebut perlu dilakukan. Kegiatan pelatihan penyusunan modul P5 dilaksanakan di Sekolah Yayasan Kemala Bhayangkari Makassar dimana peserta pelatihan adalah guru-guru SD dan SMP disekolah tersebut dengan jumlah total peserta pelatihan adalah 32 orang yang terdiri dari 28 orang guru (13 orang guru SD dan 15 orang guru SMP), 2 orang anggota yayasan dan 2 orang mahasiswa. Adapun tahapan pelaksanaan pelatihan meliputi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi dengan pendekatan sosialisasi, diskusi, simulasi dan evaluasi. Indikator keberhasilan diukur berdasarkan penilaian instrumen pre-test dan post-test. Hasil analisis menunjukkan peningkatan pemahaman peserta dari kategori rendah (36%) dan sedang (64%) sebelum materi pelatihan diberikan menjadi kategori tinggi (25%) dan sedang (75%). Pelatihan ini memberikan dampak positif bagi guru, bermanfaat, dan efektif untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dalam menyusun modul P5.