Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Sosialisasi Entrepreneurial Learning di Sekolah untuk Meningkatkan Kompetensi dan Jiwa Kewirausahaan Siswa di SMK N 8 Padang Yozi Putri Sakinah; Meissy Putri Deswari; Yelva Nofriyanti; Muhammad Farrasky Delas Putra; Evi Desmarian
Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global Vol. 3 No. 2 (2024): Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global
Publisher : Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30640/cakrawala.v3i2.2918

Abstract

The unemployment rate among SMKs is not balanced with the increasing number of SMK One of the causes of increased unemployment is due to the implementation of an education system that still emphasizes theory compared to practice. Therefore, it is important to improve the identity of prospective SMK graduates who have high quality human resources, skills and are able to compete, for example through entrepreneurship and digital marketing education. Students' interest in entrepreneurship is influenced by the lack of entrepreneurial spirit within them. Entrepreneurial skills are an ability that a person has as a form of assigning knowledge and applying it to real activities in his life. Efforts to realize these goals at the SMK level have been developed and implemented in entrepreneurship subjects in the national curriculum for vocational secondary levels. Then today's SMK students who grew up with technology, internet and social media have a preference to start an entrepreneurship. Some of the reasons high school students choose the entrepreneurial path are unwilling to be limited, college is not a guarantee of success, freelance and peer-to-peer service sites, ubiquitous social media, abundant access, and mentors.
Sosialisasi Literasi Digital dan Etika Online Dalam Bisnis Berdasarkan UU ITE di SMA Dian Andalas Padang Aulia Fikrina; Kiki Sarianti; Yolanda Desti; Mutia Jawaz Muslim; Yossiramah Sucia; Meissy Putri Deswari; Ramadhi Ramadhi; Tri Icha Fauziah; Reki Reki
Dinamika Sosial : Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Transformasi Kesejahteraan Vol. 1 No. 4 (2024): Desember : Dinamika Sosial : Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Transformasi Kese
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/dinsos.v1i4.809

Abstract

Digital literacy is an essential skill in the digital era, especially for the younger generation who are starting to actively engage in entrepreneurship through online platforms. However, students' understanding of online ethics and legal frameworks such as the Electronic Information and Transaction Law (UU ITE) is still limited. This community service activity aims to improve the digital literacy of Dian Andalas Padang High School students, with a focus on online ethics in law-based digital business. The methods used include interactive lectures, group discussions, and case simulations to provide a deep and applicative understanding. The results of this activity showed a significant increase in students' understanding of digital literacy and the implementation of the ITE Law. Case discussions and simulations help students identify common violations of the law in online businesses, such as fraud and the spread of false information, and understand how to prevent them. The positive response from students and teachers emphasized the importance of this activity in equipping the younger generation with ethical and law-abiding digital skills, while encouraging schools to integrate law-based digital literacy into the curriculum.
Pendidikan Hukum di Era Digital: Mempersiapkan Siswa Menghadapi Kontrak Elektronik Fikrina, Aulia; Sucia, Yossiramah; Putri Deswari, Meissy
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i1.25772

Abstract

Perkembangan era digital telah mengubah cara masyarakat dalam bertransaksi, termasuk dalam pembuatan kontrak. Kontrak digital semakin banyak digunakan, sehingga pemahaman hukum perjanjian dalam konteks digital menjadi krusial, terutama bagi siswa sebagai generasi masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis transformasi pendidikan hukum perjanjian guna mempersiapkan siswa menghadapi kontrak digital. Dengan menggunakan metode penelitian normatif-empiris, studi ini mengkaji regulasi terkait kontrak digital serta implementasi pendidikan hukum perjanjian di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperlukan digitalisasi materi pembelajaran, pemanfaatan teknologi dalam metode pengajaran, serta peningkatan literasi digital bagi siswa dan guru. Diharapkan temuan ini dapat menjadi dasar dalam pengembangan kebijakan pendidikan hukum yang lebih adaptif terhadap era digital.
Pemenuhan Hak Pendidikan Anak Berkonflik Dengan Hukum Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak di Indonesia Fikrina, Aulia; Jawaz Muslim, Mutia; Putri Deswari, Meissy; Sucia, Yossiramah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.13844

Abstract

Anak merupakan aset bangsa, pendidikan juga merupakan aset bangsa namun dalam pengertian yang lain pendidikan yang berkualitas akan membawa sebuah bangsa semakin maju. Sama halnya dengan anak, semakin baik kualitas anak akan membawa sebuah bangsa semakin maju Namun kenyataan dewasa ini, angka statistik anak berkonflik hukum mengalami eskalasi yang memprihatinkan. Dalam sistem hukum pidana indonesia adanya mekanisme pemidanaan terhadap anak yang berkonflik dengan hukum sehingga menyebabkan anak juga bisa menjalani hukuman sebagaimana pidana orang dewasa berdasarkan Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Meskipun anak berkonflik dengan hukum telah terbukti bersalah di Pengadilan, namun mereka masih memiliki masa depan yang panjang setelah selesai menjalankan hukuman sehingga memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi literatur dengan mencari referensi teori yang relefan dengan kasus ataupun topik yang diangkat dalam suatu penelitian. Teknik pengumpulan data bersumber pada data sekunder. Data sekunder diperoleh dari bahan hukum primer mengenai ketentuan yang mengatur Peradilan Anak, serta bahan-bahan studi dokumen atau kepustakaan seperti buku majalah, makalah, jurnal, hasil penelitian dan situs internet yang berkaitan dengan topik yang ditulis. Hasil penelitian tentang Pemenuhan Hak Pendidikan Anak Berkonflik dengan Hukum dalam Sistem Peradilan Pidaan Anak di Indonesia, bisa disimpulkan bahwa pemenuhan hak pendidikan ABH di LPKA yang ada di Indonesia masih belum merata, namun demikian jaminan akses pemenuhan hak pada anak dalam hal hak pendidikan, masyarakat ataupun negara wajib memastikan setiap anak memperoleh hak pendidikan yang layak tanpa adanya diskriminasi.
The Transformation of Contract Law in the Era of Digital Contracts in Indonesia Fikrina, Aulia; Putri Deswari, Meissy; Sucia, Yossiramah; Silvia Putri, Amanda
Melayunesia Law Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30652/cwnhf292

Abstract

This study examines the transformation of contract law in Indonesia in response to the increasing prevalence of digital agreements and automated contracts, particularly smart contracts. The central issue addressed is the adaptability of conventional legal paradigms to digital interactions, wherein agreements are frequently formed and executed through code without direct human negotiation. Employing a normative-qualitative method and a comparative conceptual approach, the research identifies key challenges and legal gaps in the recognition, validity, and enforcement of digital contracts. The findings indicate that, although digital contracts have gained some legal recognition, existing doctrines remain anchored in traditional principles, which are inadequate for regulating autonomous contract execution and digital evidentiary mechanisms. The study's contribution lies in proposing a paradigm shift: contract law must evolve beyond merely accepting digital formats to reinterpreting core principles—such as consent, freedom of contract, and legal certainty—within algorithmic frameworks. This necessitates a reorientation of legal thought, recognizing technology not only as a medium but as an influential actor in legal relationships. The study offers a critical theoretical and regulatory framework to support the development of responsive and equitable contract law in the digital age.