Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemberdayaan Pasien dengan Gangguan Jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Dawan I, Klungkung, Bali Widhidewi, Ni Wayan; Primatanti, Putu Asih; Suryanditha, Putu Arya; Pramana, Made Surya; Kapti, I Nengah
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 4 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i4.1602

Abstract

Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan/atau perubahan perilaku yang bermakna. Mitra dari kegiatan pengabdian ini adalah pemegang program kesehatan jiwa Puskesmas Dawan I, bidan desa serta tiga orang kader desa siaga di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Jumlah penderita gangguan jiwa di Kecamatan Dawan cukup tinggi, sebagian besar berasal dari masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah dan hampir seluruhnya sudah tidak produktif lagi. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilaksanakan kegiatan pengabdian berupa pemberian materi terkait cara peningkatan kualitas hidup penderita gangguan jiwa serta teknik pemasaran hasil kerajinan tangan. Mitra kegiatan pengabdian ini berjumlah 5 orang yang terdiri atas satu orang pemegang program kesehatan jiwa Puskesmas Dawan I, satu orang bidan desa dan tiga orang kader desa siaga Dilaksanakan pula pelatihan pembuatan alat-alat upakara sederhana untuk ritual umat Hindu kepada penderita gangguan jiwa. Selain itu akan diserahkan bantuan berupa paket alat pembuatan upakara kepada kader desa siaga. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan mitra sebesar 28% berdasarkan nilai pre-test dan post-test.
IMPROVING CHILDREN'S VISUAL SPATIAL INTELLIGENCE THROUGH DRAWING AT BALI STREET MUMS AND KIDS PROJECT FOUNDATION, DENPASAR Sumadewi, Komang Trisna; Yupardhi, Toddy Hendrawan; Primatanti, Putu Asih; Harkitasari, Saktivi
Community Development Journal Vol 8 No 1 (2024): Community Development Journal
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/cdj.v8i1.5625

Abstract

Presently, multiple educational options exist for both primary school and higher education. The entire education system is designed to assist students in cultivating a range of abilities or intelligences inherent in each individual, encompassing mental and physical aspects. This concept is usually referred to as "Multiple Intelligences." Spatial visual intelligence is a form of intelligence that can visualize objects and possesses cognitive benefits in processing information through mental imagery. The parenting style employed by parents also influences children's intellectual ability. Based on interviews with foundation managers, it has been seen that due to online learning, youngsters affiliated with the foundation end up reverting to life on the streets, resorting to begging. Before the COVID-19 outbreak, the charity organized various programs and training sessions to enhance street children's skills. Several measures are implemented to diminish the inclination of street children to return to the streets. Nevertheless, given the prevailing circumstances, these activities have significantly reduced, resulting in children reverting to the streets as beggars, often with the consent of their parents. The foundation management anticipates providing training programs to cultivate children's intelligence, encompassing cognitive and emotional aspects. Furthermore, the foundation management seeks to provide parental education to parents of these youngsters. A service program was implemented to address these issues. It involved providing parenting education and teaching children how to draw to enhance their visual-spatial intelligence. The practice yielded a 60.4% increase in parents' knowledge and improved children's drawing skills. All participants attended this activity without exception. Therefore, this service program action was successful.
Pola Kepribadian dan Sindroma Klinis Pasien Rehabilitasi Napza di RSJ Provinsi Bali Primatanti, Putu Asih; Kurniawan, Gde Yudhi
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol. 7 (2025): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/snts.v7i.3715

Abstract

Prevalensi pengguna Napza di Indonesia selama tahun 2021 mengalami peningkatan sebesar 0,15%, sehingga menjadi 1,95% atau 3,66 juta jiwa. Beberapa program dilakukan untuk mengurangi prevalensi tersebut, termasuk program rehabilitasi yang dilakukan di RSJ Provinsi Bali. Salah satunya adalah dengan melakukan identifikasi pola kepribadian dan sindroma klinis memakai Millon Clinical Multiaxial Inventory. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi pola kepribadian dan sindroma klinis berdasarkan identifikasi Millon Clinical Multiaxial Inventory pada pasien rehabilitasi Napza di RSJ Provinsi Bali selama tahun 2021-2022. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik potong lintand. Data diambil dari rekam medis selama dua tahun yang meliputi karakteristik pasien, pola kepribadian dan sindroma klinis dari MCMI-IV. Sampel diambil menggunakan metode total sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Dari hasil penelitian dilakukan analisis 76 data responden tahun 2021-2022, dengan karakteristik responden seluruhnya berjenis kelamin laki-laki, terbanyak pada kelompok usia 25-29 tahun, pendidikan terakhir adalah SMA/sederajat, bekerja sebagai karyawan swasta, berasal dari kabupaten Buleleng, dan menggunakan Napza jenis stimulan. Clinical personality pattern terbanyak adalah narsisistik (94,7%), severe personality pathology terbanyak adalah paranoid (88,2%), dan clinical syndrome terbanyak selain penggunaan Napza (96,1%) adalah spektrum bipolar (88,2%). Terdapat hubungan yang signifikan antara clinical personality pattern dengan clinical syndrome (p<0,05).
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA SPEECH DELAY PADA ANAK Savitri, Ni Putu Sartya Putri; Primatanti, Putu Asih; Riandra, Ni Putu Indah Kusumadewi
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.29188

Abstract

Speech delay merupakan gangguan berbicara yang terjadi pada anak. Prevalensi speech delay di Indonesia mencapai 5-10%. Speech delay dapat disebabkan oleh sejumlah faktor risiko. Menemukan faktor risiko internal dan eksternal terkait dengan speech delay di Praktek Spesialis Tumbuh Kembang Anak Masadini adalah tujuan penelitian ini. Desain penelitian case-control digunakan dalam penelitian ini. Populasi penelitian ini adalah semua anak yang mengalami speech delay dengan sampel berjumlah 52 orang didapatkan dari anak yang melakukan pemeriksaan dan anak yang terkonfirmasi mengalami speech delay di Praktek Spesialis Tumbuh Kembang Anak Masadini. Consecutive sampling adalah metode penelitian yang digunakan. Pada penelitian ini speech delay menjadi variabel terikat dan faktor risiko menjadi variabel bebas. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, yang kemudian dilakukan uji chi-square dan uji fisher’s exact. Didapatkan hasil usia [p= 1,000], jenis kelamin [OR 4,2 (95% CI: 1,213-14,541; p= 0,020)], kelahiran prematur [OR 9,211 (95% CI: 1,043-81,361; p= 0,050)], berat badan lahir rendah [OR 9,211 (95% CI: 1,043-81,361; p= 0,050)], pola asuh [0,257 (95% CI: 0,078-0,849; p= 0,023)], pendidikan ibu [OR 4,714 (95% CI: 1,266-17,561; p= 0,034)], pendidikan bapak [OR 1,406 (95% CI: 0,446-4,432; p=0,560)], paparan gadget [OR 4,250 (95% CI: 1,332-13,562; p=0,012)], jumlah bahasa [OR 0,157 (95% CI: 0,030-0,822; p=0,038)], pekerjaan ibu [OR 1,206 (95% CI: 0,363-4,013; p=0,760)], dan jumlah anak [OR 0,764 (95% CI: 0,180-3,237; p=1,000)]. Hasilnya, ditemukan korelasi antara kejadian speech delay dan faktor risiko seperti jenis kelamin, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, pola asuh, pendidikan ibu, paparan gadget, dan jumlah bahasa.
The Potential Development of Pararem for Tobacco Control in Dalung Village Badung Regency Kurniati, Ni Made; Astuti, Ni Putu Widya; Purnawan, I Nyoman; Primatanti, Putu Asih; Kharisma, Putu Anastasia; Sumadewi, Ni Luh Utari; Suarjana, Nyoman; Komang Sriwisani S
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 4 No. 1 (2025): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v4i1.4236

Abstract

Places of worship and public spaces are areas located within traditional village environments and are regulated under the No Smoking Area (KTR) Regional Regulation at both the Bali Province and Badung Regency levels. Most community activities, particularly among the Balinese population, take place within traditional village settings. This study aims to explore the potential for developing pararem (customary rules) to control the dangers of smoking in Dalung Village, an urban-area village with various activities held in places of worship and public spaces. This qualitative research explores the potential for developing Pararem to control smoking hazards in Dalung Village. Community leaders in Dalung stated that smoking is still frequently observed during religious ceremonies and public activities in the village. All respondents perceived that smoking behavior in the community negatively impacts the health of non-smokers. Pararem has strong potential to be developed as a more binding and respected form of smoking control in villages. With support from the government, relevant institutions, and academics, the development of pararem can begin. However, the process of formulating and aligning it with the provisions of the awig-awig (village customary laws) requires a lengthy process and consensus from village residents.