Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Antibacterial Activity Screening of Bacillus sp. AM12 Associated with Mangrove Soil Natania, Evellyne; Indraningrat, Anak Agung Gede; Widhidewi, Ni Wayan
Biology, Medicine, & Natural Product Chemistry Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University & Society for Indonesian Biodiversity

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/biomedich.2024.132.373-379

Abstract

The use of synthetic antibiotics to treat bacterial infections can trigger resistance of pathogenic bacteria to antibiotics. One effort to overcome this is to explore microorganisms that produce antibacterial compounds from nature. A previous study reported isolates of Bacillus sp. AM12 from mangrove soil displayed antibacterial potential based on preliminary screening of the perpendicular streak test. This study was designed to confirm the antibacterial potential of Bacillus sp. AM12 uses chemical solvent extraction. Bacillus sp. AM12 was fermented in 100 mL liquid ISP-2 sterile and shaken at 150 rpm for 7 days. The supernatant was filtered from the cell mass using Whatman paper and extracted using 100 mL of ethyl acetate solvent (1:1, v/v) twice. The filtrate was evaporated at 40ºC until a thick, clear yellowish colored extract was obtained. The thick extract was tested for antibacterial activity using the Kirby-Bauer method against two Gram positive and two Gram negative bacterial targets. Antibacterial screening showed moderate diameter zone of inhibition of 6.72 ± 0.21 mm, 6.82 ± 0.15 mm, and 6.62 ± 0.21 mm against Staphylococcus aureus ATCC 25923, Streptococcus mutans FNCC 0405, and Klebsiella pneumoniae ATCC 70060, respectively. However, no antibacterial activity was observed against Escherichia coli ATCC 25922. Analysis of the chemical composition of ethyl acetate crude extracts using GC-MS has detected 10 different compounds, in which the 3 most dominant antibacterial compounds were Benzene, 1,2,4-Trimethyl-, Benzene, 1-ethyl-2-methyl- and 2-butoxyethyl acetate. In general, these results provide an initial description of Bacillus sp. AM12 is a potential of antibacterial producer.
Pemberdayaan Pasien dengan Gangguan Jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Dawan I, Klungkung, Bali Widhidewi, Ni Wayan; Primatanti, Putu Asih; Suryanditha, Putu Arya; Pramana, Made Surya; Kapti, I Nengah
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 4 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i4.1602

Abstract

Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan/atau perubahan perilaku yang bermakna. Mitra dari kegiatan pengabdian ini adalah pemegang program kesehatan jiwa Puskesmas Dawan I, bidan desa serta tiga orang kader desa siaga di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Jumlah penderita gangguan jiwa di Kecamatan Dawan cukup tinggi, sebagian besar berasal dari masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah dan hampir seluruhnya sudah tidak produktif lagi. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilaksanakan kegiatan pengabdian berupa pemberian materi terkait cara peningkatan kualitas hidup penderita gangguan jiwa serta teknik pemasaran hasil kerajinan tangan. Mitra kegiatan pengabdian ini berjumlah 5 orang yang terdiri atas satu orang pemegang program kesehatan jiwa Puskesmas Dawan I, satu orang bidan desa dan tiga orang kader desa siaga Dilaksanakan pula pelatihan pembuatan alat-alat upakara sederhana untuk ritual umat Hindu kepada penderita gangguan jiwa. Selain itu akan diserahkan bantuan berupa paket alat pembuatan upakara kepada kader desa siaga. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan mitra sebesar 28% berdasarkan nilai pre-test dan post-test.
Pemberdayaan Keluarga untuk Mencegah Stunting di Posyandu Ratna 2, Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani Widhidewi, Ni Wayan; Paramasatiari, Anak Agung Ayu Lila; Suryanditha, Putu Arya
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 3 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i3.3502

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis, sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Stunting masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang menjadi fokus perhatian pemerintah Indonesia. Walaupun data Riskesdas telah menunjukkan penurunan angka stunting di Indonesia dari tahun ke tahun, namun berbagai upaya pencegahan tetap perlu disosialisasikan. Mitra dari program kemitraan masyarakat (PKM) ini adalah keluarga dari anak balita yang ada di Banjar Bayung Gede yang berjumlah 5 keluarga. Permasalahan prioritas pada mitra adalah kurangnya pengetahuan serta keterampilan terkait pemberian makanan sehat untuk anak balita. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga balita terkait stunting serta pemberian makanan seimbang untuk balita. Kegiatan pengabdian dilaksanakan kepada 5 orang ibu balita di Balai Banjar Bayung Gede. Persiapan kegiatan dilakukan dengan focus group discussion (FGD) bersama Kepala Puskesmas Kintamani IV serta Kepala Dusun Bayung Gede. Pengabdian diawali dengan pre-test, dilanjutkan dengan penyuluhan terkait stunting dan pola makan seimbang dengan media leaflet, pelatihan pembuatan makanan sehat dari bahan lokal serta pemberian bantuan berupa paket susu dengan kandungan protein tinggi. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan post-test serta pendampingan melalui grup Whatsapp. Hasil pengabdian menunjukkan telah terdapat peningkatan pengetahuan mitra sebesar 28% terkait pemberian makanan sehat bagi balita sesuai pedoman “isi piringku”. Dengan peningkatan pengetahuan dan bantuan yang diberikan, diharapkan dapat mencegah terjadinya stunting pada balita di Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Bali.
Uncovering the Enolase Gene (eno) and Its Role in Biofilm Formation in Clinical Isolates of Staphylococcus aureus Setiabudy, Marta; Widhidewi, Ni Wayan; Wijaya, Putu Austin Widyasari; Santoso, Putu Nia Calista; Suryawan, Kadek
Muhammadiyah Medical Journal Vol 5, No 2 (2024): Muhammadiyah Medical Journal (MMJ)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/mmj.5.2.97-106

Abstract

Background: Enolase is an enzyme potentially possessed by Staphylococcus aureus (S.aureus) bacteria, which holds essential virulence factors in human infections. The eno gene that encodes enolase is important in attachment to host cells, leading to biofilm formation, evasion of host immune response, and bacterial central metabolism. This biofilm formation might complicate the therapy. Purposes: This study aimed to assess the prevalence of the enolase gene, namely eno, in clinical isolates of S.aureus and its association with biofilm production. Methods: The research was conducted from December 1, 2023, to February 29, 2024, at the Faculty of Medicine and Health Science Research Laboratory, Warmadewa University. This study employed an analytical approach with a cross-sectional design. Result: The collected samples comprised 18 isolates of S.aureus, 66.6% of which produced biofilm. Most of the S.aureus clinical isolates 17 (94.4%) were detected to have the eno gene. Six samples (33.3%) formed weak biofilm followed by strong and moderate, with the same number of 3 isolates each (16.7%). No correlation between the enolase gene and biofilm production in this study suggested phenotypic heterogeneity, environment and time forming biofilm in vivo differences, and various other genes that influence biofilm formation. Conclusion: The high prevalence of the enolase gene in these clinical isolates indicates the potential for more severe infections in patients related to its adherence, which leads to biofilm and resistance problems and metabolic function.
Incidence of Dermatophytosis Based on Age and Gender at The Regional General Hospital in Gianyar District Hospitals Widhidewi, Ni Wayan; Purnama, Ni Kadek Ari; Budiapsari, Putu Indah; Widiawati, Sayu
Muhammadiyah Medical Journal Vol 4, No 2 (2023): Muhammadiyah Medical Journal (MMJ)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/mmj.4.2.72-78

Abstract

Background: Dermatophytosis is a superficial fungal infection caused by filamentous fungi that attack the keratinized tissue of the skin, nails, and hair. The clinical manifestations of dermatophytosis, in addition to depending on the source host factors, such as age, sex, and race, are significant epidemiological factors. However, the relationship of infection susceptibility remains unclear. Purposes: This study aimed to determine the relationship between age and sex and dermatophytosis incidence in Gianyar Regency. Methods: This study was observational with a cross-sectional design using 200 samples divided into 100 dermatophytosis patients and 100 non-dermatophytosis patients. Statistical analysis of the data used was a chi-square test with 95%CI. Results: The majority of patients with dermatophyte infections were 19 years old (74%), female (57%), and tinea corporis (36%). The chi-square test showed that there was a significant relationship between age and sex with the incidence of dermatophytosis (p = 0.025; OR = 1.978; 95% CI = 1.087-3.599 and p = 0.003; OR = 2.357; 95% CI = 1.334-4.162). Conclusion: It can be concluded that older age and female tend to suffer dermatophytosis.
Correlation between Gender and Occupation with Severity of Stress, Depression, and Anxiety during the COVID-19 Pandemic Apsari, Putu Indah Budi; ATWN, Anak Agung Sagung; Suryanditha, Putu Arya; Widhidewi, Ni Wayan; Wijaya, Made Indra
Muhammadiyah Medical Journal Vol 5, No 2 (2024): Muhammadiyah Medical Journal (MMJ)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/mmj.5.2.83-88

Abstract

Background: Mental health was a severe problem among tourism workers during the COVID-19 pandemic. Purposes: This study aimed to determine the correlation of gender and occupation with the level of depression, anxiety, and stress during the COVID-19 pandemic. Methods: This research used a cross-sectional analytic study to recruit subjects grouped into tourism and non-tourism workers. This research took place in Bali province during the July-August 2023 period. Level of depression, anxiety, and stress score was assessed using Depression, Anxiety, Stress Score (DASS) questionnaires by the Google form sheet and analyzed by Chi-square test with SPSS version 27. Result: A total of 138 subjects consisting of 32 (23.2%) males and 106 (76.8%) females, 127 (92.0%) tourism workers, and 11 (8.0%) non-tourism workers. There was a positive correlation between occupation and level of depression, anxiety, and stress, while there was no significant correlation found in gender. Conclusion: Occupation in the tourism sector correlated with the severity of stress, depression, and anxiety during the COVID-19 pandemic.
The Most Common Cause of Fever in International Travelers Visiting Kasih Ibu Hospital Denpasar for the 2019-2020 Period Suryanditha, Putu Arya; Wijaya, I Dewa Gede Harry; Budiapsari, Putu Indah; Widhidewi, Ni Wayan
Muhammadiyah Medical Journal Vol 4, No 2 (2023): Muhammadiyah Medical Journal (MMJ)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/mmj.4.2.95-101

Abstract

Background: Fever is one of the most common symptoms that international travelers complain of due to various causes. Fever is associated with mild to severe illnesses, such as Coronavirus Disease 19, typhoid fever, dengue fever, malaria, chikungunya, or gastrointestinal infection. Purpose: This study aimed to determine the most common cause of fever in international travelers visiting Kasih Ibu Hospital Denpasar from 2019 to 2020. Methods: This cross-sectional study using medical records of international travelers with chief complaints of fever uses purposive sampling. Result: The age of the subject was dominated by the adult age group in 2019 (77.3%) and 2020 (77.1%), with more females in 2019 (50.8%) while more males in 2020 (57.8%), 2019 the most common cause of fever was dengue infection (50.8%) while in 2020 the most common cause of fever was COVID-19 (53.5%). Conclusion: Dengue was the most common cause of fever in 2019, and COVID-19 was the most common cause of fever in 2020.
Identifikasi Bakteri Klebsiella Sp dan Citrobacter Sp Hasil Isolasi dari Makanan dan Minuman di Beberapa Pasar Tradisional Denpasar Paramasatiari, Anak Agung Ayu Lila; Widhidewi, Ni Wayan; Suryanditha, Putu Arya
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol. 7 (2025): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makanan dan minuman merupakan sumber energi bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Pemilihan makan dan minuman yang tidak cermat mengakibatkan konsumen mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi yang dapat menimbulkan penyakit. Penyakit yang ditimbulkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi disebut dengan Foodhandler diseases. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri Klebsiella sp dan Citrobacter sp pada Makanan dan Minuman di Beberapa Pasar Tradisional. Metode Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif eksplorasi. Pemilihan sampel dilakukan secara acak di Pasar tradisional di wilayah Denpasar. Setiap pasar dilakukan pengambilan sampel makanan dan minuman dilakukan secara random terdiri dari 5 sampel pada masing-masing pasar yang berasal dari 7 pasar tradisional di Denpasar. Pada penelitian ini sampel makanan dan minuman diisolasi menggunakan media selective Mac Conkey dan identifikasi menggunakan uji biokimia dengan Imvic Test.Hasil ppenelitian menunjukkan pada makanan dan minuman dari 7 pasar didapatkan terkontaminasi bakteri Klebsiella sp sebanyak 2 (5,7%) dan Citrobacter sp sebanyak 8 sampel (22%). Rekomendasi yang diberikan dengan edukasi dan pemeriksaan secara rutin makanan dan minuman yang dijual untuk keamanan konsumen
PENDAMPINGAN KELUARGA BALITA UNTUK MENCEGAH STUNTING DI DESA BAYUNG GEDE, KECAMATAN KINTAMANI, BALI Widhidewi, Ni Wayan; Apsari, Putu Indah Budi; Setiabudy, Marta; Indraningra, Anak Agung Gede
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 4. No. 2, September 2024
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v4i2.5297

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan suatu kondisi balita yang mengalami hambatan dalam pertumbuhan akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu lama, sehingga tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya. Masalah stunting masih menjadi salah satu fokus perhatian utama pemerintah Indonesia dalam bidang kesehatan. Meskipun telah terjadi penurunan angka kejadian stunting di Indonesia dari tahun ke tahun, upaya pencegahan stunting harus terus dilakukan. Mitra dari program kemitraan masyarakat (PKM) ini adalah 5 orang anggota keluarga dari anak balita yang ada di Banjar Bayung Gede, Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Permasalahan prioritas pada mitra adalah pengetahuan serta keterampilan terkait pemberian makanan sehat untuk anak balita masih kurang. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga balita terkait stunting dan pola makan sehat seimbang untuk mencegah stunting. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di balai banjar Bayung Gede dengan metode penyuluhan menggunakan leaflet, pemberian bantuan berupa paket susu tinggi protein serta pelatihan pembuatan makan tambahan dari bahan pangan lokal yaitu jagung dan ubi jalar. Hasil pengabdian mengindikasikan terdapat peningkatan pengetahuan mitra sebesar 26% terkait pemberian makanan sehat bagi balita sesuai “isi piringku”. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan keluarga balita serta bantuan yang diberikan diharapkan dapat mencegah terjadinya stunting pada balita di Desa Bayung Gede.   ABSTRACT Stunting is a condition in which a toddler experience growth impediments due to prolonged malnutrition, resulting in their height not matching their age. Stunting remains a major focus of the Indonesian government's health sector. Although the incidence of stunting in Indonesia has decreased year by year, various preventive measures still need to be continuously promoted. The partners of this community partnership program (PKM) are five family members of toddlers in Banjar Bayung Gede, Bayung Gede Village, Kintamani District, Bangli Regency. The primary issue among the partners is the lack of knowledge and skills regarding the provision of healthy food for toddlers. This service aims to increase the knowledge of toddler families about stunting and balanced healthy eating patterns to prevent stunting. The service activities were conducted at the Bayung Gede community hall using the method of counseling with leaflets, providing high-protein milk packages, and training on making additional food from local ingredients such as corn and sweet potatoes. The results of the service indicated a 26% increase in partners' knowledge regarding the provision of healthy food for toddlers according to "my plate". The improvement in the knowledge and skills of toddler families and the assistance provided are expected to prevent stunting among toddlers in Bayung Gede Village.
Hubungan BBLR dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-60 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tabanan I Tahun 2018-2019 WIDHIDEWI, NI WAYAN; PRIYANKA HERMAWAN, PUTU; ELMY SANIATHI, NI KADEK
Hang Tuah Medical Journal Vol 22 No 2 (2025): Hang Tuah Medical Journal
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/htmj.v22i2.470

Abstract

Stunting is caused by a lack of nutritional intake for a long time so that it can cause disturbances in physical development and cognitive function that can cause death. One of the factors that influence the occurrence of stunting in toddlers is the history of low birth weight. This study aims to examine the relationship between low birth weight (LBW) and the incidence of stunting in children aged 24-60 months in the Tabanan I Health Center Working Area in 2018-2019 using analytical research methods and case control study designs and using secondary data collection methods derived from the nutrition sections. The study sample was a total of 190 toddlers recorded in the stunting and LBW report at Tabanan I Health Center, during 2018-2019 who met the inclusion and exclusion criteria obtained using consecutive sampling technique. Data analysis was performed univariately and bivariately using SPSS version 25.0 with the Spearman correlation test. The results of the chi square test showed that the p value was less than the significant level (p < 0.05), it can be stated that there is an association between low birth weight and the incidence of stunting in children aged 24-60 months in the Tabanan I Health Center Working Area. The result of Levene's test is 0,184 (>0.05) which means that the variance of data between stunting and normal groups is homogeneous or the same. Conclusion toddlers who suffer from LBW have a 2,17 greater risk of experiencing stunting than toddlers who do not experience LBW.