Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Skrining Bank Darah untuk Test Virus HIV di Kelurahan Tukmudal Kecamatan Sumber Setiawan, Fiki; Al Sas, Oktafirani; Aji, Rizal Ibrahim
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i6.14947

Abstract

ABSTRAK Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virusnya mampu menyebabkan imunitas tubuh menurun dalam melawan benda-benda asing. Transfusi darah dapat menimbulkan risiko penularan penyakit menular, terutama HIV/AIDS. Tingkat risiko penularan melalui transfusi dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tingkat penyakit di masyarakat, efektivitas skrining yang diterapkan, status kekebalan penerima, dan jumlah pendonor per unit darah. Oleh karena itu, setiap produk darah diwajibkan untuk menjalani proses skrining darah guna mencegah penyakit menular  termasuk HIV/AIDS.  Tujuan dari PKMD ini adalah membantu program puskesmas yang belum terlaksana mengenai Optimalisasi Skrining Bank Darah guna mendeteksi virus HIV. Metode yang digunakan adalah sosialisasi kepada masyarakat desa dengan membagikan kuesioner sebelum dilakukan pemeriksaan HIV secara kualitatif (Rapid Test). Hasil Skrining Bank Darah dari sampel Kelurahan Tukmudal yang berjumlah 48 orang, diperoleh hasil rata rata Hb sebesar 13,59 gr/dL. Rata-rata golongan darah A yang berjumlah 15  orang dengan persentase 31%, golongan darah B yang berjumlah 16 orang  dengan persentase 34%, golongan darah 0 berjumlah 16 orang dengan persentase 33%, golongan darah AB yang berjumlah 1 orang dengan persentase 2%. Dan pemeriksaan imunoserelogi meliputi HCV dan HIV. Kata Kunci: HIV, AIDS, Skrining Bank Darah  ABSTRACT Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a virus that attacks the immune system. The virus can cause the body's immunity to decrease against foreign objects. Blood transfusions can pose a risk of transmission of infectious diseases, especially HIV/AIDS. The level of risk of transmission through transfusion is influenced by factors such as the level of disease in the community, the effectiveness of the screening applied, the immune status of the recipient, and the number of donors per unit of blood. Therefore, every blood product is required to undergo a blood screening process to prevent infectious diseases including HIV/AIDS. The purpose of this PKMD is to help the unimplemented puskesmas program regarding the Optimization of Blood Bank Screening to detect HIV. The method used is socialization to the village community by distributing questionnaires before qualitative HIV testing (Rapid Test). Blood Bank Screening Results from the sample of Tukmudal Village, which amounted to 48 people, obtained an average Hb result of 13.59 gr/dL. The average blood type A is 15 people with a percentage of 31%, blood type B is 16 people with a percentage of 34%, blood type 0 is 16 people with a percentage of 33%, and blood type AB is 1 person with a percentage of 2%. And immunocerelogy tests include HCV and HIV. Keywords: HIV, AIDS, Blood Bank Screening
Pemanfaatan Tanaman Obat Sebagai Anti-nyamuk Dan Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Kaliwadas, Kecamatan Sumber, Cirebon Luviriani, Eva; Aji, Rizal Ibrahim; Haqoiroh, Haqoiroh; Hariningsih, Yetti; Azhar, Amelia Jagaddhita; Ramadhan, Alman Shafly; Hermawan, Hildan Bagus; Azizah, Wafik; Fadliyah, Malikhatul; Widiawati, Erika; Habibah, Winda Akhla; Khasanah, Uswatun; Jumaroh, Jumaroh; Nurhaeni, Nurhaeni
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JPKM) TABIKPUN Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences - Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpkmt.v5i2.156

Abstract

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Kaliwadas tergolong tinggi. Faktor-faktor yang menyebabkannya antara lain perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, iklim, kepadatan penduduk, pengetahuan tentang cara pencegahan penyakit, dan perilaku sosial. Penggunaan obat nyamuk kimia dapat menimbulkan masalah kesehatan dan lingkungan. Tanaman serai wangi (Cymbopogon nardus L.) dapat diekstrak sebagai bahan anti nyamuk ramah lingkungan. Oleh karena itu, perlu dilaksanakan program pemberdayaan dan pemanfaatan tanaman pengusir nyamuk di Desa Kaliwadas untuk meningkatkan kesehatan dan perekonomian masyarakat melalui kegiatan penyuluhan, pelatihan budidaya serai wangi, pembuatan produk, dan pemasaran. Hasil dari program ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang demam berdarah, pengobatan, pencegahan penyakit, dan pemanfaatan serai wangi. Masyarakat juga mampu membudidayakan tanaman serai wangi dan membuat produk biolarvasida serta semprotan pengusir nyamuk dari tanaman tersebut.
Deteksi Dini Pencegahan Stunting pada Remaja melalui Pemeriksaan Laboratorium : Kalsium Darah Al Sas, Oktafirani; Setiawan, Fiki; Aji, Rizal Ibrahim
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 5 (2025): Volume 8 No 5 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i5.19913

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak karena kekurangan makanan bergizi, sering sakit, atau kurang stimulasi. Kekurangan protein dan mikronutrien, termasuk kalsium, merupakan faktor risiko utama stunting. Berdasarkan data tahun 2014 menunjukkan bahwa 23,8% anak di seluruh dunia dan 33,5% anak di negara-negara berkembang mengalami stunting atau pertumbuhan terhambat. Di Indonesia, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi stunting pada remaja mencapai 35,1%. Provinsi Jawa Timur prevalensi stunting pada remaja mencapai 31,1%, sebanyak 10,8% dikategorikan sangat pendek dan 20,3% lainnya dikategorikan pendek. Pemeriksaan kalsium darah pada remaja awal sangat penting karena kalsium tidak hanya penting untuk pertumbuhan tulang, tetapi juga berperan dalam berbagai fungsi tubuh lainnya, seperti kontraksi otot, transmisi saraf, dan pembekuan darah. Dengan melakukan pemeriksaan secara rutin, kekurangan kalsium dapat dideteksi dini dan segera diberikan pencegahan yang tepat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya gizi seimbang sejak dini, terutama terkait dengan peran kalsium dalam pertumbuhan tulang. Manfaat pemeriksaan kadar kalsium darah, diharapkan dapat mendeteksi potensi risiko stunting pada generasi mendatang dan mendorong remaja untuk melakukan gaya hidup sehat. Kegiatan ini di laksanakan di SMAN 1 Dukupuntang, Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Pelaksanaan kegiatan PKMD ini pada tanggal 02 September 2024 sampai tanggal 09 September 2024. Hasil pemeriksaan kadar kalsium darah pada seluruh responden (48 orang) menunjukkan bahwa 100% memiliki kadar kalsium di bawah normal. Kata Kunci: Stunting, Remaja, Kalsium Darah  ABSTRACT Stunting is the impaired growth and development of children due to lack of nutritious food, frequent illness or lack of stimulation. Protein and micronutrient deficiencies, including calcium, are major risk factors for stunting. Based on 2014 data, 23.8% of children worldwide and 33.5% of children in developing countries experience stunting or stunted growth. In Indonesia, based on the results of the Basic Health Research in 2013, the prevalence of stunting in adolescents reached 35.1%. In East Java, the prevalence of stunting in adolescents reached 31.1%, with 10.8% categorized as very short and 20.3% categorized as short. Checking blood calcium in early adolescents is very important as calcium is not only essential for bone growth, but also plays a role in various other bodily functions, such as muscle contraction, nerve transmission, and blood clotting. By conducting regular checks, calcium deficiency can be detected early and appropriate prevention can be given immediately. The purpose of this activity is to increase knowledge about the importance of balanced nutrition from an early age, especially related to the role of calcium in bone growth. Through checking blood calcium levels, it is expected to detect the potential risk of stunting in future generations and encourage adolescents to adopt a healthy lifestyle. This activity was carried out at SMAN 1 Dukupuntang, Dukupuntang, Cirebon Regency. The implementation of this PKMD activity was on September 02, 2024 to September 09, 2024. The results of checking blood calcium levels in all respondents (48 people) showed that 100% had calcium levels below normal. Keywords: Stunting, Adolescents, Blood Calcium
Exploring the Role of Children’s Literature in Developing Literacy and Character in Elementary Education: A Qualitative Study Aji, Rizal Ibrahim; Unes, Unes; Syamsurrijal, Syamsurrijal
Journal of General Education and Humanities Vol. 4 No. 4 (2025): November
Publisher : MASI Mandiri Edukasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58421/gehu.v4i4.743

Abstract

This study was motivated by the limited empirical research on the role of children's literature as an integrative medium in improving literacy and character education in Indonesian elementary schools. This study aims to analyze the contribution of children's literature to the improvement of literacy skills and character development among students at SD NU Kaplongan. The method used is a descriptive, qualitative survey approach to gain an in-depth understanding of literacy practices in children's literature. Data were collected through questionnaires, semi-structured interviews, and document analysis, involving 29 fifth-grade students, a classroom teacher, and the school principal. The analysis technique used was thematic content analysis to identify major patterns in reading habits, pedagogical strategies, and institutional support. The study found that about 82% of students experienced increases in reading fluency, story comprehension, and moral reflection after implementing children's literature-based literacy. Teachers used picture books and themes relevant to students' interests, while the school provided support through the SAMIKU (One Week, One Book) program and library facilities. However, the students' reading culture was still incidental and had not become a sustainable habit. Scientifically, this study reinforces the effectiveness of literature-based pedagogy in holistic literacy learning, while practically providing an implementable model for schools to integrate literacy and character. Further research is recommended to explore the digital adaptation of children's literature in fostering motivation and media literacy in the era of 21st-century learning.