Sebahagian besar wilayah Indonesia yang merupakan pesisir Pantai merupakan potensi dalam pengembangan mangrove untuk menjaga kelestarian Pantai tersebut. Namun maraknya ekspansi Perkebunan kelapa sawit dan juga pembuatan bahan baku arang yang bahan dasarnya kayu mangrove, menyebabkan kerusakan hutan mangrove pesisir tersebut. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk melestarikan dan memanfaatkan tanaman mangrove yang ada di pesisir Pantai kecamatan Pangakalan Susu, khusus untuk daerah ekowisata Beras Basah. Walaupun perkembangan ekowisata yang sudah mulai tertata, tetapi keterlibatan beberapa kelompok tani hutan (KTH) masih perlu pembenahan agar lebih efisien dan efektif terutama keikutsertaan keluarga seperti istri-istri dan anak-anak kelompok peduli pesisir dalam melestarikan hutan mangrove tersebut,sehingga perlu peningkatan dari kelompok tersebut. Tim pengabdian Universitas Tjut Nyak Dhien (UTND), Penelitian Unggulan Integratif (PUI) Universitas Sumatera Utara(USU) dan Tottori University, Jepang, melaksanakan kerjasama dalam meningkatkan partisipasi kelompok KTH, terutama istri-istri dan anak-anak dari kelompok peduli pesisir. Metode pengabdian yang digunakan berupa (a) ceramah (25%) dan diskusi (75%), (b) Penanaman langsung mangrove dan tanaman lain dan (c) Alternatif pengembangan ekowisata. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasnya para istri-istri dalam mengikuti ceramah dan juga praktek langsung penanaman mangrove. Begitu juga dengan anak-anak mereka, dengan konsep konsep bermain dengan memberi ilmu ke mereka, kelihatan kegembiraan diwajah anak-anak tersebut. Diharapkan untuk kedepan agar para istri serta anak mereka terus berlanjut melestarikan mangrove yang ada serta menambah jenis tanamannya agar ekowisata tersebut terjaga kelestariannya dan terkenal di masyarakat luas.