Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Lecturer Insights on Implementing Project-Based Learning at Jambi University Reli Handayani; Mukhlash Abrar; Friscilla Wulan Tersta; Sukarno, Berliana Sukma Tri
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/kls.v9i2.6936

Abstract

This study investigates lecturers' perspectives on Jambi University's implementation of Project-Based Learning (PjBL). The study underlines the significance of PjBL in improving student engagement, critical thinking, and problem-solving abilities, as well as the growing demand for creative teaching strategies in light of the digital transformation of the twenty-first century. Using a qualitative case study approach, the study collected data from 11 lecturers across different language education programs through observations and interviews. Key findings indicate that PjBL is perceived as an effective, student-centered learning method that fosters collaboration and practical problem-solving. The lecturers highlighted the relevance of projects to real-world issues and emphasized the importance of collaboration between students and faculty. Challenges in implementing PjBL were noted, particularly in training, resources, and shifting from traditional teaching methods. Overall, the study reveals that while lecturers recognize the benefits of PjBL, there is a need for ongoing support to maximize its potential in higher education.  
PENGEMBANGAN SOFT SKILL PUBLIC SPEAKING BAGI MAHASISWA Yorina An'guna Bansa; Arman Syafa’at; Robi Soma; Mukhlash Abrar; Ratih Rosita; Mustika
MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32529/tano.v8i2.4264

Abstract

Kemampuan public speaking merupakan salah satu soft skill penting yang dibutuhkan mahasiswa dalam dunia akademik, organisasi, dan karier profesional. Namun, banyak mahasiswa yang masih mengalami kesulitan berbicara di depan umum akibat kurangnya pemahaman teknik serta rendahnya kepercayaan diri. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan public speaking mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau melalui pendekatan pelatihan berbasis praktik langsung. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk workshop yang meliputi pemaparan materi, diskusi interaktif, simulasi presentasi, serta evaluasi pre-test dan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada aspek pemahaman konsep, teknik vokal, struktur isi, serta penggunaan bahasa tubuh. Rata-rata skor post-test meningkat sebesar 22,3 poin dibandingkan pre-test. Sebanyak 87% peserta juga mengaku lebih percaya diri berbicara di depan umum. Kegiatan ini membuktikan bahwa pelatihan berbasis pengalaman efektif dalam mengembangkan soft skill mahasiswa dan layak untuk direplikasi pada konteks yang lebih luas.
An Analysis of Lecturers’ Oral Corrective Feedback on EFL Students’ Speaking Performance at One Public University in Jambi Rilda, Aniza; Mukhlash Abrar; Reli Handayani
IDEAS: Journal on English Language Teaching and Learning, Linguistics and Literature Vol. 12 No. 2 (2024): IDEAS: Journal on English Language Teaching and Learning, Linguistics and Lite
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/ideas.v12i2.5560

Abstract

Corrective feedback is used as a basis for improvement. Giving corrective feedback plays an important role to encourage students to improve their speaking skills and make them aware of their speaking error. Thus, this qualitative study applied case study approach to explore the types of oral corrective feedback used by lecturers in correcting students’ speaking error in Oracy Class at One Public University in Jambi and their reasons for choosing certain types of oral corrective feedback. The participants of this research were three lecturers who teach Oracy Class. The data were collected through semi-structured interviews and observations with the guidance of interview protocol and observation checklist as the instruments. In this study, it was found that lecturers used oral corrective feedback by giving reformulation through explicit correction and recast and giving prompt through clarification request, metalinguistic feedback, and repetition. Then, their reasons for using certain types of oral corrective feedback were because they were considering the students’ level and skills and preparing the students for global competition. Furthermore, it can be concluded that the lecturers only applied five types of oral corrective feedback proposed by Lyster and Ranta (1997) such as explicit correction, recast, clarification request, metalinguistic feedback and repetition.
Analisis Kemampuan Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal AKM Kelas Konten Literasi Teks Sastra melalui Platform Merdeka Mengajar Lindriana Safitri; Irma Suryani; Mukhlash Abrar
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i2.3542

Abstract

Pemerintah Indonesia mengubah ujian nasional menjadi asesmen nasional pada tahun 2021. Ujian nasional tidak lagi menjadi sumber informasi yang digunakan untuk memetakan dan mengevaluasi kualitas sistem pendidikan. Menunjukkan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan mengarahkan siswa ke asesmen kompetensi minimum, yang sekarang dapat diakses melalui alat pengajaran platform merdeka. AKM kelas dapat diakses oleh guru di mana pun. Sama halnya dengan AKM Nasional, AKM Kelas mengacu pada dua teks literasi: teks sastra dan teks informasi. AKM Kelas memiliki fungsi formatif untuk memahami hasil belajar individu siswa. Pada peneliti ini berkonsentrasi pada literasi teks sastra. Asesmen kemampuan literasi minimum terdiri dari tiga tingkat kognitif, yaitu menemukan informasi, memahami, dan evaluasi dan refleksi, dengan empat level kemampuan yaitu: perlu intervensi khusus, memiliki pemahaman dasar, termasuk cakap, dan sudah mahir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII SMP Satu Atap Talang Kerinci. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara tes tulis. Teknik analisis data menggunakan Milles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini siswa yang mencapai level kognitif menemukan informasi dengan level kemampuan memiliki pemahaman dasar dengan persentase 50%, siswa yang mencapai level kognitif menemukan informasi dan memahami dengan level kemampuan termasuk cakap dengan persentase 33% dan siswa yang tidak mencapai level kognitif dengan level kemampuan perlu intervensi khusus dengan persentase 17% dan tidak ada siswa yang mencapai tiga level kognitif dengan level kemampuan sudah mahir.
Media Sosial sebagai Sarana Pengembangan Literasi Tulis: Studi Kasus Keterampilan Menulis pada Suku Anak dalam di Kabupaten Tebo Rizki Niko Wahyuni; Gani Patindra; Mukhlash Abrar; Rustam, Rustam; Priyanto, Priyanto
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i1.4914

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi pemanfaatan media sosial, khususnya Facebook, sebagai sarana pengembangan literasi tulis pada Suku Anak Dalam (SAD) di Kabupaten Tebo. Fokus utama penelitian adalah meningkatkan motivasi menulis, memahami transformasi gaya bahasa, dan mengatasi tantangan literasi digital yang dihadapi komunitas ini. Metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi interaksi daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fitur interaktif Facebook, seperti unggahan status dan diskusi grup, mampu meningkatkan motivasi menulis melalui apresiasi berupa likes dan komentar. Lingkungan komunitas daring yang inklusif juga membantu anggota membangun kepercayaan diri dan rasa kebersamaan. Dalam konteks transformasi gaya bahasa, penggunaan media sosial memunculkan bentuk komunikasi yang lebih santai dan campuran, mengintegrasikan bahasa lokal dengan elemen modern seperti emoji. Namun, tantangan utama berupa keterbatasan akses internet dan perangkat digital, serta kesulitan menjaga autentisitas budaya lokal dalam komunikasi daring, menjadi hambatan signifikan.Penelitian ini merekomendasikan strategi berbasis kearifan lokal, seperti memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan cerita rakyat dan tradisi budaya, dengan menggunakan konten visual yang menarik untuk meningkatkan keterlibatan komunitas. Dengan dukungan pelatihan literasi digital dan pendekatan berbasis budaya, media sosial dapat menjadi alat yang efektif dalam pengembangan literasi tulis sekaligus pelestarian identitas budaya SAD.