Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa bagaimana stik yoghurt dibuat dengan tambahan jeli sebagai minuman probiotik di PT. XYZ. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati secara saksama, berdiskusi yang sebagian sudah direncanakan, dan membaca makalah tentang cara pembuatannya serta aturan mutu perusahaan. Pemeriksaan dilakukan dengan melihat apakah tindakan perusahaan sesuai dengan aturan Cara Pembuatan yang Baik (GMP) dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sebagian besar tahapan proses produksi telah sesuai dengan literatur dan standar industri, seperti suhu fermentasi 38℃ selama 20 jam yang berada dalam rentang optimum (35–46℃). Namun, terdapat ketidaksesuaian pada tahap pasteurisasi, di mana perusahaan menggunakan suhu 85℃ selama 30 menit, melebihi suhu standar metode Low Temperature Long Time (LTLT) yaitu 63℃. Meskipun suhu tersebut masih dalam batas yang dapat diterima dalam pasteurisasi tinggi, potensi dampak terhadap mutu gizi susu perlu diperhatikan. Proses sterilisasi alat, penambahan bahan tambahan pangan (BTP), serta pengemasan telah dilakukan dengan prosedur yang memenuhi standar keamanan pangan. Dengan demikian, proses produksi stik yoghurt jelly di PT. XYZ secara umum sudah baik, namun perlu perbaikan pada pengendalian suhu pasteurisasi agar lebih sesuai dengan prinsip perlindungan mutu produk.