Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MATERI PELAJARAN TEMATIK MEMBACA PADA SISWA KELAS 1 SDN RANTAU KIWA SATU Muhammad Sirajul Huda; Agus Salim; Susanti Sufyadi
J-INSTECH Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/j-instech.v2i2.9457

Abstract

Jurnal ini bertujuan untuk menguraikan proses pengembangan multimedia interaktif dengan pendekatan kontekstual pada pembelajaran tematik untuk meningkatkan keterampilan membaca pada siswa di kelas 1 SDN Rantau Kiwa 1. Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan Model pengembangan Kemp yang terdiri dari beberapa langkah yaitu identifikasi masalah, analisis siswa, analisis tugas, merumuskan indikator, urutan isi, pengembangan produk, riset intruksional, evaluasi instrumen dan validasi produk. Hasil Validasi media oleh dua ahli media menunjukkan nilai 3,96 dan 3,875 dengan prosentase 79% dan 76,5%, maka disimpulkan bahwa media ini layak untuk digunakan pada pembelajaran, sementara hasil uji validasi dua ahli materi menunjukan nilai 4.00 dan 4.05 dengan prosentase 80% dan 81%, maka disimpulkan bahwa media ini sangat layak digunakan untuk menunjang pembelajaran dan keterampilan membaca siswa kelas 1 SDN Rantau Kiwa 1.
PEMANFAATAN MICROSOFT TEAMS SEBAGAI MEDIA E-LEARNING DALAM KEGIATAN MBKM BATCH 2 DI PT. MARIBELAJAR INDONESIA CERDAS Nur Rahman; Susanti Sufyadi; Agus Salim; Agus Hadi Utama
J-INSTECH Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/j-instech.v5i1.9853

Abstract

Penulisan artikel ini bertujuan untuk menyamakan persepsi tentang efektivitas penggunaan Microsoft Teams sebagai media e-learning dan untuk mengetahui tingkat kepuasan penggunaan Microsoft Teams sebagai media e-learning. Artikel ini masuk dalam kawasan teknologi pendidikan yaitu kawasan pemanfaatan. Penulisan artikel ini menggunakan metode yaitu studi referensi dan metode End User Computing Satisfaction (EUCS) digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pengguna. Hasil penelitian menunjukkan pada indikator isi, respon nya sangat puas, indikator akurasi respon nya puas, indikator format respon nya puas, indikator kemudahan dalam penggunaan respon nya puas, indikator ketepatan waktu respon nya puas. Kepuasan pengguna adalah menjadi salah satu tolak ukur dalam melihat keberhasilan sebuah sistem pembelajaran e-learning berbasis Microsoft Teams yang telah diterapkan. Yang dimana bisa dipakai untuk bahan evaluasi sistem pembelajaran yang akan diterapkan selanjutnya.
ADOBE CREATIVE CLOUD EXPRESS SEBAGAI MEDIA BERBASIS WEB UNTUK MENDUKUNG PEMBELAJARAN Reza Maulana; Hamsi Mansur; Susanti Sufyadi
J-INSTECH Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/j-instech.v3i2.8885

Abstract

Adobe Creative Cloud Express juga dikenal dengan nama Adobe CC Express merupakan produk Adobe yang berbasis web, pada perkembangan produk ini dapat menjadi media berbasis web untuk mendukung pembelajaran. Penulisan jurnal ini bertujuan untuk mendeskripsikan Adobe CC Express, fungsinya untuk mendukung pembelajaran serta langkah-langkah tahapan pengembangan media pembelajaran berbasis web. Metode yang digunakan dalam penulisan jurnal ini adalah studi pustaka melalui kegiatan pengumpulan data dan pengolahan data pustaka. Hasil studi pustaka dan pengembangan media pembelajaran berbasis Adobe CC Express memperlihatkan bahwa Adobe CC Express yang merupakan media berbasis WEB, sama seperti media berbasis WEB lainnya dapat diakses secara online. Perkembangan teknologi membuat perubahan terhadap pembelajaran untuk dapat beradaptasi. Media pembelajaran berbasis yang dirancang penulis dapat diakses secara online baik dengan menggunakan desktop atau android. Penulis merekomendasikan penggunaan Adobe CC Express untuk digunakan para Pendidik dan Tenaga Kependidikan sebagai media presentasi dalam pembelajaran, karena pemanfaatannya mudah yaitu dengan mempresentasikan selama pembelajaran berlangsung atau membagikan tautan website pada peserta didik dan pendidik tidak perlu melakukan instalasi Adobe CC Express. Sumber bahan ajar dapat dimuat dalam satu tautan website presentasi, media presentasi dari Adobe CC Express sudah memiliki transisi masing-masing tiap fitur menambahkan sumber bahan ajar. Penulis juga merekomendasikan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut terkait Adobe CC Express.
PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN PKN DI SMPN 15 BANJARMASIN Sherly Merliana Az-Zahra; Susanti Sufyadi; Agus Hadi Utama
J-INSTECH Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/j-instech.v4i2.8854

Abstract

karena dampak pandemik, yaitu penurunan minat belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran Pembelajaran kewarganegaraan SMPN 15 Banjarmasin. Maka dari itu, dikembangkan sebuah media pembelajaran berupa video interaktif yang bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model 4D yang meliputi pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Teknik pengumpulan dan pengambilan data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif menggunakan skala likert untuk ahli media, ahli materi, dan ahli naskah. Sedangkan untuk respon minat siswa menggunakan uji N-gain. Penelitian pengembangan dikategorikan layak untuk digunakan dan pada penilaian respon motivasi siswa mendapat penilaian 0,653 kategori “sedang”. Hasil ini menunjukkan bahwa peningkatan minat belajar siswa mengalami peningkatan tergolong sedang dari minat awal sebelum menggunakan media pembelajaran
Memaknai Merdeka Belajar Susanti Sufyadi
J-INSTECH Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/j-instech.v3i1.7916

Abstract

Kebijakan Merdeka Belajar seri pertama yang dicanangkan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dan mencangkup 4 (empat) poin yaitu: pengalihan pelaksanaan USBN menjadi kewenangan satuan pendidikan, penghapusan Ujian Nasional di Tahun 2021, penyederhanaan RPP yang berfokus pada 3 (tiga) komponen meliputi: tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran,  penilaian,  dan  poin  ke  empat  yaitu  penambahan  proporsi jalur  prestasi  pada penerimaan peserta didik baru dalam sistem zonasi. Kebijakan ini kemudian di ikuti dengan seri kebijakan Merdeka Belajar lainnya, yang paling terkait dengan seri yang pertama adalah Kebijakan Merdeka Belajar seri ke-7 (tujuh) dan ke-8 (delapan), yaitu: Program Sekolah Penggerak dan Program SMK Pusat Keunggulan. Sampai saat ini implementasi kebijakan Merdeka Belajar masih menjadi topik yang ramai dibicarakan, sebagai bagian dari ekosistem pendidikan kita tidak bisa hanya menunggu dan  menjadi pengamat, kontribusi dapat diberikan sejak dari sekarang  dan  seterusnya  untuk mendukung implementasi kebijakan ini. Isi dari artikel ini tidak membahas langsung poin-poin dalam kebijakan Merdeka Belajar namun lebih mengarah pada penjelasan rasional untuk membangun pemahaman akan makna dan urgensi Merdeka Belajar serta keterkaitan seri kebijakan Merdeka Belajar secara umum. Pembahasan dilakukan merujuk pada kajian literatur dan analisis hasil evaluasi   implementasi   Kurikulum   2013  yang   dilaksanakan   pada Pusat   Kurikulum  dan Pembelajaran di Tahun 2019. Melalui artikel ini penulis berharap dapat berbagi pemikiran tentang makna Merdeka Belajar, agar kemudian kita semua dapat menentukan kontribusi yang dapat diberikan untuk mendukung implementasi kebijakan ini.
PEMANFAATAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SDN 2 PEMANGKIH KELAS IV PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL Muhammad Assazili; Susanti Sufyadi; Agus Hadi Utama
J-INSTECH Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/j-instech.v5i2.10995

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan strategi pemanfaatan video pembelajaran pada mata pelajaran IPAS kelas IV topik Fotosintesis di SDN 2 Pemangkih dan untuk mengidentifikasi dampak pemanfaatan video pembelajaran tersebut terhadap hasil belajar siswa. Penelitian dilakukan dengan metode riset dan pengembangan menggunakan model assure. Hasil validasi strategi pemanfaatan video pembelajaran dengan ahli desain pembelajaran menghasilkan nilai 94,44% atau berada pada kategori “Sangat Layak”, sementara hasil validasi rubrik asessement menghasilkan 88,88 % atau dalam kategori “Sangat Layak”. Hasil belajar peserta didik setelah menerapkan startegi pemanfaatan video pembelajaran memperlihatkan peningkatan pemahaman dari semula pada kategori baik menjadi kategori sangat sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa strategi yang dikembangakan efektif dan berdampak terhadap hasil belajar peserta didik.
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN IPS Kiki Fima Kartika; Susanti Sufyadi; Agus Hadi Utama
J-INSTECH Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/j-instech.v4i1.8703

Abstract

Model pembelajaran kooperatif jenis STAD dapat meningkatkan minat, motivasi, serta hasil belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah pertama yaitu mengetahui pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, kedua mengetahui hasil belajar peserta didik setelah penggunaan model pembelajaran kooperatif jenis STAD, dan ketiga mengetahui apakah terdapat kendala selama penggunaan model pembelajaran kooperatif jenis STAD mata pelajaran IPS kelas VIII kelompok belajar paket B di PKBM Tunas Melati Kecamatan Pelaihari. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre-experimental dengan pendekatan kuantitatif yang berbentuk desain studi kasus bentuk tunggal. Peneliti melakukan uji validitas dengan menggunakan rumus indeks, dan uji hipotesisnya menggunakan rumus n-gain ternormalisasi. Tahapan pelaksanaan model pembelajarannya ada 6: penyampaian tujuan dan motivasi, membagi kelompok, penyampaian dari guru, proses belajar dalam kelompok, kuis, dan penghargaan prestasi kelompok. Berdasarkan perhitungan yang diperoleh nilai  = 0,35, itu artinya  > 0,3 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini membuktikan model pembelajaran kooperatif jenis STAD dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dan tidak ditemukan kendala yang begitu berpengaruh selama penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam proses pembelajaran
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTRAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SDN 1 PULAU Noor Aida Destya; Susanti Sufyadi; Agus Salim
J-INSTECH Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/j-instech.v4i1.8766

Abstract

Rendahnya hasil belajar peserta didik disebabkan oleh metode pembelajaran yang belum efektif dan media pembelajaran yang kurang bervariasi sehingga banyak dari peserta didik SDN 1 Pulau masih mengalamai kesulitan dalam proses pembelajaran. Penelitian dan pengrmbangan ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas V SDN 1 Pulau dengan mengambangkan media pembelajaran berbentuk articulate storyline. Dengan menggunakan teknik analisis kunatitatif deskriptif dengan format skala likert yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh produk terhadap hasil belajar peserta didik dan menguji kelayakan dari pengembangan media. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, angket atau kuisioner, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran articulate storyline yang telah dikembangkan yaitu sangat layak dengan hasil uji coba kelompok kecil mendapat hasil keseluruhan 87% dengan kriteria sangat praktis, dan hasil uji coba kelompok besar mendapat hasil keseluruhan 90% dengan kriteria sangat praktis, dan hasil uji coba pretest dan posttest mendapakan hasil yang membuat hasil belajar peserta didik meningkat
Penerapan Andragogi Dan Heutogogi Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek Dengan Pendekatan Kontekstual Terpadu Pada Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat susanti sufyadi; Agus Hadi Utama; Rica Rahmah; Qomario Qomario
Proceedings Series of Educational Studies 2023: Seminar Nasional Teknologi Pendidikan
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um083.8598

Abstract

Salah satu karakteristik program studi Teknologi Pendidikan adalah Practice Based Course (rangkaian pembelajaran berbasis praktik). Kondisi umum yang dialami mahasiswa biasanya dimulai dengan pemahaman terbatas mahasiswa tentang sifat dari bidang praktik teknologi pendidikan, selain itu, sering ada keterputusan antara teori bidang ilmu yang dipelajari dengan kondisi dan kebutuhan yang berlangsung di lokasi praktek. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yang dilakukan untuk mengetahui efektivitas  penerapan strategi pembelajaran berbasis proyek dengan pendekatan kontekstual terpadu sebagai salah satu alternatif penerapan andragogi dan heutagogi. Menggunakan metode kualitatif, data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi, angket dan dokumentasi, kemudian dianalisis melalui tahapan pengumpulan data, penyajian data, reduksi data dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran berbasis proyek dinilai efektif dan berdampak pada hasil belajar mahasiswa. Strategi pembelajaran ini dapat menjadi alternatif untuk penerapan andragogi dan heutagogi khususnya dalam pelaksanaan rangkaian pembelajaran berbasis praktik dengan memperhatikan beberapa hal, terutama pemetaan kompetensi mata kuliah yang dipadukan.
Impact of Socialization and Technical Guidance Program on Implementation of Independent Curriculum Independently Hamsi Mansur; Susanti Sufyadi; Agus Hadi Utama
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v6i3.10474

Abstract

An analysis of the impact of the socialization and technical guidance program for Implementation of Independent Curriculum Independently was conducted to encourage the operationalization of educational units, particularly teachers, to access, learn, complete, and adapt teaching materials available on Platform Merdeka Mengajar (PMM) This involves using and utilizing the results of minimum competency assessments in class to design meaningful learning. The methods employed in this community service are socialization programs/in-service training and technical guidance/in-service training for Implementation of Independent Curriculum Independently. In-service training is an activity aimed at increasing the quality of educational personnel in performing their duties as professional teachers, particularly in utilizing Information and Communication Technology (ICT) for learning, such as adapting PMM to use and utilize the results of minimum competency assessments in class to design meaningful learning. The findings of this community service program include a participant satisfaction survey, where forums for teachers such as teacher working groups have successfully emphasized teaching focused on students' learning achievements (teaching at the right level). Teachers have been able to conduct formative assessments at the beginning of the learning process to assess students' learning achievements. In conclusion, Implementation of Independent Curriculum Independently is reflected in formulating learning outcomes, becoming learning objectives, and ways to achieve these learning objectives. This is demonstrated during the community service workshop, where teachers have successfully adapted to PMM by using and utilizing the results of minimum competency assessments  in class to design meaningful learning.