Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Prinsip Maslahah dalam Ekonomi Islam: Studi Kasus Penerapan Zakat di Jawa Tengah Zein, Ahmad Wahyudi; Nabila, Najwa; Sitepu, Ruli Pebrina
JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen Vol 4 No 2 (2024): JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan prinsip maslahah dalam ekonomi Islam memiliki peran penting dalam mencapai kesejahteraan sosial dan ekonomi umat. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis penerapan prinsip maslahah dalam pengelolaan zakat di Provinsi Jawa Tengah, dengan fokus pada dampaknya terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus pada lembaga-lembaga pengelola zakat di daerah tersebut, seperti Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan lembaga zakat lokal. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan zakat di Jawa Tengah masih menghadapi tantangan dalam optimalisasi distribusi, meskipun terdapat upaya untuk memastikan bahwa alokasi zakat sesuai dengan prinsip maslahah yang bertujuan untuk memberikan manfaat maksimal bagi penerima zakat. Di sisi lain, peningkatan kesadaran masyarakat tentang zakat dan pengelolaannya telah memberikan kontribusi positif terhadap pengurangan angka kemiskinan. Namun, masih terdapat kendala dalam hal koordinasi antar lembaga dan pemanfaatan teknologi untuk memperluas cakupan penerima zakat. Studi ini menyimpulkan bahwa prinsip maslahah dapat menjadi landasan yang kuat dalam mengembangkan sistem zakat yang lebih efektif di Jawa Tengah, dengan catatan bahwa sinergi antara pemerintah, lembaga zakat, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan
FILSAFAT ILMU: RUANG LINGKUP, OBJEK DAN FUNGSI Dinanty, Dhea; Nasution, Julia Hamdini; Agustin, Putri Dini; Zein, Ahmad Wahyudi
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 6 No. 2 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v6i2.8354

Abstract

Artikel ini membahas filosofi dan cakupan filsafat ilmu sebagai dasar penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, seperti jurnal ilmiah, buku referensi, dan publikasi online. Filsafat ilmu merupakan cabang filsafat yang secara mendalam mengeksplorasi dasar-dasar ilmu pengetahuan, termasuk pertanyaan mendasar tentang objek, metode, dan nilai-nilai dalam sains. Artikel ini menjelaskan bahwa filsafat ilmu memiliki tiga aspek utama: ontologi yang membahas hakikat ilmu pengetahuan; epistemologi yang mengkaji sumber dan metode untuk memperoleh pengetahuan; serta aksiologi, yang berfokus pada nilai dan manfaat dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Penelitian menunjukkan bahwa filsafat ilmu memiliki peran penting dalam kemajuan ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu tidak hanya menyediakan dasar filosofis, tetapi juga membantu para ilmuwan dalam proses penelitian, mengevaluasi klaim-klaim ilmiah, dan menjaga kemajuan ilmu agar tetap dinamis. Hubungan antara filsafat dan ilmu saling melengkapi; filsafat memberikan kritik dan sudut pandang kritis untuk pengembangan ilmu, sementara ilmu menyediakan bukti empiris yang memperkuat pemikiran filosofis. Secara keseluruhan, tujuan filsafat ilmu adalah mencari kebenaran secara mendalam, sistematis, dan mencakup semua aspek kehidupan. Research shows that the philosophy of science has an important role in the advancement of science. The philosophy of science not only provides a philosophical basis, but also helps scientists in the research process, evaluates scientific claims, and keeps the progress of science dynamic. The relationship between philosophy and science is complementary; philosophy provides criticism and critical perspectives for the development of science, while science provides empirical evidence that strengthens philosophical thinking. Overall, the goal of the philosophy of science is to seek the truth in depth, systematically, and covers all aspects of life.
POTRET PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN PADA MASA AL-KHULAFA’ AL-RASYIDIN Zein, Ahmad Wahyudi; Handaya, Dita; Febriyano, Fikri; Admaja, Yuda
IJMA (Indonesian Journal of Management and Accounting) Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Alma Ata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/ijma.2024.5(2).924-934

Abstract

Abu Bakar Ash-Siddiq was one of the Prophet's four companions who rose to prominence as Khulafaur Rasyidin's commanders. Ali bin Abi Talib, Umar bin Khatab, and Uthman bin Affan. Like the development of Islamic economic philosophy, the economic policies of the Rashidun Khulafah are discussed from start to finish. Customs, taxes, zakat, and money printing. During the Rasyidin Khulafah period, the Baitul Maal was built, diwans were made, and other commercial activities took place. to observe and understand the system's progress. This article, which examines Islamic economic policies during the Rasyidin Khulafah era, was composed by employing a method of literary observation drawn from certain publications.
ECONOMIC POLICY IN THE THOUGHT OF ABU ISHAQ AL-SYATIBI: A STUDY ON THE SUSTAINABILITY OF ISLAMIC ECONOMICS Zein, Ahmad Wahyudi; Bestari, Endar; Siregar, Maya Anggraini; Herlambang, Muhammad Farhan
IJMA (Indonesian Journal of Management and Accounting) Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Alma Ata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/ijma.2024.5(2).935-942

Abstract

Talking about Al-Syatibi's thoughts which initiated concepts and thoughts about economics in the fields of production, consumption and distribution. The method used in this research is the library method. This method uses literature such as journals, articles, books, essays and the internet which discuss Al-Syatibi's ideas about Islamic economics. The basis of Al-Syatibi's thinking in the economic field is related to the concept of Maqasid Syariah, and its orientation gave rise to Maslaha Mursalah. Asyatibi's thoughts are considered ideal to be applied in this modern era, because previous thoughts and ideas about economics in those years were considered very irrelevant. Apart from being able to answer the challenges of the times, Maqasid Sharia theory and economic thinking are also believed to be able to bring about positive changes, especially when Muslims themselves are involved in economic activities and are directly involved in economic activities. Al-Syatibi also believes that needs must be based on priorities that are tailored to each level of need.
Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dalam Peradaban Islam: Studi Kasus Pada Zaman Ke Khalifahan Abbasiyah Silalahi, Annisyah Nur; Ayu, Dia Fajar; Dalimunthe, Faisal Anwar; Zein, Ahmad Wahyudi
Maisyatuna Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Maisyatuna
Publisher : STAI Denpasar Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53958/mt.v6i1.634

Abstract

This study aims to examine economic growth during the Abbasid Caliphate and to identify Islamic economic principles that can be adapted to a modern context. Through this study, it is hoped that a more inclusive and equitable economic model can be found. This research employs a literature review method, gathering data from various sources, including historical texts, scientific articles, and economic reports. This approach enables the researchers to comprehensively explore the economic dynamics of the Abbasid era.The study reveals that during the Abbasid period, economic growth was achieved through innovative policies, such as infrastructure development and transparent financial management via the Baitul Mal. The trade sector expanded rapidly with Baghdad as a global trade hub, while fair taxation policies and support for knowledge advancement further strengthened economic stability. The application of Islamic principles, such as social justice and wealth distribution, played a crucial role in creating an inclusive and sustainable economy.
Rasionalitas dan Ekonomi Islam Munthe, Endang Suriyani; Yunanda, Mey; Ningtyas, Pratiwi Ayu; Zein, Ahmad Wahyudi
Maisyatuna Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Maisyatuna
Publisher : STAI Denpasar Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53958/mt.v6i1.635

Abstract

Rationality in Islamic economics is a concept rooted in sharia principles, which aims to create a balance between material and spiritual needs. In contrast to conventional approaches to rationality which are often oriented towards maximizing utility and profit, Islamic economics expands the concept of rationality to include moral, ethical and social justice dimensions. Rationality in Islamic economics emphasizes economic decisions that not only take into account individual interests but also collective interests and sustainability.This concept involves compliance with halal and haram rules, as well as principles such as zakat, the prohibition of usury, and the importance of sharing risks in financial transactions. Islamic economics seeks to create a just and sustainable economic system, where the main goal is not only the accumulation of wealth but also social welfare and equitable distribution. Thus, rationality in Islamic economics does not only refer to economic efficiency, but also to moral and spiritual responsibility, which reflects the integration between faith and economic action.This study highlights how these principles can be applied in a modern economic context, as well as the potential of Islamic economics in providing solutions to global economic challenges, such as social injustice and unequal distribution of wealth.
Peran Zakat dalam Membangun Ekonomi Berkelanjutan: Tinjauan Aksiologi Filsafat Ekonomi Islam Pida, Dinda Fitria; Zein, Ahmad Wahyudi
Polyscopia Vol. 2 No. 1 (2025)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57251/polyscopia.v2i1.1590

Abstract

Zakat is a key pillar in the Islamic economy that contributes to social justice and welfare. Despite its potential to support sustainable economic development, zakat management in Indonesia still faces various challenges such as low zakat collection, lack of public understanding, and transparency issues of zakat management institutions. This research aims to review the role of zakat in sustainable economic development from the axiological perspective of Islamic economic philosophy, as well as identify challenges in its management. The research method used is a literature study that reviews journals and books from 2019 to 2024. The results show that zakat can play a role in reducing poverty, economic inequality, and creating jobs, but less than optimal management hinders its positive impact. This research suggests more transparent, accountable, and community empowerment-based zakat management, as well as synergy between zakat institutions to increase its effectiveness in realizing social justice and sustainable economic development.
Pentingnya Pendekatan Ontologi Terhadap Ekonomi Islam: Perspektif Teori dan Praktik Wahyuni, Nasya; Lidia, Risa; Nasution, Syairah; Zein, Ahmad Wahyudi
Surplus: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 (2024): Juli-Desember 2024
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui pentingnya Pentingnya Pendekatan Ontologi Terhadap Ekonomi Islam Perspektif Teori Dan Praktik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan. berupa buku, catatan, dan laporan hasil penelitian sebelumnya. Bahwa ekonomi Islam sebagai cabang ilmu sosial memiliki karakteristik unik yang berkaitan dengan upaya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dari sumber daya yang terbatas. Pendekatan ontologi membantu dalam memahami hakikat ekonomi Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis, serta menekankan nilai-nilai dan etika dalam setiap kegiatan ekonomi. Dalam konteks ini, ekonomi Islam tidak hanya berfokus pada aspek hukum dan sebab akibat, tetapi juga pada bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi praktik ekonomi sehari-hari. Artikel ini juga menyoroti perbedaan antara ilmu ekonomi sekuler dan fiqh mu’amalat, serta bagaimana perbedaan sumber ilmu pengetahuan ini mempengaruhi penilaian terhadap problematika ekonomi. Dengan mengembangkan filsafat ontologi dalam ekonomi Islam, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi umat Islam dan masyarakat secara umum di masa depan, menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan. Secara keseluruhan, artikel ini mengajak pembaca untuk memahami pentingnya integrasi nilai-nilai Islam dalam praktik ekonomi dan perlunya pengembangan lebih lanjut dalam bidang ontologi ekonomi Islam.
Falah Sebagai Tujuan Akhir dalam Ekonomi Islam: Prespektif Kesejahteraan Dunia dan Akhirat Zein, Ahmad Wahyudi; Anggraini, Dini; Harahap, Hikmah Indri Yani; Sabrina, Tri Wina
JIS: Journal Islamic Studies Vol. 2 No. 3 (2024): Agustus-November 2024
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep falah dalam Islam berasal dari kata Arab yang berarti kemenangan, kemuliaan, dan keberhasilan. Dalam perspektif Islam, falah mencakup keseimbangan antara kehidupan duniawi dan ukhrawi, berlandaskan ketaatan kepada prinsip-prinsip syariat, nilai-nilai etika, dan pembangunan sosial. Ekonomi Islam yang berorientasi pada falah tidak hanya berfokus pada aspek material, tetapi juga spiritual, dengan tujuan menciptakan kesejahteraan yang berkelanjutan (maslahah) bagi individu dan masyarakat. Konsep ini menjadi landasan bagi pembangunan ekonomi yang berbasis pada nilai-nilai syariat dan etika Islam. Berbeda dengan pendekatan ekonomi konvensional yang sering kali berorientasi pada keuntungan semata, falah menekankan pada pencapaian maslahah atau kemaslahatan bersama, termasuk keadilan sosial, distribusi kekayaan yang merata, dan kesejahteraan berkelanjutan. Tantangan implementasi falah di era modern meliputi dominasi materialisme, ketimpangan ekonomi, dampak globalisasi, dan teknologi digital. Dengan pendekatan multidimensi, falah dapat menjadi kerangka utama dalam pembangunan ekonomi berbasis nilai-nilai Islam yang menekankan keadilan, keseimbangan, dan keberlanjutan.
Ontologi dalam Ekonomi Islam: Kajian Teologis Tentang Konsep Tuhan, Manusia (Khalifah), dan Alam Semesta Harahap, Afni Haryanti; Shofiyani, Leni; Rahayu, Servina; Zein, Ahmad Wahyudi
JIS: Journal Islamic Studies Vol. 2 No. 3 (2024): Agustus-November 2024
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ontologi ekonomi Islam berupaya memahami hakikat ilmu ekonomi yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadis, yang dianggap sebagai sumber kebenaran mutlak. Dalam kajian ini, penulis menjelaskan bahwa Tuhan sebagai pencipta dan pengatur alam semesta memiliki peran sentral dalam ekonomi Islam, di mana segala sesuatu yang ada merupakan manifestasi dari kehendak-Nya. Manusia, sebagai khalifah di bumi, memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk mengelola sumber daya alam dengan bijaksana dan adil, serta memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa berlebihan. Kebutuhan manusia telah diatur oleh ajaran Islam, yang menekankan pentingnya pembatasan konsumsi untuk mencegah perilaku boros dan menjaga keseimbangan. Selain itu, penelitian ini menyoroti bahwa alam semesta, sebagai ciptaan Tuhan, harus dipahami dan dihargai sebagai sumber kehidupan yang harus dikelola dengan baik. Dengan pendekatan teologis, penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana prinsip-prinsip Islam dapat diterapkan dalam praktik ekonomi, serta menekankan pentingnya keserasian antara Tuhan, manusia, dan alam dalam menciptakan kesejahteraan yang berkelanjutan.