Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Tafsir Ayat Pendidikan Dalam Perspektif Klasik dan Kontemporer ; Analisis Surat Al-'Alaq Ayat 1-5 Firnanda, Rizky; Syibly, Muhammad Roem; Nah, Juna
AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora (E-ISSN 2745-4584) Vol 5 No 2 (2025): Al-Mikraj, Jurnal Studi Islam dan Humaniora
Publisher : Pascasarjana Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/almikraj.v5i2.6725

Abstract

This study examines the interpretation of Surah Al-‘Alaq verses 1-5 in the context of education, comparing the perspectives of the classical mufassir Al-Qurtubi and the contemporary mufassir Muhammad Abduh. The background of this research lies in the importance of gaining a deeper understanding of Allah’s command to read and learn within the framework of Islamic education. The main focus of this study is to analyze how these two mufassirs interpret the verses, highlighting their differences and similarities regarding the role of education in the lives of Muslims. The research employs a qualitative method with a descriptive-analytical approach to explore the meaning of these verses in both intellectual and spiritual dimensions. The main findings reveal that Al-Qurtubi emphasizes the spiritual dimension of reading, viewing it as a means to strengthen faith and comprehend the greatness of Allah, while Muhammad Abduh stresses the importance of reading as a tool for acquiring knowledge that fosters the advancement of civilization. These two approaches complement each other, demonstrating that Islamic education should balance both spiritual and intellectual development. Therefore, this study concludes that an ideal Islamic education system must integrate religious values and general knowledge to contribute to the progress of the Muslim community in the future.
REKONSTRUKSI PARADIGMA PENDIDIKAN ISLAM INKLUSIF DI ERA GLOBALISASI: TELAAH PEMIKIRAN PROF ABDUL MU’TI Firnanda, Rizky
JURNAL DARMA AGUNG Vol 32 No 1 (2024): FEBUARI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v32i1.5291

Abstract

Pendidikan agama islam yang terdapat di Indonesia mempunyai tugas yang amat strategis dalam melahirkan karakter serta nilai nilai pada peserta didik. Namun, hal ini terkadang sistem pendidikan islam di Indonesia kerap dianggap bersifat eksklusif. Hal ini mencerminkan bahwa pendidikan agama yang ada di Indonesia masih mengedepankan satu kelompok agama saja serta mengesampingkan agama lainnya hingga bisa memicu tumbuhnya sikap intoleran & bahkan juga radikalisme di kalangan pelajar. Hal ini bertentangan dengan multicultural yang ada di Indonesia maka wajib rekonstruksi paradigma pendidikan islam inklusif. Pendidikan islam inklusif adalan tahap edukasi yang didalanya terdapat sikap terbuka terhadap agama-agama lain. Metode penelitian ini memakai penelitian kajian pustaka hingga data-data yang diperoleh bermula dari buku, jurnal relevan dengan penelitian ini. Berkenaan hasil dalam penelitian ini ialah Menurut Prof. Abdul Mu’ti menyiratkan bahwa edukasi pendidikan agama islam tidak wajib edukasi yang terdapat dikelas saja melainkan juga kehidupan seharai-hari yang dijalani. Berkenaan paradigma pendidikan islam inklusif menurut Prof. Abdul Mu’ti terbagi menjadi 3 jenis ialah kurikulum pendidikan islam inklusif, nilai-nilai yang tercantum dalam pendidikan islam inklusif, & metode pendidikan islam inklusif.
Sinergi Maqashid Syariah dan Pancasila dalam Pembentukan Generasi Berkarakter Akhlak Mulia dan Berwawasan Kebangsaan Firnanda, Rizky; Mu'allim, Amir
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam bagaimana prinsip-prinsip maqāṣid al-syarīʿah dapat memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter individu melalui hukum pidana Islam. Kajian ini akan menganalisis secara khusus implementasi konsep-konsep hukum pidana Islam seperti hudud, qisas, dan ta’zīr dalam konteks negara modern yang pluralistik. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, memiliki keselarasan yang mendalam dengan nilai-nilai maqāṣid al-syarīʿah. Kedua konsep ini memiliki tujuan yang sama, yaitu mewujudkan kebaikan dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia. Implementasi maqāṣid al-syarīʿah dalam setiap sila Pancasila dapat dilihat sebagai upaya untuk mencapai maslahat al-kulliyah, yaitu kebaikan yang dirasakan oleh seluruh masyarakat. Dengan demikian, maqāṣid al-syarīʿah dapat menjadi landasan yang kuat dalam pengembangan dan penguatan nilai-nilai Pancasila..
RELASI POLITIK KERAJAAN ACEH DARUSSALAM DAN DAULAH TURKI UTSMANI DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI NUSANTARA Firnanda, Rizky; Imawan, Dzulkifli Hadi
QANUN: Journal of Islamic Laws and Studies Vol. 4 No. 1 (2025): QANUN: Journal of Islamic Laws and Studies
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/qanun.v4i1.829

Abstract

Studi ini menjelaskan relasi politik antara Kerajaan Aceh Darussalam dan Daulah Turki Utsmani serta pengaruhnya terhadap pengembangan pendidikan agama Islam di Nusantara pada abad ke-16 hingga ke-17. Urgensi kajian ini terletak pada kedekatan ideologis dan religius antara kedua kekuatan Islam tersebut, yang mendorong terbentuknya hubungan diplomatik, militer, dan pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka, memanfaatkan sumber primer dan sekunder berupa manuskrip, arsip sejarah, serta literatur ilmiah kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara Aceh dan Turki Utsmani tidak hanya bersifat simbolik, tetapi memberikan dampak konkret dalam penyebaran dan penguatan pendidikan Islam di wilayah Nusantara. Bantuan berupa pengiriman senjata, ahli militer, dan ulama memperkuat posisi Aceh sebagai pusat ilmu keislaman. Pengaruh mazhab Hanafi turut membentuk sistem pendidikan dan hukum Islam di Aceh, membuka jalur intelektual dan budaya yang memperkaya tradisi keislaman lokal. Dengan demikian, relasi politik ini berkontribusi besar dalam membentuk fondasi pendidikan agama Islam yang berkelanjutan di Asia Tenggara.
LACAK JAMBI: STUDI HERMENEUTIKA TENTANG SIMBOL IDENTITAS DAN TRANSFORMASI BUDAYA MELAYU JAMBI Nora Julina Putri, Suci; Firnanda, Rizky; Inayah, Putri Inayah
Journal of Teacher Well-being Vol. 1 No. 1 (2025): Journal of Teacher Well Being
Publisher : Pro Panoramic Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64595/f4xjas59

Abstract

Lacak Jambi menjadi elemen penting dari pakaian adat yang memiliki peran signifikan dalam identitas budaya masyarakat Jambi. Sebagai simbol yang sarat dengan makna filosofis dan sosial, lacak mencerminkan nilai-nilai dan kepercayaan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat. Penelitian ini mengkaji penggunaan lacak sebagai simbol identitas budaya masyarakat Jambi melalui pendekatan hermeneutika, dengan fokus pada transformasi makna lacak dalam masyarakat modern. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman mendalam terhadap simbol budaya seperti lacak sangat penting dalam melestarikan identitas budaya, memperkuat rasa kebanggaan, dan solidaritas komunitas di tengah arus modernisasi.
Tafsir Ayat Pendidikan Dalam Perspektif Klasik dan Kontemporer ; Analisis Surat Al-'Alaq Ayat 1-5 Firnanda, Rizky; Syibly, Muhammad Roem; Nah, Juna
AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol. 5 No. 2 (2025): Al-Mikraj, Jurnal Studi Islam dan Humaniora
Publisher : Pascasarjana Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/almikraj.v5i2.6725

Abstract

This study examines the interpretation of Surah Al-‘Alaq verses 1-5 in the context of education, comparing the perspectives of the classical mufassir Al-Qurtubi and the contemporary mufassir Muhammad Abduh. The background of this research lies in the importance of gaining a deeper understanding of Allah’s command to read and learn within the framework of Islamic education. The main focus of this study is to analyze how these two mufassirs interpret the verses, highlighting their differences and similarities regarding the role of education in the lives of Muslims. The research employs a qualitative method with a descriptive-analytical approach to explore the meaning of these verses in both intellectual and spiritual dimensions. The main findings reveal that Al-Qurtubi emphasizes the spiritual dimension of reading, viewing it as a means to strengthen faith and comprehend the greatness of Allah, while Muhammad Abduh stresses the importance of reading as a tool for acquiring knowledge that fosters the advancement of civilization. These two approaches complement each other, demonstrating that Islamic education should balance both spiritual and intellectual development. Therefore, this study concludes that an ideal Islamic education system must integrate religious values and general knowledge to contribute to the progress of the Muslim community in the future.