Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tulisan Arab “NYENTRIK” Pada Kendaraan (Studi Analisis Berdasarkan Semiotika dan Sosiolinguistik) Hidayat, Muhammad Syaiful Bahri; Abasir, Muttorik Alil; Daroini, Muchlis; Utomo, Ainur Alam Budi; Fatimah, Siti
Mauriduna: Journal of Islamic Studies Vol 6 No 1 (2025): Mauriduna: Journal of Islamic Studies, January 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/mauriduna.v6i1.1339

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya ekspresi-ekspresi tulisan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Wacana tulisan saat ini berkembang sangatlah cepat. Salah satunya tulisan-tulisan yang tampak dalam kendaraan-kendaraan pribadi masyarakat. Penelitian ini mengeksplorasi fenomena tulisan nyentrik berlafaz Arab yang sering ditemukan pada kendaraan, khususnya di Indonesia dan negara-negara berbahasa Arab. Dengan menggunakan pendekatan semiotika dan sosiolinguistik, penelitian ini menganalisis bagaimana tulisan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai hiasan estetik semata, tetapi juga sebagai alat komunikasi yang mencerminkan identitas sosial, ideologi, dan interaksi budaya. Melalui pendekatan semiotika Ferdinand De Saussure, tulisan-tulisan di kendaraan diuraikan sebagai tanda yang memiliki makna mendalam di balik simbol-simbol huruf Arab, yang kadang digunakan untuk humor, sindiran, atau pesan religius. Sementara dari perspektif sosiolinguistik, tulisan berlafaz Arab dipahami sebagai bagian dari konstruksi sosial, yang mencerminkan status pemilik kendaraan serta pemaknaan terhadap budaya dan agama. Penelitian ini menemukan bahwa fenomena ini tidak hanya sekedar tren visual, tetapi juga sebuah media untuk mengungkapkan sikap sosial, politik, dan religius, serta interaksi identitas dalam ruang publik. This research is motivated by the many written expressions that exist in everyday life. The current writing discourse is developing very quickly. One of them is the writing that appears on people's private vehicles. This research explores the phenomenon of eccentric writing in Arabic that is often found on vehicles, especially in Indonesia and Arabic-speaking countries. Using semiotic and sociolinguistic approaches, this research analyzes how writing not only functions as aesthetic decoration, but also as a communication tool that reflects social identity, ideology and cultural interaction. Through Ferdinand De Saussure's semiotic approach, the writing on vehicles is described as a sign that has a deep meaning behind the Arabic letter symbols, which are sometimes used for humor, satire or religious messages. Meanwhile, from a sociolinguistic perspective, Arabic language writing is understood as part of a social construction, reflecting the status of the vehicle owner as well as the meaning of culture and religion. This research found that this phenomenon is not just a visual trend, but also a medium for expressing social, political and religious attitudes, as well as identity interactions in public spaces.
Strategi dan Inovasi Dalam Mewujudkan Pembelajaran PKn Berkualitas Melalui Program Pengenalan Lapangan Persekolahan Akbar, Dedi Alfian; Sabela, Audy Yohana; Fitriah, Robiatul; Utomo, Ainur Alam Budi
De Cive : Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 5 No. 2 (2025): Volume 5 Nomor 2 Tahun 2025
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/decive.v5i2.2909

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskrikptif kualitatif. Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) ini fokusnya pada penelitian dalam satuan pendidikan. Oleh karena itu, fokus penelitian ini menitikberatkan pada konteks sekolah dan pembelajaran. Peneliti akan memaparkan fenomena yang terjadi, membahas hasil temuan, serta memberikan rekomendasi hasil temuan berupa strategi dan inovasi pembelajaran kelas. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada calon guru tentang pelaksanaan pembelajan di sekolah dan agar calon guru bisa memberikan pembelajaran PKn yang berkualitas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya dampak yang positif terhadap pembelajaran PKn. Program PLP ini memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk beradaptasi dalam lingkungan sekolah, selain itu juga memberikan pengamalan dari hasil perkuliahan untuk menunjang memberikan dampak terhadap pembelajaran PKn yang berkualitas. Sebagai penguatan, penelitian ini merekomendasikan kepada calon guru untuk lebih meningkatkan kualitas dalam metode pembelajaran yang lebih interaktif agar siswa dapat memahami pembelajaran melalui pembelajaran yang lebih menarik, serta memadupadankan teknologi dengan pembelajaran.
Tujuan utama moderasi beragama perspektif Abdul Malik Karim Amrullah Diana, Diana; Suhada, Suhada; Rismanto, Muhammad; Utomo, Ainur Alam Budi; Abdullah, Sandy Husein
Takuana: Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Vol. 4 No. 2 (2025): Takuana (July-September)
Publisher : MAN 4 Kota Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56113/takuana.v4i2.153

Abstract

This study identifies and analyzes Buya Hamka’s views on religious moderation. The method used is library research with content analysis. Based on the research results, Buya Hamka’s views on religious moderation emphasize balance, steadfastness, justice, and tolerance. By applying these values, humans must understand and respect each other. Islam teaches a good relationship with God and other humans, where the practice of worship always produces a peaceful attitude towards others. Therefore, the ultimate goal of religious moderation, according to Buya Hamka, is the creation of happiness and peace among people of different beliefs. To actualize this concept of religious moderation, steps that can be taken include: incorporating related materials into formal education, holding seminars or talk shows, supporting content creators who promote diversity, and creating a platform about religious moderation. These steps are important because the millennial generation is very active on social media, allowing the values of peace to be conveyed and felt amidst existing differences.