Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Increasing efficiency of a 33 MW OTEC in Indonesia using flat-plate solar collector for the seawater heater Setiawan, Iwan Rohman; Purnama, Irwan; Halim, Abdul
Journal of Mechatronics, Electrical Power and Vehicular Technology Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : Research Centre for Electrical Power and Mechatronics, Indonesian Istitutes of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6603.048 KB) | DOI: 10.14203/j.mev.2017.v8.33-39

Abstract

This paper presents a design concept of Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) plant built in Mamuju, West Sulawesi, with 33 MWe and 7.1% of the power capacity and efficiency, respectively. The generated electrical power and the efficiency of OTEC plant are enhanced by a simulation of a number of derived formulas. Enhancement of efficiency is performed by increasing the temperature of the warm seawater toward the evaporator from 26ËšC up to 33.5ËšC using a flat-plate solar collector. The simulation results show that by increasing these a water temperature up to 33.5ËšC, the generated power will increase up to 144.155 MWe with the OTEC efficiency up to 9.54%, respectively. The required area of flat-plate solar collector to achieve the results is around 6.023 x 106 m2.
Increasing efficiency of a 33 MW OTEC in Indonesia using flat-plate solar collector for the seawater heater Iwan Rohman Setiawan; Irwan Purnama; Abdul Halim
Journal of Mechatronics, Electrical Power and Vehicular Technology Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : National Research and Innovation Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/j.mev.2017.v8.33-39

Abstract

This paper presents a design concept of Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) plant built in Mamuju, West Sulawesi, with 33 MWe and 7.1% of the power capacity and efficiency, respectively. The generated electrical power and the efficiency of OTEC plant are enhanced by a simulation of a number of derived formulas. Enhancement of efficiency is performed by increasing the temperature of the warm seawater toward the evaporator from 26˚C up to 33.5˚C using a flat-plate solar collector. The simulation results show that by increasing these a water temperature up to 33.5˚C, the generated power will increase up to 144.155 MWe with the OTEC efficiency up to 9.54%, respectively. The required area of flat-plate solar collector to achieve the results is around 6.023 x 106 m2.
Prototipe Pemantauan Tetes Cairan Infus Berbasis IoT Terkoneksi Perangkat Android Indra Sucipta; Joni Welman Simatupang; Carolus Kaswandi; Irwan Purnama
Jurnal Teknologi Elektro Vol 12, No 3 (2021)
Publisher : Electrical Engineering, Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/jte.2021.v12i3.003

Abstract

Setiap beberapa waktu perawat melakukan pemantauan tetes cairan infus dengan manual secara langsung. Bahkan, saat cairan infus akan habis, keluarga pasien harus memanggil perawat untuk melakukan penggantian cairan infus. Hal ini bisa menyebabkan terlambatnya penanganan terhadap pasien karena keterbatasan waktu. Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah alat pemantauan tetes cairan infus yang dapat memberikan notifikasi otomatis bahwa cairan infus akan habis. Artikel ini menjelaskan tentang implementasi alat pemantauan tetes cairan infus berbasis IoT yang terhubung dengan perangkat android. Prototipe ini menggunakan sensor Optocoupler sebagai pendeteksi adanya tetes cairan infus, Motor Servo SG90 untuk menekuk selang infus, Mikrokontroler ESP32 sebagai pengendali. Komunikasi perangkat keras dengan perangkat android menggunakan server lokal sehingga harus menggunakan Hotspot WiFi yang sama. Data yang dikirimkan dari perangkat android akan tersimpan ke database kemudian diakses oleh ESP32 sehingga menjalankan sensor dan motor servo. Pada android application terdapat informasi kondisi tetes cairan infus yang sudah dikonversi menjadi persentase sisa cairan infus. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa prototipe dapat melakukan pengaturan tetes cairan infus per menit sesuai dengan yang diinginkan dan android application dapat menampilkan status dan mengirimkan notifikasi secara akurat. Sebagai kesimpulan dari hasil pengukuran, rata – rata rasio persentase yang dicapai dalam pengujian mencapai 70 % dengan rata – rata error sebesar 1,46 %.
Development of Hot Air Dryer Conveyor for Automotive Tampo Printing Parts Ali Rospawan; Joni Welman Simatupang; Irwan Purnama
Green Intelligent Systems and Applications Vol. 2 Iss. 1 (2022)
Publisher : Tecno Scientifica Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.233 KB) | DOI: 10.53623/gisa.v2i1.69

Abstract

This paper presents the development of a hot air dryer conveyor for the automotive industry in the tampo printing part process. The research started by designing and creating the actual device that is ready to use and be implemented in the industry. The method provides the detail of the drying chamber, hot air dryer, and its mathematical model. The chosen hot air dryer is Suiden SHD-9F II and is operated on the factory default setting of auto-tuning mode. The performance evaluation studies the indicator performance of hot air dryer for the chosen size of drying chamber, the robustness of the system against fluctuating environmental air change rate, the ducting capacity, and the damper opening value estimation performance. The result of this system is working well at specification requirement of air change rate from 15 to 21 at 80% of its maximum capacity for error compensation and its already being successfully implemented.
Sistem Penerangan Jalan Umum Bertenaga Surya Rahmat Ihsani Yuskar; Anggar Rusdinar; Irwan Purnama
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Panel Fotovoltaik (PV) mampu mengolah masukkan berupa temperatur dan iradiasi matahari menjadi keluaran daya yang diinginkan. Panel PV bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi sistem penerangan jalan umum. Pada sistem penerangan jalan umum penggunaan panel surya sangat berpengaruh terhadap cuaca. Sistem tersebut diterapkan pada jalan yang minim akan penerangan pada malam hari. Penelitian ini juga bertujuan untuk merancang sistem penerangan jalan umum berbasis konverter DC/DC Single Ended Primary Inductor Converter(SEPIC) yang terintegrasi dengan Maximum Power Point Tracking (MPPT) serta Pulse Width Modulation (PWM) dan merancang rangkaian lampu LED agar dapat bekerja secara otomatis pada saat malam hari dan siang hari. Penelitian yang dilakukan adalah dengan menerapkan algoritma MPPT dan PWM. Pada penyelesaian tugas akhir ini, hasil pengujian saat siang hari panel PV mengisi baterai aki sampai terisi penuh, dibutuhkan waktu pengisian baterai selama 7,51 jam. Sedangkan saat malam hari baterai mampu menyalakan lampu LED selama 45 menit. Setelah diteliti lebih lanjut efisiensi yang diperoleh MPPT sebesar 0,95%, sedangkan efisiensi yang diperoleh PWM sebesar 39,34%. Kata Kunci: Pulse Width Modulation, Maximum Power Point Tracking, Single Ended Primary Inductor Converter, Panel Fotovoltaik. Abstract Photovoltaic Panel (PV) is able to process various temperatures and solar irradiation into the desired purchasing power. PV panels can be used as public street lighting energy. In the general street lighting system the use of solar panels is very striking against the weather. The system is applied to minimal roads that will illuminate at night. The research carried out is by applying the Maximum Power Point Tracking (MPPT) algorithm and Pulse Width Modulation (PWM). This is one of two DC End DC Inductors (SEPIC) DC / DC Inductors that are connected to MPPT and PWM and LED lights so that they can work directly in the day and day. At this time, the purchase result during the day the PV panel fills the battery until it is fully charged, it takes a battery charging time of 7.51 hours. Whereas when the holiday battery LED lights for 45 minutes. After further research, the MPPT was 0.95%, while the efficiency obtained by PWM was 39.34%. Keywords: Pulse Width Modulation, Maximum Power Point Tracking, Specific Single Inductor Inductor Converter, Photovoltaic Panel.
Perancangan Driver Motor Dc Brushless Dengan Sistem Pengereman Regeneratif Pada Mobil Listrik Galih Ryan Bagastama; Angga Rusdinar; Irwan Purnama
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

listrik sebagai penggerak dengan baterai sebagai sumber energi. Kendala utama yang muncul akibat penggunaan baterai adalah membutuhkan waktu recharging yang lama, dibutuhkan waktu berjam-jam untuk mengisi tenaga listriknya terisi penuh. Metode yang dikembangkan saat ini mengatasi kendala tersebut dengan memanfaatkan regenerasi energi saat dilakukan pengereman elektrik. Di dunia otomotif dikenal adanya pengereman regeneratif elektrik dengan mengkonversikan energi mekanis sistem menjadi energi listrik melalui proses menyalurkan energi dari motor listrik ke dalam baterai selama proses pengereman. Pada Tugas Akhir ini dirancang suatu driver motor DC brushless dengan sistem pengereman regeneratif pada mobil listrik. Driver motor DC brushless dengan metode six-step menggunakan rangkaian bidirectional inverter 3 fasa. Driver motor menerima acuan kontrol dari komponen switching yang dikontrol oleh mikrokontroler. Pengereman regeneratif dilakukan dengan memanfaatkan sisa putaran motor DC brushless saat pedal gas dilepas. Arus regeneratif akan mengalir dari motor ke baterai melalui dioda freewheeling. Hasil yang didapat dari Tugas Akhir ini adalah sistem mampu menggerakan motor DC brushless di sekitar 160 RPM. Bidirectional inverter mampu mengonversi arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC) dengan tegangan sekitar 24,4V – 24,8V ketika tanpa beban maupun dengan beban dan arus 0,3A – 0,4A dikondisi dengan beban. Rata-rata pengereman regeneratif mampu menghasilkan energi sebesar 5,47 Watt. Kata kunci : Pengereman Regeneratif, Driver Motor Tiga Fasa, Bidirectional Inverter, DC brushless motor, MOSFET IRF3710
Perancangan Kendali Satu Siklus Pada Konverter Daya DC/DC Kemal Muhammad Rais; Irwan Purnama; Kharisma Bani Adam
eProceedings of Engineering Vol 8, No 6 (2021): Desember 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konverter merupakan sebuah alat yang dapat menghasilkan sistem pengubah tegangan dan suplai daya. Tegangan keluaran yang konstan adalah hal yang sangat penting untuk menghasilkan suplai daya yang diharapkan. Perubahan tegangan keluaran dipengaruhi oleh berbagai macam faktor pengganggu, salah satunya beban yang berubah dan ripple yang besar. Pada penelitian tugas akhir ini akan dirancang sebuah purwarupa konverter SEPIC beserta sistem kendali tegangan outputnya. Tegangan output dari konverter menjadi parameter untuk dikendalikan. Dengan cara menggunakan teknik kendali satu siklus pada rangkaian agar gangguan pada tegangan input tidak akan mempengaruhi tegangan keluar setiap satu siklus penyakelaran. Dari hasil eskperimen yang dihasilkan, output tegangan mendekati nilai set point 15 Volt yang sudah ditentukan Dari hasil pengukuran pada saat transient, rise time yang dicapai yaitu 10 ms dengan settling time 72 ms, overshoot sebesar 16.1 V, dan steady state error sebesar ± 0.3 V atau 0.05 % dari set point. Ini menunjukan bahwa teknik kendali satu siklus bisa digunakan sebagai kendali tegangan konverter sepic. Kata Kunci : Konverter Sepic, Tegangan, Kendali Satu Siklus
Sistem Navigasi Kursi Roda Otonom Dengan Sensor Laser Muhammad Afan Aljafar; Angga Rusdinar; Irwan Purnama
eProceedings of Engineering Vol 8, No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem navigasi menjadi bagian terpenting pada autonomous mobile robot agar mampu bergerak secara mandiri. Sistem navigasi pada autonomous mobile robot diartikan sebagai kemampuan untuk memandu pergerakan dari suatu lokasi ke lokasi lain yang dituju melalui penentuan lokasi dan arah gerakanya. Pada penelitian ini, kursi roda merupakan autonomous mobile robot-nya menggunakan navigation stack package pada framework ROS sebagai sistem navigasinya. navigation stack merupakan konsep program jaringan mobile robot, dan menggunakan sensor LiDAR untuk melakukan navigasi juga melakukan pemetaan ruangan terlebih dahulu, serta menggunakan sistem kendali adaptif untuk kecepatan motor dc. Terdapat juga sistem yang tergabung di dalam navigation stack package untuk mengendalikan posisi kursi roda yaitu metode kendali odometry, yang memanfaatkan pemodelan fisik differential drive mobile robot untuk mendapatkan kecepatan linier dan sudut dari masing-masing roda penggerak, kemudian dari perolehan kecepatan tersebut didapatkan jarak perpindahan dan sudut perpindahan dari kursi roda. kursi roda mengunakan sensor laser LiDAR. Kursi roda bergerak secara otonom dengan aktuator motor dc yang kecepatannya terkendali dengan sistem kendali PID dengan nilai konstanta P = 0.16, I = 5.5, dan D = 0 pada masing-masing mikrokontroler yang terhubung pada motor dc kanan dan kiri. Dengan sistem navigation stack package, sensor LIDAR dan pengendali PID pada kecepatan motor dc Kursi roda mampu berjalan secara otonom dengan pola lurus dari titik (0,0) menuju (2.9 , 0), berjalan lurus dari titik (2.3, -1.3) menuju (2.3, -3.3), dan berjalan secara otonom dengan pola bolak-balik dari titik awal (0,0) menuju titik kedua (29,0) dan kembali ke titik awal, dengan rentang kesalahan sebesar 0.58% - 98.99%. Kata Kunci : Autonomous Navigation, LIDAR, ROS, Odometry, SLAM, PID.
Sistem Pemetaan Pada Kursi Roda AutonomSistem Pemetaan Pada Kursi Roda Autonomous Menggunakan Sensor Lidar A1m1ous Menggunakan Sensor Lidar A1m1 Risna Septisari; Angga Rusdinar; Irwan Purnama
eProceedings of Engineering Vol 8, No 2 (2021): April 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Adanya batasan kemampuan secara fisik dan mental, penyandang disabilitas memiliki kemungkinan untuk menggunakan kursi roda dalam membantu pergerakannya [1]. Kursi roda pada umumnya terdapat 2 jenis diantaranya kursi roda manual dan kursi roda otonomus. Kursi roda manual adalah kursi roda yang pergerakannya masih dibantu oleh orang lain dalam mendorong kursi roda atau kursi roda manual bisa digerakkan dengan memutar roda yang ada di samping kanan dan kiri kursi roda. Sedangkan, kursi roda otonomous adalah kursi roda yang pergerakannya dibantu oleh kontroler berbentuk joystick dimana pengguna dapat bebas menggerakan kursi roda dari satu tempat ke tempat yang lain. Kursi roda otonomous ini belum sepenuhnya menjadi otonomous dikarenakan kursi roda otonomous tersebut dalam perpindahannya masih di kontrol oleh kontroler yang mana diinginkan berupa fitur kursi roda tersebut dapat berjalan sendiri sesuai navigasi [2]. Untuk memenuhi fitur tersebut bagian pertama yang dibutuhkan adalah sistem pemetaan. Sistem pemetaan adalah sistem penggambaran atau pembacaan dari permukaan suatu objek yang diperkecil dengan menggunakan skala untuk mempresentasikan ukuran peta yang tergambar dengan ukuran peta sebenarnya [2]. Untuk mendapatkan penggambaran dari permukaan suatu objek perlu adanya sebuah sensor yang dapat membaca permukaan suatu objek. Salah satu sensor yang dapat menggambarkan sistem pemetaan 2 dimensi dengan baik adalah sensor LiDAR. Dalam sistem pemetaan biasanya dinyatakan dengan menggunakan parameter jarak, sudut dan nilai x, y. Pada penelitian sistem pemetaan sebelumnya sistem pemetaan memiliki parameter dalam pembacaan sudutnya 00 hingga 0,50 pada jarak 0 – 1500 mm [3]. Dalam penelitian sistem pemetaan ini akan dibuat sistem pemetaan dengan pengukuran ruangan jarak ukur sejauh 1 meter hingga 5 meter dalam pembacaan sudut 0, 45, 90, 135, 180, -45, -90, -135, -180. Pada penelitian ini sensor LiDAR akan diletakkan pada titik tengah sebuah ruangan dalam keadaan diam dan tidak berpindah sehingga, sistem pemetaan ruangan mampu menggambarkan peta ruangan secara keseluruhan melalui bantuan framework Robot Operating System kemudian ditampilkan melalu software Rviz. Input untuk pembuatan peta berasal dari nilai jarak dan sudut pembacaan sensor LiDAR. Hasil penelitian ini adalah didapatkannya sistem pemetaan 2 dimensi pada ruangan tertutup, beserta nilai jarak dalam satuan meter dan sudut dalam satuan derajat dengan nilai error sebesar 0.99% sebagai bukti bahwa sensor LiDAR merupakan sensor yang dapat berfungsi dengan baik dan diterapkan pada kursi roda otonomus. Kata Kunci : Sensor LiDAR, Sistem Pemetaan. Abstract There are limitations on physical and mental abilities, people with disabilities have the possibility to use a wheelchair to help their movement [1]. There are generally 2 types of wheelchairs, including manual wheelchairs and autonomous wheelchairs. A manual wheelchair is a wheelchair whose movement is still assisted by others in pushing a wheelchair or a manual wheelchair can be moved by turning the wheels on the right and left of the wheelchair. Meanwhile, an autonomous wheelchair is a wheelchair whose movement is assisted by a joystickshaped controller where users can freely move the wheelchair from one place to another. This autonomous wheelchair has not yet become fully autonomous because the autonomous wheelchair in its displacement is still controlled by the controller, which means that the wheelchair feature can run independently according to navigation [2]. To fulfill this feature, the first part needed is a mapping system. Mapping system is a system of depicting or reading from the surface of an object which is reduced by using a scale to present the size of the map drawn with the actual map size [2]. To get a depiction of the surface of an object, it is necessary to have a sensor that can read the surface of an object. One of the sensors that can describe the 2-dimensional mapping system well is the LiDAR sensor. In a mapping system it is usually expressed using parameters of distance, angle and the values of x, y. In previous mapping system research, the mapping system had parameters in the angle reading of 00 to 0.50 at a distance of 0 - 1500 mm [3]. In this mapping system research, a mapping system will be made with the ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.8, No.2 April 2021 | Page 10702 measurement of a measuring distance of 1 meter to 5 meters in an angle reading of 0, 45, 90, 135, 180, -45, -90, - 135, -180. In this study, the LiDAR sensor will be placed at the center point of a room in a stationary state and not moving so that the room mapping system is able to describe a map of the room as a whole through the help of the Robot Operating System framework then displayed through the Rviz software. The input for map creation comes from the distance and angle values of the LiDAR sensor reading. The results of this study are the obtaining of a 2-dimensional mapping system in a closed room, along with distance values in meters and angles in degrees with the error value as much as 0.99 % proove that the LiDAR sensor is a sensor that can function properly and is applied to autonomous wheelchairs. Keywords: LiDAR sensor, mapping system.
Rancang Bangun Sistem Monitoring Daya Ugv (unmanned Ground Vehicle) Noval Hadriawan; Angga Rusdinar; Irwan Purnama
eProceedings of Engineering Vol 9, No 5 (2022): Oktober 2022
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Perkembangan teknologi di bidang persenjataan dan militer juga semakin berkembang pesat, salah satunya adalah mulai banyaknya pengoperasian Unmanned Vehicle atau kendaraan tanpa awak seperti pengoperasian pada kendaraan darat atau UGV (Unmanned Ground Vehicle). Selama bertahun-tahun UGV telah digunakan di berbagai aplikasi seperti intuk penggunaan kebersihan, medis, dan militer [1]. Pemanfaatan prototipe sistem monitoring daya pada UGV ini dapat dimaksimalkan untuk operasi UGV seperti misi pengiriman perlengkapan logistik perang, karena akan sangat mempermudah dan mengurangi risiko yang disebabkan karena mayoritas sistem pengiriman saat ini masih dilakukan secara personel (dibawa oleh manusia) atau dengan sistem drop dengan kendaraan udara. Sistem juga dapat dipantau dari jarak jauh melalui platform IoT MIT App Inventor yang dapat diunduh melalui gawai Android untuk melihat data baterai secara realtime. Penelitian ini menggunakan sensor tegangan, sensor arus, Mikrokontroler Arduino Mega, LoRa Shield Dragino, dan platform IoT. Hasil dari monitoring baterai yang dilakukan menunjukkan error pada pengukuran sensor hanya menunjukkan 2,78% dengan akurasi 97,22%, dengan daya tempuh baterai menyisakan 53% pada baterai 60 Volt, 51% pada baterai 12 Volt 18Ah, dan 78% pada baterai 12 Volt 70Ah selama 89 menit pengoperasian. Delay pada komunikasi LoRa ke Antares menunjukkan rata-rata 491 milisekon untuk waktu pengiriman. Sehingga sistem monitoring ini dinilai cukup akurat, dan diharapkan sistem monitoring ini dapat membantu pengoperasian UGV Rover. Kata Kunci: UGV (Unmanned Ground Vehicle), Baterai VRLA, IoT