Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PREVALENSI SEROPOSITIF IGG DAN IGM TOXOPLASMA PADA KASUS WANITA HAMIL DI LABORATORIUM PRAMITA MATRAMAN Ismadji, Iis Tirtawanti; Setyaji, Yoki
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.546

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prevalensi seropositif terhadap Toxoplasma gondii pada wanita hamil melalui pemeriksaan kadar antibodi IgG dan IgM Anti Toxoplasma di Laboratorium Klinik Pramita Cabang Matraman Jakarta. Toxoplasmosis merupakan infeksi parasitik yang dapat menimbulkan risiko serius bagi kehamilan dan kesehatan janin. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional , dengan pengambilan sampel data sekunder berupa data rekam medis sebanyak 252 sampel dari  wanita hamil yang datang untuk melakukan pemeriksaan IgG dan IgM anti Toxoplasma di Laboratorium Klinik Pramita Matraman. Pemeriksaan serologi dilakukan menggunakan teknik ELFA ( Enzyme Linked Fluorescent Assay ) untuk mendeteksi antibodi IgG dan IgM terhadap Toxoplasma gondii. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi seropositif IgG Toxoplasma adalah 42,1%, yang menunjukkan adanya infeksi yang pernah terjadi, sedangkan prevalensi seropositif IgM Toxoplasma  adalah 5,6 % , yang mengindikasikan kemungkinan infeksi baru serta seropositif IgG dan IgM Toxoplasma adalah 5,2 %. Data ini memberikan gambaran mengenai status imunologis wanita hamil terhadap Toxoplasma dan pentingnya skrining rutin untuk mencegah komplikasi pada kehamilan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk meningkatkan kesadaran dan pencegahan toxoplasmosis di kalangan wanita hamil, serta menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai faktor risiko yang terkait.
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA PETANI DUSUN KRAJAN PONOROGO Sudarti, Sudarti; Setyaji, Yoki
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.622

Abstract

Petani memiliki resiko terinfeksi Soil Transmitted  Helminh (STH) akibat kontak dengan tanah yang terkontaminasi telur STH saat bekerja. Resiko penyakit kecacingan ini berhubungan dengan kebiasaan personal hygiene para petani setelah bekerja. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan Soil Transmitted  Helminth yang berhubungan dengan perilaku personal hygiene oleh petani. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Krajan Ponorogo. Sampel penelitian yaitu 46 sampel feses petani. Instrumen penelitian yaitu pemeriksaan sampel feses dengan metode direk serta wawancara kebiasaan personal hygiene petani. Metode analisa data adalah Chi-Square dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil penelitian didapatkan persentase keberadaan STH pada feses petani sebanyak (4,4%) dengan jenis STH yang ditemukan adalah telur Hookworm dan hasil lainya negatif (95,6%). Petani yang mencuci tangan setelah bekerja sebanyak 37 responden (80,4%). Petani yang mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebanyak 25 responden (54,3%). Petani yang rajin memotong kuku sebanyak 35 responden (76,1%). Petani yang memakai alas kaki saat bekerja sebanyak 13 responden (28,3%). Petani yang memakai sarung tangan saat bekerja sebanyak 8 responden (17,4%). Didapatkan rata-rata petani dengan personal hygiene baik didapatkan persentase 47,8% yaitu sejumlah 22 responden dan petani dengan personal hygiene yang kurang baik didapatkan persentase 52,2% yaitu sejumlah 24 responden. Hasil analisa menunjukkan bahwa keberadaan Soil Transmitted  Helminth tidak berhubungan dengan personal hygiene petani (p>0,05). Diperlukan edukasi kepada petani mengenai personal hygiene yang baik dan penggunaan APD saat bekerja di sawah.
TINGKAT PREVALENSI CAMPAK PADA ANAK YANG TERINFEKSI DARI TAHUN 2019-2023 DI LABORATORIUM DILI TIMOR LESTE Vieira, Alberina DC; Setyaji, Yoki
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.640

Abstract

Campak adalah penyakit virus yang sangat menular dan menyerang sistem pernapasan penyakit ini juga dapat menular  disebabkan oleh morbilivirus, salah satu jenis virus campak yang termasuk dalam famili Paramyxovirus dan genus Morbilivirus.Sebagai penyebab penyakit campak yaitu  gejala umum infeksi campak termasuk demam, batuk, pilek, konjungtivitis, dan ruam kulit. Ruam biasanya muncul sekitar 14 hari setelah kontak dengan virus, mulai dari bagian kepala sebelum menyebar ke anggota tubuh. Penyakit ini menular melalui udara atau kontak langsung dengan sekret hidung dan tenggorokan dari individu yang terinfeksi. Tujuan dari peneletian ini untuk mengetahui  jumlah prevalensi infeksi campak pada anak di Timor Leste Periode 2019 - 2023. Metode yang digunakan dari penelitian ini dengan mengunakan data sekunder,deskriptif dan non observasional, penelitian ini digunakan untuk menggambarkan atau menguraikan suatu fenomena yang ada dalam suatu populasi tanpa adanya pengamatan langsung terhadap subjek penelitian.Tempat  dan Waktu peneletian dilakukan di Laboratorium Kesehatan Nasional  Dili, Timor Leste Pada bulan Agustus-September 2024. Populasi dalam peneletian ini adalah seluruh anak yang terduga terinfeksi campak di Laboratorium Kesehatan Nasional Dili Timor Leste pada tahun 2019-2023 dengan jumlah populasi 1027.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Total sampling. Variabel bebas dalam peneletian ini adalah nilai prevalensi, Variabel terikat adalah penyakit campak.Dari hasil presentase 2019-2023 didapatkan hasil positif  sebesar 49(4.77%),Negatif 960(93.48%) dan Borderline 18(1,75%)Secara keseluruhan, persentase kumulatif dari tahun 2019 hingga 2023 mencapai 100%.
HUBUNGAN HASIL TB PCR DAN PEMERIKSAAN BTA PADA PASIEN DENGAN KLINIS TUBERKULOSA DI BALKESMAS MAGELANG Munarko, Dony; Setyaji, Yoki
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.655

Abstract

Pemeriksaan sputum smear untuk mengidentifikasi AFB masih menjadi metode diagnostik utama untuk menegakkan diagnosis di negara-negara beban, namun WHO merekomendasikan pemeriksaan molekuler dengan menggunakan metode Xpert MTB/RIF assay. Meski dianjurkan, pemeriksaan dengan metode Xpert MTB/RIF memiliki keterbatasan yaitu tidak dimaksudkan untuk menilai keberhasilan pengobatan dan hasil negatif tidak menutup kemungkinan seseorang mengidap TBC. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan hasil PCR TB dengan pemeriksaan AFB pada pasien tuberkulosis klinis di Bapelkes Magelang. Penelitian dilakukan pada bulan September 2024 dengan 43 responden. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Pendekatan analitik dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan jumlah laki-laki sebanyak 28 responden (65,12%) dan perempuan sebanyak 15 responden (34,88%). Karakteristik usia dewasa (15-59 tahun) terbanyak yaitu sebanyak 24 orang (55,81 orang), usia lanjut sebanyak 10 orang (23,26 orang). Hasil pemeriksaan PCR dan BTA TB menunjukkan hasil yang sama yaitu 29 hasil negatif (67,44%) dan 14 hasil positif (32,56%). Kesimpulan hasil penelitian setelah dilakukan analisis statistik menunjukkan p-value sebesar 0,000 < 0,005 yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara hasil PCR TB dengan pemeriksaan BTA.
PREVALENSI DAN FAKTOR RESIKO HEPATITIS B PADA PASIEN RAWAT JALAN DI TIMOR LESTE PERIODE 2022 Aurelia da Silva Dias da Conceicao, Dalila; Setyaji, Yoki
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.660

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Prevalensi Hepatitis B pada pasien rawat jalan di Laboratorium Nasional. Metodenya ialah Deskriptif Kuantitatif dengan desain Cross Sectional.Menggunakan data rekam medis (Data Sekunder)Pasien rawat jalan yang melakukan pemeriksaan HBsAg di Laboratoium Nasional yang berjumlah 6452 pasien. Instrument peneletian ialah  Vitros ECIQ Imunodiagnostik. Teknik analisis data mengunakan Kuantitatif dari data rekam medis selama 3 tahun. Hasil penelitian 1.Prevalensi Hepatitis B pertahunnya menurun hanya 2 % di tahun 2021  didapatkan 17 %,Tahun 2022 15 % dan di tahun  2023 angka prevalensinya menurun hingga 9 %,kemungkinan di periode tahun 2021 ke 2022 tingkat prevalensi masih meningkat di karenakan adanya PANDEMI COVID 19 dan populasi tidak bisa melakukan pemeriksaan rutin dengan baik.Dan juga Kurangnya informasi dari pihak kementrian kepada populasi
ANALISA KADAR HEMOGLOBIN POST DAN PRE HEMODIALISA BERIKUTNYA PADA PASIEN CKD DI RSU ’AISYIYAH PONOROGO Trianasari, Dita; Setyaji, Yoki
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.662

Abstract

Chronirc Kirdney Dirsease (CKD) adalah salah satu masalah kesehatan dunira dirkarenakan prevalensirnya yang menirngkat setirap tahunnya. Penyakirt Chronirc Kirdney Dirsease (CKD) merupakan suatu kondirsir dirmana girnjal mengalamir penurunan pada fungsir dan struktur girnjal. Pada pasiren gagal girnjal serirng terjadir penurunan kadar hemoglobirn yang dirsebut anemira. Hemodiralirsa merupakan salah satu terapir yang rutirn dirlakukan pada pasiren gagal girnjal kronirk.Permerrirksaan kadar hermoglobirn untuk pasirern postdan pre hemodiralirsar sangat perntirng dirlakukan untuk mernerlirtir dan merngertahuir serterlah pasirern mernjalanir hermodiralirsa terrjadir kernairkan atau pernurunan kadar hermoglobirn pada pasirern. Tujuan penelirtiran irnir adalah untuk mengetahuir perbedaan kadar hemoglobirn post dan pre hemodiralirsa berirkutnya dir RSU 'Airsyiryah Ponorogo. Penelirtiran irnir menggunakan metode kuantirtatirf dengan desairn cross sectironal. Sampel pada penelirtiran irnir yairtu pasiren HD yang berjumlah 42 pasiren,dengan menggunakan data sekunder yang dirambirl darir irnstalasir rekam medirs RSU 'Airsyiryah Ponorogo. Teknirk samplirng yang dirgunakan yairtu purposirve samplirng. Hasirl penelirtiran dengan ujir Shapirro-Wirlk dan diranalirsir dengan ujir statirstirk wirlcoxon,dirdapatkan hemoglobirn p-value 0,017 < alpha (0,005).Kesirmpulan penelirtiran adalah ada perbedaan antara hemoglobirn post HD dan hemoglobirn pre HD.
HUBUNGAN TES VIRAL LOAD DAN TES CD4 PADA PASIEN HIV DI LABORATORIUM TIMOR-LESTE De Araujo, Arsenio; Setyaji, Yoki
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.667

Abstract

Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dapat menyebabkan komplikasi pada sistem kekebalan tubuh manusia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kondisi sistem kekebalan tubuh terkait dengan viral load dan jumlah sel CD4 pada orang dengan HIV. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara viral load dan tes CD4 pada pasien HIV di Laboratorium Timor-Leste.Desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional untuk menguji korelasi tes viral load dan tes CD4 pada pasien HIV.Populasi 44 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi atau Sig. (2-Tailed) adalah 0,051, menunjukkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan secara statistik antara Tes Viral Load dan Tes CD4 sejak Sig. (2-ekor) 0,051 > 0,05. Selanjutnya uji normalitas Shapiro-Wilk pada kedua variabel menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Kata Kunci: Pasien HIV, Tes Viral Load, Tes CD4.
Senam prolanis dan deteksi dini faktor risiko diabetes mellitus dan hipertensi di desa Kebundowo Banyubiru kabupaten Semarang Putri, Adita Puspitasari Swastya; Setyaji, Yoki; Indrayana, Tavip
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 2 (2024): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i2.23471

Abstract

AbstrakDiabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang masih menjadi masalah kesehatan dunia dengan prevalensi 9,3% dari total penduduk pada usia 20-79 tahun di dunia. Prevalensi ini akan terus meningkat seiring penambahan umur penduduk. Prevalensi DM di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter pada umur ≥15 tahun menunjukkan adanya peningkatan sebesar 1,5%. Provinsi Jawa Tengah menempati urutan ke-11 dengan prevalensi yang cukup tinggi. Terdapat 32.081 kasus DM di Kota Semarang. Hal ini membuktikan bahwa angka kejadian yang dimiliki penyakit diabetes melitus cukup tinggi. Lebih dari 90% kasus adalah diabetes melitus tipe 2. Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) diperlukan bagi seluruh masyarakat yang menderita penyakit kronis, khususnya diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi sebagai salah satu faktor risikonya. Sebagai wujud kontribusi pemberdayaan masyarakat, maka diperlukan adanya partisipasi masyarakat tentang deteksi dini faktor risiko DM hipertensi pada masyarakat Desa Binaan di Desa Kebundowo Banyubiru Kabupaten Semarang. Tujuannya adalah melakukan pengajaran dan pendampingan senam PROLANIS dan deteksi dini faktor risiko DM Hipertensi pada masyarakat Desa Binaan di Desa Kebundowo Banyubiru Kabupaten Semarang. Dari kegiatan tersebut kemudian dapat juga diberikan edukasi untuk pencagahan faktor risiko terhadap penyakit tidak menular, khususnya Diabetes Melittus dan hipertensi. Kata kunci: senam; deteksi dini; diabetes mellitus; hipertensi AbstractDiabetes Mellitus (DM) is a non-communicable disease that is still a world health problem with a prevalence of 9.3% of the total population aged 20-79 years in the world. This prevalence will continue to increase as the population ages. The prevalence of DM in Indonesia based on a doctors diagnosis at age ≥15 years shows an increase of 1.5%. Central Java Province ranks 11th with a fairly high prevalence. There are 32,081 cases of DM in Semarang City. This proves that the incidence of diabetes mellitus is quite high. More than 90% of cases are type 2 diabetes mellitus. The Chronic Disease Management Program (PROLANIS) is needed for all people who suffer from chronic diseases, especially type 2 diabetes mellitus and hypertension as one of the risk factors. As a form of contribution to community empowerment, there is a need for community participation regarding early detection of risk factors for DM hypertension in the Community of Assisted Villages in Kebundowo Banyubiru Village, Semarang Regency. The aim is to provide teaching and assistance to PROLANIS exercise and early detection of risk factors for DM and hypertension in the community of assisted villages in Kebundowo Banyubiru Village, Semarang Regency. Through these activities, education can also be provided to prevent risk factors for non-communicable diseases, especially diabetes mellitus and hypertension. Keywords: exercise; early detection; diabetes mellitus; hypertension
Prevalensi Kristal Urin Pada Pasien Prolanis Diabetes Melitus Tipe II di Puskesmas Bangetayu Purlinda, Devi Etivia; Setyaji, Yoki; Widodo, Widodo; Surati, Surati
Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 14 No. 3 (2023): Volume 14 No. 3 (2023)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/preventif.v14i3.932

Abstract

Diabetes Melitus Tipe 2 merupakan faktor risiko penyebab nefrolitiasis. Pasien mengalami hiperglikemia kronis akibat kelalaian kontrol kadar glukosa yang buruk yang akan memicu Urolithiasis. Gangguan amoniagenesis di ginjal mengakibatkan derajat keasaman urin menurun dan memicu pembentukan kristal urin sehingga prevalensi kristal urin lebih banyak pada pasien Diabetes daripada nonDiabetes. Pemeriksaan kristal urin bermanfaat untuk skrining urolithiasis, maka gangguan fungsi ginjal akut atau kronis yang terkait dengan presipitasi kristal di bagian intrarenal pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dapat dicegah. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik dan prevalensi kristal urin pada pasien Prolanis DM tipe 2 di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang. Jenis Penelitian adalah observasional analitik dengan desain studi kasus kontrol. Jumlah sampel penelitian sebanyak 40 orang diambil dengan metode total sampling 1:1 berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan adanya kristal asam urat kelompok kasus sebanyak 10 orang (25%) dan kontrol 17 orang (42,5%), kristal amorf kelompok kasus sebanyak 4 orang (10%) dan kontrol 24 orang (60%) dan kristal oksalat kelompok kasus sebanyak 11 orang (27,5%) dan kontrol 13 orang (32,5%). Prevalensi kristal urin pada pasien prolanis Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Bangetayu lebih sedikit menunjukkan adanya kristal urine dibandingkan dengan kelompok kontrol Non-Diabetes Melitus Tipe 2.