Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Wahana Peternakan

PENGARUH PROSES ENSILASE TERHADAP KUALITAS FISIK DAN pH SILASE BUNGA TELANG (Clitoria ternatea) DENGAN PENAMBAHAN STARTER DAN CAMPURAN BAHAN PAKAN YANG BERBEDA : The Effect of the Ensiling Process on the Physical Quality and pH of Clitoria ternatea Silage with the Addition of Starter and Different Feed Ingredient Mixtures Lingga, Novita Samaria; Iin Susilawati; Yulianri Rizki Yanza; Muhammad Ariana Setiawan
Wahana Peternakan Vol. 9 No. 2 (2025): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v9i2.1894

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses ensilase terhadap kualitas fisik dan pH silase Bunga telang (Clitoria ternatea) dengan penambahan starter dan bahan pakan yang berbeda. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Penelitian ini menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan yaitu P1 = Clitoria ternatea 100% + 0% Starter ; P2 = Clitoria ternatea 100% + 4% Starter; P3 = Clitoria ternatea 50% + Tebon Jagung 50% + 0% Starter; P4 = Clitoria ternatea 50% + Ampas tahu 50% + 0% Starter; P5 = Clitoria ternatea 50% + Tebon Jagung 50% + 4% Starter; P6 = Clitoria ternatea 50% + Ampas tahu 50% + 4% Starter. Variabel yang diamati adalah warna, aroma, tekstur, dan ada tidaknya jamur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap perlakuan penambahan tebon jagung, ampas tahu dan starter (EM4) memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap warna, aroma, tekstur, keberadaan jamur dan pH. Silase yang dihasilkan dengan penambahan tebon jagung dan starter (P3 dan P5) menunjukkan kualitas fisik yang lebih baik dibandingkan silase dengan penambahan ampas tahu (P4 dan P6). Sementara itu, pH silase yang baik diperoleh dari seluruh perlakuan, dengan P6 menghasilkan nilai pH terendah. Dengan demikian, terbukti bahwa penambahan campuran bahan pakan tebon jagung 50% dan starter 4% (P5) menghasilkan kualitas fisik dan pH silase terbaik.   Kata kunci: Bunga telang (Clitoria ternatea), silase, pH, kualitas fisik
PENGARUH PENAMBAHAN TEBON JAGUNG DAN AMPAS TAHU TERHADAP KUALITAS FISIK DAN PH SILASE Centrocema pubescens : The Effect of Adding Corn Stover and Tofu Waste on the Physical Quality and pH of Centrosema pubescens Silage Egifta Noela Sitepu; Nyimas Popi Indriani; Yulianri Rizki Yanza; Muhammad Ariana Setiawan
Wahana Peternakan Vol. 9 No. 2 (2025): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v9i2.1897

Abstract

Ketersediaan hijauan sangat bergantung pada musim sehingga peternak mengalami kesulitan dalam menjaga kuantitas dan kualitas hijauan terutama pada musim kemarau. Centrocema pubescens bersifat perennial yaitu dapat hidup lebih dari satu tahun sehingga membuat legum ini berpotensi menjadi alternatif. Pemanfaatan tanaman sentro dapat dimaksimalkan secara optimal dengan upaya mempertahankan nutrien melalui teknologi silase.  Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 5 ulangan yaitu P1 = Centrocema pubescens, P2 = Centrocema pubescens 50% + tebon jagung 50%, P3 = Centrocema pubescens 50% + ampas tahu 50%. Data jamur, warna, aroma dan tekstur dianalisis menggunakan analisis kruskall walis dengan uji lanjut Dunn, sementara pH menggunakan analisis ANOVA dan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap perlakuan memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap semua parameter yang diamati (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan P2 menghasilkan kualitas fisik silase yang optimal ditunjukkan dengan tidak tumbuh jamur, warna silase hijau terang, aroma agak busuk, tekstur silase tidak berlendir dan padat serta kadar pH silase yang cenderung rendah. Hal ini menunjukkan bahwa silase dengan campuran tebon jagung lebih efektif untuk mempertahankan kualitas fisik silase. Silase dengan campuran ampas tahu lebih baik dalam mempertahankan kadar pH silase agar tetap dalam kondisi asam.   Kata kunci: Legum, Centrocema pubescens, Silase, Kualitas Fisik, Kadar pH  
PEMANFAATAN NITRAT (NO3-) SEBAGAI SUPLEMEN PAKAN TERNAK RUMINANSIA: STUDI META ANALISIS IN VITRO: Utilization of Nitrat (NO3-) as a Feed Supplement in Ruminant Nutrition: A Meta-Analysis Study Siti Hadnita Rizkilia Asti; Ujang Hidayat Tanuwiria; Yulianri Rizki Yanza
Wahana Peternakan Vol. 9 No. 2 (2025): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v9i2.2106

Abstract

Kebutuhan akan pakan sumber protein bagi ternak ruminansia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya produktivitas ternak. Kondisi tersebut menjadi suatu tantangan bagi peternak ruminansia mengingat terbatasnya ketersediaan pakan sumber protein dengan harga yang terjangkau. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menyediakan pakan sumber protein alternatif yang didapatkan dari Nitrogen Non-Protein (NPN). Nitrat (NO3-) merupakan salah satu NPN yang berpotensi untuk menyediakan sumber amonia yang penting bagi sintesis protein mikroba di dalam rumen. Akan tetapi, pengaruh konsentrasi nitrat terhadap fermentasi rumen masih belum dapat disimpulkan secara pasti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nitrat terhadap karakteristik fermentasi rumen dan kecernaan nutrien in vitro dengan pendekatan meta analisis. Sebanyak 38 publikasi yang mencakup 99 studi in vitro dimasukkan dalam penelitian ini menjadi suatu database dan dianalisis secara statistik dengan menggunakan model campuran, di mana percobaan yang berbeda dianggap sebagai efek acak dan faktor terkait nitrat dianggap sebagai efek tetap. Hasil menunjukkan bahwa suplementasi nitrat secara signifikan (P <0,05) meningkatkan NH3-N, menurunkan kecernaan protein kasar (KcPK) dan TVFA/gram BK, serta cenderung berpengaruh signifikan (P = 0,09) menurunkan kecernaan bahan kering (KcBK). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan nitrat dalam pakan ternak ruminansia dapat memodulasi karakteristik fermentasi rumen dan kecernaan nutrien. Kata kunci: Karakteristik fermentasi rumen, kecernaan nutrien, nitrat, produksi gas metan, produksi gas total.
STUDI META ANALISIS PENGARUH SUPLEMENTASI CINNAMALDEHYDE TERHADAP KONSUMSI PAKAN, KECERNAAN NUTRIEN, DAN PERFORMA TERNAK: The Effect of Cinnamaldehyde Supplementation on Feed Intake, Nutrient Digestibility, and Growth Performance: A Meta-Analysis Siti Syawaliyah; Ujang Hidayat Tanuwiria; Yulianri Rizki Yanza
Wahana Peternakan Vol. 9 No. 2 (2025): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v9i2.2129

Abstract

Ternak ruminansia merupakan salah satu jenis ternak yang dapat memberikan manfaat menghasilkan protein hewani untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dibutuhkan penggunaan feed additive seperti antibiotik dalam pakan untuk memacu performa ternak yang optimal. Tetapi, antibiotik yang digunakan secara terus-menerus dapat memunculkan residu yang berbahaya bila dikonsumsi oleh manusia, sehingga diperlukan alternatif penggunaan atibiotik tersebut, salah satunya penggunaan minyak esensial yaitu cinnamaldehyde. Tujuan studi meta analisis ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi cinnamaldehyde terhadap konsumsi pakan, kecernaan nurtrien, dan performa ternak ruminansia. Sebanyak 23 publikasi yang terdiri dari 40 studi in vivo dimasukkan dalam database penelitian ini. Database tersebut kemudian dianalisis secara statistik dengan metodologi model campuran, di mana percobaan yang berbeda dianggap sebagai efek acak dan faktor terkait cinnamaldehyde dianggap sebagai efek tetap. Hasil menunjukkan bahwa penambahan cinnamaldehyde pada pakan ternak ruminansia cenderung menurunkan konsumsi protein kasar (PK) (P = 0,07) dan tidak memberikan pengaruh terhadap konsumsi bahan kering (BK), bahan organik (BO), Neutral Detergent Fiber (NDF), kecernaan nutrien, dan performa ternak ruminansia (P > 0,10). Dapat disimpulkan bahwa meskipun suplementasi cinnamaldehyde dalam pakan tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap performa ternak, tetapi pemberian ini juga tidak menunjukkan dampak negatif pada ternak yang diberi perlakuan tersebut. Kata kunci: Cinnamaldehyde, konsumsi pakan, kecernaan nutrien, performa ternak