Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Utilization of Kepel (Stelechocarpus burahol) Leaf Extract as a Feed Additive in Broiler Chicken Feed Mustawa, Adi Ageng; Widjastuti, Tuti; Rusmana, Denny
Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran Vol 23, No 2 (2023): December
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v23i2.46212

Abstract

This study aims to determine the best level of Kepel leaf extract (Stelechocarpus burahol) used in feeds based on the amount of Escherichia coli in excreta, ileal villi, protein digestibility, ration consumption, and body weight gain (BWG) of broiler chickens. The research was conducted experimentally using a completely randomized design (CRD), four levels of Kepel leaf extract in rations repeated five times. The Kepel leaf extract (EDK) levels used consisted of P 0 = basal ration, P 1 = P 0 + 0.15% EDK, P 2 = P 0 + 0.30% EDK and P 3 = P 0 + 0.45% EDK. Parameters observed were the amount of E. coli in the excreta, ileal villi, protein digestibility, ration consumption, and PBB of broiler chickens. Data were processed using analysis of variance, and if the results were significantly different, then Duncan's test was carried out. The results showed that adding a 0.30% Kepel leaf extract to the feed significantly affects (p<0.01) the number and width of ileal villi and increases protein digestibility. However, it had no significant effect (p>0.05) on the number of E. coli on broiler chickens' excreta, villi height, ration consumption, and BWG.
THE EFFECT OF ADDING CHESTNUT TANIN EXTRACTS ON RATION TO PERFORMANCE OF NEW ZEALAND WHITE RABBIT CROSSBREED SINAGA, SAULAND; Rusmana, Denny; Apritama, Apritama; Nisa, Danela
Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran Vol 23, No 2 (2023): December
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v23i2.49766

Abstract

Sauland Sinaga, Deni Rusmana, Apritama and Danela NisaABSTRACTThis study aims to determine the impact of adding chestnut tannin extract to the diet on developing body weight gain and ratio conversion of New Zealand White crossbreed rabbits. Experimental methods with a completely randomized design were used in this research. There were four treatments: R0 (Control Feed); R1 (0.25% addition of chestnut tannin extract); R2 (0.5% addition of chestnut tannin extract); R3 (0.75% addition of chestnut tannin extract); with five replications. Statistical analysis showed that the result was significant for body weight gain (p<0.05) and not for protein consumption and ratio, conversion and protein efficiency ratio, percentage, and component carcass. Tannin from a chestnut tree extract can be used at 0.25% in rabbit ration as an additive to replace antibiotics and growth promoters in rabbits.
Pengaruh Dosis Inokulum dan Lama Fermentasi oleh Bacillus subtilis Terhadap Kandungan Nutrien Tepung Bulu Ayam Wahyuni, Tri; Prestiani, Neni; Rusmana, Denny; Hasbuna, Abun
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 5, No 3 (2023)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v5i3.49792

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis inokulum dan lama fermentasi oleh Bacillus subtilis yang menghasilkan kandungan nutrien tepung bulu ayam terbaik. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) pola tersarang. Terdiri dari faktor A yaitu dosis inokulum dan faktor B yaitu lama fermentasi. Perlakuan terdiri atas dosis inokulum Bacillus subtilis (D1: 2,5%, D2: 5%, dan D3: 7,5% v/b tepung bulu ayam) dan lama fermentasi (L1: 1 hari, L2: 3 hari dan L3: 5 hari) dengan 3 kali ulangan. Data hasil penelitian diuji menggunakan metode sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda duncan. Hasil penelitian menunjukkan dosis inokulum dan lama fermentasi tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan bahan organik tepung bulu ayam, namun berpengaruh nyata terhadap kandungan protein kasar, serat kasar dan lemak kasar tepung bulu ayam. Dosis inokulum Bacillus subtilis 5% dan lama fermentasi 3 hari menghasilkan kandungan bahan organik dan protein kasar terbaik yaitu 98,17% dan 85,23% (D2L2). Kemudian, dosis inokulum Bacillus subtilis 5% dan lama fermentasi 5 hari menghasilkan kandungan serat kasar terbaik yaitu 0,33% (D2L3), serta dosis inokulum Bacillus subtilis 7,5% dan lama fermentasi 5 hari menghasilkan kandungan lemak kasar terbaik yaitu 8,75% (D3L3).
PENGARUH TINGKAT SUBSTITUSI JAGUNG DENGAN UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) KUKUS TERHADAP KUALITAS FISIK PELET RANSUM Saefulhadjar, Deny; Rusmana, Denny; Setiyatwan, Hendi
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 5, No 4 (2023)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v5i4.50634

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi jagung dengan ubi jalar kukus  terhadap kualitas fisik pelet ransum. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL), menggunakan tepung ubi jalar kukus (UJK) selama 15 menit dengan empat perlakuan,  yaitu  persentase substitusi tepung UJK terhadap  tepung jagung (0, 15, 30, 45 persen) dan masing-masing diulang sebanyak 5 kali.  Data hasil dianalisis menggunakan uji ragam (ANOVA), bila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Parameter yang diukur adalah durabilitas, densitas , kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan dan sudut tumpukan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa substitusi jagung dengan ubi jalar kukus (UJK) berpengaruh  nyata terhadap semua parameter kualitas fisik pelet ransum, kecuali terhadap sudut tumpukan. Substitusi UJK menurunkan densitas, kerapatan tumpukan dan kerapatan pemadatan tumpukan pelet, namun UJK yang menggantikan jagung dalam ransum broiler sebanyak 45% menghasilkan pelet dengan durabilitas pelet terbaik.
Sosialisasi Pemanfaatan Herbal Sebagai Feed Additive Dalam Rangka Meningkatkan Produktivitas dan Kesehatan Ternak Unggas Mayasari, Novi; Rusmana, Denny; Ramadhan, Rahmad Fani; Syifa, Diyn Aldida; Maulana, Roni Yusuf; Ismiraj, Muhammad Rifqi
DHARMAKARYA: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat Vol 13, No 1 (2024): Maret, 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v13i1.47411

Abstract

Penggunaan antibiotik pada ternak yang tidak sesuai sebagai pemacu pertumbuhan, pengobatan dan pencegahan penyakit dengan dosis berlebihan serta tidak memperhatikan masa henti obat (withdrawal time), dapat menimbulkan residu antibiotik pada otot daging dan produk hasil olahannya. Residu antibiotik dalam makanan memberikan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat. Pemberian feed additive dari tanaman herbal penting dilakukan karena lebih aman, murah, dan mudah didapatkan. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) secara integratif dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan pada hari Sabtu, 7 Agustus 2021 mengangkat topik yang berjudul “Pemanfaatan Herbal sebagai Feed Additive dalam Rangka Meningkatkan Produktivitas dan Kesehatan Ternak Unggas”. Tujuan kegiatan PPM ini adalah untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman masyarakat dengan memberikan informasi dan materi mengenai pemanfaatan Herbal pada Unggas. Tahapan kegiatan yang dilakukan mulai dari tahapan persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut. Pelaksanaan penyuluhan dilaksanakan melalui platform Zoom Meeting dengan peserta  yang terdiri dari peternak, mahasiswa dan masyarakat umum. Berdasarkan hasil diskusi telah terjadi peningkatan wawasan peserta memgenai jenis-jenis herbal, kandungan aktif herbal dan bagaimana implementasi pemberian feed additive herbal yang aman dan halal pada ternak unggas serta dapat bersaing di bidang industri pangan asal hewan. Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah pendampingan dari tim pengabdian kepada beberapa peternak unggas. 
Pengaruh Pembuatan Dedak Aromatik Menggunakan Suplemen Organik Cair dari Feses Kuda terhadap pH, Asam Laktat, Susut Bahan Kering, dan Nilai Fleigh Audina, Leyly Nuura Norma; Rusmana, Denny; Ayuningsih, Budi; Hernaman, Iman; Rosani, Urip
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 7, No 1 (2025)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v7i1.58364

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan proporsi suplemen organik cair feses kuda yang ditambahkan pada dedak padi untuk menghasilkan dedak aromatik yang terbaik dilihat dari pH, asam laktat, susut bahan kering, dan Nilai Fleigh (NF). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei – Juni 2024 di Laboraturium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan terdiri atas P0 = 1 kilogram dedak + 300 gram molasses, P1 = 1 kilogram dedak + 200 gram molasses + 100 mL SOC, dan P2 = 1 kilogram dedak + 100 gram molasses + 200 mL SOC. Data analisis menggunakan Analisis Ragam dan uji lanjut Analisis Jarak Berganda Duncan. Hasil menunjukan bahwa penggunaan SOC feses kuda mempengaruhi kandungan pH, asam laktat, susut bahan kering, dan Nilai Fleigh (NF) dedak aromatik. Pemberian SOC feses kuda pada taraf 100 gram molasses + 200 mL SOC menghasilkan nilai pH yang terendah (3,61), asam laktat yang tinggi (27,17%), susut bahan kering (5,75%), dan nilai fleigh yang tinggi (204,46%).
Evaluasi Kualitas Fisik dan Nilai pH Silase Chicory (Cichorium intybus L.) dan Onggok dengan Penambahan EM4 Triana Devi, Amarilia Rizya; Rusmana, Denny; Hidayat, Rahmat; Setiawan, Muhammad Ariana; Yanza, Yulianri Rizki
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 7, No 1 (2025)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v7i1.59522

Abstract

Kajian ini dilakukan untuk mengevaluasi kualitas fisik yang meliputi parameter aroma, tekstur, warna dan keberadaan jamur pada silase chicory dan onggok dengan penambahan EM4. Selain kualitas fisik, nilai pH juga dievaluasi agar kualitas silase yang dihasilkan dapat ditentukan. Penelitian dilaksanakan dari bulan Agustus – Oktober 2024 di Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Desain eksperimen yang digunakan adalah Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri atas P0 (onggok 100%), P1 (onggok 100 % + EM4), P2 (onggok 75% + chicory 25% + EM4), P3 (onggok 50% + chicory 50% + EM4), P4 (onggok 25% + chicory 75% + EM4), dan P5 (chicory 100% + EM4). Didapatkan hasil penelitian bahwa perlakuan onggok 25% + chicory 75% + EM4 menghasilkan kualitas fisik dan nilai pH terbaik.
KECERNAAN RANSUM AYAM BROILER DENGAN PENAMBAHAN MIKROKAPSUL EKSTRAK LIMBAH IKAN PATIN FERMENTASI Rinaldi, Muhamad Agus; Abun, Abun; Rusmana, Denny
Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman Vol 13 No 2 (2025): Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ajitt.2025.13.2.157-166

Abstract

Industri pengolahan ikan patin di Indonesia menyisakan limbah yang dapat dijadikan sebagai pakan suplemen ayam broiler, tetapi diperlukan fermentasi untuk menurunkan kandungan lemaknya dan mikroenkapsulasi untuk melindungi kandungan nutriennya dari kerusakan oksidasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh penambahan mikrokapsul ekstrak limbah ikan patin fermentasi (MELIPF) dan mendapatkan level penambahan MELIPF yang menghasilkan nilai kecernaan Bahan Kering (KcBK), Bahan Organik (KcBO), dan protein (KcP) ransum tertinggi ayam broiler. Sebanyak 80 ekor ayam broiler strain Cobb500 diberi ransum dengan perlakuan penambahan MELIPF 0%, 0,5%, 1%, 1,5%, dan 2%. Sampel ransum dan feses dianalisis kandungan BK, BO, dan proteinnya serta lignin sebagai indikator. Data yang diperoleh dianalisis ragam menggunakan rancangan acak lengkap dilanjut dengan uji beda nyata terkecil untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan MELIPF berpengaruh terhadap nilai KcBK, KcBO, dan KcP ransum ayam broiler. Penambahan MELIPF 0,5%, 1%, dan 2% berpengaruh nyata (p<0,05) lebih rendah dibandingkan dengan 0% MELIPF pada KcBK dan KcBO, sedangkan penambahan 2% MELIPF berpengaruh nyata (p<00,05) lebih rendah dibandingkan dengan 0% MELIPF pada KcP. Penambahan 1,5% MELIPF menghasilkan nilai KcBK, KcBO, dan KcP ransum ayam broiler tertinggi. ABSTRACT The catfish processing industry in Indonesia generates waste that can be used as supplementary feed for broiler chickens, but it requires fermentation to reduce fat and microencapsulation to protect nutrients from oxidation. This study aimed to determine the effect of additional fermented catfish waste extract microcapsules (FCWEM) and obtain the optimal level of FCWEM addition that produces the highest digestibility ​​of Dry Matter (DM), Organic Matter (OM), and protein in broiler chicken rations. 80 Cobb500 strain broiler chickens were given rations with FCWEM addition treatments of 0%, 0.5%, 1%, 1.5%, and 2%. Ration and feces samples were analyzed for their DM, OM, protein, and indicator lignin. Data obtained were analyzed for variance with a completely randomized design, followed by the least significant difference test to determine differences between treatments. Results showed the addition of FCWEM affected the digestibility of DM, OM, and protein in broiler chicken rations. The addition of FCWEM 0.5%, 1%, and 2% had a significantly lower effect (p<0.05) compared to 0% FCWEM on digestibility DM and OM, while the addition of 2% FCWEM had a significantly lower effect (p<0.05) compared to 0% MELIPF on digestibility protein. The addition of 1.5% FCWEM produced the highest digestibility ​​of DM, OM, and protein in broiler chicken rations.
The effect of giving bitter leaf (Vernonia Amygdalina) flour in ration on the hematological profiles in laying hens rejection phase Firdaus, Rizal Faturrohman; Latipudin, Diding; Rusmana, Denny; Harahap, Rakhmad Perkasa
Holistic: Journal of Tropical Agriculture Sciences Vol. 3 No. 1: July (2025)
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/hjtas.v3i1.2025.2153

Abstract

Background: This study aimed to determine the effect of bitter leaf flour in ration with different levels of laying hens on the haematological profile. The materials used were 20 laying hens with Hy-line strain, 110 weeks old, placed in battery cages and feed with 16-18% crude protein content of 120 grams/head/day and drinking water addlibitum. Methods: The research was conducted using an experimental method with a completely randomized design four treatments that were repeated five times. The treatments were given in the form of bitter leaf flour in ration with levels of P0: 0% (control), P1: 1%, P2: 2%, P3: 3%. The variables measured were haematological profiles such as erythrocytes, haemoglobin, hematocrit and leukocytes. The data obtained were then analyzed using analysis of variance. Finding: The results showed that giving bitter leaf flour in ration with levels of 0%, 1%, 2%, and 3% had no significant effect (P>0.05) on erythrocytes, hemoglobin, hematocrit, and leukocytes of laying hens. Connclusion: It was concluded that giving levels of bitter leaf flour up to 3% did not affect the haematological profile of laying hens. Novelty/Originality of this Article: The novelty of this study lies in its exploration of bitter leaf flour (Vernonia Amygdalina) as a natural feed additive in the diet of elderly laying hens (110 weeks old), a topic that is still underrepresented in poultry research, especially regarding its effect on haematological health parameter.
Effect of Various Yakult and Molasses Balances in Fermented Bran Production on Their Quality Fitri, Deswita Adelia; Hernaman, Iman; Rusmana, Denny
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol. 13 No. 3 (2025)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jipt.v13i3.p676-689

Abstract

Rice bran is a by-product of rice milling that can be utilized as a growing medium for microorganisms that can be used as functional feed or feed additives. This study aims to analyze the effect of using molasses and Yakult balance in fermented rice bran on pH value, lactic acid content, dry matter loss, and Fleigh value. The research method used was experimental with a complete randomized design (CRD) with 3 treatments and 6 replicates. The treatments consisted of P0 (1000 g rice bran: 300 g molasses), P1 (1000 g rice bran: 200 g molasses: 100 mL diluted Yakult), P2 (1000 g rice bran: 100 g molasses: 200 mL diluted Yakult). Research data were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) and Duncan's multiple range test. The results showed that the treatment gave a significant effect on pH value, lactic acid content, and Fleigh value (NF), but did not give a significant effect on dry matter shrinkage. Treatment P2 (1000 g rice bran: 100 g molasses: 200 mL diluted Yakult) produced the highest lactic acid content (10.98%) and Fleigh value (147.560) compared to other treatments, but also produced a pH value (5.26) and high dry matter shrinkage (5.99). The results of the study can be concluded that the production of fermented bran in 1000 g can be added molasses as much as 100 g and 200 mL of diluted Yakult.