Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan Museum Nasional sebagai sumber belajar dalam meningkatkan kualitas pemahaman sejarah bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sriwijaya. Museum sebagai lembaga pelestarian warisan budaya dan sejarah memiliki potensi besar dalam mendukung proses pembelajaran. Dalam pendidikan sejarah, mahasiswa tidak cukup hanya menguasai teori, melainkan juga dituntut memiliki kemampuan berpikir kritis, historis, dan reflektif. Oleh karena itu, keberadaan museum sebagai sumber belajar menjadi alternatif yang kontekstual, aplikatif, dan bermakna. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analisis. Data dikumpulkan melalui observasi langsung di Museum Nasional Jakarta, serta dokumentasi koleksi-koleksi yang relevan dengan materi kuliah. Teknik analisis data mengacu pada model Miles dan Huberman, yang mencakup proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan Museum Nasional sebagai sumber belajar memberikan dampak positif bagi penguatan pemahaman materi sejarah mahasiswa. Koleksi museum, seperti artefak prasejarah, peninggalan Hindu-Buddha, nisan kuno, manuskrip Islam, senjata perjuangan, arsip pergerakan nasional, hingga dokumen kemerdekaan, secara nyata membantu mahasiswa mengaitkan teori yang dipelajari di kelas dengan bukti otentik yang dapat diamati langsung. Selain memperkuat aspek kognitif, pengalaman belajar berbasis museum juga menumbuhkan apresiasi dan kesadaran historis mahasiswa terhadap pentingnya pelestarian warisan budaya bangsa. Interaksi langsung dengan koleksi di museum mendorong mahasiswa untuk tidak hanya menghafal fakta sejarah, tetapi juga mengembangkan pemikiran kritis, membangun hubungan sebab-akibat antar peristiwa, dan memahami dinamika sosial, politik, ekonomi, dan budaya dalam konteks sejarah Indonesia. Dengan demikian, pemanfaatan Museum Nasional sebagai sumber belajar tidak hanya memperkaya proses pembelajaran, tetapi juga menjadi sarana efektif dalam membentuk karakter mahasiswa yang berwawasan historis dan cinta terhadap budaya bangsa. Abstract:This research aims to analyze the utilization of the National Museum as a learning resource in improving the quality of historical understanding for students of the History Education Study Program of Sriwijaya University. Museums as cultural and historical heritage preservation institutions have great potential in supporting the learning process. In history education, it is not enough for students to master theory, but they are also required to have the ability to think critically, historically, and reflectively. Therefore, the existence of museums as a learning resource is a contextual, applicable, and meaningful alternative. This research uses a qualitative method with a descriptive-analytical approach. Data were collected through direct observation at the National Museum Jakarta, as well as documentation of collections relevant to the course material. The data analysis technique refers to the Miles and Huberman model, which includes the process of data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that the utilization of the National Museum as a learning resource had a positive impact on strengthening students' understanding of historical material. Museum collections, such as prehistoric artifacts, Hindu-Buddhist relics, ancient gravestones, Islamic manuscripts, weapons of struggle, national movement archives, and independence documents, clearly help students link the theories learned in class with authentic evidence that can be observed directly. In addition to strengthening cognitive aspects, museum-based learning experiences also foster students' appreciation and historical awareness of the importance of preserving the nation's cultural heritage. Direct interaction with collections in the museum encourages students to not only memorize historical facts, but also develop critical thinking, establish cause-and-effect relationships between events, and understand social, political, economic, and cultural dynamics in the context of Indonesian history. Thus, the utilization of the National Museum as a learning resource not only enriches the learning process, but also becomes an effective means in shaping the character of students with historical insight and love for the nation's culture.