Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Perbandingan Kurikulum Sejarah di Indonesia dan Kurikulum Australia pada Tingkat Menegah Pertama Rezni, Vebiana Anugrah; Yusuf, Syafruddin; Pamulaan, Alif Bahtiar
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/08102.2024

Abstract

This research is a qualitative literature study research with a comparative method. The method used in this research uses the comparative research model from Bereday to present and analyze this research data. Testing the validity of the data was carried out by source triangulation which was carried out by analyzing various literature sources. The purpose of writing this article is to compare the history curriculum developed in Indonesia with that in Australia. The analysis focused on curriculum elements, materials and assessments from the two countries, namely Indonesia and Australia. The results of the analysis show that there are differences between the Indonesian and Australian history curricula, namely in terms of elements, materials and assessment. Indonesia emphasizes the formation of historical awareness and national identity, while Australia places more emphasis on developing interest, understanding and historical inquiry skills. The Indonesian system emphasizes concept and process skills, while Australia has material that is more integrated between knowledge and understanding and skills. On the evaluation side, Indonesia gives freedom to educational units, while Australia uses various types of tests. Although different in approach, both share a common focus on developing a deep understanding of history and analytical skills in students
Pendampingan Pembuatan Buku Saku (Pocket Book) Pariwisata Sejarah Dan Budaya Kota Palembang Bagi Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Cabang Palembang Wargadalem, Farida R.; Yusuf, Syafruddin; Ardiansyah, Ardiansyah; Rahmi, Rahmi; Putra, Diki Tri Apriansyah; Pamulaan, Alif Bahtiar; Susanti, Helen
AKM Vol 5 No 2 (2025): AKM : Aksi Kepada Masyarakat Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat - Januari 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah (STEBIS) Indo Global Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36908/akm.v5i2.1039

Abstract

Pariwisata menjadi salah satu industri yang berkembang dengan sangat cepat. Apalagi wisata di Indonesia sangat kental dengan unsur-unsur sejarah, kebudayaan, dan kearifan lokal, membuat pariwisata menjadi sektor andalan pemerintah dalam meningkatkan perekonomian sekaligus menjaga pelestarian sejarah dan budaya. Berdasarkan survei analisis kebutuhan yang dilakukan dengan beberapa anggota HPI Cabang Palembang, didapatkan bahwa masih ada anggota HPI Cabang Palembang mengalami kendala dan keterbatasan saat mereka bertugas sebagai pemandu wisata di kota Palembang. Berangkat dari permasalahan tersebut, tim Pengabdian kepada Masyarakat Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Sriwijaya mengadakan Pengabdian kepada Masyarakat untuk anggota HPI Cabang Palembang. Pengabdian ini bertujuan untuk membantu anggota HPI Cabang Palembang dalam memahami secara utuh sejarah dan budaya kota Palembang serta pembuatan buku saku (Pocket Book) sebagai media informasi mereka dalam melaksanakan tugas memandu wisata. Hasil pengabdian ini menunjukkan terjadi peningkatan tajam pemahaman anggota HPI Cabang Palembang terhadap materi sejarah dan budaya Kota Palembang. Pengabdian ini telah dianggap berhasil karena dapat membantu menjawab permasalahan anggota HPI Cabang Palembang dalam memahami sejarah dan budaya kota Palembang.
Tradisi Sedekah dari Darat di Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir: Kajian Sejarah dan Budaya Wijaya, Tomy; Irwanto, Dedi; Pamulaan, Alif Bahtiar
Lani: Jurnal Kajian Ilmu Sejarah dan Budaya Vol 6 No 1 (2025): Lani: Jurnal Kajian Sejarah Dan Budaya
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/Lanivol6iss1page35-44

Abstract

Tradisi Sedekah dari Darat merupakan salah satu warisan budaya masyarakat Pedamaran yang memiliki nilai spiritual, sosial, dan edukatif yang mendalam. Tradisi ini berkaitan erat dengan upacara pernikahan dan bertujuan untuk memohon restu serta keselamatan bagi kedua mempelai dan keluarga yang telah meninggal. Namun, modernisasi membawa tantangan terhadap keberlangsungan tradisi ini. Penelitian ini menggunakan metode sejarah. Data dikumpulkan melalui studi literatur, wawancara dengan tokoh masyarakat, dan analisis dokumentasi mengenai perkembangan tradisi ini dari masa ke masa. Metode ini digunakan untuk menelusuri asal-usul, perubahan, dan adaptasi Sedekah dari Darat dalam konteks perkembangan sosial dan budaya masyarakat Pedamaran. Selain itu, penelitian ini memakai pendekatan ilmu antropologi budaya yang bertujuan untuk memahami bagaimana masyarakat menjalankan, menginterpretasikan, serta menyesuaikan tradisi Sedekah dari Darat dalam konteks budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi ini telah ada sejak tahun 1950-an atau bahkan lebih lama, dengan akar budaya yang kemungkinan besar berasal dari pengaruh Hindu sebelum berkembang dalam konteks Islam. Seiring waktu, pelaksanaannya mengalami perubahan, baik dari segi skala maupun cara penyelenggaraan, tetapi tetap mempertahankan unsur utama seperti doa, tahlilan, dan penghormatan terhadap leluhur. Upaya pelestarian dilakukan melalui edukasi kepada generasi muda dan adaptasi terhadap perkembangan zaman.
Pendampingan Pembuatan Bahan Ajar Berbasis Sejarah Lokal Kabupaten Muara Enim bagi Guru Sejarah Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Muara Enim Yusuf, Syafruddin; Farida, Farida; Safitri, Sani; Pamulaan, Alif Bahtiar; Susanti, Helen
AKM Vol 6 No 1 (2025): AKM : Aksi Kepada Masyarakat Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat - Juli 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah (STEBIS) Indo Global Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36908/akm.v6i1.1398

Abstract

Muara Enim merupakan salah satu kabupaten terkaya di Provinsi Sumatera Selatan. Bukan hanya di bidang Sumber Daya Alam, kabupaten ini juga menyimpan banyak potensi sejarah lokal yang dapat bermanfaat dalam proses pembelajaran sejarah. Namun potensi tersebut, tidak dibarengi dengan kemampuan pendidik dalam memanfaatkannya sebagai muatan materi dalam proses pembelajaran yang dibuktikan melalui hasil pre-test dengan rata-rata 59. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh guru sejarah di daerah ini adalah minimnya kemampuan membuat bahan ajar sejarah lokal yang terstandar, sistematis, dan mudah digunakan. Maka tujuan kegiatan pendampingan ini adalah untuk memberi pemahaman mendalam bagi guru sejarah Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Muara Enim mengenai pembuatan bahan ajar berbasis sejarah lokal. Metode yang dipakai dalam kegiatan pengabdian ini adalah metode ceramah, diskusi, demontrasi dan evaluasi. Melalui hasil pengabdian yang dilakukan oleh Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Sriwijaya, didapatkan hasil bahwa peserta pengabdian mampu membuat bahan ajar dan memanfaatkan potensi sejarah lokal sebagai sarana belajar kontekstual yang dapat diinternalsasikan dalam upaya peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kepekaan sosial peserta didik terhadap lingkungannya. Bertambahnya pemahaman Guru dapat dilihat dari peningkatan angka hasil post-test dengan rata-rata nilai 89,5
MENUMBUHKAN MINAT GEN Z PADA PEMBELAJARN SEJARAH Febriyanti, Intan; Syarifuddin; Pamulaan, Alif Bahtiar
BANDA HISTORIA: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Studi Budaya Vol 3 No 1 (2025): BANDA HISTORIA : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Studi Budaya
Publisher : Universitas Banda Naira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62176/bastoria.v3i1.459

Abstract

This research examines how the use of social media platforms, especially TikTok and Twitter, can influence Generation Z's interest in history. Generation Z, accustomed to digital technology, is often less interested in historical subjects that are considered irrelevant. However, by adapting existing content formats on TikTok and Twitter that are more dynamic and easily accessible to Gen-Z, history can be presented in a more interesting way. TikTok, with its short videos, provides an opportunity to present historical facts visually and creatively, while Twitter allows the exchange of ideas and discussions based on trending historical topics. This research method uses a qualitative approach with content analysis from various accounts that discuss the history of the two platforms. The findings of this research show that with a more relaxed and interactive approach, Generation Z's interest in history can increase, especially if the content presented is able to connect historical events with contemporary issues that are relevant to them. Therefore, TikTok and Twitter not only have the potential to convey historical information, but also to create more interesting learning, and are appropriate to the digital lifestyle of Generation Z
Peran dan Tantangan ASEAN dalam Mewujudkan Integrasi Regional Asia Tenggara Oktaviani, Safira; Pahlevi, Muhammad Reza; Pamulaan, Alif Bahtiar
Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Vol 8, No 3 (2025): July, Social Studies, Educational Research and Humanities Research.
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jr.v8i3.46266

Abstract

Penelitian ini membahas peran dan signifikansi ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) dalam mendorong kerja sama dan integrasi regional di kawasan Asia Tenggara. Penelitian ini mengidentifikasi berbagai tantangan utama yang dihadapi ASEAN, seperti keberagaman politik, kesenjangan ekonomi, dan pengaruh eksternal dari kekuatan global. Data dikumpulkan melalui studi pustaka dan analisis konten kualitatif terhadap dokumen resmi ASEAN, jurnal akademik, dan laporan kebijakan. Analisis dilakukan dengan pendekatan tematik untuk mengidentifikasi pola kerja sama dan implementasi kebijakan di tingkat regional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun ASEAN telah mencatat kemajuan dalam mendorong perdamaian, kolaborasi ekonomi, dan pertukaran budaya, masih terdapat hambatan signifikan dalam mencapai kesatuan politik yang lebih mendalam dan tata kelola yang responsif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberhasilan ASEAN sangat bergantung pada penguatan mekanisme kelembagaan dan peningkatan kepercayaan antarnegara anggota. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pemahaman mengenai regionalisme di Asia Tenggara serta menawarkan wawasan bagi pembuat kebijakan dan pengajar yang fokus pada kerja sama antar pemerintah
Candi Bumi Ayu Sebagai Sumber Belajar Kontekstual Dalam Pembelajaran Sejarah Akbar, Aziz; Syarifuddin, Syarifuddin; Pamulaan, Alif Bahtiar
FLORESIENSIS Vol 3 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/floresiensis.v3i1.19853

Abstract

The Bumi Ayu Temple is a historical relic that is rich in cultural and educational values, a relic that originated from the Srivijaya Empire. Bumi Ayu Temple is synonymous with statues and reliefs that are rich in historical and cultural values of the Srivijaya Empire. This article aims to explore the potential of Bumi Ayu Temple as a contextual learning resource in history learning. The method used is a literature study that identifies various historical and cultural aspects contained in the temple. The results show that Bumi Ayu Temple can be used as an effective learning media, because it not only presents historical information, but also to understand the social and cultural context of the past. With a contextual approach, history learning is expected to be more interestingly relevant, increasing their interest and understanding of cultural heritage.
Museum Balaputra Dewa Sebagai Destinasi Wisata Yang Menawarkan Nilai Historis Dan Edukatif nurria, shifa; Syariffudin, Syariffudin; Pamulaan, Alif Bahtiar
FLORESIENSIS Vol 3 No 2 (2024)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/floresiensis.v4i1.19854

Abstract

Located in Palembang City, South Sumatra, Balaputra Dewa Museum one of the top museums in the area, Balaputra Dewa Museum offers visitors from all walks of life an engaging educational experience in addition to its rich historical significance. This study aims to examine how museum contributes to both attracting tourists and increasing understanding local history. Interviews with museum managers, visitor surveys, and examination of relevant data comprise the qualitative research methodology. To determine the essential components that make this museum a hub for tourism and education, collected data was analyzed. The findings demonstrate that Balaputra Dewa Museum's extensive artifact collection and cutting-edge educational initiatives draw visitors. Visitors value opportunity engage with locals and gain firsthand knowledge of their history and culture. The study comes to the conclusion that museum plays a significant role in promoting tourism and education in the Palembang region addition to being a storehouse for historical artifacts.
From Epigraphy to Historical Tourism: The Talang Tuo Inscription's Potential as a Heritage Tourism Resource in the Sriwijaya Kingdom Wijaya, Tomy; Alauwiyah, Fatimah; Syarifuddin, Syarifuddin; Pamulaan, Alif Bahtiar
Journal of Mathematics Instruction, Social Research and Opinion Vol. 4 No. 4 (2025): December
Publisher : MASI Mandiri Edukasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58421/misro.v4i4.750

Abstract

This study examines the historical and cultural importance of the Talang Tuo Inscription and its potential as a heritage tourism resource in South Sumatra. Prior studies have predominantly concentrated on its philological and religious dimensions, resulting in a deficiency in comprehending its significance for cultural heritage management and sustainable tourism development. Commissioned by Dapunta Hyang Sri Jayanasa in 684 AD, the inscription encapsulates Sriwijaya’s ethical, spiritual, ecological, and humanitarian perspective, highlighting welfare, social cohesion, and equilibrium with nature. This study utilizes the historical method, incorporating heuristics, source criticism, interpretation, and historiography, and is based on inscription analysis, literature review, and field observations conducted at the Balaputera Dewa Museum. The findings indicate that the inscription served not only as an administrative record but also as a political and cultural manifesto that defined Sriwijaya’s identity as an ethical and ecological civilization. Currently, it has significant potential to advance heritage tourism through digital integration (AR/VR), site collaboration, and community-based management. This study emphasizes the need to convert the Talang Tuo Inscription into dynamic heritage, to enhance cultural diplomacy and sustainable heritage tourism, and to present a novel framework that amalgamates historical analysis with cultural tourism planning.
Optimizing the Role of TWKS Museum as A History-Based Educational Tourism Site in South Sumatra Wijaya, Tomy; Alauwiyah, Fatimah; Pahlevi, Muhammad Reza; Hudaidah, Hudaidah; Pamulaan, Alif Bahtiar
Journal of General Education and Humanities Vol. 4 No. 4 (2025): November
Publisher : MASI Mandiri Edukasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58421/gehu.v4i4.746

Abstract

This study examines the use of the Taman Wisata Kerajaan Sriwijaya Museum (TWKS) as a history-oriented educational tourist site in South Sumatra. Notwithstanding its significant cultural and educational potential, TWKS has not been effectively leveraged as a learning resource or historical tourist destination. This study employed a descriptive qualitative methodology, including observations, interviews with 12 participants (museum staff, educators, and visitors), and documentation. The data analysis was conducted using Miles and Huberman's interactive model, which included data reduction, presentation, and verification. The findings identify three primary impediments: constrained digital innovation, insufficient institutional collaboration, and minimal public advocacy, which obstruct TWKS's role as a hub for education and cultural tourism. This museum has the potential to evolve into a vibrant learning environment that links historical knowledge with modern educational experiences. This study advocates for the revitalization of TWKS through digital transformation, enhanced academic partnerships, and the creation of interactive programs. This study enhances the dialogue on cultural heritage management by proposing digital and institutional revitalization strategies to achieve sustainable educational tourism and to reinforce museums' role in fostering historical literacy and local identity formation.