Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

OBSERVASI DAERAH PENANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN LAUT JAWA DAN SELAT MAKASSAR Larasati, Rakhma Fitria; Jaya, Made Mahendra; Mahardi, I Gusti Ngurah Kadek Hary; Putra, Angkasa; Bramana, Aditya; Aini, Sarifah; Hamdani, Hamdani; Ariana, Made
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 15 No 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24319/jtpk.15.203-210

Abstract

Daerah penangkapan ikan di perairan Laut Jawa dan Selat Makassar merupakan daerah tangkapan yang penting bagi nelayan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis proses penentuan Daerah Penangkapan Ikan (DPI), menjelaskan hasil observasi suhu dan salinitas perairan di setiap DPI yang telah ditentukan, serta mengidentifikasi jenis hasil tangkapan, dengan menggunakan Kapal Motor (KM) Tirta Putra Kencana I (alat tangkap purse seine). Penelitian ini dilakukan di perairan Laut Jawa dan di Selat Makasar, mulai dari bulan Desember tahun 2022 hingga bulan April 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi langsung dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Data primer diperoleh melalui observasi langsung di lapangan, termasuk kegiatan penentuan DPI dan pengukuran suhu, serta salinitas di setiap lokasi DPI. Penentuan DPI dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa syarat, seperti wilayah perizinan penangkapan ikan, ketidakgangguan terhadap pelayaran niaga, kondisi perairan yang aman, dan minim pengaruh cuaca buruk pada daerah tersebut. Hasil pengukuran suhu dan salinitas menunjukkan bahwa rata-rata perairan Laut Jawa dan Selat Makassar memiliki karakteristik yang serupa. Namun, DPI yang berdekatan dengan daratan menunjukkan suhu yang lebih rendah dan kadar salinitas yang lebih tinggi. Jenis hasil tangkapan didominasi oleh ikan layang (Decapterus macrosoma dan Decapterus russelli) yang mendiami perairan laut lepas, diikuti oleh ikan siro (Sardinella sp.) yang ditemui di wilayah pantai. Komoditas ikan pelagis besar lebih cenderung tertangkap di wilayah penangkapan di sebelah barat.
PERBANDINGAN HASIL TANGKAPAN SET NET DENGAN ALAT BANTU LAMPU DI MUARA PANTAI HARAPAN TELUK SEMAKA KABUPATEN TANGGAMUS PROPINIS LAMPUNG Sugianto, Yusep; syahrudin; Ariana, Made; Heri Kuswoyo, Agus; harbani Sitepu, Mestiria; Hermawan, Fajar
Jurnal Marshela (Marine and Fisheries Tropical Applied Journal) Vol 3 No 1 (2025): Mei
Publisher : Program Studi Perikanan Tangkap Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/marshela.v3i1.4076

Abstract

Kabupaten Tanggamus merupakan wilayah pesisir yang banyak penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Para nelayan ini tidak hanya menangkap ikan di laut, namun juga menangkap ikan di muara. Salah satunya muara Pantai Harapan yang terletak di Kecamatan Kotaagung Barat, Kabupaten Tanggamus. Nelayan yang menangkap ikan di muara ini menggunakan alat tangkap set net. Penggunaan lampu yang dipasang pada set net di muara Pantai Harapan umumnya menggunakan lampu berwarna putih. Nelayan setempat mengatakan alasan penggunaan lampu berwarna putih adalah karena warna ini lebih terang dibandingkan warna lainnya. Peneliti menyebutkan bahwa warna biru merupakan warna yang lebih efektif untuk menarik perhatian ikan dibandingkan warna lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah ikan yang ditangkap dengan alat tangkap set net dengan penarik cahaya berbagai warna, serta mengetahui spesies ikan apa saja yang tertangkap dengan alat set net. Penelitian ini bersifat eksperimental, yaitu suatu desain yang diujicobakan untuk memperoleh informasi mengenai masalah yang diteliti. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 unit jaring set, dan 3 unit lampu LED kedap air 36 watt bertenaga baterai kering dengan warna terang biru, hijau, dan putih. Hasil tangkapan dipisahkan berdasarkan spesies, dan berdasarkan unit jaring yang ditetapkan, kemudian dihitung jumlah ikan untuk setiap spesies. Data hasil tangkapan yang diperoleh selain persentase hasil tangkapan, juga mencakup data setiap spesies ikan yang tertangkap jarring set net. Sebanyak 175 ekor ikan dan udang berhasil ditangkap menggunakan set net dengan atraktor cahaya biru atau 41,97% dari total hasil tangkapan. set net dengan lampu hijau menangkap 123 ikan dan udang (29,50%), sedangkan set net dengan lampu putih menangkap 119 ikan dan udang atau 28,54% dari total tangkapan. Spesies udang (Macrobrachium equidens) merupakan spesies yang paling banyak ditangkap menggunakan set net, yaitu sebesar 35,97% dari total tangkapan set net. Ikan nila (Oreochromis niloticus) menyumbang 19,42%, ikan serideng (Ambassis nalua) 18,71%, ikan belanak (Moolgarda seheli) 17,75%, dan ikan buntal (Arothron hispidus) menyumbang 8,15% dari total tangkapan.
Status Dan Tingkat Pemanfaatan Ikan Kakap (Lutjanus sp.) Di Perairan Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur Sadir, Edizul Adiwijaya; Prasetyo, Ganang Dwi; Gomez, Grandhi Kaenato Da; Ratung, Agustinus Apriyadi Hanggum; Ariana, Made; Hermawan, Fajar
JURNAL MEGAPTERA Vol 3, No 1 (2024): Jurnal Megaptera (JMTR)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jmtr.v2i2.13674

Abstract

Penentuan komoditas ikan unggulan disuatu daerah merupakan langkah awal menuju pembangunan dan pengelolaan perikanan tangkap yang berpijak pada konsep efisiensi untuk meraih keunggulan komparatif dan kompetitif dalam menghadapi globalisasi perdagangan baik ditinjau dari sisi penawaran maupun permintaan, serta keunggulan daya saing tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komoditi perikanan kakap yang potensial dan menghitung potensi serta tingkat pemanfaatanya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei dan observasi lapangan. Pengumpulan data dilakukan dua tahap yaitu pengumpulan data primer di lapangan dengan pengamatan langsung dan data sekunder menggunakan kuesioner. Sumber data diperoleh berdasarkan informasi dari responden melalui wawancara dengan daftar pertanyaan atau kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah menghitung produktifitas penangkapan dengan CPUE, menghitung Fishing Power Index (FPI) dan analisis potensi lestarai dan tingkat pemanfaatan (MSY dan Foptimum). Hasil penelitian menunjukan besarnya potensi lestari (MSY) ikan kakap (Lutjanus sp.) di perairan Manggarai Barat adalah sebesar 906 ton/tahun dengan upaya optimum (FOptimum) adalah 1.664 unit/tahun, jumlah tangkapan yang di ijinkan (JTB) adalah sebesar 80% dari MSY yaitu 725 ton/tahun dan tingkat pemanfaatan mencapai 100% (over exploited). Tingkat pemanfaatan potensi ikan kakap (Lutjanus sp) di Manggarai barat sejak tahun 2018 sampai 2019 telah melebihi JTB dari ikan kakap tersebut sehingga perlu adanya pembatasan jumlah upaya pemanfaatan agar dapat menjaga kelestarian ikan kakap (Lutjanus sp.) di Perairan Manggarai Barat.Determination of superior fish commodities in an area is the first step towards the development and management of capture fisheries based on the concept of efficiency to gain comparative and competitive advantages in the face of trade globalization both in terms of supply and demand, as well as high competitive advantage. The purpose of this study was to determine the potential snapper fishery commodity and calculate the potential and level of utilization. This research was conducted using survey methods and field observations. Data collection was carried out in two stages, namely primary data collection in the field by direct observation and secondary data using questionnaires. Sources of data obtained based on information from respondents through interviews with a list of questions or questionnaires. Data analysis used to calculate fishing productivity with CPUE, calculate Fishing Power Index (FPI) and analysis of sustainable potential and utilization rate (MSY and Foptimum). The results showed the magnitude of the sustainable potential (MSY) of snapper (Lutjanus sp.) in the waters of West Manggarai was 906 tons/year with the optimum effort (Foptimum) was 1,664 units/year, the number of allowable catches (JTB) was 80 % of MSY is 725 tons/year and the utilization rate reaches 100% (over exploited). The potential utilization rate of snapper (Lutjanus sp) in West Manggarai from 2018 to 2019 has exceeded the JTB of the snapper so it is necessary to limit the number of utilization efforts in order to maintain the sustainability of snapper (Lutjanus sp.) in West Manggarai waters. Suggestions in optimizing fishing effort or effort need to be analyzed first about the most effective, efficient and environmentally friendly fishing gear in the utilization of snapper resources.