Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

THE ANALYSIS OF TUNA RESOURCE UTILIZATION LEVEL WITH SPAWNING POTENTIAL RATIO METHOD IN SENDANGBIRU WATERS Made Mahendra Jaya; Budy Wiryawan; Domu Simbolon
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 9 No. 2 (2017): Elektronik Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.483 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v9i2.19294

Abstract

High market demand for tuna drives the increasing intensity of tuna fishery in Sendangbiru waters. This occours also in almost all of Indonesian waters. High intensity of tuna fishing especially in Southern Java will threaten the preservation and sustainabilityof tuna resource. The decreasing trend of CPUE occured in the last 3 years (2013-2015) indicates that the exploitation rate of tuna resources in Sendangbiru was over fishing. This study aims to assess the status of tuna reasources due to fishing in Sendangbiru. The method used in this research is length based spawning potential ratio approaches or LB-SPR. Results from this study showed that the utilization of tuna resources in Sendangbiru is already at the level of over-exploited as shown by SPR value of 16.98 (less than 20%). Keywords : decreasing tren of CPUE, LB-SPR, Tuna fisheries
KARAKTERISTIK ALAT TANGKAP JARING INSANG (GILL NET) DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) MUARA ANGKE JAKARTA UTARA Muhammad Natsir Kholis; Made Mahendra Jaya; Roma Yuli Hutapea; Tri Nanda Citra Bangun; Kedswin Gerson Hehanussa
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 2, No 2: Agustus 2018
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v2i2.237

Abstract

Karakteristi k alat tangkap sangat penting untuk  pengelolaan dan pengembangan perikanan tangkap yang berkelanjutan, dengan mengamati kontruksi, manajemen operasi penangkapan dan keramah lingkungan dari alat tangkap yang digunakan nelayan.Salah satu alat tangkap yang ada di PPI Muara Angke yaitu jaring insang (gill net).Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik alat tangkap jaring insang (gill net) dan menguji tingkat keramah lingkungan alat tangkap jaring insang (gill net). Metode analisis yang digunakan yaitu deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik alat tangkap jaring insang (gill net) di PPI Muara Angke yaitu: webbing memiliki mesh size 2 inci, webbing menggunakan pelampung mini purse seine, tidak memiliki ikan target tangkapan yang spesifik, nelayan gill net rata-rata telah mencapai usia produktif dalam bekerja, kapal yang digunakan berkisar 8-30 GTdan kualitas hasil tangkapan rata-rata dalam kondisi segar. Hasil analisis alat tangkap ramah lingkungan gill net di PPI MuaraAngke dapat dikategorikan alat tangkap yang ramah lingkungan dengan skor 30,5. KataKunci: Karakteristik, Gill net, Ramah lingkungan, MuaraAngke
KEBERLANJUTAN PERIKANAN TUNA DI PERAIRAN SENDANGBIRU KABUPATEN MALANG Made Mahendra Jaya; Budy Wiryawan; Domu Simbolon
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 1 No. 1 (2017): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.266 KB) | DOI: 10.29244/core.1.1.111-125

Abstract

Ikan tuna memiliki nilai ekonomis penting dan tersebar hampir di seluruh wilayah di perairan Indonesia. Kegiatan pemanfaatan sumberdaya tuna telah memberikan kontribusi yang besar bagi sektor perikanan di Indonesia. Kebutuhan dan tingginya permintaan pasar terhadap ikan tuna menyebabkan intensitas penangkapan ikan ini semakin meningkat. Peningkatan intensitas penangkapan ikan tuna terjadi di seluruh wilayah perairan Indonesia. Tingginya intensitas penangkapan ikan tuna khususnya di daerah Selatan Jawa dikhawatirkan akan mengancam kelestarian dan keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya ikan tuna. Daerah Sendangbiru di Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah penghasil tuna terbesar di Jawa Timur. Peningkatan intensitas penangkapan ikan tuna di daerah ini juga terjadi setiap tahunnya. Analisis keberlanjutan dari kegiatan perikanan tuna sangat perlu dilakukan untuk mengetahui keadaan terkini dari perikanan tuna di daerah Sendangbiru. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat keberlanjutan dari masing-masing domain atau aspek yang ada di dalam EAFM dan menentukan tingkat keberlanjutan kegiatan perikanan tuna di perairan Sendangbiru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan berbasis ekosistem (Ecosystem Approach to Fisheries Management / EAFM). Hasil dari penelitian ini menunjukan aspek yang memiliki tingkat keberlanjutan sangat baik meliputi aspek teknik penangkapan ikan, ekonomi dan kelembagaan, sedangkan domain/aspek yang memiliki tingkat keberlanjutan sedang meliputi sumberdaya ikan, habitat dan ekosistem perairan dan sosial. Tingkat keberlanjutan kegiatan perikanan tuna di daerah Sendangbiru tergolong baik. Perolehan nilai dari analisis komposit dari setiap domain dalam indikator EAFM sebesar 80.28.Kata kunci:keberlanjutan, perikanan tuna, EAFM
Identifikasi Bentuk Pertumbuhan Karang Keras (Hard Coral) di Perairan Pulau Jinato Kawasan Taman Nasional Taka Bonerate, Kepulauan Selayar Angkasa Putra; Nasrun Nurma; Abdul Rauf; Kamil Yusuf; Rakhma Fitria Larasati; Hawati Hawati; Made Mahendra Jaya; Herianto Suriadin; Sarifah Aini; Eli Nurlaela
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 3, No 1 (2022): Volume 3 No. 1 (Edisi Februari 2022)
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v3i1.997

Abstract

Taman Nasional Taka Bonerate merupakan salah satu kawasan konservasi berupa Taman Nasional Laut yang ada di Indonesia. Taman Nasional tersebut memiliki luas kawasan 530.765 ha dan tersusun dari gugusan pulau kecil yang terletak di Laut Flores. Salah satu pulau yang berada pada kawasan tersebut adalah Pulau Jinato yang masih memiliki kualitas terumbu karang yang baik. Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu lokasi kajian riset pada dunia konservasi. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi bentuk pertumbuhan karang keras (hard coral) di perairan tersebut. Penelitian dilakukan di dua kedalaman yaitu kedalaman 4 meter dan kedalaman 7 meter selama 2 bulan. Pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu observasi lapangan, pengumpulan data, serta pengolahan dan analisis data. Kegiatan pengumpulan data mencakup identifikasi bentuk pertumbuhan karang melalui studi literatur kemudian dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 5 lifeform karang Acropora yaitu Acropora Branching, Acropora Digitate, Acropora Submassive, Acropora Encrusting, dan Acropora Tabulate. Sedangkan pada bentuk pertumbuhan karang non-Acropora ditemukan 6 lifeform karang yaitu Coral Branching, Coral Mushroom, Coral Submassive, Coral Foliose, Coral Encrusting, dan Coral Massive.
Kondisi Tutupan Karang dan Frekuensi Kemunculan Hard Coral dengan Metode LIT (Line Intercept Transect) pada Perairan Pulau Jinato Kawasan Taman Nasional Taka Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar Angkasa Putra; Nasrun Nurma; Abdul Rauf; Kamil Yusuf; Made Mahendra Jaya; Hawati Hawati; Rakhma Fitria Larasati; Herianto Suriadin; Sarifah Aini; Eli Nurlaela
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 3, No 1 (2022): Volume 3 No. 1 (Edisi Februari 2022)
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v3i1.998

Abstract

TNTBR merupakan Taman Nasional Laut yang terletak di daerah Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Taman Nasional tersebut menjadi salah satu lokasi penelitian pada dunia konservasi. Salah satu lokasi strategis untuk penelitian tersebut terletak di Pulau Jinato dengan kondisi terumbu karang yang masih bagus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase tutupan karang hidup dan frekuensi kemunculan jenis karang keras (hard coral) di lokasi tersebut. Penelitian dilakukan di dua kedalaman yaitu kedalaman 4 meter dan kedalaman 7 meter selama 2 bulan. Metodologi yang digunakan untuk mengetahui persentase tutupan dan frekuensi kemunculan karang keras dengan Metode LIT (Line Intercept Transect). Pengamatan dilakukan dengan menggunakan tiga stasiun, tiap satu stasiun dipasang rol sepanjang 50 meter. Pemasangan transek dipasang sejajar dengan garis pantai dan mengikuti pesisir pantai, dilakukan 2 kali pengulangan dengan dua kedalaman yang berbeda. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, kondisi terumbu karang pada perairan Pulau Jinato berada pada kategori karang baik dengan rata-rata persentase tutupan karang hidup 57.11%. Selanjutnya, total frekuensi kemunculan karang keras yang mendominasi yakni Acropora Branching (ACB) sebesar 42 kemunculan sedangkan yang paling rendah yakni Acropora Submassive (ACS) sebesar 2 kemunculan.
KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN PANCING ULUR YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) MUNCAR Aditya Bramana; Liya Tri Khikmawati; Made Mahendra Jaya; Ari Gunawan
Aurelia Journal Vol 4, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v4i2.11636

Abstract

The fishery resources found in the waters of the Bali Strait are very high from small pelagic to large pelagic fish. The abundance of fishery resources in these waters makes fishermen choose the type of catch to be taken. The types of catches obtained by fishermen vary, this is influenced by the fishing gear used, one of which is handline fishing gear. This research was conducted from May to June 2021. Primary data collection was carried out by purposive sampling method. Researchers participate in fishing activities directly. From the results of the unloading activities of the catches of four fishing boats, the main types of catches on the ulur fishing boats are kenyar (Sarda orientalis), banyar cobs (Euthynnus affinis), and layur (Trichiurus lepturus).  Bycatch obtained from four fishing boats, there are seven types of fish, namely Lanjaman Shark (Carcharhinus falciformis), Squid (Loligo sp), Manta Ray (Mobula birostris), Blue Kite (Decapterus macarellus), Slengseng (Scomber australasicus), Yellowfin Tuna (Thunnus albacares), and Marlin Black (Istiompax indica).
Sustainability Status of The Ecological Dimension in The Fisheries Management of Bali Sardine (Sardinella lemuru Bleeker 1853) in The Bali Strait Noar Muda Satyawan; Yulia Estmirar Tanjov; Agus Purwanto; Made Mahendra Jaya; Liya Tri Khikmawati; Wulandari Sarasati; Muth Mainnah; Muh. Arkam Azis; Aditya Bramana
Jurnal Biologi Tropis Vol. 23 No. 2 (2023): April-June
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v23i2.4855

Abstract

Bali Strait included in the 573 Fisheries Management Area of Indonesia. One of the dominant commodities in these waters were Bali sardine (Sardinella lemuru). The dynamics of the lemuru fishery in the Bali Strait is fluctuating and tends to decrease. This study aims to determine the sustainability status of the ecological dimensions in the fisheries management of Bali sardine in the Bali Strait. Survey method were used in this study to obtain primary and secondary data related to ecological dimension attributes and then analyzed using the RAPFISH (Rapid Apraisal Technique for Fisheries) method. The results of this study indicate that the ecological dimension of lemuru fishery management in the Bali Strait has an index of 44.03 (less sustainable). There are three sensitive attributes that affect the sustainability of the ecological dimension, there were the level of utilization of fish resources, size of fish caught, and the number of catches. The recommended improvements for the sustainability of the ecological dimension were limiting fishing quotas, limiting the mesh size of fishing gear, and limiting areas and fishing seasons.
STUDI DESAIN KONSTRUKSI ALAT PENANGKAPAN IKAN JENIS PURSE SEINE DI PERAIRAN SELAT BALI Muth Mainnah; Liya Tri Khikmawati; Made Mahendra Jaya
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 7 No. 1 (2023): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.7.1.037-046

Abstract

Perikanan lemuru di Selat Bali memiliki potensi yang besar, sehingga nelayan melakukan eksploitasi besar-besaran terhadap ikan ini khususnya nelayan yang ada di PPN Pengambengan. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mencegah sumber daya ikan lemuru tetap lestari adalah menggunakan alat tangkap yang hanya menangkap ikan lemuru layak tangkap. Nelayan PPN Pengambengan menangkap lemuru menggunakan pukat cincin sebagai alat tangkap. Berdasarkan pengambilan data rata-rata panjang ikan lemuru hasil tangkapan terbagi menjadi ukuran kecil (14,9 cm), ukuran sedang (15,7 cm) dan besar (16,4 cm). Berdasarkan literatur, ukuran layak tangkap ikan lemuru di selat Bali adalah 17,3 cm. Hal ini menjadi alasan bahwa perlu perbaikan ukuran mata jaring dan panjang tali ris yang tepat yang juga disesuaikan dengan aturan Permen KP No. 59 Tahun 2020. Panjang tali ris yang digunakan di lapangan adalah 400 m dengan ukuran mesh size 0,75 inci. Berdasarkan perhitungan ukuran layak tangkap ikan lemuru, harusnya ukuran mata jaring purse seine yang digunakan sebesar 1,5 inci. Gambar desain jaring purse seine modifikasi dibuat 100 kali lebih kecil dari ukuran yang sebenarnya. Kata kunci: lemuru, pukat cincin, Selat Bali
TATA LAKSANA PENDARATAN IKAN DAN ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI MAYANGAN Made Mahendra Jaya; Liya Tri Khikmawati; I Putu Yoga Iswara Putra
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 13 No 1 (2022): MEI 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2878.16 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.13.47-53

Abstract

Mayangan costal fishing port is one of the fishing port for fisheries activities in Probolinggo. This port has many facilities such as fish market, ice factory, easy road access, and other facilities. Those facilities are able to serve or support fishing vessels activities. The purpose of this study were to find the fish landing process and ship queue handling in Mayangan fishing port. This study was a descriptive and used a case study method. Primary data gathered were function and facilities in Mayangan fisihing port. The result showed that Mayangan fishing port had 3 docks (jetty, landing, and sheet pile). Jetty was only use for anchored only. The process of unloading fish on landing dock was when the ship came to the port and anchored. After anchored, the process of unloading catches begin using baskets from bamboo then brought to fish auction by the crews or fish pickers. On sheet pile the unloading fish assisted by a slide made of wood. The fish unloaded from the ship with a slide and then it put into a plastic basket, then brought to fish auction or directly transported by car for sale immediately. During the loading and unloading process, the fish confdition was always to be kept in the fish fresh condition. The ship queuing system at Mayangan fishing port used a single line multiple stage queuing system (single channel multi server).
TINJAUAN OPERASIONAL USAHA PERIKANAN PUKAT CINCIN (PURSE SEINE) DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI MAYANGAN, JAWA TIMUR Yulia Estmirar Tanjov; Liya Tri Khikmawati; Eky Dwi Pangestu; Made Mahendra Jaya
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 7 No. 2 (2023): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.7.2.261-270

Abstract

Salah satu contoh pukat cincin (purse seine) dengan satu kapal dan menggunakan lampu adalah yang saat ini digunakan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan. Berdasarkan data monitoring UPT PPP Mayangan, terjadi peningkatan alat tangkap purse seine sebesar 13,9% dari tahun 2020 sebesar 216 menjadi 246 di tahun 2021. Berdaasarkan data tersebut, peninjauan usaha perikanan purse seine dilakukan untuk mengevaluasi usaha perikanan tersebut melalui analisis keuangan, apakah menguntungkan atau sebaliknya. Metode purposive sampling digunakan dalam pengumpulan data peninjauan tersebut dengan melakukan beberapa tinjauan di lapangan seperti wawancara dan observasi pada responden. Responden yang dipilih berjumlah 20 yang mewakili nelayan purse seine di PPP Mayangan. Berdasarkan kajian tersebut menunjukkan bahwa operasi penangkapan ikan pukat cincin di PPP Mayangan menghasilkan keuntungan sebesar Rp.28.310.000 selama 4 perjalanan, dengan nilai rasio pendapatan terhadap biaya (revenue cost ratio) sebesar 2,23, yang menandakan usaha yang menguntungkan. Periode pengembalian investasi (payback period) untuk usaha ini adalah 33 bulan, menunjukkan pengembalian investasi yang relatif cepat. Berdasarkan hasil peninjauan, dapat disimpulkan bahwa usaha perikanan pukat cincin (purse seine) di PPP Mayangan adalah usaha perikanan tangkap yang sukses dengan pengembalian investasi yang cepat, memungkinkan usaha ini dipertahankan dan ditingkatkan. Kata kunci: purse seine, studi kasus, usaha perikanan