Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ANALISIS CATCH PER UNIT EFFORT POLE AND LINE CAKALANG (Katsuwonus Pelamis) di PERAIRAN KUPANG Hermawan, Fajar; Hanifah, Ahmad; Alamsah, Safingi; Harryes, Regil Kentaurus
Jurnal Marshela (Marine and Fisheries Tropical Applied Journal) Vol 2 No 1 (2024): Mei
Publisher : Program Studi Perikanan Tangkap Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/marshela.v2i1.3508

Abstract

Salah satu komoditas perikanan yang ada dikota Kupang adalah cakalang yang biasa ditangkap di perairan sekitar Kupang. Cakalang dimanfaatkan oleh para nelayan Kupang dengan pole and line. Tujuan utama dari kegiatan penelitian ini adalah untuk melakukan analisis mendalam mengenai nilai CPUE serta untuk mengeksplorasi berbagai faktor yang berpengaruh terhadap volume produksi ikan cakalang di wilayah Kupang. Penelitian ini dilaksankan pada pelabuhan perikanan pantai (PPP) Oeba dan Pelabuhan Pendaratan Ikan Tenau. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis nilai CPUE dan regresi linier berganda menurut model Cobb-Douglas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan beberapa temuan penting: (1) Nilai CPUE untuk ikan cakalang yang didaratkan di Kupang mengalami fluktuasi selama lima tahun terakhir (2014-2018), dengan rata-rata 3,318 ton per trip. Puncak nilai CPUE tercatat pada tahun 2016 dengan 6,03 ton per trip, sementara nilai terendah terjadi pada tahun 2014, yaitu 2,56 ton per trip. (2) Faktor-faktor seperti usia, pengalaman, dan posisi pemancing terbukti secara signifikan mempengaruhi produktivitas pemancing yang menggunakan metode pole and line untuk menangkap ikan cakalang, ketiga faktor tersebut, posisi pemancing adalah yang paling dominan dan memberikan pengaruh kuat terhadap hasil tangkapan
Pengabdian Kepada Masyarakat Keselamatan Kerja di Atas Kapal Penangkap Ikan di Desa Nyamplungsari, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang Priyadi, Hermawan Gatot; Amalia, Ayu Rizki; Karyoto, Karyoto; Irawan, Andi; Misuari, Muhammad Nur; Hermawan, Fajar; Wijaya, Achmad Indar
Community Service Journal (CSJ) Vol. 6 No. 2 (2024)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/csj.6.2.2024.94-100

Abstract

Kurangnya nelayan dalam memperhatikan keselamatan saat bekerja di kapal yang mengakibatkan seringnya terjadi kecelakaan kerja. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan nelayan tentang keselamatan kerja di kapal penangkap ikan agar dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. Kegiatan ini diikuti 15 orang nelayan Desa Nyamplungsari, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang. Metode yang digunakan terdiri dari 3 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi. Penyampaian materi dilakukan dengan teori dan praktik. Kesimpulan kegiatan ini adalah (1) peserta mengikuti kegiatan dengan antusias dan proaktif, (2) peserta mengalami peningkatan pengetahuan tentang keselamatan kerja di kapal terlihat dari hasil pretest-postest dari rata-rata skor 50 menjadi 87 setelah mengikuti pelatihan, (3) pelatihan memberikan manfaat bagi peserta.
Strategi Divisi Media Sosial Pada Penerbit BRIN dalam Menginformasikan Program Akuisisi Pengetahuan Lokal Hermawan, Fajar; Yoedtadi, Moehammad Gafar
Prologia Vol. 7 No. 1 (2023): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v7i1.16028

Abstract

Concern over the documentation of the cultural diversity, customs, and local wisdom of the Indonesian people needs to be increased. In line with this, the National Research and Innovation Agency (BRIN) Publisher has a program to invite all levels of society to participate in the Local Knowledge Acquisition Program. With this program, the public can access validated, verified, and quality information so that it becomes useful knowledge. The information also becomes the basis for the government in making a policy. BRIN Publisher's social media is an active tool that is professionally managed by the BRIN Publisher division. The aim is to disseminate information on the Local Knowledge Acquisition Program to the public. This study wants to know the strategy of the social media division at BRIN Publishers. Publisher is a public institution that provides scientific publications in the form of books and audiovisuals through the Local Knowledge Acquisition Program. This research uses a qualitative approach with a case study method. The case study was conducted in the Social Media Division at BRIN Publisher with content shared on Instagram, Twitter, Facebook Fanpage, Tiktok, and Youtube platforms. The social media division has implemented a simplification of social media planning by implementing people, objectives, strategy and technology methods. Kesadaran terhadap pendokumentasian keanekaragaman budaya, adat istiadat, dan kearifan lokal masyarakat Indonesia perlu ditingkatkan. Sejalan dengan hal tersebut, Penerbit Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memiliki program untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat berpartisipasi dalam Program Akuisisi Pengetahuan Lokal. Dengan program ini, masyarakat dapat mengakses informasi yang tervalidasi, terverifikasi, dan berkualitas sehingga menjadi pengetahuan yang bermanfaat. Informasi tersebut juga menjadi pijakan bagi pemerintah dalam membuat suatu kebijakan. Media sosial Penerbit BRIN merupakan sarana aktif yang dikelola secara profesional oleh divisi Penerbit BRIN. Tujuannya untuk menyebarluaskan informasi Program Akuisisi Pengetahuan Lokal kepada publik. Penelitian ini ingin mengetahui strategi divisi media sosial pada Penerbit BRIN. Penerbit merupakan lembaga public yang memberikan publikasi ilmiah berupa buku dan audiovisual melalui Program Akuisisi Pengetahuan Lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Studi kasus dilakukan pada Divisi Media Sosial pada Penerbit BRIN dengan konten yang dibagikan pada platform Instagram, Twitter, Facebook Fanpage, Tiktok, dan Youtube. Divisi media sosial telah menjalankan penyederhanaan perencanaan media sosial dengan melakukan metode people, objectives, strategy, dan technology.
Analysis of the Ratio Between Gross Tonnage (GT) and Engine Power (HP) on Mini Purse Seine Vessels at the Coastal Fishing Port (PPP) Larangan, Tegal Regency, Central Java Suharyanto, Suharyanto; Pramono, Catur Adi; Hermawan, Fajar; Akbar, Mohamad Adha
Barakuda 45: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6 No 2 (2024): Edisi November
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47685/barakuda45.v6i2.526

Abstract

This research was conducted at the Larangan Coastal Fishing Port (PPP) on 15-17 November 2022 and 13-14 October 2023. The research focused on mini purse seine used to catch anchovy. The research method used was survey method and data tracking of vessels and fishing gear. Samples were selected from 50 mini purse seine vessels with brand engines: Mitsubishi, Dongfeng, Tianli, Jiandong, Yanmar, Changfa, Hiundai, JF, DH, and Inda. The engines were dominated by Mitsubishi and Dangfeng, at 36% each. Then the two groups of ships with different engine brands were determined the Gross Tonage and Hourse Power (GT/HP) ratio value of each ship. The ratio value of Mitsubishi engine brand is 0.03-0.11 while that of Dongfeng brand is 0.07-0.30. The mode of GT/HP ratio value of Mitsubishi brand is 0.10 at 33.3% and Dongfeng brand is 0.15 and 0.20 at 16.7% respectively. The average GT/HP ratio value of the Mitsubishi brand is 0.0733 and the Dongfeng brand is 0.1539. The results of previous studies range the value of the GT / HP ratio from 0.11 to 0.28. Both in terms of the mode and the average value of the two engine brands, it is found that the Mitsubishi brand GT / HP ratio value with a mode of 0.10 and an average of 0.0733 < 0.11-0.28. While the Dongfeng brand mode 0.15 and 0.20 and an average of 0.1539 are in the range of 0.11-0.28. Because the GT / HP ratio value is directly proportional to GT and inversely proportional to HP engine power, the Mitsubishi brand tends to use a larger HP engine power. So that the operational cost is higher and vice versa for the Dongfeng brand the operational cost is lower or more economical. In choosing the engine brand, it was found that mini purse seine fishermen in Prohibition used Mitsubishi brand engines for the reasons of ‘strong power’ and ‘rarely broken’ at 35% each. While the Dongfeng brand chose the reason ‘The price is cheap’, ‘easy spare parts’ and ‘rarely broken’ each by 26%.
PERAN PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR (P3A) JURANGAGUNG LESTARI DALAM MENYEJAHTERAKAN ANGGOTA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PETANI ( STUDI KASUS DI KABUPATEN KENDAL WARSITO, LILIK; HERMAWAN, FAJAR
JPeHI (Jurnal Penelitian Hukum Indonesia) Vol 3, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Hukum Indonesia (JPeHI)
Publisher : Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman GUPPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61689/jpehi.v3i1.334

Abstract

ABSTRAK Sebagai organisasi yang berperan menampung aspirasi masyarakat petani di desa, P3A memiliki peran signifikan dan strategis, karenanya keanggotaan P3A perlu memperlihatkan keterwakilan semua unsur masyarakat petani sesuai dengan Undang – Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Mengatur mengenai pemberdayaan petani sebagai suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan petani dalam melaksanakan usaha tani yang lebih baik. Geografis desa Jurangagung yang berupa perbukitan menjadikan desa Jurangagung daerah yang rawan terjadi tanah longsor dan sedimentasi. Perbedaan kepentingan antar petani desa juga menjadi masalah yang menghambat perkembangan pertanian di desa Jurangagung. Keberadaan semua unsur warga desa, termasuk warga desa petani, dalam pengambilan keputusan diharapkan mampu menghadirkan peraturan dan kebijakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat petani. Keterlibatan semua masyarakat petani dalam ruang pengambilan kebijakan P3A masih rendah yang disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah keterbatasan informasi antara pengurus P3A, Pemerintah Desa dengan masyarakat petani yang mengakibatkan pengambilan kebijakan publik menjadi terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran peran masyarakat petani dalam pengisian keanggoatan di P3A dan faktor – faktor yang memengaruhi hal tersebut.
POLA MUSIM DAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN LAYUR (Trichiurus Spp) PADA PERAIRAN CILACAP MENGGUNAKAN JARING INSANG (GILL NET) Darondo, Franky Andrian; Hermawan, Fajar; Rumpa, Arham; Sadir, Edizul Adiwijaya; Sitepu, Mestiria Harbani; Alamsah, Safingi
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 6, No 2 (2024): JURNAL BLUEFIN FISHERIES
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jbf.v6i2.254

Abstract

Peningkatan produksi ikan layur bisa diperluas melalui strategi penangkapan yang terencana, efektif, dan efisien. Strategi ini termasuk mengidentifikasi pola musiman penangkapan dan lokasi penangkapan yang optimal, memungkinkan nelayan untuk mempersiapkan diri secara lebih efektif menjelang musim ikan. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi musim dan lokasi penangkapan ikan layur menggunakan jaring gillnet,riset dilaksanakan dari Juli hingga Desember 2019 menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menganalisa pola musiman menggunakan metode persentase rata-rata dan menentukan lokasi penangkapan melalui survei laut dengan kapal gillnet. Hasilnya menunjukkan bahwa musim ikan layur paling produktif, dengan Indeks Musim Penangkapan (IMP) lebih dari 100%, terjadi dari Juli hingga November. Musim dengan produktivitas sedang, IMP antara 50-99%, berlangsung pada Februari-Maret dan Mei-Juni, sedangkan periode dengan produktivitas rendah, IMP kurang dari 50%, terjadi pada April-Mei. Lokasi penangkapan yang potensial di Cilacap, terletak di Teluk Penyu, dibagi menjadi empat segmen: Perairan Jetis, Perairan Menganti, Perairan Pandanaran, dan Segara Anakan.
ANALISIS POTENSI PEMANFAATAN KAWASAN PULAU LAIN DAN PULAU HATALA NEGERI ASSILULU, KABUPATEN MALUKU TENGAH Payapo, Muhammad Z. U.; Hermawan, Fajar; Karepesina, Musa; Katili, Lidya; Usemahu, Abdul A.; Kilbaren, Syarifudin A.; Hehanussa, Kedswin G.
Amanisal: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Vol 14 No 1 (2025): Amanisal: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/amanisal.v14i1.17396

Abstract

This research aims to identify the potential and forms of utilization in the Lain Island and Hatala Island areas, analyze potential problems in the utilization activities of the Lain Island and Hatala Island areas, and determine management and utilization strategies. This research was conducted from July to August 2019 on Lain Island and Hatala Island, Negeri Asilulu, Leihitu District, Central Maluku Regency. The potential and forms of utilization and problems due to utilization activities were analyzed descriptively qualitatively through data from direct observation and interviews and participatory mapping to describe the potential and forms of utilization of Lain Island and Hatala Island with the ArcGis 10.3 program. Analysis of management strategies for Lain Island and Hatala Island was carried out using the DPSIR method. The results of this study show that the potential found in the Lain Island and Hatala Island area includes small islands with an island area of less than 2,000 km2, has a main ecosystem of coral reefs with the type (fringiing reef) and also fishery resources consisting of fish and non-fish resources. while the forms of utilization found are in the form of fishing areas, boat moorings and longboat landings ± about 128 meters parallel to the coastline, residential areas which are ± 0.115 ha on Lain Island and agricultural land.
PERBANDINGAN HASIL TANGKAPAN SET NET DENGAN ALAT BANTU LAMPU DI MUARA PANTAI HARAPAN TELUK SEMAKA KABUPATEN TANGGAMUS PROPINIS LAMPUNG Sugianto, Yusep; syahrudin; Ariana, Made; Heri Kuswoyo, Agus; harbani Sitepu, Mestiria; Hermawan, Fajar
Jurnal Marshela (Marine and Fisheries Tropical Applied Journal) Vol 3 No 1 (2025): Mei
Publisher : Program Studi Perikanan Tangkap Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/marshela.v3i1.4076

Abstract

Kabupaten Tanggamus merupakan wilayah pesisir yang banyak penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Para nelayan ini tidak hanya menangkap ikan di laut, namun juga menangkap ikan di muara. Salah satunya muara Pantai Harapan yang terletak di Kecamatan Kotaagung Barat, Kabupaten Tanggamus. Nelayan yang menangkap ikan di muara ini menggunakan alat tangkap set net. Penggunaan lampu yang dipasang pada set net di muara Pantai Harapan umumnya menggunakan lampu berwarna putih. Nelayan setempat mengatakan alasan penggunaan lampu berwarna putih adalah karena warna ini lebih terang dibandingkan warna lainnya. Peneliti menyebutkan bahwa warna biru merupakan warna yang lebih efektif untuk menarik perhatian ikan dibandingkan warna lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah ikan yang ditangkap dengan alat tangkap set net dengan penarik cahaya berbagai warna, serta mengetahui spesies ikan apa saja yang tertangkap dengan alat set net. Penelitian ini bersifat eksperimental, yaitu suatu desain yang diujicobakan untuk memperoleh informasi mengenai masalah yang diteliti. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 unit jaring set, dan 3 unit lampu LED kedap air 36 watt bertenaga baterai kering dengan warna terang biru, hijau, dan putih. Hasil tangkapan dipisahkan berdasarkan spesies, dan berdasarkan unit jaring yang ditetapkan, kemudian dihitung jumlah ikan untuk setiap spesies. Data hasil tangkapan yang diperoleh selain persentase hasil tangkapan, juga mencakup data setiap spesies ikan yang tertangkap jarring set net. Sebanyak 175 ekor ikan dan udang berhasil ditangkap menggunakan set net dengan atraktor cahaya biru atau 41,97% dari total hasil tangkapan. set net dengan lampu hijau menangkap 123 ikan dan udang (29,50%), sedangkan set net dengan lampu putih menangkap 119 ikan dan udang atau 28,54% dari total tangkapan. Spesies udang (Macrobrachium equidens) merupakan spesies yang paling banyak ditangkap menggunakan set net, yaitu sebesar 35,97% dari total tangkapan set net. Ikan nila (Oreochromis niloticus) menyumbang 19,42%, ikan serideng (Ambassis nalua) 18,71%, ikan belanak (Moolgarda seheli) 17,75%, dan ikan buntal (Arothron hispidus) menyumbang 8,15% dari total tangkapan.
Status Dan Tingkat Pemanfaatan Ikan Kakap (Lutjanus sp.) Di Perairan Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur Sadir, Edizul Adiwijaya; Prasetyo, Ganang Dwi; Gomez, Grandhi Kaenato Da; Ratung, Agustinus Apriyadi Hanggum; Ariana, Made; Hermawan, Fajar
JURNAL MEGAPTERA Vol 3, No 1 (2024): Jurnal Megaptera (JMTR)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jmtr.v2i2.13674

Abstract

Penentuan komoditas ikan unggulan disuatu daerah merupakan langkah awal menuju pembangunan dan pengelolaan perikanan tangkap yang berpijak pada konsep efisiensi untuk meraih keunggulan komparatif dan kompetitif dalam menghadapi globalisasi perdagangan baik ditinjau dari sisi penawaran maupun permintaan, serta keunggulan daya saing tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komoditi perikanan kakap yang potensial dan menghitung potensi serta tingkat pemanfaatanya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei dan observasi lapangan. Pengumpulan data dilakukan dua tahap yaitu pengumpulan data primer di lapangan dengan pengamatan langsung dan data sekunder menggunakan kuesioner. Sumber data diperoleh berdasarkan informasi dari responden melalui wawancara dengan daftar pertanyaan atau kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah menghitung produktifitas penangkapan dengan CPUE, menghitung Fishing Power Index (FPI) dan analisis potensi lestarai dan tingkat pemanfaatan (MSY dan Foptimum). Hasil penelitian menunjukan besarnya potensi lestari (MSY) ikan kakap (Lutjanus sp.) di perairan Manggarai Barat adalah sebesar 906 ton/tahun dengan upaya optimum (FOptimum) adalah 1.664 unit/tahun, jumlah tangkapan yang di ijinkan (JTB) adalah sebesar 80% dari MSY yaitu 725 ton/tahun dan tingkat pemanfaatan mencapai 100% (over exploited). Tingkat pemanfaatan potensi ikan kakap (Lutjanus sp) di Manggarai barat sejak tahun 2018 sampai 2019 telah melebihi JTB dari ikan kakap tersebut sehingga perlu adanya pembatasan jumlah upaya pemanfaatan agar dapat menjaga kelestarian ikan kakap (Lutjanus sp.) di Perairan Manggarai Barat.Determination of superior fish commodities in an area is the first step towards the development and management of capture fisheries based on the concept of efficiency to gain comparative and competitive advantages in the face of trade globalization both in terms of supply and demand, as well as high competitive advantage. The purpose of this study was to determine the potential snapper fishery commodity and calculate the potential and level of utilization. This research was conducted using survey methods and field observations. Data collection was carried out in two stages, namely primary data collection in the field by direct observation and secondary data using questionnaires. Sources of data obtained based on information from respondents through interviews with a list of questions or questionnaires. Data analysis used to calculate fishing productivity with CPUE, calculate Fishing Power Index (FPI) and analysis of sustainable potential and utilization rate (MSY and Foptimum). The results showed the magnitude of the sustainable potential (MSY) of snapper (Lutjanus sp.) in the waters of West Manggarai was 906 tons/year with the optimum effort (Foptimum) was 1,664 units/year, the number of allowable catches (JTB) was 80 % of MSY is 725 tons/year and the utilization rate reaches 100% (over exploited). The potential utilization rate of snapper (Lutjanus sp) in West Manggarai from 2018 to 2019 has exceeded the JTB of the snapper so it is necessary to limit the number of utilization efforts in order to maintain the sustainability of snapper (Lutjanus sp.) in West Manggarai waters. Suggestions in optimizing fishing effort or effort need to be analyzed first about the most effective, efficient and environmentally friendly fishing gear in the utilization of snapper resources.
Analysis Of Work Accident Risks in The Construction Of Sutet Steel Towers Using the JSA (Job Safety Analysis) Method Yasinta, Rezi Berliana; Fadhilah, Muhammad Rasyid; Buchori, Syakiila Az Zahra Al; Hasanah, Nadilla Hikmatul; Hermawan, Fajar
Civilla : Jurnal Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan Vol 10 No 2 (2025): SEPTEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/cvl.v10i2.1455

Abstract

Construction activities inherently carry risks that can lead to accidents, causing delays, injuries, and financial losses. In high-risk projects such as High Voltage Direct Current (HVDC) transmission tower construction, inadequate safety practices and low awareness of Occupational Health and Safety (OHS) increase the potential for workplace accidents. This qualitative descriptive study analyzes potential work hazards in HVDC tower construction using secondary data and the Job Safety Analysis (JSA) method. Four main work processes—tower leg, body, and cross arm installation, and cable pulling—were assessed. Results show that all activities involve significant risks, with falls from height, falling objects, and puncture/scratch injuries being the most common. There are 6 activities in the Extreme category, 3 activities in the High category, 14 activities in the Moderate category, and 8 activities in the Low category. The main risks are falling from heights, being struck by materials, and injuries caused by work tools, which are exacerbated by low use of PPE, weak supervision, and lack of worker compliance. The solution to this problem lies in control priority, where there are four solutions: elimination, engineering, administration, and personal protective equipment control.