Pasir pantai sebagai solusi pengganti pasir alam yang ketersediaannya semakin berkurang karena banyakanya pembangunan, Pasir pantai dengan ketersediaannya yang melimpah di Indonesia, menawarkan solusi yang menjanjikan sebagai material pengganti atau penambah untuk agregat halus dalam campuran AC-WC. Pasir pantai memiliki beberapa karakteristik yang berpotensi meningkatkan kinerja campuran aspal ,pasir Pantai juga adalah Solusi untuk pengganti pasir alam yang semakin hari semakin berkurang jumlahnya dikarenakan tingginya Pembangunan infrastruktur seperti bangunan Gedung, rumah, termasuk jalan juga Tujuan penelitin ini untuk mengetahui pengaruh variasi Pasir Pantai Ngudel terhadap campuran aspal beton dengan variasi campuran 0%, 25%, 35%, dan 45%. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode basah. Hasil dari pengujian ini mendapatkan kadar aspal optimum sebesar 6%. Substitusi pasir pantai ngudel pada campuran aspal AC-WC menunjukkan penurunan terhadap parameter Marshall, dengan stabilitas menurun dari 1387,25 kg/mm (0%) menjadi 1100,57 kg/mm (45%). Hasil nilai Flow stabil dari 2,69 mm menjadi 2,69 mm. Void Filled with Asphalt (VFA) menurun dari 90,61% menjadi 65,81%, .Void in Mixture (VIM) memenuhi rentang spesifikasi \ (3,0–5,0%) hanya pada variasi 25% hal ini menunjukkan keseimbangan porositas yang baik, Void in Mineral Aggregate (VMA) mengalami peningkatan dari 0% variasi pasir pantai ngudel hingga 45% campuran pasir pantai ngudel dan memenuhi spesifikasi minimum (15%), sementara Marshall Quotient (M-Q) mengalami peningkatan 0% variasi pasir pantai ke 25% variasi pasir pantai lalu setalah itu menurun sampai ke variasi 45% dengan nilai dari 573,17 kg/mm menjadi 489,13 kg/mm. Dengan demikian, variasi 25% memberikan performa terbaik, memenuhi semua parameter Marshall sesuai spesifikasi SNI, dan menjadikannya pilihan optimal untuk meningkatkan stabilitas dan daya tahan campuran aspal AC-WC. Kata kunci: Pasir pantai, AC-WC, aspal, anggaran biaya.