Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KACANG BUNCIS (Phaseoulus vulgaris L.) TERHADAP PEMBERIAN POC DAUN KELOR Samsinar Harahap Harahap; Fery Endang Nasution
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 8, No 4 (2023): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v8i4.14551

Abstract

ABSTRAK Buncis merupakan salah satu komoditi hortikultura yang mempunyai peranan dan sumbangan cukup besar bagi masyarakat. Kebutuhan sayuran ini semakin meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. Saat ini banyak petani buncis yang menggunakan pupuk kimia secara berlebihan sehingga berdampak buruk bagi kondisi lahan pertanian dan pencemaran lingkungan. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk organik cair. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk menjawab masalah yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi beberapa varietas kacang buncis terhadap pemberian POC daun kelor. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan pada bulan Juli-September 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) factorial, yang terdiri dari 2 faktor yaitu faktor varietas (V) yang terdiri dari 4 taraf dan faktor pemberian POC daun kelor (D) terdiri dari 4 taraf. Perlakuan beberapa varietas menunjukkan pengaruh yang tidak nyata pada semua parameter pengamatan. Perlakuan pemberian POC daun kelor menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap parameter tinggi tanaman umur 2, 3, 4 dan 5 mst, jumlah polong per sampel, jumlah polong per plot, berat polong per sampel dan berat polong per plot dengan perlakuan terbaik terdapat pada dosis 500 ml/lt air (D3). Sedangkan pada parameter diameter batang umur 2, 3, 4 dan 5 mst serta parameter umur berbunga menunjukkan pengaruh yang tidak nyata. Interaksi perlakuan beberapa varietas dan pemberian POC daun kelor menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan
Test of Some Varieties and Application Pesticides of Cloves Leaves to Eliminate Worm in Corn (Zea mays L). Nasution , Erti Kumala Indah; Harahap, Samsinar; Bisri, Ahmad; Nasution, Koirul Fadli
Jurnal Pertanian Tropik Vol. 8 No. 1 (2021): JURNAL ONLINE PERTANIAN TROPIK
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.469 KB) | DOI: 10.32734/jopt.v8i1.5455

Abstract

The purpose of this research is to find out to determine the test of several varieties and the application of vegetable pesticides for clove leaves for Eradicating Leaf worms on Corn Plants (Zea mays L). From the results of statistical data analysis, the treatment of several varieties showed no significant effect on the parameters of plant height 3, 5, and 9 weeks after planting,  diameter 3 and 5 weeks after planting, ear weight per sample, and ear weight per plot, but had no significant effect on the parameters. Plant height at 7 weeks after planting, stem dimensions 7 and 9 weeks after planting, and intensity of leaf caterpillar pests at 3, 5, 7, and 9 weeks after planting. From the results of statistical data analysis, clove leaf vegetable pesticide treatment showed a significant effect on the parameters of plant height at 5 weeks after planting, stem diameter 3, 5, 7, and 9 weeks after planting, but had no significant effect on plant height parameters aged 3, 7 and 9 weeks after planting, ear weight per sample, ear weight per plot and intensity of attack of leaf worm pests aged 3, 5, 7 and 9 weeks after planting. From the results of statistical data analysis, the interaction between the two treatments above shows an insignificant effect on all observed parameters.
Effectiveness of Pest Control of Cocoa Fruit (Conopomorpha cramerella as) Using Pruning and Vegetable Insecticide Treatment on Cocoa (Theobroma cacao L) : Effectiveness of Pest Control of Cocoa Fruit (Conopomorpha cramerella as) Using Pruning and Vegetable Insecticide Treatment on Cocoa (Theobroma cacao L) Harahap, Samsinar; Siregar, Elda Sari; Mahmud, Amir
Jurnal Pertanian Tropik Vol. 9 No. 2 (2022): JURNAL ONLINE PERTANIAN TROPIK
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.443 KB) | DOI: 10.32734/jopt.v9i2.9053

Abstract

The sustainability of cocoa production in Indonesia is faced with the problem of the cocoa pod borer (Theobroma cacao L.). In an effort to control the main pests on cocoa plants, various techniques can be used, namely control with the use of natural insecticides and control by technical culture in the form of pruning. Natural insecticide is an insecticide whose basic ingredients come from plants that are easilybiodegradablein nature, so they do not pollute the environment and are relatively safe for humans and livestock, because the residue is easily lost. Pruning is the act of removing part of the plant organs in the form of branches, twigs and leaves with the aim of obtaining good cocoa plant branches, regulating the distribution of production branches and leaves so that they are evenly distributed, removing unwanted plant parts, stimulating the plants to grow. form new organs, reduce the risk of pest and disease attacks, and increase the ability of plants to form fruit. The purpose of this study was to determine the response of the application of botanical insecticides and pruning to the control of the cocoa pod borer (Theobroma cacao L.). The experimental design used a non-factorial randomized block design consisting of 7 treatments. The treatment of vegetable insecticides consisted of 4 levels, namely I0 (Without insecticide = Control), I1 (vegetable insecticide made from srikaya seeds at a dose of 250 ml/liter of water), I2 (vegetable insecticide made from tuba root with a dose of 250 ml/liter water), I3 (vegetable insecticide made from tobacco leaves at a dose of 250 ml/liter of water). The pruning treatment consisted of 3 levels, namely I4 (Without Pruning (Control), I5 (Pruning Interval 7 days after the study) and I6 (Pruning Interval 14 days after the study). Observations consisted of attack intensity, level of damage caused by PBK attack, attack index and production Control of the cocoa pod borer by pruning and botanical insecticides on cocoa plants showed a significant effect on the parameters of attack intensity and level of damage at the age of 6 weeks, and the attack index at the age of 12 weeks. 2 msp, 4 msp, 8 msp, 10 msp, 12 msp, and the parameters of the level of damage at the age of 2 msp, 4 msp, 8 msp, 10 msp, 12 msp and the plant production parameters at the age of 12 msp showed no significant effect.
UJI EFEKTIFITAS DOSIS POC LIMBAH BUAH-BUAHAN DAN PEMANGKASAN TERHADAP PERTUMBUHAN SERTA PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) Harahap, Samsinar
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 9, No 4 (2024): Jurnal Agrohita
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v9i4.19072

Abstract

Mentimun merupakan salah satu tanaman sayuran yang bergizi tinggi dan memiliki sumber mineral dan vitamin yang baik. Kebutuhan sayuran ini semakin meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan berdampak buruk bagi kondisi lahan pertanian dan pencemaran lingkungan. Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk organik cair. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis poc buah-buahan dan pemangkasan yang efektif terhadap pertumbuhan serta produksi tanaman mentimun. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan pada bulan Maret-April 2024. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) factorial, yang terdiri dari 2 faktor yaitu faktor POC limbah buah-buahan (B) yang terdiri dari 3 taraf dan faktor pemangkasan (P) yang terdiri dari 4 taraf. Perlakuan pemberian POC limbah buah-buahan menunjukkan pengaruh yang nyata pada parameter tinggi tanaman, jumlah cabang, umur berbunga, panjang buah dan berat buah per sampel dengan perlakuan terbaik terdapat pada dosis 50 ml/plot (B1). Pada perlakuan pemangkasan menunjukkan pengaruh yang nyata pada parameter tinggi tanaman, jumlah cabang, umur berbunga, panjang buah, jumlah buah per sampel dan berat buah per sampel. Interaksi perlakuan POC limbah buah-buahan dan pemangkasan menunjukkan pengaruh yang nyata pada parameter tinggi tanaman, jumlah cabang, umur berbunga, panjang buah dan berat buah per sampel dengan kombinasi terbaik terdapat pada perlakuan B1P0.
PENGGUNAAN BEBERAPA JENIS SISTEM HIDROPONIK DAN SUMBER NUTRISI YANG BERBEDA PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI PAGODA (Brassica narinosa) Silitonga, Yusnita Wahyuni; Harahap, Samsinar -
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 9, No 1 (2024): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v9i1.15747

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pertumbuhan dan produksi tanaman sawi pagoda (Brassica narinosa) dengan beberapa sistem hidroponik dan penambahan nutrisi dari sumber hara yang berbeda. Penelitian  dilakukan di kebun percobaan dalam rumah kasa. Fakultas pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan, Kelurahan Batang Ayumi Julu, Kecamatan Padangsidimpuan Utara Kota Padangsidimpuan Provinsi Sumatera Utara, yang berada pada ketinggian + 450 m pdl. Penelitian ini dimulai pada bulan Januari sampai dengan Maret 2024. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor, Faktor 1= jenis hidroponik dan Faktor 2 = komposisi nutrisi.Berdasarkan penelitian dilapangan diperoleh hasil, ada pengaruh sistem hidroponik dan sumber nutrisi yang berbeda terhadap tinggi tanaman. Perlakuan yang paling ideal atas interaksi sistem hidroponik dengan komposisinutrsisi terhadap tinggi tanaman adalah H3K3 dengan perlakuan model hidroponik tower dengan komposisinutrisi AB Mix+Air Kolam ikan lele ikan lele ikan lele  dengan tinggi rata-rata yaitu 15,66 cm. Kemudian, ada pengaruh sistem hidroponik dan komposisinutrisi yang berbeda terhadap jumlah daun. Perlakuan yang paling ideal atas interaksi sistem hidroponik dengan komposisinutrsisi terhadap tinggi tanaman adalah H3K3 dengan perlakuan model hidroponik tower dengan komposisinutrisi AB mix +Air Kolam ikan lele dengan tinggi rata-rata yaitu 15,44 helai daun.Serta ada pengaruh sistem hidroponik dan komposisinutrisi yang berbeda terhadap berat tanaman. Perlakuan yang paling ideal atas interaksi sistem hidroponik dengan komposisinutrsisi terhadap tinggi tanaman adalah H2K3 dengan perlakuan model hidroponik wick dengan komposisinutrisi AB mix +Air Kolam ikan lele dengan tinggi rata-rata yaitu 18,29 gram.
DAMPAK PUPUK ORGANIK MOL PLUS TERHADAP KUALITAS DAN PRODUKSI TANAMAN PADI (Oryza sativa L) DENGAN SISTEM JAJAR LEGOWO Nasution, Fery Endang; Mukhlis, Mukhlis; Harahap, Samsinar
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 9, No 4 (2024): Jurnal Agrohita
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v9i4.19783

Abstract

Padi merupakan tanaman pangan yang menjadi makanan pokok lebih dari setengah penduduk dunia. Saat ini produksi padi mengalami penurunan yang disebabkan oleh kurang maksimalnya dalam teknik budidaya, mulai dari proses olah tanah, sistem tanam serta pemupukan dan perawatan tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pemberian pupuk organik mol plus terhadap kualitas dan produksi tanaman padi dengan sistem jajar legowo. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Pardomuan Kecamatan Angkola Selatan Kabupaten Tapanuli Selatan dari bulan Mei–Agustus 2024. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Petak Terbagi (Split Plot Design), yang terdiri dari 2 faktor yaitu faktor dosis Mol Plus (M) yang terdiri dari 4 taraf dan faktor sistem jajar legowo (L) yang terdiri dari 2 taraf. Perlakuan pemberian pupuk organik Mol Plus menunjukkan pengaruh yang nyata pada parameter jumlah anakan dan umur panen dengan perlakuan terbaik terdapat pada dosis 250 ml/air (M2). Pada perlakuan sistem jajar legowo menunjukkan pengaruh yang tidak nyata pada semua parameter pengamatan. Interaksi kedua perlakuan juga menunjukkan pengaruh yang tidak nyata pada semua parameter pengamatan.
KAJIAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS PADI GOGO BERAS MERAH (Oryza nivara L.) DI DUA LOKASI YANG BERBEDA Harahap, Samsinar; Mukhlis, Mukhlis; Nasirsah, Nasirsah; Sipahutar, Luky Wahyu
Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian Vol. 19 No. 1 (2025): Juni 2025: Journal Agrienvi
Publisher : Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/aev.v19i1.19499

Abstract

Padi gogo merupakan salah satu tanaman padi di lahan kering, yang ditanam sekali setahun pada musim hujan. Varietas padi gogo beras merah telah banyak dibudidayakan, namun belum diketahui dengan baik tingkat adaptasi dan produksinya pada setiap agroekosistem lahan kering sehingga perlu diuji terlebih dahulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kemampuan adaptasi beberapa varietas padi gogo beras merah di dua lokasi yang berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan yang terdiri dari 2 faktor, yaitu faktor 1 adalah Lokasi dengan 2 taraf yaitu A1 (Siabu) dan A2 (Tolang Julu), faktor 2 adalah varietas dengan 3 taraf yaitu V1 (Sigambiri Merah), V2 (MSP 17) dan V3 (Kambiri Lumat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas yang stabil dan memiliki hasil tinggi yaitu varietas Kambiri Lumat, sedangkan varietas yang beradaptasi khusus atau spesifik wilayah yaitu varietas Sigambiri Merah di Lokasi Siabu dan varietas MSP 17 di lokasi Tolang Julu.