Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGETAHUAN ETNOBATI PENDUDUK DUSUN PINTU LANGIT DESA HURABA KECAMATAN ANGKOLA TIMUR Safri Hasibuan, Iskandar; Nasirsah, Nasirsah; Darwis, Muhammad
PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran) Vol 8, No 1 (2025): PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran) Publish
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ptk.v8i1.437-444

Abstract

Abstrak. Keberlanjutan akan ilmu di Masyarakat sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan pengetahuan etnobotani Masyarakat. Perkembangan zaman yang semakin maju dikhawatirkan dapat menggerus culture di Masyarakat yang masih terus beradaptasi dengan alam. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan masyarakat tentang keberagaman etnoboni di dusun Pintu Langit Julu Desa Huraba yang mempunyai latar belakang masih dekat dengan pegunungan yaitu gunung Lubuk Raya di arah Tenggara dan gunung Sibual-buali di arah Timur. Dimana kemungkinan besar pengetahuan penduduk tentang etnobotani masih dominan. Metode yang digunakan adalah wawancara dengan teknik antara lain note-taking, free listing, kuesioner dan wawancara open-ended. dengan berbantuan kuesioner untuk mengetahui pengetahuan Masyarakat tentang etnobotani dan keberagamannya di Masyarakat specific dusun Pintu Langit Julu desa Huraba. Adapun hasil yang didapatkan yaitu terdapat 18 species tumbuhan yang biasa digunakan serta bagian dari tumbuhan tersebut yang digunakan Dimana dominansi terdapat pada daun (folium) dan terdapat juga bagian tumbuhan lainnya yaitu Batang (caulis) dan akar (radix)
PENGARUH WAKTU DAN KECEPATAN ALIRAN UDARA TERHADAP KADAR AIR PADA PROSES PENGASAPAN IKAN DENGAN SIRKULASI BEBAS TAR Elisa, Elisa; Pohan, Heni Mulyani; Harahap, Fatma Suryani; Nasirsah, Nasirsah; Rusdi, Muhammad; Adelina, Putri
Eksakta : Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA Vol 7, No 2 (2022): Eksakta : Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, UM-Tapsel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/eksakta.v7i2.327-331

Abstract

kan mas (Cyprinus carpio L) merupakan salah satu jenis ikan yang menjadi kegemaran masyarakat sumatera utara khususnya Tapanuli bagian selatan, Karena selain rasanya gurih juga harganya relatif murah. Ikan mas merupakan ikan air tawar yang penyebarannya tersebar di Sumatera utara khususnya di Tapanuli Selatan. Selain langsung dimasak, olahan menggunakan ikan mas juga di awetkan dengan cara pengasapan. Namun ikan asap hasil proses pengasapan ini mudah rusak karena kadar air yang terkandung didalamnya (sekitar 60%), selain itu pengasapan terbuka yang sering digunakan masyarakat dapat menyebabkan polusi udara. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan alat dengan sistem pengasapan yang dapat meningkatkan kualitas dan jumlah ikan asap. Penelitian ini menggunakan ikan mas sebagai bahan baku dan tempurung kelapa sebagai bahan bakar. Lama waktu proses pengasapan adalah 10 jam dengan variasi laju alir udara suplai yaitu 6,5 m/s, 7,5m/s, dan 8,5 m/s. Temperatur ruang oven dijaga pada suhu 80-100oC. Rata-rata penurunan dan air pada kecepatan aliran udara 6.5 m/s adalah 62,22, sedangkan rata-rata penurunan dar air pada kecepatan aliran udara 7.5 m/s adalah 58,89, rata-rata penurunan dar air pada kecepatan aliran udara 8.5 m/s adalah 45,78.
KAJIAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS PADI GOGO BERAS MERAH (Oryza nivara L.) DI DUA LOKASI YANG BERBEDA Harahap, Samsinar; Mukhlis, Mukhlis; Nasirsah, Nasirsah; Sipahutar, Luky Wahyu
Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian Vol. 19 No. 1 (2025): Juni 2025: Journal Agrienvi
Publisher : Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/aev.v19i1.19499

Abstract

Padi gogo merupakan salah satu tanaman padi di lahan kering, yang ditanam sekali setahun pada musim hujan. Varietas padi gogo beras merah telah banyak dibudidayakan, namun belum diketahui dengan baik tingkat adaptasi dan produksinya pada setiap agroekosistem lahan kering sehingga perlu diuji terlebih dahulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kemampuan adaptasi beberapa varietas padi gogo beras merah di dua lokasi yang berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan yang terdiri dari 2 faktor, yaitu faktor 1 adalah Lokasi dengan 2 taraf yaitu A1 (Siabu) dan A2 (Tolang Julu), faktor 2 adalah varietas dengan 3 taraf yaitu V1 (Sigambiri Merah), V2 (MSP 17) dan V3 (Kambiri Lumat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas yang stabil dan memiliki hasil tinggi yaitu varietas Kambiri Lumat, sedangkan varietas yang beradaptasi khusus atau spesifik wilayah yaitu varietas Sigambiri Merah di Lokasi Siabu dan varietas MSP 17 di lokasi Tolang Julu.
STUNTING DI PINGGIRAN KOTA: KAJIAN KUALITATIF TERHADAP POLA ASUH DAN PRAKTIK GIZI BALITA DI DESA GUNUNG HASAHATAN Suryani Harahap, Fatma; Ginting, Nurmaini; Nasirsah, Nasirsah; Maya Sari, Eny; Syah Pulungan, Darman; Baroroh, Riski; Fitriani, Fitriani; Sofyan Samosir, Benny
Eksakta : Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA Vol 10, No 2 (2025): Eksakta : Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, UM-Tapsel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/eksakta.v10i2.%p

Abstract

Stunting masih menjadi permasalahan gizi kronis yang signifikan di Indonesia, termasuk di wilayah pinggiran kota seperti Desa Gunung Hasahatan, Kota Padangsidimpuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor sosial, budaya, dan ekonomi yang memengaruhi pola asuh dan praktik gizi balita di wilayah tersebut. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif dan metode studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi terhadap ibu balita, kader Posyandu, petugas gizi, serta tokoh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendahnya literasi gizi ibu, pengaruh budaya lokal, keterbatasan ekonomi, serta kurang optimalnya intervensi lembaga kesehatan berkontribusi signifikan terhadap tingginya kasus stunting. Praktik pemberian makan yang tidak sesuai kebutuhan mikronutrien, kepercayaan tradisional yang menormalisasi tubuh kurus, dan minimnya keterlibatan edukatif menjadi kendala utama. Intervensi edukasi berbasis komunitas oleh perguruan tinggi menunjukkan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran gizi masyarakat. Penelitian ini merekomendasikan strategi penanggulangan stunting berbasis multisektor, partisipatif, dan kontekstual dengan mengintegrasikan pendekatan budaya, peningkatan literasi gizi, serta pemberdayaan ekonomi keluarga. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar perumusan kebijakan lokal yang lebih adaptif dan berkelanjutan dalam penanganan stunting di wilayah pinggiran kota.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCIENTIFIC INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA Aritonang, Syahruddin; Hasibuan, Iskandar Safri; Nasirsah, Nasirsah
OPTIKA: Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 8 No. 1 (2024): OPTIKA: Jurnal Pendidikan Fisika
Publisher : Department of Physics Education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/optika.v8i1.3730

Abstract

Model Pembelajaran pembelajaran Scientific Inquiry merupakan salah suatu model pembelajaran berorientasi terhadap siswa dalam meningkatkan keterampilan proses sains fisika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan proses sains fisika yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran saintific inquiry lebih baik daripada siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung pada meteri listrik dinamis. Metode penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan desain two group pretest posttest. Sampel penelitian ini diambil dengan teknik cluster random sampling yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil analisa data pretes diperoleh rata-rata kelas eksperimen 38.82 dengan standard deviasi 9.93 dan rata-rata kelas kontrol 38.68 dengan standard deviasi 7.87. Pada uji normalitas dan homogenitas kedua kelas berdistribusi normal dan homogen artinya kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Untuk kelas eksperimen diperoleh rata-rata 74.68 dengan standard deviasi 7.10 dan untuk kelas kontrol diperoleh rata-rata 64.18 dengan standard deviasi 5.11. model pembelajaran diperoleh signifikan sebesar 0,000 < 0,005, maka dapat dikatakan bahwa hasil pengujian menolah Ho atau menerima Ha dalam taraf alpha 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil keterampilan proses sains fisika yang diberi model pembelajaran scientific inquiry dan pembelajaran langsung.
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DI SMP NEGERI 5 PADANGSIDIMPUAN Safri Hasibuan, Iskandar; Siregar, Nirgahayu; Azizah Lubis, Jalilah; Nasirsah, Nasirsah
PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran) Vol 6, No 1 (2023): PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rendahnya motivasi belajar biologi siswa di kelas VIII  SMP Negeri 5 Padangsidimpuan disebabkan siswa kurang tertarik belajar biologi yang berefek kepada pembelajaran menjadi pasif. Tujuan penelitian ini mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar biologi siswa dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada materi Sistem Pencernaan Manusia di kelas VIII SMP Negeri 5 Padangsidimpuan tahun pelajaran 2021-2022. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Subjek penelitian siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Padangsidimpuan sebanyak 30 orang. Teknik instrument data yang digunakan tes dan observasi. Berdasarkan identifikasi motivasi siswa pada siklus I sebesar 72,9%, pada siklus II sebesar 80,8%. Peningkatannya sebesar 7,9%. Berdasarkan tes hasil belajar siklus I, 21 siswa tuntas dengan persentase 70%, siklus II 25 orang siswa tuntas dengan persentase 83,3%.  Peningkatannya 13,3%. Disimpulkan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan motivasi siswa serta hasil belajar.
KEMAMPUAN ANALISIS MAHASISWA PADA MATERI PERKULIAHAN Safri Hasibuan, Iskandar; Nasirsah, Nasirsah; Darwis, Muhammad; Aritonang, Syahruddin
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 8 (2024): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i8.2024.3391-3398

Abstract

Kemampuan analisis mahasiswa menjadi tujuan penelitian ini yang perlakuannya dilaksanakan pada setiap tatap muka. Dalam tatap muka ini kemampuan analisis mahasiswa di ukur dengan memberikan opsi berupa: kemampuan menganalisis materi, memaparkan serta dialog setiap tatap muka, setelah setiap pemateri mempresentasikan makalahnya. Metode yang digunakan untuk mendapatkan hasil kemampuan analisis menggunakan skala menurut Saifuddin Azwar. Adapun hasi penelitian yaitu pada kemampuan analisis makalah didapatkan hasil dengan kategori Sangat Rendah sebanyak 6 mahasiswa dengan persentase 42, 86 %, untuk kemampuan analisis pemaparan pada kategori sedang, yaitu sebesar 50 %, pada kemampuan analisis kategori dialog masih sangat rendah karena ditemukan persentasenya sebesar 64,29 %. Dari ketiga kemampuan analisis yang didapatkan disimpulkan bahwa kemampuan analisis mahasiswa sangat rendah. Untuk selanjutnya perlu diberikan masukan dan penambahan dalam hal-hal tertentu untuk meningkatkan kemampuan analisis mahasiswa.
Exploration of Salam Leaf Extract (Syzygium polyanthum) as a Natural Indicator for Acid-Base Titration: Color Stability and Endpoint Accuracy Nasirsah, Nasirsah; Fatma, Fatma Suryani Harahap; Siregar, Rabiyatul Adawiyah; Siregar, Elda Sari; Tuah, Sahlan
Jurnal Pijar Mipa Vol. 20 No. 7 (2025): in Progress
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram. Jurnal Pijar MIPA colaborates with Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpm.v20i7.10547

Abstract

Acid-base indicators play an important role in titration, but the use of synthetic indicators such as phenolphthalein is increasingly criticized for being toxic, carcinogenic, and environmentally unfriendly. Therefore, this study was conducted with the aim of developing bay leaf extract (Syzygium polyanthum) as a safer, natural indicator, thereby supporting the concept of green chemistry. The study was carried out in four stages, namely first, extraction with ethanol: water solvent (70:30 and 50:50), second, color change test in pH 4, 7, and 10 buffer solutions using visual documentation and UV-Vis spectrophotometry. Third, validation of effectiveness in HCl–NaOH titration with phenolphthalein as a comparator. Additionally, stability and reproducibility tests were conducted over a 7-day storage period. The results showed that bay leaf extract remained stable for at least seven days, exhibiting a significant λmax change profile at 405–425 nm, which varied according to pH changes. This indicates the sensitivity of phenolic pigments to acidic, neutral, and basic conditions. In titration validation, the extract with 50/50 solvent showed an identical titrant volume to phenolphthalein (25.0 mL; deviation 0%), while the 70/30 solvent showed a deviation of -14.6%. Stability tests showed that the extract was relatively stable for up to 7 days in dark conditions with a decrease in absorbance <10%, while reproducibility tests produced inter-user variations <5%. These findings suggest that bay leaf extract has strong potential as a reliable, stable, and consistent natural indicator, making it a worthy alternative to synthetic indicators in environmentally sustainable chemistry education and research laboratories.