Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE OUTDOOR STUDY (JELAJAH ALAM SEKITAR) DENGAN CERAMAH PADA PEMBELAJARAN IPA TEMA BENDA-BENDA DI SEKITAR SEMESTER 1 KELAS V DI SD NEGERI 2 MIMBAAN PANJI SITUBONDO TAHUN PELAJARAN2015/2016 Uswatun Hasanah; Mory Victor Febrianto
Jurnal IKA PGSD (Ikatan Alumni PGSD) UNARS Vol 3 No 2 (2015): DESEMBER
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.119 KB)

Abstract

This research is a quantitative research that aims to determine the difference between the methods of outdoor learning outcomes study (natural roaming around) with a lecture on the theme ipa learning objects around half of one domestic class v sd 2 mimbaan banner situbondo the school year 2015/2016. This type of research is a kind of experiment. The population is the total number of members of the study sample that have similar characteristics. Methods of data collection are observation, documentation, and testing. Analysis of the data used in this study include: Knowing the difference in class A (as the class that gets a method of outdoor study (natural roaming around) and class B (as the class that gets lecture method) using the formula ttes. Based on the results and discussion can be summarized as following: the difference between the methods of outdoor learning outcomes study (natural roaming around) with a lecture on the theme of science learning objects around half of 1 class V SD Negeri 2 Mimbaan Panji Situbondo in the school year 2015/2016 amounted to 2,133.
MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN MELALUI MANAJEMEN SEKOLAH DI SDN 2 DUWET KABUPATEN SITUBONDO Mory Victor Febrianto
Jurnal IKA PGSD (Ikatan Alumni PGSD) UNARS Vol 6 No 1 (2018): JUNI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.666 KB)

Abstract

Management or management are integral components and cannot be implemented from the overall education process. The reason is that without management it is impossible for education goals to be realized optimally, effectively and efficiently. The concept applies in schools that demand effective and efficient management. For this reason, it is necessary to understand the main functions of management, namely planning, implementation, supervision and coaching. The purpose of this study was to determine school management in improving the quality of education, including: (1) Planning school programs; (2) Implementation of school programs and (3) obstacles faced. This study uses a qualitative approach with descriptive methods, data collection techniques are carried out through interview guidelines, observation guidelines, and documentation studies. Research subjects were school principals, supervisors and teachers at SD Negeri 2 Duwet, Situbondo Regency. The results of his research were found: (1) Planning school programs include: teaching programs, including: the need for teachers to distribute teaching assignments, procurement of textbooks, learning tools and teaching aids, procurement or development of school laboratories, procurement or development of school libraries, assessment system of learning outcomes, and curricular activities; (2) The implementation of the school program, namely the strategy applied to achieve an improvement in the quality of education, including: program socialization, SWOT analysis, problem solving, quality improvement, and monitoring and evaluation of the implementation of school programs; and (3) Barriers to school program planning, including lack of community participation and economic difficulties so that their support for school management is low. It is expected that supervisors can direct and supervise the school principal in improving the quality of education about school program planning, program implementation and the obstacles it faces in an effective, effective and efficient manner so that the quality of education in the school can be improved
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN DRAMA DI KELAS IV SDN 2 DUWET KECAMATAN PANARUKAN Aenor Rofek; Mory Victor Febrianto
CERMIN: Jurnal Penelitian Vol 2 No 2 (2018): DESEMBER
Publisher : Relawan Jurnal Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.309 KB) | DOI: 10.36841/cermin_unars.v2i2.233

Abstract

Speaking skills are skills for expressing ideas, thoughts, and feelings verbally. Speaking is a form of communication that shapes human behavior that utilizes physical factors, namely utterances, in the form of sounds, body movements, expressions to reinforce the content of speech. Based on preliminary observations done on April 23, 2018 at SDN 2 Duwet, as many as 33 students could not communicate well; they were shy in expressing opinions in discussion forums. They were also unable to asnwer questions given by the teacher. In this study, the researchers tried to overcome these problems by implementing drama method. In cycle one (1) there was an increase in students’ speaking skills by 30%,, while in the second cycle (2) there was a 40% increase. Thus, it can be concluded that the use of the drama method is able to improve speaking skills of the fourth grade students.
POLA ASUH ORANG TUA DAN DAMPAKNYA PADA ANAK Nur Holifatuz Zahro; Mory Victor Febrianto; Santoso Santoso
MIMBAR INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 1 No 2 (2022): AGUSTUS 2022
Publisher : MIMBAR INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.167 KB) | DOI: 10.36841/mimbarintegritas.v1i2.2093

Abstract

Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama yang ditemui individu sejak mereka lahir ke dunia. Hubungan antara individu dengan kedua orangtuanya merupakan hubungan timbal balik yang menuntut adanya interaksi di dalamnya. Itulah sebabnya orangtua punya tanggung jawab besar dalam memberikan asuhan yang tepat untuk anak. Setiap orangtua perlu punya dasar pola asuh yang baik agar anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang bisa dan sesuai dengan masyarakat. Terkadang orangtua tidak bisa menerapkan satu jenis pola asuh saja. Contohnya, penting bagi orangtua mengenali kapan harus permisif dan kapan perlu lebih tegas. Mungkin sulit untuk tetap konsisten ketika menyeimbangkan hidup dan mengasuh anak. Namun, hindari merasa bersalah jika sesuatu tidak sesuai dengan harapan orang tua. Dengan adanya pelaksanaan sosialisasi ini dapat membantu orang tua wali siswa di SDN 3 Tanjung Pecinan yang sebagian besarnya berprofesi sebagai nelayan dan buruh tani, untuk lebih bisa memahami karakater anak-anak mereka. Karena pada dasarnya setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda dan sangat beragam, yang berdampak pada pola asuh dan gaya interaksi yang sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
PERAN GURU DALAM MEMBANGUN PERILAKU DISIPLIN SISWA KELAS IV DI MI IHYAUL ULUM TREBUNGAN KECAMATAN MANGARAN KABUPATEN SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2020/2021 Mory Victor Febrianto; Riski Amalia
CENDEKIA PENDIDIKAN Vol 1 No 2 (2022): NOVEMBER
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.673 KB) | DOI: 10.36841/cendekiapendidikan.v1i2.2520

Abstract

Guru memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan. Tanpa adanya guru, proses pembelajaran tidak dapat berjalan dalam situasi yang kondusif. Selanjutnya, seorang guru memiliki beberapa peran, yaitu sebagai pendidik, pembimbing, sosok inspiratif dan juga sebagai pemimpin. Dari semua peran yang dimilikinya, diharapkan guru mampu mengembangkan pengetahuan siswa serta kepribadian siswa, seperti kedisiplinan, kedisiplinan merupakan sikap ketaatan seseorang dalam mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana peran guru dalam membangun kedisiplinan siswa kelas IV MI Ihyaul Ulum Trebungan, Mangaran, Situbondo, Tahun Pelajaran 2020/2021. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, khususnya penelitian kualitatif deskriptif. . Instrumen kunci penelitian ini adalah peneliti sendiri, dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan cara mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Dalam penelitian ini peneliti menemukan bahwa peran guru dalam mengembangkan perilaku disiplin siswa kelas IV MI Ihyaul Ulum sebagai pendidik, pembimbing, sosok inspiratif dan pemimpin. terlaksana dengan baik, karena guru dalam proses pembelajaran selalu membimbing siswa dan menjadi teladan perilaku disiplin bagi siswanya.
KESALAHAN BERBAHASA DALAM MENULIS TEKS BUKU HARIAN SISWA KELAS 2 SDN 2 DUWET KECAMATAN PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Rizal Eka Putra Permadi; Mory Victor Febrianto
CENDEKIA PENDIDIKAN Vol 1 No 1 (2022): : EDISI AGUSTUS
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.903 KB) | DOI: 10.36841/cendekiapendidikan.v1i1.2270

Abstract

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis kesalahan berbahasa dalam menulis teks buku harian siswa kelas 2 SDN 2 Duwet. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis penelitian studi kasus. Subjek penelitian ini merupakan siswa kelas 2 SD dengan permasalahan tentang kesalahan berbahasa dalam menulis. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data –data yang diperoleh kemudian dianalisis, data disajikan dengan menarik kesimpulan mengenai pemaknaan data yang telah terkumpul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru kelas dalam pemberian tugas mengarang, guru menyajikan sebuah gambar cerita yang kemudian siswa diminta untuk mendeskripsikan gambar cerita tersebut dan guru juga meminta siswa untuk membuat karangan tentang pengalaman pribadi. Guru selalu memberikan metode pembelajaran yang efektif dan efisien dalam menyajikan materi terhadap siswa yaitu cara pertama dengan cara mengenalkan dan memberikan penjelasan tentang cara-cara menulis sebuah karangan pengalaman pribadi dengan baik dan benar. Cara kedua, guru memberikan contoh bentuk sebuah karangan pengalaman pribadi dengan baik dan benar. Cara ketiga, guru memberikan contoh bentuk sebuah karangan pengalaman pribadi kepada siswa-siswa berupa gambar. Cara keempat, guru menugasi siswa menulis sebuah karangan dari sebuah gambar yang guru tempelkan di papan tulis kemudian siswa diminta untuk mendeskripsikan gambar cerita tersebut dan guru juga meminta siswa untuk membuat karangan tentang pengalaman pribadi. Cara kelima, guru memeriksa hasil tugas siswa-siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan bahwa dari kelima subjek tersebut memiliki faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesalahan berbahasa dalam teks buku harian pada tugas mengarang yaitu intelegensi siswa rendah, motivasi belajar siswa rendah, kurangnya menguasai materi, malas mempelajari EBI (Ejaan Bahasa Indoenesia), sikap siswa yang kurang baik selama belajar, malu bertanya kepada guru, materi ajar khususnya pada huruf kapital yang kurang dipahami siswa, kurangnya latihan yang dilakukan siswa dalam menerapkan penulisan huruf kapital, pembelajaran bahasa Indonesia di kelas lebih menekankan aspek teoretikal dari pada keterampilan praktis bahasa tulis.
PKM Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Quran pada Lansia dengan Metode Qiro’ati di Rt 03. Rw. 01 Lingkungan Krajan Karang Kenek Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo Mory Victor Febrianto
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/dedication.v3i2.235

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran membaca Al-Quran pada usia lanjut dengan metode Qiro'ati di Lingkungan Krajan Karang Kenek Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo dan apa saja kendala dalam pembelajaran membaca Qur'an. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran diadakan setiap hari Minggu pada saat ba'da Maghrib hingga saat pintu masuk doa Isha yang terdiri dari 10 santri lansia. Belajar dilakukan secara klasik atau bersama-sama. Kegiatan pembelajaran dilakukan dalam 3 tahap, yaitu: pertama, pembukaan. Ustadz menyapa dan membaca al-Fatihah bersama. Kedua, kegiatan inti. Ustadz menambahkan materi dengan menulis huruf hijaiyah di papan tulis kemudian Ustadz menjelaskan pengucapan huruf-huruf itu. Jika sudah paham, ulama terus menjelaskan bentuk huruf hijaiyah dan perubahannya. Ketiga, penutupan. Ustadz dan para siswa lanjut usia mengatakan hamdalah bersama dan akhiri dengan ucapan Ustadz. Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah metode ceramah, tanya jawab, dan metode drill. Evaluasi yang digunakan oleh Ustadz adalah evaluasi harian, tetapi tidak ditulis.
ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN INTERAKTIF GURU DALAM PEMBELAJARAN IPA DIKELAS 4 SDN 2 LANDANGAN TAHUN AJARAN 2022/2023 Moh. Ali Yahya; Mory Victor Febrianto; Putu Eka Suarmika
CENDEKIA PENDIDIKAN Vol 3 No 3 (2024): Edisi Agustus
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/cendekiapendidikan.v3i3.5173

Abstract

Strategi pembelajaran interaktif dirancang untuk menciptakan suasana pembinaan dan pembelajaran yang terfokus pada mahasiswa sehingga mereka secara aktif membangun pemahaman melalui penyelidikan atas pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan sendiri. Dalam hal ini siswa diberi kebebasan dan kesempatan untuk melibatkan minatnya dengan cara mengajukan pertanyaan tentang topik yang akan dipelajari, kemudian melakukan investigasi terhadap pertanyaan yang diajukannya sendiri. rumusan kerumitan dalam studi tentang bagaimana menyelidiki teknik pembelajaran interaktif instruktur dalam perolehan pengetahuan IPA di Keagungan 4 di SDN 2 Landangan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, pengumpulan informasi menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi, dan analisis informasi yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pengecekan keabsahan informasi terdiri dari komentar, daya tahan, triangulasi berdasarkan hasil penelitian khususnya metode pembelajaran Interaktif guru pada pembelajaran teknologi di keanggunan 4 di SDN 2 Landangan, pelatih membuat Rencana Pelaksanaan penguasaan (RPP) penggunaan teknik klinis Kurikulum 2013, penggunaan metode dialog, Sedangkan pemberian tugas lembaga dan media pembelajarannya melalui pot bunga, media proyektor LCD. . Pembelajaran IPA dengan menerapkan strategi mengenal secara interaktif membuat sebagian besar siswa kelas 4 SDN 2 Landangan merasa puas dan tidak bosan karena sambil mencari teman untuk kelompoknya, siswa berlomba- lomba mendiskusikan akibat dari pembelajaran mereka. jawaban pribadi yang mungkin kemudian dapat disimpulkan sebagai solusi yang tepat. Belajar dengan menerapkan teknik belajar interaktif, siswa menjadi lebih percaya diri dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru kelas karena dengan mencari jawabannya sendiri, siswa mampu melihat sejauh mana kemampuan setiap siswa dalam memahami. kain pembelajaran pengetahuan teknologi. Dalam kelompok siswa dilatih untuk bertanggung jawab dan dengan cara berdiskusi melatih keberanian siswa untuk mengutarakan pendapatnya, selain itu siswa mendapat kesempatan untuk membalas pendapat temannya sehingga melatih siswa untuk berasumsi secara serius dalam berpikir. jawaban benar.
ANALISIS PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN IPAS DI KELAS IV SDN 9 PATOKAN TAHUN 2023 Mory Victor Febrianto; Nur Rohmatilla A
CENDEKIA PENDIDIKAN Vol 3 No 2 (2024): Edisi Mei
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/cendekiapendidikan.v3i2.4396

Abstract

Pembelajaran berbasis proyek (project based learning) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai tujuannya. Pembelajaran berbasis proyek (project based learning) memfokuskan pada aktivitas siswa yang berupa pengumpulan informasi dan pemanfaatannya untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan siswa itu sendiri ataupun bagi orang lain, namun tetap terkait dengan KD dalam kurikulum. IPAS merupakan gabungan antara IPA dan IPS. IPAS secara konten sangat dekat dengan alam dan interaksi antarmanusia. Pembelajaran IPAS perlu menghadirkan konteks yang relevan dengan kondisi alam dan lingkungan sekitar siswa. IPAS juga berperan penting dalam pembentukan kompetensi literasi dan numerasi.
PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE SCRAMBLE MELALUI MEDIA TORSO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V DI SDN 2 LUBAWANG KECAMATAN BANYUGLUGUR Soraya Faurida; Mory Victor Febrianto; Aenor Rofek
CENDEKIA PENDIDIKAN Vol 2 No 4 (2023): November
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/cendekiapendidikan.v2i4.3765

Abstract

Permasalahan yang terdapat di SDN 2 Lubawang adalah kurang tersedianya media dan kurangnya kreativitas guru dalam mendesain dan membuat media pembelajaran membuat hasil belajar siswa kelas V menjadi rendah. Namun masalah tersebut masih dapat dioptimalkan dengan menggunakan metode dan media yang tepat dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, salah satu media pembelajaran yang cocok diterapkan dalam mata pelajaran IPA khususnya materi pokok organ-organ pencernaan manusia adalah penggunaan media torso. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media torso terhadap peningkatan hasil belajar pada mata pelajara IPA siswa kelas V di SDN 2 Lubawang Kecamatan Banyuglugur Kabupaten Situbondo. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif learning tipe scramble melalui media torso berpengaruh terhadap hasil belajar siswa IPA kelas V SD Negeri 2 Lubawang Kecamatan Banyuglugur Kabupaten Situbondo. Hal ini dapat dilihat dari tingkat ketuntasan hasil belajar pada setiap siklus yang meningkat. Tingkat ketuntasan hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II terjadi peningkatan 25%, maka target yang diinginkan telah tercapai untuk ketuntasan hasil belajar siswa, karena pada akhir siklus telah mencapai target yang telah ditentukan yaitu 81%.