Social ethics education is an essential component of non-formal learning activities in mosques, which function as value-based educational spaces. This study aims to examine the communication strategies used in social ethics education at Jami’ Al-Ikhlas Mosque. A descriptive qualitative approach was employed, using participant observation, in-depth interviews, and documentation. Data were analyzed using the Miles and Huberman model. The findings reveal five key strategies used by the ustazah: interpersonal, symbolic, persuasive, exemplary, and community-based communication. These strategies were found to be effective in conveying values such as honesty, responsibility, and solidarity, while also encouraging active engagement among congregants. This study affirms the importance of participatory and contextual communication in value-based learning and contributes to the development of communication strategies in community-based social ethics education.ABSTRAKPendidikan etika sosial merupakan bagian penting dari pembelajaran nonformal di masjid sebagai ruang edukatif berbasis nilai. Penelitian ini bertujuan mengkaji strategi komunikasi yang digunakan dalam pendidikan etika sosial di Masjid Jami’ Al-Ikhlas. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan lima strategi utama yang diterapkan oleh ustazah, yaitu komunikasi interpersonal, simbolik, persuasif, keteladanan, dan komunikasi berbasis komunitas. Strategi-strategi ini dinilai efektif dalam menyampaikan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan solidaritas, serta membentuk keterlibatan aktif jamaah. Temuan ini memperkuat pentingnya komunikasi partisipatif dan kontekstual dalam pembelajaran nilai, serta memberikan kontribusi terhadap pengembangan strategi komunikasi dalam pendidikan etika sosial berbasis komunitas.