Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Formulasi Sediaan Lulur Body Scrub Dari Beras Ketan Hitam (Oryza sativa l. Var glutinosa) Penambahan Madu Dengan Konsentrasi Berbeda: Formulasi Sediaan Lulur Body Scrub Dari Beras Ketan Hitam (Oryza sativa l. Var glutinosa) Penambahan Madu Dengan Konsentrasi Berbeda Sari, Febia Sari; Rani, Wahyu Mustika; Meutia3, Rena; Thursina, Cut Syarifa; Fadhilah, Dhea Nur; Sabrina, Nur Irhamni
JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 4 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/jifs.v4i2.746

Abstract

Body scrub adalah sediaan farmasi berupa produk kecantikan yang berfungsi untuk menghaluskan kulit tubuh dan mengangkat sel-sel kulit rusak dengan bantuan bahan scrub. Bahan tambahan alami yang dapat membantu kualitas body scrub adalah beras ketan hitam dan madu, beras ketan hitam memiliki kandungan antioksidan yang mampu mempercepat produksi kolagen dan berperan dalam elastisitas kulit, penambahan madu pada body scrub berperan sebagai vitamin yang dapat memberikan kelembapan kulit dan memperbaiki kulit yang kusam. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formulasi terbaik pada pembuatan body scrub berbahan dasar beras ketan hitam dengan penambahan madu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan sampel beras ketan hitam berkonsentrasi 5% dan madu berkonsentrasi sebesar 5%, 10%, dan 15%. Analisis data yang digunakan adalah analisa deskriptif berupa angka yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel. Uji mutu fisik sediaan meliputi uji organoleptik (warna, aroma, bentuk dan tekstur), uji homogentas, uji pH, uji daya sebar, dan uji iritasi kulit. Hasil penelitian menunjukkan sediaan yang dibuat memenuhi evaluasi fisik sediaan lulur pada uji organoleptik yang menghasilkan warna ungu, memiliki aroma khas beras ketan hitam dan madu, memiliki tekstur yang kasar karena memiliki butiran scrub, pH memenuhi persyaratan standar nasional indonesia, menghasilkan sediaan yang homogen, memiliki hasil daya sebar yang sesuai standar nasional indonesia, tidak terjadinya iritasi pada kulit. Diperoleh hasil yaitu pada kosentrasi 5% didapatkan daya hambat sebesar 5,3 cm, sedangkan pada kosentrasi 10% yaitu 5,5 cm dan pada kosentrasi terbesar 15% diperoleh daya hambat yaitu 5,7 cm.  Kesimpulan dari penelitian ini adalah konsentrasi terbaik pada F3 sediaan lulur body scrub dari beras ketan hitam 5% dengan penambahan madu terdapat pada konsentrasi 15% memiliki mutu fisik terbaik pada uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar dan uji iritasi.
Uji Kualitatif Kandungan Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) Nurkhalika, Rachmi; Thursina, Cut Syarifa
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 9 (2025): Volume 12 Nomor 9
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i9.21934

Abstract

Phaleria macrocarpa mengandung banyak senyawa bioaktif yang sering manfaatkan untuk pengobatan tradisional. Identifikasi senyawa pada buah mahkota dewa diperlukan untuk mengetahui metabolit sekunder yang ada didalamnya. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan cara soxhletasi menggunakan pelarut etanol 96% untuk menghasilkan ekstrak buah mahkota dewa dan dilanjutkan dengan uji kualitatif serta kromatografi lapis tipis (KLT). Hasil penelitian pada ekstrak buah mahkota dewa menunjukkan adanya kandungan flavonoid (warna merah), tanin (warna hijau kehitaman) dan saponin (terbentuk busa stabil serta cincin coklat keunguan) pada uji kualitatif. Hasil uji KLT menunjukkan hal yang sama setelah ekstrak buah mahkota dewa dielusikan pada masing-masing fase gerak dan pereaksi yang dilihat dari bawah sinar UV.
Perbandingan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Buah Mangga (Mangifera indica L.) Dan Vitamin C Menggunakan Metode DPPH Thursina, Cut Syarifa; Nurkhalika, Rachmi; Sakinah, Sakinah
Jurnal Medika Malahayati Vol 9, No 3 (2025): Volume 9 Nomor 3
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v9i3.21952

Abstract

Antioksidan merupakan senyawa yang berperan penting dalam menangkal dan memperbaiki kerusakan sel yang ditimbulkan radikal bebas yang juga berpotensi menimbulkan stres oksidatif di dalam sistem biologis. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol kulit buah mangga (Mangifera indica L.) dibandingkan vitamin C sebagai kontrol positif. Metode maserasi dipilih sebagai proses ekstraksi sampel dengan menggunakan pelarut etanol 70%. Uji skrining fitokimia dilakukan secara kualitatif untuk mengidentifikasi kandungan senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, steroid dan triterpenoid. Temuan skrining fitokimia mengindikasikan adanya senyawa metabolit sekunder yang ada pada sampel segar, simplisia maupun ekstrak. Metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) digunakan untuk menentukan aktivitas antioksidan, dengan pembacaan absorbansi pada panjang gelombang 515,60 nm melalui spektrofotometri. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai IC₅₀ yang diperoleh dari ekstrak etanol kulit mangga adalah 29,38 µg/mL, sedangkan vitamin C menunjukkan aktivitas antioksidan lebih tinggi dengan nilai IC₅₀ sebesar 5,08 µg/mL. Berdasarkan kategori daya antioksidan, kedua sampel termasuk dalam kelompok antioksidan “sangat kuat.” Temuan ini mengindikasikan bahwa “kulit buah mangga berpotensi menjadi sumber antioksidan alami yang efektif”.