Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Comparison of Oral and Intravaginal Administration of Lactobacillus plantarum Probiotics on Body Weight of Rattus norvegicus with Vulvovaginalis Candidiasis Matin, Nur Sophia; Fristiyanti, Regina Ayu
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer Vol 5 No 2 (2025): Februari 2025
Publisher : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners IKBIS Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59894/jpkk.v5i2.942

Abstract

Background: The prevalence of fungal infections in humans has been recorded to have increased significantly. Several species of fungi in the genus Candida are reported to cause mucosal and systemic infections with high levels of morbidity and mortality. Infections caused by Candida are called candidiasis, one type of which is Vulvovaginal Candidiasis (Vulvovaginal Candidiasis). In the last few decades, Lactobacillus probiotics have become an alternative strategy for treating various types of infections, including L. plantarum. The comparison of effectiveness between oral and intravaginal administration of L. plantarum still needs to be studied, considering that this really determines the success rate of probiotics as supportive therapy in cases of vulvovaginal candidiasis. Objective: To compare body weight gain after oral and intravaginal administration of L. plantarum in vivo. Method: The research was conducted using a pretest posttest randomized experimental group design approach. The L. plantarum given consisted of three concentrations, namely 2,25x1010, 4,5x1010 and 9x1010 CFU/ml. The statistical analysis used was a paired T-test (CI 95%) to measure body weight before and after administration of L. plantarum. Results: There was a significant increase in the body weight of the study sample with oral and intravaginal administration. Conclusion: Probiotic L. plantarum given orally and intravaginally has the potential to be a supportive therapy for vulvovaginal candidiasis infections.
Upaya Mengatasi Konstipasi Bayi 6-12 Bulan Melalui Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Pijat di Posyandu Kota Bogor Fristiyanti, Regina Ayu; Sadeli, Syifani Fauzia; Fazriyah, Nurul
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v6i1.571

Abstract

Konstipasi fungsional pada bayi usia 6–12 bulan merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang umum terjadi, dengan prevalensi global berkisar antara 0,7% hingga 29,6%. Apabila tidak ditangani secara tepat dan optimal, kondisi tersebut dapat menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan serta memicu komplikasi yang lebih serius. Salah satu pendekatan nonfarmakologis yang terbukti efektif dalam menangani konstipasi adalah pijat konstipasi, yang relatif mudah dilakukan oleh orang tua maupun pengasuh bayi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua serta pengasuh bayi dalam menangani konstipasi yang umum terjadi pada bayi, terutama selama masa transisi dari Air Susu Ibu (ASI) ke Makanan Pendamping ASI (MPASI). Rangkaian kegiatan mencakup edukasi mengenai konstipasi pada bayi, demonstrasi teknik pijat menggunakan media phantom anatomi bayi, sesi praktik langsung oleh peserta, serta sesi diskusi interaktif. Untuk mengukur efektivitas kegiatan, digunakan metode pre-test dan post-test serta observasi keterampilan pijat peserta. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan dalam aspek pengetahuan peserta dengan rata-rata nilai pre-test sebesar 37,33 meningkat menjadi 84 pada post-test. Analisis statistik menggunakan uji paired t-test didapatkan nilai p = 0,00 (p < 0,05), yang mengindikasikan bahwa pendekatan edukatif yang melibatkan diskusi interaktif, demonstrasi praktik, dan penggunaan media pembelajaran yang beragam terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta. Selain peningkatan kapasitas individu, kegiatan ini juga berkontribusi pada pemberdayaan ibu dan pengasuh bayi dalam pengelolaan kesehatan bayi secara mandiri serta penguatan peran kader Posyandu sebagai agen penyuluh kesehatan masyarakat.
Peningkatan Kesadaran dan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Melalui Sosialisasi Pemeriksaan IVA Sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Serviks di Desa Sukaresmi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor Fristiyanti, Regina Ayu; Avia Dewi, Yuanita Viva; Sari, Lia Indria; Ahmad, Mukhlisiana; Zaizafun, Deaneta Salwa
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 5 No 4 (2025): JPMI - Agustus 2025
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.3733

Abstract

Kanker serviks merupakan salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia dengan prevalensi yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat serta keterbatasan akses terhadap layanan deteksi dini menjadi faktor utama yang memengaruhi tingginya angka morbiditas dan mortalitas. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Sukaresmi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran wanita usia subur mengenai kanker serviks serta pentingnya deteksi dini dengan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA). Kegiatan dilaksanakan dengan metode pendekatan partisipatif, mencakup edukasi kesehatan, diskusi interaktif, demonstrasi prosedur IVA, serta evaluasi pengetahuan peserta melalui pre-test dan post-test. Sebanyak 38 orang peserta mengikuti kegiatan ini. Hasil evaluasi menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan yang signifikan. Nilai rata-rata pre-test sebesar 46,05?±?19,66 meningkat menjadi 81,84?±?11,00 pada post-test, dengan selisih rata-rata sebesar 35,79 poin. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan Paired T-test didapatkan nilai p = 0,000 (p < 0,05), yang menunjukkan perbedaan signifikan secara statistik antara nilai sebelum dan sesudah intervensi. Selain itu, sebanyak 81,57% peserta menyatakan kesediaan untuk menjalani pemeriksaan skrining IVA. Temuan ini menunjukkan bahwa sosialisasi pemeriksaan IVA merupakan intervensi yang efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya deteksi dini kanker serviks, serta berkontribusi pada pencapaian transformasi sistem kesehatan nasional.
PEMBERIAN EDUKASI TENTANG PEMANFAATAN DAUN BROTOWALI (TINOSPORA CARDIFOLIA) SEBAGAI AGEN HERBAL YANG MENCEGAH PENINGKATAN KADAR GLUKOSA DARAH Riza, Mochamad Faishal; Puspitasari, Mia; Prayekti, Endah; Fristiyanti, Regina Ayu; Matin, Nur Sophia; Yuliana, Yuliana; Yuwono, Asma' Denaya Psari
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.37408

Abstract

Diabetes Melitus (DM) dikenal sebagai "Mother of All Diseases" atau Ibu Segala Penyakit karena kemampuannya dalam memicu timbulnya berbagai penyakit. Pemantauan kenormalan kadar glukosa dan tindakan pencegahan terhadap peningkatan kondisi hiperglikemia merupakan salah satu komponen penting dalam penatalaksanaan dan pengobatan. Daun brotowali merupakan salah satu tanaman herbal yang memiliki potensi dan khasiat dalam mencegah peningkatan kadar gula darah. Namun, pengetahuan tentang potensi daun brotowali masih tergolong rendah, termasuk di lingkungan Pondok Pesantren Zainudin Hasan Zainudin Genggong Probolinggo. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang potensi pemanfaatan daun brotowali. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui kegiatan edukasi dengan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Metode ini dipilih untuk meningkatkan antusiasme dan partisipasi aktif dari peserta kegiatan. Pengukuran tingkat pengetahuan dinilai menggunakan skor yang diperoleh dari pre-test dan post-test. Hasil pre-test dan post-test tentang pengetahuan pemanfaatan daun brotowali untuk mencegah kenaikan gula darah melalui angket menunjukkan adanya peningkatan skor secara langsung pada peserta yang mengikuti kegiatan ini. Persentase peningkatan nilai rata-rata sebesar 0,21% meskipun hasil uji Paired T test menunjukkan nilai p sebesar 0,3003 (p < 0,05) artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan peserta sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan. Merujuk pada hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian edukasi dengan metode yang dipilih dapat meningkatkan pengetahuan peserta dan hal ini sejalan dengan target output yang telah ditetapkan oleh tim pengabdian masyarakat.
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN SINDROM KORONER AKUT (SKA) DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO Firdaus, Abraham Ahmad Ali; Riza, Mochamad Faishal; Fristiyanti, Regina Ayu; Matin, Nur Sophia; Rakhmawati, Shafira Cahyani; Rosyida, Naila Irtabaza
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.38787

Abstract

Sindrom Koroner Akut (SKA) berkontribusi sebesar 32% terhadap angka kematian global dan merupakan 85% penyebab kematian akibat penyakit jantung. Terdapat berbagai faktor predisposisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya SKA, antara lain usia >45 tahun, jenis kelamin, potensi genetik, riwayat keluarga, hipertensi, dislipidemia, merokok, obesitas, diabetes melitus, dan pola hidup dengan aktivitas fisik rendah. Namun berdasarkan kajian epidemiologi terkini dilaporkan bahwa kejadian SKA meningkat pada usia ?45 tahun. Maka perlu adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan kesehatan terkait SKA dengan penekanan pada upaya dan pengendalian SKA di lingkungan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap persiapan yang meliputi kunjungan lapangan dan survei kebutuhan mitra agar materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan serta pengurusan perizinan. Tahap pelaksanaan dilakukan dengan penyampaian materi, diskusi kelompok dan tanya jawab interaktif. Tingkat pengetahuan peserta kegiatan dapat diukur dengan menganalisis rerata skor pre-test dan post-test peserta kegiatan. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan rerata skor. Dari hasil yang diperoleh dilakukan uji paired sample T test dan diperoleh nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pre-test dan post-test, sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan tentang SKA yang diberikan berdampak pada peningkatan pengetahuan peserta kegiatan.