Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pemberdayaan kelompok masyarakat UKM skala kecil di Desa Wringinanom, Kec. Poncokusumo, Kab. Malang melalui pendampingan business management dan waste treatment Ferdian, Muh. Agus; Purwanti, Gettik Andri; Anas, M. Yusuf Azwar
Prosiding Seminar Nasional Produk Terapan Unggulan Vokasi Vol 2 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Produk Terapan Unggulan Vokasi Politeknik Negeri Manad
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan dalam mengembangkan usaha dan memberikan kesejahteraan serta peningkatan perekonomian melalui pendampingan manajemen kewirausahaan dan pembuatan produk inovasi sabun transparan dari bahan limbah minyak jelantah dan ampas kopi bagi UKM skala kecil di Desa Wringinanom, Kec. Poncokusumo, Kab. Malang. Metode yang akan diterapkan yaitu metode pemberdayaan masyarakat kelompok UKM dalam upaya peningkatan produktivitas dan kemandirian mitra secara ekonomi, sosial melalui usaha penyuluhan dan pendampingan. Bantuan ataupun perkenalan alat berupa alat reactor pemurnian minyak dan pembuatan sabun transparan dengan kapasitas 10 L yang dapat digunakan oleh mitra untuk menghasilkan produk yang bisa dijual.
Integrasi Teknologi Steam Sterilization dan Blancing Jamur Tiram Terolah Minimal dalam Mengatasi Over Stock saat Panen bagi UMKM di Kabupaten Malang Ferdian, Muh. Agus; Zairina, Anisa; Rahardjo, Poegoeh Prasetyo
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi Vol 6, No 2 (2022): EDISI DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jast.v6i2.3881

Abstract

This community service is carried out at the location of the oyster mushroom cultivation business in the District of Dau AR-5 RT. 02 RW. 10 District of Malang. Under these business conditions, many oyster mushroom products rot and are wasted during the main harvest, especially when demand for mushrooms falls, because oyster mushrooms have a short shelf life or are easily damaged quickly. In addition, the process of making baglog for oyster mushroom cultivation is carried out through the process stages. One of the main processes is sterilization/pasteurization, which requires a high cost. This phenomenon was experienced by CV. Tower two started the oyster mushroom cultivation business in 2011. The method that will be applied is the community empowerment method for the SME group to increase the productivity and independence of partners economically and socially through counseling and mentoring efforts. Assistance or introduction of tools in the form of sterilization equipment and boilers for the process of making baglog and technology for the production of blanching mushroom products. The service results provide benefits to partners' production to increase with a capacity of 500 baglogs used 4x a week. Based on these calculations, there is an increase in efficiency and turnover from partners.ABSTRAKPengabdian Masyarakat ini dilakukan dilokasi usaha budidya jamur tiram yang berada di Kecamatan Dau AR-5 RT. 02 RW. 10  Kabubaten Malang. Dengan kondisi usaha saat, terdapat banyak produk jamur tiram yang busuk dan terbuang saat panen raya terutama pada waktu permintaan jamur turun karena jamur tiram memiliki umur simpan yang pendek atau cepat mengalami kerusakan. Selain itu, proses pembuatan baglog jamur tiram yang dilakukan melalui beberapa tahapan proses salah satu proses utamanya adalah sterilisasi/pasteurisasi membutuhkan cost yang besar. Fenomena hal ini dialami oleh CV. Menara dua yang dimiliki oleh Bapak Azhal Alam Islamy yang memulai usaha budidaya jamur tiram dari tahun 2011 yang sampai saat ini masih belum menemukan formula yang tepat dalam mengatasi masalah tersebut. Metode yang akan diterapkan yaitu metode pemberdayaan masyarakat kelompok UKM dalam upaya peningkatan produktivitas dan kemandirian mitra secara ekonomi, sosial melalui usaha penyuluhan dan pendampingan. Bantuan ataupun perkenalan alat berupa alat seterilisasi dan boiler untuk proses pembuatan baglog serta teknologi produksi produk jamur blanching sangat membantu mereka dalam memajukan dan mengembangkan usaha.
STUDI KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA PRODUK OLAHAN KERUPUK KULIT PISANG BERDASARKAN JENIS PISANG DAN RASIO TEPUNG TAPIOKA DENGAN KULIT PISANG Hariyani, Nunuk; Farida, Siti; Ferdian, Muh. Agus
Jurnal Pengolahan Pangan Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/pangan.v8i2.112

Abstract

Kulit pisang merupakan limbah pertanian yang cukup banyak ditemukan dimana-mana, yang di buang percuma. Padahal kandungan antioksidan dari kulit pisang lebih tinggi dari pada buah pisang. Keberadaan kandungan gizi dalam kulit pisang yang tinggi, maka kulit pisang perlu dimanfaatkan dengan cara pengolahan berupa produk konsumsi lain seperti dodol, selai, sirup, dan keripik. Selain itu kulit pisang dapat dijadikan sebagai bahan utama sebagai pembuatan kerupuk. Tujuan dari Penelitian ini adalah Mengetahui pengaruh jenis kulit pisang dan pengaruh rasio tepung tapioka dengan kulit pisang terhadap sifat fisikokimia kerupuk kulit pisang. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua variabel yaitu jenis pisang (pisang kepok dan pisang candi) dan rasio tepung tapioka dengan kulit pisang (60:40; 40:60) dengan 2 kali ulangan. Variabel yang diamati dalam penelitian terdiri dari sifat fisikokimia yang terdiri dari tingkat pengembangan dan warna. Serta komposisi yang terkandung pada kerupuk kulit pisang menggunakan analisa proksimat antara lain kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar abu , kadar karbohidrat. 1. Kandungan proksimat dari produk kerupuk kulit pisang diantaranya adalah bahwa kadar air antara 11,185 – 11,535%, kadar protein berkisar antara 2,18 – 2,945%, kadar lemak kasar berkisar antara 1,43 – 1,955%, kadar abu berkisar antara 2,075 – 3,18%, kadar serat kasar berkisar antara 0,42 – 1,095%, kadar karbohidrat berkisar antara 80,2 – 81,78%.
Analisis Pengendalian Mutu Pada Proses Produksi Keripik Pisang Batu UMKM XYZ di Kabupaten Malang Muh Agus Ferdian; Gettik Andri Purwanti; Nunuk Hariyani
JURNAL GREEN HOUSE Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pisang batu termasuk pisang kelas rendah yang tidak dapat langsung dimakan dalam bentuk segar tetapi ketika buahnya masak mempunyai rasa yang manis dan bau yang harum. Pengolahan pasca panen komoditi pisang batu menjadi keripik pisang batu sering sekali mengalami kerusakan, baik pada saat proses produksi, pengemasan maupun saat penyimpanan sebelum didistribusikan. Pengendalian mutu merupakan pengukuran kinerja produk, membandingkan dengan standar dan spesifikasi produk, serta melakukan tindakan koreksi apabila terdapat penyimpangan. Metode penelitian yang dilakukan melalui penggunaan alat analisis pengendalian mutu berupa diagram Sebab-akibat atau Fishbone Analysis, diagram Pareto dan grafik Kendali yang didukung dengan metode AHP. Lokasi penelitian dilaksanakan di UMKM XYZ yang memproduksi keripik pisang batu di Desa Bangelan Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang. Keripik pisang batu dengan jenis kerusakan patah (45.07) merupakan persentase kerusakan produk tertinggi dari keseluruhan kerusakan produk keripik pisang batu, kemudian gosong (42.99) dan kecil (11.93). Prioritas utama strategi peningkatan mutu menggunakan metode AHP pada proses produksi keripik pisang batu adalah Pendampingan pengendalian mutu oleh Tenaga Ahli.
Sosialisasi dan Pelatihan Penerapan Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Petani Penyadap Getah Pinus Desa Srigading Kecamatan Lawang Kabupaten Malang Sukarno, Agus; Sulastri, Sri; Akbar, M. Taufik; Ferdian, Muh. Agus
Jurnal ABM Mengabdi Vol 12 No 1 (2025): Juni
Publisher : STIE Malangkucecwara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31966/jam.v12i1.1578

Abstract

Pine resin tapping activities carried out by the farming community in Srigading Village, Lawang District, Malang Regency, East Java have been carried out for generations, so they do not pay much attention to aspects of Occupational Safety and Health (K3). Pine resin tappers usually do not use personal protective equipment when working. If work practices like this are pursued continuously and for generations, there will be an increase in the number of deaths and accidents due to work at the pine plantation site. So it is necessary to do socialization and training. This activity aims to provide training and counseling on hazards, risks and ways to prevent occupational diseases and accidents in pine plantations. So that pine resin tappers can carry out pine resin tapping activities safely and healthily and avoid the risk of occupational diseases and accidents. This activity succeeded in increasing the level of knowledge of farmers about the dangers and risks of working in pine plantations and how to prevent them. The farmers who attended practiced directly how to use personal protective equipment, so that farmers' understanding increased. The evaluation results show that the increase in knowledge of pine tappers in the form of socialization and training on the principles of implementing Occupational Safety and Health by 51%
Analisis Kelayakan Bisnis Yoghurt Susu Sapi: Model Berkelanjutan untuk Pengusaha Pemula di Indonesia Hariyani, Nunuk; Farida, Siti; Purwanti, Gettik Andri; Ferdian, Muh. Agus
JURNAL GREEN HOUSE Vol 4 No 1 (2025): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v4i1.52

Abstract

The cow's milk yoghurt industry in Indonesia shows great potential, but there are still many challenges related to product quality and business feasibility, especially for start-up entrepreneurs. Previous research has focused more on technical aspects, without considering business aspects that are relevant in the Indonesian context. This study definitively explores the influence of production factors on yoghurt quality and business viability. The study's primary objectives were clear: to assess the impact of starter type and incubation time on yoghurt quality and to analyze the business viability of cow's milk yoghurt production for novice entrepreneurs. The approach used was an experimental design with a quasi-experiment test. We collected data through experiments using two types of starter—Greek and Plain—with incubation times varying from 18 to 24 hours. Product quality was evaluated using pH and organoleptic tests, and business feasibility was analyzed using financial analysis. The study focused on two key factors: yoghurt quality and business feasibility. Greek starter with an incubation time of 24 hours produced more favorable yoghurt. The financial analysis unequivocally confirmed the yoghurt business's profitability, with a high ROI and a low break-even point. These findings are vital for the development of the yoghurt industry in Indonesia and provide clear direction for future research on production factors and consumer preferences.