Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Sitimulyo melalui Aksi Bakti Sosial Kolaborasi Universitas Madani dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Lutfi Bangun Lestari; Mulyandari, Rita; Masfuha, Ilmi; Yuliantie, Emil; Putri, Dheya Kusuma Arianing; Mutiara, Maffyra Binar Firstya; Juharida, Azzah
Tanggap Masyarakat untuk Aksi dan Sinergi Vol. 1 No. 02 (2025): Volume 01 Nomor 02 - Juni 2025
Publisher : TAM Global Insights - PT. Treeta Amanah Mandiri Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan bakti sosial bertema "Indahnya Berbagi dalam Naungan Al-Qur’an di Bulan Suci" merupakan kolaborasi antara Universitas Madani dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani yang bertujuan untuk memperkuat peran perguruan tinggi dalam pengabdian kepada masyarakat. Berlandaskan nilai-nilai Islam seperti dalam QS. Al-Ma’un ayat 1-3 dan sabda Rasulullah SAW tentang pentingnya kepedulian sosial, kegiatan ini menyasar 160 warga kurang mampu di empat padukuhan Kalurahan Sitimulyo, yakni Karanggayam, Karangploso, Mojosari, dan Kuden. Pelaksanaan kegiatan mencakup tadarus dan tausiah Al-Qur’an, layanan cek kesehatan gratis oleh Fakultas Kesehatan, serta pembagian sembako. Metode partisipatif dan kolaboratif menjadi pendekatan utama, didukung oleh pendataan lapangan dan koordinasi dengan tokoh masyarakat setempat. Selain memberi manfaat langsung bagi warga, kegiatan ini menjadi sarana pembelajaran lintas disiplin bagi civitas akademika serta memperkuat nilai spiritual, sosial, dan empati. Hasilnya menunjukkan penguatan solidaritas sosial, peningkatan kesadaran kesehatan, dan terciptanya interaksi yang harmonis antara kampus dan masyarakat. Kegiatan ini menjadi implementasi nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang direkomendasikan untuk dilakukan secara rutin dan diperluas jangkauannya guna mendukung pembangunan masyarakat yang berdaya dan berkarakter.
Edukasi Kesiapsiagaan Bencana Alam Bagi Remaja Putri Gedung Asrama Yusuf Pondok Pesantren Bin Baz Yogyakarta Mulyandari, Rita; Setiawan, M. Indra; Al Hakim, Hanif Izza
Tanggap Masyarakat untuk Aksi dan Sinergi Vol. 1 No. 02 (2025): Volume 01 Nomor 02 - Juni 2025
Publisher : TAM Global Insights - PT. Treeta Amanah Mandiri Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara rawan bencana dengan ribuan kejadian setiap tahun, termasuk gempa bumi dan erupsi gunung berapi, seperti yang kerap mengancam wilayah Yogyakarta. Pesantren sebagai lembaga pendidikan berbasis keagamaan, khususnya asrama putri, kerap luput dari perhatian dalam upaya kesiapsiagaan bencana. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja putri dalam menghadapi bencana melalui edukasi kesiapsiagaan berbasis praktik dan nilai religius di Gedung Asrama Yusuf Pondok Pesantren Bin Baz Yogyakarta. Metode pelaksanaan meliputi penyusunan materi edukatif, simulasi evakuasi, observasi partisipatif, serta evaluasi pre-test dan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pemahaman peserta terkait kesiapsiagaan bencana, dari 27% pada pre-test menjadi 81% pada post-test. Observasi juga mencatat peningkatan kesadaran kolektif dan pembentukan struktur evakuasi internal di lingkungan asrama. Kegiatan ini membuktikan bahwa pendekatan edukatif yang kontekstual dan partisipatif efektif dalam membangun budaya sadar risiko di komunitas pesantren. Diperlukan integrasi berkelanjutan dalam kurikulum serta dukungan infrastruktur keselamatan untuk memperkuat ketangguhan komunitas keagamaan terhadap risiko bencana.
Mitigasi Bencana Inklusif: Sosialisasi dan Simulasi Gempa di SLB Bhakti Kencana sebagai Implementasi Sustainability Development Goals (SDG’s) Mulyandari, Rita; Pramesta Praba Sumedi
Bestari: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 2 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/dpkm.v5i2.4363

Abstract

Kelompok difabel merupakan salah satu kelompok paling rentan dalam situasi bencana karena keterbatasan mobilitas, akses informasi, dan minimnya kebijakan inklusif. Artikel ini mendeskripsikan pelaksanaan sosialisasi dan simulasi gempa bumi di SLB Bhakti Kencana dengan pendekatan partisipatoris, adaptif, dan berbasis komunitas. Kegiatan ini dirancang menggunakan media edukatif seperti video, poster, gambar berseri, dan alat bantu peraga nyata, serta melibatkan guru dan orang tua dalam setiap tahapan. Hasil menunjukkan bahwa keterlibatan aktif siswa difabel dalam simulasi, peran guru sebagai fasilitator, serta kontribusi orang tua dalam kesinambungan edukasi kebencanaan di rumah memperkuat ketangguhan komunitas sekolah. Pendekatan ini mendukung pencapaian SDG 4, 11, dan 13 serta sejalan dengan model DiDRR yang telah divalidasi dalam studi sebelumnya. Rekomendasi diarahkan pada replikasi program ke SLB lainnya dan integrasi ke dalam kebijakan daerah.
Ketahanan Masyarakat dalam Perspektif Pengurangan Risiko Bencana : Studi Kasus Kalurahan Jogotirto Mulyandari, Rita
Reinforcement Review in Civil Engineering Studies and Management Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38043/reinforcement.v4i1.6219

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan tingkat kerentanan tinggi terhadap bencana, khususnya gempa bumi. Kalurahan Jogotirto, Sleman, DIY, terletak di jalur Sesar Opak yang aktif, menjadikannya wilayah rawan bencana. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kesiapsiagaan, kerentanan, dan ketahanan sosial masyarakat dalam menghadapi potensi gempa bumi. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method dengan kombinasi kualitatif dan kuantitatif. Data diperoleh melalui kuesioner berdasarkan indikator kesiapsiagaan dan kerentanan, yang dianalisis menggunakan indeks kesiapsiagaan dan kerentanan. Indeks ketahanan bencana (Disaster Resilience Index) dihitung dari hasil perbandingan keduanya. Mayoritas padukuhan di Kalurahan Jogotirto berada pada kategori "tidak siaga" hingga "sangat tidak siaga", dan menunjukkan tingkat kerentanan dari "kurang rentan" hingga "sangat rentan". Padukuhan Jlatren tercatat sebagai wilayah dengan kerentanan dan kesiapsiagaan terburuk, dengan skor ketahanan hanya sebesar 0,25, masuk kategori "sangat kurang tahan". Rendahnya kesiapsiagaan dan tingginya kerentanan disebabkan oleh minimnya edukasi kebencanaan, lemahnya peran organisasi DESTANA, serta ketimpangan infrastruktur mitigasi antar padukuhan. Temuan ini menegaskan perlunya penguatan kapasitas masyarakat melalui pelatihan berkelanjutan, pembaruan struktur organisasi kebencanaan, serta evaluasi program PRB secara berkala.