Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pendekatan Objektif pada Cerpen "Aku, Dia dan Mereka" Karya Putu Ayub dkk-Kritik Sastra Purba, Sherly Anjelia; Azura, Siti; Harahap, Safinatul Hasanah
Jurnal Global Ilmiah Vol. 1 No. 3 (2023): Jurnal Global Ilmiah
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/jgi.v1i3.21

Abstract

Penelitian ini fokus pada ekstraksi nilai-nilai karakter moral yang terkandung dalam cerpen "Aku, Dia, dan Mereka" karya Putu Ayub, dengan tujuan utama untuk memperkaya pembelajaran sastra. Subjek penelitian ini adalah cerpen tersebut, dan penelitian ini mendalam pada nilai-nilai karakter moral yang muncul dalam karya sastra tersebut. Metode analisis yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk menyelidiki serta menggambarkan nilai-nilai karakter moral yang tersirat dalam cerpen. Proses analisis ini mencakup prinsip pendekatan objektif, melibatkan unsur-unsur penting dalam pembentukan karya sastra seperti tema, latar, tokoh dan penokohan, alur, gaya bahasa, sudut pandang, serta amanat yang terkandung. Penelitian ini diarahkan untuk memberikan pemahaman lebih dalam tentang nilai-nilai moral yang terkandung dalam karya sastra tersebut, memberikan kontribusi pada pengembangan metode pengajaran sastra yang lebih holistik. Dengan mengeksplorasi elemen-elemen kritis dalam cerpen, diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan baru terkait konsep moral dan etika yang terkandung dalam karya sastra modern.
Semiotika Kosmologis dalam Penamaan Serial Bumi Tere Liye: Analisis Makna Simbolik Judul-judul Astronomis sebagai Representasi Struktur Naratif Fiksi Fantasi Indonesia Panggabean, Ester Enjelysa; Amalia, Nila Dwi; Fitri, Novita Eka; Chelsea, Selly; Purba, Sherly Anjelia; Azura, Siti; Wasilah, Atika
Indonesian Journal of Education and Development Research Vol 3, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/ijedr.v3i2.6268

Abstract

Penelitian ini menganalisis makna simbolik judul-judul astronomis dalam serial Bumi karya Tere Liye melalui pendekatan semiotika-kosmologis. Dengan mengintegrasikan model triadik Peirce (icon, index, symbol) dan konsep mitos Barthes, studi ini mengungkap bagaimana istilah langit seperti Bumi, Bulan, dan Komet berfungsi sebagai hiperobjek naratif yang menghubungkan denotasi benda langit, konotasi budaya Nusantara, dan struktur narasi fiksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa judul-judul tersebut tidak sekadar merepresentasikan objek kosmologis, tetapi menjadi kerangka hierarkis yang merefleksikan dialektika perlindungan ekologis, krisis identitas, dan kritik sosial. Simbolisme "Bumi" sebagai mother goddess dan "Komet" sebagai agen perubahan radikal menegaskan integrasi mitos langit Jawa (seperti Sang Hyang Wenang) dengan kosmologi universal. Temuan ini memperkaya diskusi tentang world-building dalam sastra fantasi Indonesia, sekaligus menawarkan perspektif baru tentang strategi penulis dalam mengonversi kearifan ekologis lokal menjadi metafora naratif yang relevan dengan isu global.
Semiotika Kosmologis dalam Penamaan Serial Bumi Tere Liye: Analisis Makna Simbolik Judul-judul Astronomis sebagai Representasi Struktur Naratif Fiksi Fantasi Indonesia Panggabean, Ester Enjelysa; Amalia, Nila Dwi; Fitri, Novita Eka; Chelsea, Selly; Purba, Sherly Anjelia; Azura, Siti; Wasilah, Atika
Indonesian Journal of Education and Development Research Vol 3, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/ijedr.v3i2.6268

Abstract

Penelitian ini menganalisis makna simbolik judul-judul astronomis dalam serial Bumi karya Tere Liye melalui pendekatan semiotika-kosmologis. Dengan mengintegrasikan model triadik Peirce (icon, index, symbol) dan konsep mitos Barthes, studi ini mengungkap bagaimana istilah langit seperti Bumi, Bulan, dan Komet berfungsi sebagai hiperobjek naratif yang menghubungkan denotasi benda langit, konotasi budaya Nusantara, dan struktur narasi fiksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa judul-judul tersebut tidak sekadar merepresentasikan objek kosmologis, tetapi menjadi kerangka hierarkis yang merefleksikan dialektika perlindungan ekologis, krisis identitas, dan kritik sosial. Simbolisme "Bumi" sebagai mother goddess dan "Komet" sebagai agen perubahan radikal menegaskan integrasi mitos langit Jawa (seperti Sang Hyang Wenang) dengan kosmologi universal. Temuan ini memperkaya diskusi tentang world-building dalam sastra fantasi Indonesia, sekaligus menawarkan perspektif baru tentang strategi penulis dalam mengonversi kearifan ekologis lokal menjadi metafora naratif yang relevan dengan isu global.
Variasi Bahasa Gaul Pada Gen Z di Platform Tiktok sebagai Cermin Dinamika Bahasa dalam Konteks Sosial Digital Amalia, Dhea; Husna, Husna; Ripai, Muhammad; Purba, Sherly Anjelia; Simbolon, Ferdinand
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini didorong oleh tren evolusi bahasa gaul di antara Generasi Z (Gen Z) melalui platform TikTok, yang menggambarkan dinamika bahasa yang hidup dipengaruhi oleh kemajuan teknologi digital, budaya populer, serta hubungan sosial, beserta urgensi untuk menyelami cara variasi bahasa tersebut membangun identitas dan kelompok maya di zaman digital. Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah keragaman bentuk serta peran bahasa gaul Gen Z di TikTok sebagai representasi penyesuaian linguistik dalam lingkungan sosial daring, meliputi fungsinya dalam pengekspresian diri, ikatan komunitas, dan penolakan terhadap standar bahasa standar. Metode penelitian yang diterapkan dalam artikel ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif berbasis analisis wacana kritis. Sumber data diambil dari materi video dan bagian komentar di 10 profil TikTok yang aktif, dimiliki oleh pengguna Gen Z berusia 15-25 tahun, yang diseleksi via purposive sampling sesuai standar keterlibatan sosial virtual. Teknik analisis melibatkan pengamatan partisipan, pencatatan dokumen, penulisan ulang, pengelompokan pola variasi (dari segi bunyi, bentuk, dan arti), plus analisis wacana kritis guna mengungkap kaitan antara bahasa dan situasi sosial, didukung triangulasi data untuk memastikan keandalan. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa bahasa gaul Gen Z di TikTok menampilkan keragaman unik seperti akronim (contohnya, OTW), modifikasi kata (contohnya, gaskeun), penggabungan bahasa (contohnya, bestie toxic), dan kata baru, yang berperan sebagai tanda identitas, sarana persatuan sosial, serta wujud perlawanan terhadap bahasa konvensional. Pertama, keragaman ini menguatkan rasa persaudaraan dan penampilan digital, membentuk jaringan virtual yang kokoh. Kedua, elemen pemicu seperti inovasi, arus tren, dan kemudahan komunikasi mendorong perubahan bahasa yang lincah dan situasional, selaras dengan konsep identitas sosial Erikson serta kajian sosiolinguistik. Oleh karena itu, pengertian mendalam tentang bahasa gaul Gen Z di TikTok menjadi pendekatan krusial bagi studi linguistik modern, pengajaran bahasa, dan komunikasi daring, demi menyesuaikan dengan transformasi pola interaksi antargenerasi di era perkembangan teknologi.