Penelitian ini didorong oleh tren evolusi bahasa gaul di antara Generasi Z (Gen Z) melalui platform TikTok, yang menggambarkan dinamika bahasa yang hidup dipengaruhi oleh kemajuan teknologi digital, budaya populer, serta hubungan sosial, beserta urgensi untuk menyelami cara variasi bahasa tersebut membangun identitas dan kelompok maya di zaman digital. Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah keragaman bentuk serta peran bahasa gaul Gen Z di TikTok sebagai representasi penyesuaian linguistik dalam lingkungan sosial daring, meliputi fungsinya dalam pengekspresian diri, ikatan komunitas, dan penolakan terhadap standar bahasa standar. Metode penelitian yang diterapkan dalam artikel ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif berbasis analisis wacana kritis. Sumber data diambil dari materi video dan bagian komentar di 10 profil TikTok yang aktif, dimiliki oleh pengguna Gen Z berusia 15-25 tahun, yang diseleksi via purposive sampling sesuai standar keterlibatan sosial virtual. Teknik analisis melibatkan pengamatan partisipan, pencatatan dokumen, penulisan ulang, pengelompokan pola variasi (dari segi bunyi, bentuk, dan arti), plus analisis wacana kritis guna mengungkap kaitan antara bahasa dan situasi sosial, didukung triangulasi data untuk memastikan keandalan. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa bahasa gaul Gen Z di TikTok menampilkan keragaman unik seperti akronim (contohnya, OTW), modifikasi kata (contohnya, gaskeun), penggabungan bahasa (contohnya, bestie toxic), dan kata baru, yang berperan sebagai tanda identitas, sarana persatuan sosial, serta wujud perlawanan terhadap bahasa konvensional. Pertama, keragaman ini menguatkan rasa persaudaraan dan penampilan digital, membentuk jaringan virtual yang kokoh. Kedua, elemen pemicu seperti inovasi, arus tren, dan kemudahan komunikasi mendorong perubahan bahasa yang lincah dan situasional, selaras dengan konsep identitas sosial Erikson serta kajian sosiolinguistik. Oleh karena itu, pengertian mendalam tentang bahasa gaul Gen Z di TikTok menjadi pendekatan krusial bagi studi linguistik modern, pengajaran bahasa, dan komunikasi daring, demi menyesuaikan dengan transformasi pola interaksi antargenerasi di era perkembangan teknologi.