Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Profil Farmakokinetika : Uji In Vitro Ekstrak Etanol Daun Mahang Damar (Macaranga triloba (BL.) Muell ARG.) Sebagai Antidiabetes Dengan Metode Disolusi Komaliya, Risyda; Aryzki, Saftia; Saputri, Rina; Agustina, Ani; Octaviani, Via; Rubina, Miranda; Donaretsi, Olga Nathania; Frambudi, M. Noval; Septianto, Gemilang; Darman, Aprilino Saputra
Sains Medisina Vol 3 No 6 (2025): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/snsmed.v3i6.758

Abstract

Daun Mahang Damar banyak tumbuh liar pada daerah Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Kandungan senyawa metabolit sekunder pada ekstrak total dan ekstrak fraksi n-heksana dari Daun Mahang Damar (Macaranga triloba (Bl.) Muell Arg) adalah alkaloid dan steroid. Senyawa flavonoid bersifat sebagai antioksidan, antidiabetik,   antikanker,   antiseptik,   dan antiinflamasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah penggunaan obat Metformin dan Ekstrak aman jika dilakukan kombinasi atau dikonsumsi bersamaan. Penelitian ini menggunakan metode disolusi untuk mengukur nilai absorbansi, dengan pengambilan sampel setiap 30 menit selama 480 menit. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara metformin dan ekstrak daun Mahang Damar yang menghasilkan nilai absorbansi tinggi di luar rentang yang ditentukan. Kesimpulan penelitian menyarankan agar kombinasi kedua agen ini dihindari, namun penggunaan bersama tetap memungkinkan dengan jeda waktu konsumsi.
Litteratur Review: Profil Fitokimia dan Aktivitas Farmakologi dari Temulawak (Curcuma xanthorrhiza): Literature Review: Phytochemical Profile and Pharmacological Activities of Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) Adawiyah, Rabiatul; Zhafirah, Nurul; Donaretsi, Olga Nathania; Utami, Putri Nadila; Fatimah, Siti; Pratiwi, Sinta; Hakim, Ali Rakhman
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 11 No. 2 (2025): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v11i2.10583

Abstract

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) merupakan tanaman herbal asli Indonesia yang dikenal luas karena kandungan fitokimia alaminya dan beragam aktivitas farmakologisnya. Tanaman ini telah digunakan secara tradisional dalam pengobatan berbagai penyakit seperti gangguan pencernaan, peradangan, dan gangguan fungsi hati. Studi ini merupakan kajian literatur yang bertujuan untuk merangkum data terkini mengenai senyawa aktif utama dalam temulawak serta aktivitas biologisnya yang telah dibuktikan melalui berbagai penelitian in vitro, in vivo, dan uji klinis. Berdasarkan analisis terhadap beberapa artikel ilmiah terbaru (5 tahun kebelakang), diketahui bahwa temulawak mengandung senyawa aktif seperti kurkuminoid (kurkumin, demetoksikurkumin, dan bisdemetoksikurkumin), xanthorrhizol, minyak atsiri, serta senyawa fenolik dan flavonoid lainnya. Senyawa-senyawa tersebut memberikan efek biologis penting, termasuk aktivitas antioksidan dengan IC₅₀ sebesar 39,5 µg/mL terhadap radikal DPPH, aktivitas antiinflamasi melalui penurunan mediator inflamasi seperti PGE2, IL-6, dan TNF-α, serta aktivitas hepatoprotektif yang dibuktikan dengan penurunan kadar SGOT dan SGPT pada pasien dengan gangguan hati ringan. Selain itu, temulawak juga menunjukkan efek antimikroba terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, serta aktivitas antikanker dengan penurunan viabilitas sel MCF-7 hingga 52%. Berdasarkan hasil kajian ini, temulawak terbukti memiliki potensi besar sebagai agen fitoterapi multiguna yang aman dan menjanjikan untuk dikembangkan sebagai suplemen herbal atau bahan aktif dalam sediaan farmasi
Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Jeruju (Acanthus ilicifolius) Sebagai Antidiare Pada Tikus Putih Yang Diinduksi Oleum Ricini Komaliya, Risyda; Aryzki, Saftia; Agustina, Ani; Saputri, Rina; Elisa, Audiya; Ramadhan, Novalina Rossa; Donaretsi, Olga Nathania; Laili, Rofiatul; Pratiwi, Sinta
Sains Medisina Vol 3 No 6 (2025): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/snsmed.v3i6.820

Abstract

Diare adalah kondisi Dimana seseorang mengalami buang air besar yang cair atau setengah padat yang dapat terjadi lebih dari tiga kali sehari. Tinja yang dikeluarkan tidak selalu memiliki lendir atau darah, dan jumlah volume tinja yang telah dikeluarkan dapat mencapai lebih dari 200 mL dalam sehari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antidiare Ekstrak Etanol Daun Jeruju (Acanthus ilicifolius) sebagai anti diare pada tikus putih yang diinduksi Oleum Ricini. Daun Jeruju diketahui mengandung beragam senyawa bioaktif seperti alkaloid, saponin dan tanin yang berpotensi sebagai antidiare. Ekstrak Etanol Daun Jeruju diperoleh dari Teknik maserasi etanol 70% dan digunakan pada 15 ekor tikus putih yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok 1 (negative) Na-CMC 0,5%, kelompok 2 (positif) Loperamide 2 mg, kelompok 3 EEDJ dosis 100mg/kgBB, kelompok 4 EEDJ dosis 200mg/kgBB, dan kelompok 5 EEDJ dosis 400mg/kgBB diberikan secara oral selama 5 jam, data dianalisis dengan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p-value sebesar 0,254, karena p-value lebih besar dari 0,05, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal frekuensi buang air besar. Meskipun hasil analisis statistik tidak ada perbedaan yang signifikan, secara deskriptif terdapat penurunan frekuensi BAB pada kelompok yang diberi ekstrak daun jeruju, terutama pada dosis 200 mg dan 400 mg. Hal ini menunjukkan adanya potensi efek dosis, di mana peningkatan dosis ekstrak daun jeruju mungkin berhubungan dengan penurunan frekuensi BAB.
F Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Serum Gel Ekstrak Gliserin Bunga Asoka (Ixora coccinea L.) Rianti, Nur Addina; Audina, Mia; Muzdalifah, Nur; Ramadhan, Novalina Rossa; Donaretsi, Olga Nathania; Laili, Rofiatul
Jurnal Pelayanan Kefarmasian dan Sains Vol 5 No 2 (2025): Journal of Pharmaceutical Care and Sciences (JPCS)
Publisher : LPPM Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/jpcs.v5i2.780

Abstract

Background:  The most common causes of skin dryness and redness are free radicals, pollution and ultraviolet rays. Cosmetics are epidermal treatments to nourish the body. One of the emerging cosmetics is a serum gel preparation that can maintain elasticity and moisturize the skin. While one of the plants has the potential to be used as a safe active ingredient in cosmetics, namely the asoka flower plant (Ixora coccinea L.) which is rich in phytochemical compounds, such as flavonoids, saponins, tannins, alkaloids, glycosides, terpenoids and carbohydrates, so it has very strong antioxidant activity. Objective:  To determine the appropriate formulation of asoka flower extract serum gel preparation and the effect of varying the concentration of asoka flower glycerin extract on the physical evaluation of serum gel preparation. Methods: This study used an experimental approach method with a true experimental design. The serum gel preparation was divided into 2 treatments with 15% and 30% concentration of active ingredients. The optimal formulation of the preparation is adjusted to the evaluation results and requirements set. Results:  Formula I met the organoleptical evaluation criteria, pH, flow type, and adhesion, but did not meet the specifications for viscosity and spreadability. While formula II meets the specifications of organoleptical test, pH, viscosity, flow type, adhesion, and spreadability. Conclusion:  From the evaluation conducted, it was found that the most optimal formula was formula II with 30% extract concentration.  Based on statistical tests using the Mann-Whitney Test, there is no effect on variations in the concentration of asoka flower extract.