Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kegiatan Pengabdian Di Desa Manurung Kalimantan Selatan Sebagai Desa Tenun dan Hilirisasi Produknya [Community Service Activities in Manurung Village, South Kalimantan, as a Weaving Village and Its Product Downstreaming] Hadi, Samsul; Setiawan, Deni; Sukmana, M. Laily Qadry; Yusri, Yusri; Febriani, Noor Rahmi; Khadijah, Nor; Ulfah, Nahdiati; Indriani, Erika; Rahmawati, Nanda Hesti; Jannah, Fathul
Indonesia Berdaya Vol 6, No 4 (2025)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.20251291

Abstract

Abstract. This community service activity was conducted in Manurung Village, Kusan Tengah District, Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan, known as a traditional weaving village. The main challenges faced by the community are limited skills in producing value-added derivative products and a lack of understanding of Intellectual Property Rights (IPR). The objective of this activity was to improve sewing skills for woven-based products, strengthen innovative designs with an IPR orientation, and encourage downstream product processing to increase economic value. The activity employed a participatory approach through training, mentoring, and evaluation involving two partner groups: the Mandiri Weaving Group and the Pagatan Weaving Generation Group. The results of the activity showed a significant increase in assets, skills, and income. The Mandiri Weaving Group recorded a 250% increase in sewing skills and a 97.1% increase in income, while the Pagatan Weaving Generation Group experienced a 62.6% increase in assets and a 132% increase in income. Other visible impacts included increased motivation, cross-generational involvement, and awareness of the importance of IPR protection. In conclusion, this community service activity successfully strengthened Manurung Village's position as a weaving village by combining cultural preservation and sustainable creative economic development. Abstrak. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Desa Manurung, Kecamatan Kusan Tengah, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, yang dikenal sebagai desa penghasil tenun tradisional. Permasalahan utama yang dihadapi masyarakat adalah keterbatasan keterampilan dalam menghasilkan produk turunan bernilai tambah serta minimnya pemahaman terkait Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan keterampilan menjahit produk berbasis tenun, memperkuat desain inovatif dengan orientasi HKI, serta mendorong hilirisasi produk untuk memperbesar nilai ekonomi. Metode kegiatan menggunakan pendekatan partisipatif melalui pelatihan, pendampingan, dan evaluasi yang melibatkan dua kelompok mitra, yakni Kelompok Tenun Mandiri dan Kelompok Generasi Tenun Pagatan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan aset, keterampilan, dan pendapatan secara signifikan. Kelompok Tenun Mandiri mencatat peningkatan keterampilan menjahit hingga 250% dan pendapatan 97,1%, sedangkan Kelompok Generasi Tenun Pagatan mengalami kenaikan aset sebesar 62,6% dan pendapatan hingga 132%. Dampak lain yang terlihat adalah meningkatnya motivasi, keterlibatan lintas generasi, serta kesadaran akan pentingnya perlindungan HKI. Kesimpulannya, kegiatan pengabdian ini berhasil memperkuat posisi Desa Manurung sebagai desa tenun dengan menggabungkan aspek pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi kreatif yang berkelanjutan.
Uji Penangkap Radikal DPPH Ekstrak Buah Elaeis Guineensis Jacq dari Tanah Laut Dengan Metode MAE Samsul Hadi; Rahmawati, Nanda Hesti; indriani, Erika
JFARM - Jurnal Farmasi Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fiddunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jfarm.v3i1.1277

Abstract

Peningkatan radikal bebas dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai penyakit degeneratif, seperti diabetes dan kanker. Meskipun tubuh memiliki mekanisme antioksidan alami, kapasitasnya sering kali tidak cukup untuk mengatasi radikal bebas. Oleh karena itu, dibutuhkan sumber antioksidan eksternal, salah satunya adalah buah sawit yang kaya senyawa bioaktif seperti polifenol dan tokoferol. Metode penelitian ini mengeksplorasi potensi buah sawit sebagai sumber antioksidan dengan menggunakan metode Microwave-Assisted Extraction (MAE). Hasil ekstraksi menunjukkan rendemen 18,5% dan aktivitas antioksidan tinggi, dengan nilai IC50 45,2 µg/mL. Uji DPPH menunjukkan bahwa ekstrak buah sawit mampu menetralkan radikal bebas dengan baik. Penelitian ini membuka peluang untuk penggunaan ekstrak buah sawit dalam pengobatan penyakit degeneratif dan produk berbasis bahan alam.
Potensi Aktivitas Buah Sawit (Elaeis guineensis) Terhadap Kanker Tulang Dengan Metode Docking melului ikatan dengan MCF1R Samsul Hadi; Rahmawati, Nanda Hesti; indriani, Erika
JFARM - Jurnal Farmasi Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fiddunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jfarm.v3i1.1278

Abstract

Osteosarkoma adalah kanker tulang agresif dengan tingkat mortalitas tinggi, yang sering menyerang anak-anak dan remaja. Meskipun terapi konvensional telah tersedia, efektivitasnya masih rendah dan memiliki efek samping signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi senyawa bioaktif dari buah sawit (Elaeis guineensis) terhadap osteosarkoma melalui metode docking molekuler. Metodologi penelitian ini menggunakan Macrophage Colony-Stimulating Factor 1 Receptor (MCF1R) sebagai target dokcing dan dipreparasi menggunakan perangkat lunak YASARA, sementara interaksi ligan diuji dengan PLANTS dan divisualisasikan menggunakan PyMOL serta Discovery Studio. Hasil docking menunjukkan bahwa alpha-Tocopherol dan alpha-Tocotrienol memiliki skor afinitas tinggi, masing-masing sebesar -97,0793 dan -98,8046, serta membentuk interaksi kuat dengan residu penting pada MCF1R. Senyawa ini berpotensi menghambat aktivitas MCF1R yang berperan dalam perkembangan osteosarkoma melalui mekanisme interaksi hidrogen dan hidrofobik. Keseimpulan penelitian ini adalah buah sawit berpotensi dikembangkan sebagai agen terapi alternatif osteosarkoma.