This study aims to find out the difference in income between farmers using and not using agricultural production tools in Sungai Dua village, Rambutan district. This research was conducted in Sungai Dua village, Rambutan sub-district from November to February 2019. The research method used was a survey. While the sampling method used in this research is the disproportionate stratified random smpling method which consists of two strata, the data analysis used is quantitative descriptive. The results of the study show that income received by rice farmers using agricultural production tools is Rp. 30,511,849.43 expand the cultivation season or Rp. 25,161,388.5 per hectare per planting season, while the average income of rice farmers who not using agricultural production tools is Rp. 20,060,280 to expand cultivation per season or Rp. 25,301,068.87 per hectare per season. In the t-test analysis, it was obtained that t count of 0.232 was smaller than t table of 1.697 with a significant value of 0.818 greater than ? = 0.05, so accept Ho. This means, there is no significant difference in income between rice farmers who use and do not use agricultural production tools.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pendapatan antara petani yang menggunakan alsintan dengan petani yang tidak menggunakan alsintan di desa Sungai Dua kecamatan Rambutan.. Penelitian ini dilaksanakan di desa Sungai Dua kecamatan Rambutan pada bulan November – Februari 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Sedangkan metode penarikan contoh yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode acak tak berimbang (disproportionate stratified random smpling) yang terdiri dari dua strata, Analisis data yang digunakan adalah analisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian diketahui bahwa pendapatan yang diterima oleh petani padi yang menggunakan alsintan sebesar Rp. 30.511.849.43 perluas garapan permusim tanam atau Rp. 25.161.388.5 perhektar permusim tanam, sedangkan rata-rata pendapatan petani padi yang tidak menggunakan alsintan sebesar Rp. 20.060.280 perluas garapan permusim tanam atau Rp. 25.301.068.87 perhektar permusim tanam. Pada analisis Uji t diperoleh thitung sebesar 0,232 lebih kecil dari ttabel 1,697 dengan nilai signifikan 0,818 lebih besar dari pada ? = 0,05 maka terima Ho. Ini berarti, tidak terdapat perbedaan pendapatan yang signifikan antara petani padi yang menggunakan alsintan dengan petani padi yang tidak menggunakan alsintan.