Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Memotivasi Masyarakat untuk Menanam Pohon dalam Mendukung Terbentuknya Kota Hijau di Kelurahan Sukamulya Kecamatan Sematang Borang Kota Palembang Rosianty, Yuli; Lensari, Delfy; Syachroni, Sasua Hustati
Altifani Journal: International Journal of Community Engagement Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/altifani.v1i1.3009

Abstract

Peningkatan laju pembangunan kota dan peningkatan juumlah penduduk menyebabkan berbagai aktifitas perkotaan juga meningkat seperti aktifitas pabrik dan kendaraan bermotor yang mengeluarkan gas CO2 yang merupakan salah satu gas rumah kaca penyumbang terbesar peningkatan pemanasan global. Untuk mengatasi permasalahan tersebut salah satu diantaranya adalah penanaman pohon sebagai RTH kota baik RTH publik maupun RTH private.  Pengembangan RTH akan mendukung program pembangunan kota hijau.  Maka diperlukan penyuluhan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan hutan dalam mengurangi polusi udara kota sehingga akan tumbuh minar masyarakat untuk menanam pohon di sekitar rumah atau lingkungan mereka.
Community's House Yards Utilization Education in Support of the Green City Lensari, Delfy; Rosianty, Yuli; Yuningsih, Lulu; Hustati, Sasua; Puspitasari, Meika
Altifani Journal: International Journal of Community Engagement Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/altifani.v1i2.3477

Abstract

Community awareness was needed in realizing the sustainability of urban life. This community concern can be done in realizing a green city. A Green City is an environmentally friendly city by reducing waste, effectively utilizing water and energy resources, implementing an integrated information system, and synergizing the natural and artificial environment. The purpose of this KKN-55 collaborative service activity is to provide an understanding to the community about planting can help government programs in P2KH (Green City Development Program), participate in protecting the environment and, build community motivation to want to plant trees or other plants in the yard of the house and maintain existing green open spaces. This collaborative service activity between lecturers and KKN-55 students was carried out online on February 20, 2021. The service target is people who live in RT 13 Sriwijaya Village, Tungkal Ilir District, Tanjung Jabung Barat Regency, Jambi Province, both men and women who have home gardens who have a desire to plant. The implementation of this activity was attended by 37 participants enthusiastically which was marked by many questions, participants are also motivated to take advantage of the home page by planting trees, ornamental plants, vegetables, and so on so that they can increase their income.
Kajian Pemanfaatan Lahan Gambut oleh Masyarakat di Desa Pangkalan Damai Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir Rosianty, Yuli; Syachroni, Sasua Hustati; Ariansyah, Ariansyah
Journal of Global Sustainable Agriculture Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jgsa.v1i1.3100

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah awal pemanfaatan lahan gambut dan jenis tanaman yang dibudidayakan serta teknik-teknik yang digunakan dalam pengolahan lahan gambut dan jenis tanaman apa saja yang dapat dibudidayakan di lahan gambut serta apakah ada peningkatan. Penelitian ini dilakukan di Desa Pangkalan Damai Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir. Metode menggunakan Simple random sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa awal pembukaan lahan di buka pada tahun 1981 dan jenis tanaman yang dibudidayakan sampai sekarang yaitu padi sawah (45%), kelapa sawit (35%), dan karet (20%). Teknik yang digunakan pada pengelolaan padi dan sawah yaitu tabela, dan kelapa sawit masyarakat menggunakan monokultur sedangkan pengelolaan karet masyarakat menggunakan teknik gundukan. Dari hasil penelitian teknik pemanfaatan lahan gambut yang digunakan masyarakat lebih banyak mengalami peningkatan yaitu sebesar (65%), sedangkan tidak terdapat peningkatan sebesar (35%).
Study on the Implementation of the Green City Development Program (PK2H) through Optimizing Green Open Space (RTH) in Ilir Barat I District, Palembang City Rosianty, Yuli; Waluyo, Efendi Agus; Gunawan, Rendi
Journal of Global Sustainable Agriculture Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jgsa.v1i2.3289

Abstract

This study aims to analyze the development, utilization, supervision, and control of the green open space program in Ilir Barat I Sub-District, Palembang. This study was conducted in, Ilir Barat I Sub-District, Palembang city.October 2019 to December 2019. On this research used descriptive qualitative methods and analysis of vegetation (Anveg) by using and purposive sampling. Based on the analysis,The Sub-District of Ilir Barat I has a Green Open Space (RTH) covering an area of 101,389 m2 with a percentage of 0.51%. The area of it does not meet the minimum area of green space based on Law No. 26 of 2007 in article 29 paragraph (2) of 30% and has met the requirements of article 29 paragraph (3) of 20%. With the distribution of green open space is the Puncak Sekuning TPU with an area of 40,000 m² with a percentage of 0.20%.The green space location with the smallest area in the stadium of Bumi Sriwijaya has a green space of 1,627 m² with a percentage of 0.01%. The area of green space in the District of Ilir Barat I Palembang based on the results of the study was 101,389 m², while the area of it based on Palembang PRKP data in the Sub-District of Ilir Barat I of Palembang City was 96,166 m². Researcher measurement data has a difference of 5,223 m² with data from the Palembang City PRKP Service. Angsana tree (Pterocarpus indicus), The highest number of tree in green line (road side) is Trembesi (Albizia saman) while in median road is Tanjung (Mimusops elengi).
PENGARUH DOSIS URINE SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TREMBESI (Samanea saman) Malwani, Fanny; Rosianty, Yuli; Lensari, Delfy
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v3i1.157

Abstract

The purpose of the study were: 1 ) to determine the best dose of cow urine is used as a liquid organic fertilizer in the seedling growth Trembesi ( Samanea saman ) in poly bags. This research was conducted in the area of land home page . On the road. Manuscript Km 7 , District No. Sukarami . 23 . The timing of the start in April to July 2013. Methods of observation in this study using a randomized block design (RBD) Non Factorial with cow urine fertilizer treatments consisting of D0 = 0 ml (control) , D1 = 25 ml cow urine / 500 ml of water / plant , D2 = 50 ml cow urine /500 ml of water / plant , D3 = 75 ml cow urine / 500 ml of water / plant , and D4=100 ml of cow urine / 500 ml of water / plant . The results showed that treatment of cow urine fertilizer very significant effect on plant height , diameter , number of leaves , number of branches and root length of seedlings Trembesi . Conclusions based on the results of the study that a dose of 75 ml of cow urine / 500 ml of water/plant gives best results on seedling growth Trembesi , relating to the cultivation of plants Trembesi maintained its sustainability .
IDENTIFIKASI JENIS VEGETASI RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI KECAMATAN SEBERANG ULU II KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN Subranto, Topan; Rosianty, Yuli; Lensari, Delfy
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v5i1.467

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui koordinat dan luas masing-masing RTH yang ada di Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang Sumatera Selatan. Penelitian mulai Juni 2015-Agustus 2015. Pengukuran data titik koordinat RTH di Kecamatan Seberang Ulu II dilakukan menggunakan alat GPS (Global Positioning System) dan untuk mengukur RTH berbentuk persegi panjng dan jalur hijau di kiri kanan jalan raya menggunakan rumus luas persegi panjang serta untuk RTH yang berbentuk lingkaran, cara mencari luasnya menggunakan rumus luas lingkaran. Kawasan RTH yang ada di Kecamatan Seberang Ulu II yaitu kawasan Patra Jaya merupakan kawasan RTH terluas dengan titik koordinat S 02059’514” E 104047’948” dan luasannya 72.220 m2. Luas RTH di Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang adalah 170.200 m2 atau 17,02 Ha hanya memenuhi 1,60% dari luas seluruh wilayah Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang. Jenis pohon terbanyak yang ditemukan di kawasan RTH Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang adalah Angsana (Pterocarpus indicus) dan terbanyak kedua adalah Gelodokan Tiang (Polyathea longifolia).
MEMPELAJARI KEMAMPUAN SIMPANAN KARBON PADA AREAL HUTAN SEKUNDER DI HUTAN KONSERVASI SUAKA MARGASATWA BENTAYAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN PROPINSI SUMATERA SELATAN Budianto, Arifin Budianto; Rosianty, Yuli; Pramono, Joko
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v3i1.159

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kemampuan simpanan karbon pada areal hutan sekunder di Hutan Konservasi Suaka Margasatwa Bentayan Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai dengan Maret 2014. Metode yang di gunakan adalah analisis vegetasi sehingga di ketahui Indek Nilai Penting dari jenis pohon yang ada, sedangkan untuk mengetahui simpanan dari hasil penelitian di gunakan persamaan allometrik untuk menduga kandungan biomassa, setengah dari biomassa tersebut merupakan estimasi kandungan karbon yang tersimpan pada areal hutan sekunder di Hutan Konservasi Suaka Margastawa Bentayan Kabupaten Musi banyuasin Propinsi Sumatera Selatan. Dari hasil penelitian ditemukan sembilan jenis pohon dengan nilai INP berbeda pada tiap tingkat tegakan pada tingkat semai nilai INP tertinggi adalah jenis Sungkai (Peronema Canescens) dengan nilai INP 75,24% sedangkan nilai INP terendah adalah jenis Berumbung (Adina Multifolia) dengan nilai INP sebesar 7,09%. Dan pada tingkat pancang nilai INP tertinggi adalah jenis Pulai (Alstonia Scholaris) dengan nilai INP sebesar 70,43% sedangkan nilai INP terendah adalah jenis Kayu Labu (Endospermum Malaccense) dengan jumlah nilai INP sebesar 17,70 %. Lain halnya Pada tingkat tiang nilai INP tertinggi justru adalah jenis Ludai dengan nilai INP sebesar 83,64% dan nilai INP terendah adalah jenis sungkai (Peronema Canescens) dengan nilai INP sebesar 23,96%. Estimasi simpanan karbon pada area hutan sekunder di Hutan Konservasi Suaka Margasatwa Bentayan Kabupaten Musi Banyuasin propinsi Sumatera Selatan adalah 143,55 Ton/C. Dari sembilan jenis pohon yang ada Jengkol mempunyai simpanan karbon terbesar dengan diameter rata-rata sebesar 11,02 cm dan jumlah pohon sebanyak 3 batang yaitu sebesar 0,0237 Ton/C/ha. Pada penelitian ini yang menggunakan perhitungan alometrik untuk estimasi simpanan karbon maka diperoleh kesimpulan bahwa besar kecilnya nilai simpanan karbon dipengaruhi oleh besarnya diameter dan didukung oleh jumlah batang.
PENGARUH SEBARAN VEGETASI TERHADAP SUHU DAN KELEMBABAN PADA TAMAN WISATA ALAM (TWA) PUNTI KAYU KOTA PALEMBANG Rosianty, Yuli; Lensari, Delfy; Handayani, Pini
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v7i2.1543

Abstract

Taman Wisata (TWA) Punti Kayu mempunyai peranan yang penting dalam menjaga keseimbangan iklim Kota Palembang melalui kemampuan dalam menyerap dan menyimpan karbon. Keberadaan dari vegetasi di TWA dapat mempengaruhi kondisi iklim setempat, mampu merubah suhu dan kelembaban udara.   Tujuan penelitian ini  untuk mengetahui pengaruh sebaran vegetasi terhadap suhu dan kelembaban  yang  ada di TWA Punti  Kayu dilakukan dengan menggunakan metode survey dengan teknik purposive sampling dari luas Hutan wisata Alam Punti Kayu. Data yang diambil meliputi jenis data vegetasi, suhu udara dan kelembaban udara. selanjutnya akan dihitung nilai INP dan suhu serta kelembabannya. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa Taman Wisata Alam (TWA) memiliki 18 jenis vegetasi pohon yaitu Pinus (Pinus mercusii), Talok (Muntingia calabura), Mahoni (Swietenia macrophylla), Akasia (Acacia mangium, Jarak (Jatropha curcas), Sungkai (Peronema canescen), Kelapa (Cocos nucifera), Angsana (Pterocarpus indicus), Jambu Eropa (Syzygium sp), Ketapang (Terminalia catappa), Salam (Syzygium polyanthum), Sonokeling (Dalbergia latifolia), Pulai (Alstonia scholaris), Bengkal (Albizia procera), Balam (Palaquiun qutta), Aren (Arenga pinnata), Sengon (Albizia chinensis ) dan Bungur (Lagerstroemia speciosa),. Taman Wisata Alam Punti Kayu terdapat tiga zona yaitu Zona Pemanfaatan, Zona Perlindungan, Zona Rawa, Zona perlindungan dengan luas 4,5 ha memiliki sebaran vegetasi yang lebih beragam dibanding zona pengelolaan lainnya, ditemukan 12 jenis pohon yang di dominasi oleh bungur (Lagerstroemia Sp) dan pinus (pinus mercusii) dengan kerapan relatif tertinggi pinus mencapai kelembaban yang lebih tinggi ( 85,50% ) dengan suhu paling rendah ( 28,60OC) dibandingkan dengan Zona pengelolaan lainnya. Pada Zona pemanfaatan dengan luas 39,90 Ha memiliki sebaran vegetasi didominasi jenis pinus, mahoni dan akasia yang sudah tertata dan banyak ditemukan obyek wisata dan wahana permainan memiliki kelembaban rata-rata 74,7% dengan suhu rata-rata 30,62 OC. Sedangkan zona rawa dengan luas 5,60 Ha memiliki kelembaban paling rendah dan suhu paling tinggi dibanding dua zona lainnya (53,33% dan 33,28OC), hal ini dikarenakan pada zona rawa banyak ditemukan lahan terbuka dengan vegetasi yang sedikit dan didaminasi oleh rerumputan.
TINGKAT PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN RTH JAKABARING SPORT CITY PALEMBANG Rosianty, Yuli; Lensari, Delfy; Arfan, Muhammad
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v7i1.1082

Abstract

Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan berperanan dalam menjaga keseimbangan ekologis kota tetapi dalam aktifitas pembangunan kota RTH sering kali terjadi alih fungsi lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman masyarakat terhadap ruang terbuka hijau (RTH) Jakabring Sport City. Penelitian ini dilakukan di Stadion Jakabring Sport City Kecamatan Jakabaring Kota Palembang Provinsi Suamtera. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey dengan pendekatan kualitatif pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling kemudian data dianalisa dengan menggunakan skala likert. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa masyarakat sekitar memiliki tingkat pemahaman yang tinggi terhadap Ruang terbuka hijau RTH Jakabaring Sport City ditinjau dari aspek ekologi, sosial, dan ekonomi dengan tingkat pemahaman sebesar 73,18%, menunjukkan bahwa masyarakat paham dan mengerti keberadaan kawasan RTH yang berkaitan dengan fungsi-fungsi dari aspek-aspek lingkungan, masyarakat juga paham bahwa RTH Jakabaring Sport City dapat dijadikan sebagai kegiatan pertemuan antar negara dalam kegiatan olahraga dan wisata serta kawasan ini juga dapat dijadikan tempat usaha masyarakat sebagai pedagang kecil.
DAYA TUMBUH TANAMAN PIONIR PADA AREA BEKAS TAMBANG TIMAH DI KECAMATAN BAKAM, PROVINSI BANGKA BELITUNG Syachroni, Sasua Hustati; Rosianty, Yuli; Samsuri, Guntur Sanjaya
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v7i2.1544

Abstract

Tanaman Pionir merupakan pendatang baru pada tahapan awal suksesi dengan sifat-sifat khusus pada spesies tertentu dengan maksud mengembangkan keberadaan jenis yang lebih mantap.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis tanaman pionir yang berpotensi tumbuh di areal Bekas Pertambangan Timah Bangka Kecamatan Bakam. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Bakam dan di Balai Riset Laboratorium Biologi Universitas Sriwijaya Palembang pada tanggal 19 Agustus 2017 sampai dengan 19 November 2017. Penelitian ini menggunakan metode Eksperimen dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 27 bibit untuk tiga jenis tanaman pionir yang terdiri atas tiga perlakuan sembilan ulangan, perlakuan yang dilakukan pada penelitian ini adalah 3 jenis tanaman pionir yaitu karet (Havea brasiliensis), Akasia (Acacia mangium), dan  Sengon (Falcataria moluccana) dengan parameter yang diamati terdiri dari viabilitas tumbuh, tinggi batang, jumlah daun, diameter batang dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis tanaman yang mampu hidup pada areal bekas tambang timah adalah Karet dengan persentase hidup sebesar 31,34%, Akasia (Acacia mangium Willd.) sebesar 33,64%, dan Sengon (Falcataria moluccana) sebesar 35,02% .Tanaman yang menunjukkan viabilitas tumbuh tertinggi tanaman Sengon yaitu 8,44  minggu dan tanaman yang menunjukkan viabilitas tumbuh terendah adalah tanaman Akasia yaitu 7,56 minggu. Pada parameter tinggi batang, respon tertinggi ditunjukkan oleh tanaman Sengon yaitu  42,12cm dan respon terendah ditunjukkan oleh tanaman Akasia yaitu 21,22 cm. Tanaman yang menunjukkan jumlah Pada  parameter jumlah daun dengan respon jumlah daun tertinggi ditunjukkan oleh tanaman Akasia yaitu 21,99 helai dan respon terendah ditunjukkan oleh tanaman Sengon, yaitu 2,55 helai. Pada parameter dimeter batang respon tertinggi ditunjukkan oleh tanaman Karet, yaitu 0,39 cm dan respon terendah  ditunjukkan oleh tanaman Akasia, yaitu 0,29 cm. Pada parameter panjang akar respon tertinggi ditunjukkan oleh tanaman Akasia, yaitu 10,5 cm dan respon terendah ditunjukkan oleh tanaman Sengon, yaitu 6,8 cm.  Berdasarkan hasil analisis data penelitian disimpulkan bahwa tanaman pionir yang paling cocok untuk reklamasi lahan tambang timah bangka yaitu tanaman Sengon Pioneer plants are newcomers to the initial stages of succession with special characteristics in certain species with the intention of developing a more stable type. This study aims to analyze the types of pioneer plants that have the potential to grow in the former Bangka Tin Mining area of Bakam Subdistrict. This research was conducted in Bakam Subdistrict and at the Biology Laboratory Research Center of Sriwijaya University Palembang on August 19, 2017 to November 19, 2017. This study used the Experimental method with a Completely Randomized Design (RAL) pattern, with 27 seeds for three types of pioneer plants consisting for the three treatments of nine replications, the treatments carried out in this study were 3 types of pioneer plants namely rubber (Havea brasiliensis), Acacia (Acacia mangium), and Sengon (Falcataria moluccana) with parameters observed consisting of growing viability, stem height, number of leaves , stem diameter and root length. The results showed that the types of plants that were able to live in the former tin mining area were rubber with a percentage of life of 31.34%, Acacia (Acacia mangium Willd.) Of 33.64%, and Sengon (Falcataria moluccana) of 35.02%. Plants that showed the highest growth viability of Sengon plants were 8.44 weeks and plants that showed the lowest growth viability were Acacia plants which were 7.56 weeks. In the stem height parameters, the highest response was indicated by the Sengon plant which was 42.12cm and the lowest response was indicated by the Acacia plant which was 21.22 cm. Plants that showed the highest number of leaf parameters with the highest number of leaf responses were shown by Acacia plants, which were 21.99 strands and the lowest response was indicated by Sengon plants, ie 2.55 strands. The highest response parameter for stem dimeter is shown by rubber plants, which is 0.39 cm and the lowest response is indicated by Acacia plants, which is 0.29 cm. The highest parameter of root length response was shown by Acacia plants, which was 10.5 cm and the lowest response was indicated by Sengon plants, which was 6.8 cm. Based on the results of the research data analysis, it was concluded that the most suitable pioneer plants for the reclamation of bangka tin mining land was Sengon plant.