Kesadaran masyarakat akan pencemaran udara akibat pembakaran batu bata masih sangat rendah, asap dari proses pembakaran merupakan salah satu pencemaran udara yang dominan dari limbah sampah. Asap dari pembakaran batu bata memiliki komponen berbahaya diantaranya gas CO (karbon monoksida), Metana (CH4), NOx (nitrogen oksida), gas CO2 (karbondioksida), serta kabut karbon. Karboksihemoglobin dapat menyebabkan terhambatnya pengikatan Hb dengan O2 yang menyebabkan orang sesak nafas, pusing, mual, sampai tidak sadarkan diri. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Kadar Karboksihemoglobin (COHb) pada pekerja batu bata di Desa Trowulan Kabupaten Mojokerto. Pemeriksaan menggunakan Spektrofotometer UV-Vis panjang gelombang 546 nm. Penelitian dilakukan pada bulan September 2024, jumlah sampel 8 responden. Hasil analisa data dengan uji pearson correlations yakni hasil konsentrasi kadar COHb melebihi batas normal <3,5 %, kadar karboksihemoglobin terendah 6,3% dan tertinggi 16%. Hasil korelasi diperoleh nilai p value usia (p=0,142), masa kerja dalam tahun (p = < 0,925), dan waktu bekerja dalam satu hari (p= < 0,642) terhadap kadar COHb dalam darah Pekerja batu bata. Kesimpulan kadar COHb Pekerja batu bata diatas nilai 3.5% dan hubungan yang tidak signifikan antara usia dan lama bekerja, dan waktu kerja terhadap kadar COHb dalam darah pekerja batu bata.