Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Kebijakan Operasi Kereta Api: Studi Kasus pada Lintas Bandung-Cicalengka Raharjanto, Yunanda; Hertasning, Bram; Fidilia, Shaula
Jurnal Penelitian Transportasi Darat Vol. 27 No. 1 (2025): Jurnal Penelitian Transportasi Darat
Publisher : Sekretariat Badan Kebijakan Transportasi, Formerly by Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/jptd.v27i1.2282

Abstract

Pembangunan jalur ganda (double track) dan revitalisasi stasiun pada segmen Kiaracondong–Cicalengka di lintas Bandung–Cicalengka diproyeksikan akan membawa dampak signifikan terhadap pola operasi dan kapasitas layanan kereta api di wilayah tersebut. Untuk menilai dampak tersebut, dilakukan kajian terhadap kapasitas lintas pasca-pembangunan dengan menggunakan empat acuan utama, yaitu: SK Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Darat) tentang pedoman teknis pengendalian lalu lintas di lokasi potensi kecelakaan di perlintasan sebidang dengan kereta api. No. KA.407/AJ.401/DRJD/2018 dan SK Ditjen Darat tentang pedoman teknis perlintasan sebidang antara jalan dan jalur kereta api. No. KP.770 Tahun 2005, UIC Code 406 are method for railway line capacity analysis and estimation, dan SNI 03-6795-2002 mengenai Metode Pengujian Untuk Menentukan Tanah Ekspansif. Keempat pedoman ini memberikan pendekatan yang berbeda namun saling melengkapi dalam pengukuran kapasitas jalur dan evaluasi kinerja operasi kereta api. Hasil analisis menunjukkan bahwa seluruh petak jalan pada lintas Bandung–Cicalengka, termasuk segmen yang sedang ditingkatkan, belum mengalami kejenuhan kapasitas. Indikator-indikator utama seperti waktu okupansi (occupancy time), tingkat kejenuhan (saturation level), grafik kompresi perjalanan, dan evaluasi headway, semuanya menunjukkan bahwa lintas ini masih memiliki kapasitas cadangan yang cukup besar. Artinya, secara teknis, masih dimungkinkan untuk menambah jumlah perjalanan kereta api baik untuk layanan komuter maupun antarkota. Kesimpulan ini menjadi dasar penting dalam perencanaan pengembangan layanan, terutama dalam menjawab pertumbuhan permintaan transportasi di wilayah Bandung Raya. Dengan kapasitas yang memadai, Pemerintah dan operator kereta api dapat merancang peningkatan frekuensi layanan secara bertahap, disertai dengan manajemen operasi yang lebih efisien guna mendukung mobilitas masyarakat dan integrasi transportasi perkotaan.
Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pemilihan Angkutan Di Lombok (Studi Kasus: Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika) Andari, Tania; Fitri, Suci Emilia; Mudhofir, Muhammad Rifqi Tirta; Putu Mahendri, I Gusti Ayu; Khaririyatun, Nur; Hanifah, Vyta Wahyu; Hertasning, Bram
Jurnal Penelitian Transportasi Darat Vol. 25 No. 1 (2023): Jurnal Penelitian Transportasi Darat
Publisher : Sekretariat Badan Kebijakan Transportasi, Formerly by Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/jptd.v25i1.2271

Abstract

Dukungan pengembangan wilayah Mandalika sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terus dilakukan, baik terkait penyediaan infrastruktur, aksesibilitas menuju Mandalika maupun pembenahan objek wisata sehingga menjadi daya tarik wisatawan. Kegiatan pariwisata tentunya memerlukan moda transportasi untuk memudahkan wisatawan selama perjalanan ke lokasi Mandalika sehingga mendorong mereka untuk terus berkunjung bahkan merekomendasikan kepada orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi eksisting moda angkutan di KEK Mandalika dan preferensi wisatawan terhadap moda angkutan serta menyusun strategi pengembangan angkutan umum di Mandalika. Setelah dilakukan survei terhadap wisatawan yang berkunjung ke wilayah Mandalika, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada bulan November 2022, data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar wisatawan di Mandalika berasal dari wilayah NTB dan luar Indonesia. Dalam berwisata, kendaraan pribadi menjadi pilihan utama wisatawan terutama dalam negeri yang datang ke Mandalika (41%) karena praktis, aman, biaya terjangkau, fleksibel, nyaman, dan cepat. Hal ini diikuti dengan motor sewa (25%), mobil pribadi (23%), mobil sewa (9,1%), dan transportasi online (2,3%). Dari hasil analisis, pengembangan angkutan umum yang terkoneksi dengan destinasi wisata perlu direkomendasikan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan transportasi melalui promosi terkait ketersediaan informasi juga perlu kerja sama yang baik antara berbagai pihak.
Studi Pemodelan Pengendalian Kendaraan Bermotor untuk Menurunkan Polusi Udara di Jakarta Samudra, Azhari Aziz; Hertasning, Bram
Jurnal Penelitian Transportasi Darat Vol. 25 No. 2 (2023): Jurnal Penelitian Transportasi Darat
Publisher : Sekretariat Badan Kebijakan Transportasi, Formerly by Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/jptd.v25i2.2280

Abstract

Peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang tidak terkendali di Provinsi DKI Jakarta merupakan salah satu penyebab tingginya emisi dan polusi udara. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan three in one, sistem ganjil genap, dan bantuan subsidi kendaraan listrik berbasis baterai untuk mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara. Namun, implementasinya belum terlihat berhasil. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pilihan skenario solusi yang dapat diambil Pemerintah DKI Jakarta karena terjadinya peningkatan konsentrasi polusi udara. Metode penelitian ini menggunakan analisis pemodelan dinamika sistem untuk menghasilkan keterkaitan antar parameter dan komponen model dalam hubungan kebijakan pengurangan polusi dengan pembatasan kendaraan bermotor, tingkat kepadatan lalu lintas, dan panjang jalan raya. Hasil penelitian uji perilaku historis dan uji statistik Fitment menunjukkan adanya kesesuaian perilaku pada jangka panjang. Simulasi dilanjutkan dengan skenario moderat dan optimis yang diintervensikan ke dalam model untuk memperoleh model yang komprehensif. Kesimpulan penelitian ini menjelaskan bahwa skenario moderat pengurangan jumlah kendaraan yang memengaruhi tingkat polusi udara mencapai di bawah 161 ISPU, sedangkan skenario optimis yang memengaruhi tingkat polusi udara mencapai di bawah 50 ISPU. Berdasarkan dua skenario yang ditawarkan, pilihan terbaik ialah menggunakan skenario optimis di mana pertumbuhan kendaraan bermotor, tingkat kemacetan, dan kepadatan lalu lintas dapat dikendalikan pada tahun 2024-2027.
Implementasi Kebijakan Hukum untuk Meningkatkan Pengaturan dan Penertiban pada Jalan Nasional: Studi Kasus pada Ketertiban Lalu Lintas dan Mobilitas Masyarakat Raharjanto, Yunanda; Hertasning, Bram; Yogatama, Febrianto Fatah
Jurnal Penelitian Transportasi Darat Vol. 25 No. 2 (2023): Jurnal Penelitian Transportasi Darat
Publisher : Sekretariat Badan Kebijakan Transportasi, Formerly by Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/jptd.v25i2.2281

Abstract

Penelitian ini mengkaji implementasi kebijakan hukum terkait kewenangan dalam pengaturan dan penertiban pada jalan nasional. Metode penelitian yang digunakan adalah hukum normatif atau doktrinal. Tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan implementasi kebijakan hukum yang sesuai dengan aturan jalan Nasional sehingga terjadi ketertiban lalu lintas dan mobilitas yang aman dan selamat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara yuridis, pemerintah pusat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 memiliki kewenangan sebagai pengawas dan pengelola jalan nasional. Pemerintah daerah secara yuridis juga memiliki kewenangan dalam menegakkan ketertiban umum melalui lembaga terkait yang tercantum dalam peraturan daerah mengenai ketertiban umum. Penggunaan ruang manfaat dan ruang milik jalan di jalan nasional di luar fungsi lalu lintas perlu ditertibkan karena dampaknya yang signifikan terhadap timbulnya kemacetan. Implementasi regulasi dan koordinasi antarsektor sangat penting guna menertibkan lalu lintas dan mengelola jalan nasional sebagai salah satu upaya dalam mendukung mobilitas masyarakat yang aman dan nyaman.
Implementasi Manajemen Transportasi Publik Di Provinsi DKI Jakarta(Studi Kasus Integrasi Antar Moda Angkutan Darat) Pratomo, Wisnu Budhi; Hertasning, Bram; Fidilia, Shaula; Anggraeni, Devi
Jurnal Penelitian Transportasi Darat Vol. 26 No. 2 (2024): Jurnal Penelitian Transportasi Darat
Publisher : Sekretariat Badan Kebijakan Transportasi, Formerly by Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/jptd.v26i2.2375

Abstract

Kemacetan lalu lintas di DKI Jakarta saat ini semakin luas baik dari aspek ruang maupun aspek waktu dan bahkan kemacetan pun sudah merambah ke wilayah penyangga. Tidak hanya jalan protokol saja yang mengalami kemacetan, namun sudah masuk ke jalan lingkungan. Pertumbuhan kendaraan pribadi yg pesat tidak diimbangi dengan jumlah pertumbuhan jalan. Disamping itu, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum menunjukkan upaya jangka panjang untuk mencegah terjadinya kecamatan dan hanya berfokus pada mengatasi kemacetan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana implementasi manajemen transportasi publik di Provinsi DKI Jakarta, mengetahui apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat optimalisasi manajemen transportasi publik di Provinsi DKI Jakarta guna menangani masalah publik yang berkaitan dengan aspek transportasi, dan memberikan alternatif atau solusi perbaikan dalam upaya untuk mewujudkan kemajuan pelayanan publik di sektor transportasi di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif dengan alat pengumpulan data yaitu wawancara secara mendalam. Hasil yang didapat adalah dari sisi Implementasi manajemen transportasi publik di Provinsi DKI Jakarta telah menunjukkan progress yang baik, akan tetapi masih memerlukan peningkatan dalam beberapa aspek, seperti perluasan jaringan, integrasi moda transportasi, dan peningkatan koordinasi antar pemangku kepentingan dan birokrasi dan regulasi menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam upaya optimalisasi manajemen transportasi publik.
Pengenalan Rambu Lalu Lintas pada Anak Usia Dini: Pendekatan Metode Vosviewer dalam Kajian Literatur Sistematis Andari, Tania; Rosidah, Rosidah; Purwadi, Purwadi; Harefa, Herman Yaarozatulo; Hertasning, Bram
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 7 No. 6 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v7i6.5325

Abstract

Tujuan penelitian ini dilakukan adalah menganalisis perkembangan penelitian mengenai Pengenalan rambu lalu lintas pada anak usia dini dan dampak pengenalan rambu lalu lintas terhadap tingkat disiplin seseorang dalam berkendaraan di masa akan datang. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah pendekatan VOSviewer bibliometrik, dan untuk mencari dan mengambil metadatanya menggunakan aplikasi Publish or Perish (PoP) versi 7.31. kemudian data dianalisis secara deskriptif berdasarkan tahun terbit publikasi, nama publisher, produktivitas peneliti, dan ranking jurnal. Hasil dari penelitian ini adalah masih jarangnya penelitian yang membahas topik pengenalan rambu lalu lintas pada anak usia dini khususnya di Indonesia menurut perspektif ilmu transportasi. Harapannya bila sudah ditanamkan kesadaran berlalu lintas maka ketika anak berusia 17 tahun atau pada umur anak boleh menggunakan kendaraan, mereka akan memahami tentang berlalu lintas dengan catatan program edukasi pengenalan rambu lalu lintas telah diintegrasikan ke dalam program pendidikan anak usia dini guna mendorong perilaku aman dan bertanggung jawab di jalan raya.