Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PENGALAMAN SEKSUALITAS PEREMPUAN PASCA TAH BSO (TOTAL ABDOMINAL HYSTERECTOMYBILATERAL SALPINGO OOPHORECTOMY) Akbar Tukan, Ramdya; Sukartini, Tintin; Yunitasari, Esti
Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal of Health Sciences) Vol 10 No 2 (2017): AUGUST
Publisher : Unusa Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.387 KB) | DOI: 10.33086/jhs.v10i2.135

Abstract

Total Abdominal Bilateral Hysterectomy Salpingo Oophorectomy (TAH BSO) is one of the operations of gynecology which aims to remove the uterus, cervix and both tube and ovarian tubes. This study aims to explore the experience of female sexuality after the operation of TAH BSO at Haji Surabaya Hospital. Methods: This study used in-depth interview method to 7 participants who have conducted TAH BSO at Haji Surabaya Hospital. Result and analysis: This study result 2 findings: (1) Sexual activity after TAH BSO, Most patients experience a decrease in sexual desire, lubrication and lack of intensity sexual intercourse, but there are patients who can feel orgasm during sexual intercourse, (2) The response to the problem faced is husband's positive support and reduce the frequency of intercourse. Discuss and Conclution: This study yielded 2 conclusions: (1) Patients after TAH BSO experience decreased sexual activity such as decreased sexual desire, lubrication, decreased quality of sexual relations, but there are patients who do not feel any lubrication and still can be feel the orgasm, It is caused by a good psychological condition,(3) Patients need the attention of husband and family. Suggestions for further research need to make more in-depth observations of the husband and the patient's family 
EFEKTIFITAS JUS MENTIMUN DALAM MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI Tukan, Ramdya Akbar
Journal of Borneo Holistic Health Vol 1, No 1 (2018): Journal of Borneo Holistic Health
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.567 KB) | DOI: 10.35334/borticalth.v1i1.398

Abstract

Hipertensi adalah peningkatan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau peningkatan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Hipertensi dapat mengganggu aktifitas, berbagai macam terapi telah ditawarkan untuk menurunkan tekanan darah, salah satunya terapi jus mentimun. Artikel ini secara komprehensif merangkum, menilai dan meninjau literatur yang tersedia tentang terapi menurunkan tekanan darah tinggi yaitu dengan buah mentimun. Metode: yang di gunakan dalam Literature review diawali dengan pemilihan topik, kemudian ditentukan keyword untuk pencarian jurnal menggunakan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia melalui beberapa database antara lain Google Scholar, Ebscho, dan Pro Quest. Pencarian ini dibatasi untuk jurnal mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2015. Keyword Bahasa Inggris yang digunakan adalah “Hypertension and Therapy”, “Hypertension and Cucumber Juice”, “Effect of Cucumber Juice Therapy on Hypertension”, Untuk bahasa Indonesia menggunakan kata kunci “Hipertensi, Efektivitas, Terapi, Jus Mentimun”. Hasil: terapi jus mentimun pada kelompok perlakuan dari beberapa hasil penelitian yang penulis temukan,  bahwa jus mentimun dapat menurunkan tekanan darah, hasil tersebut sebagai berikut ; hasil penelitian dari Lebalado (2014) menyatakan bahwa konsumsi 150 ml jus mentimun selama 7 hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada laki-laki dan perempuan hipertensi secara signifikan. Sedangkan menurut hasil penelitian Khusnul dan Munir 2012 menyatakan bahwa ada pengaruh bermakna dari pemberian jus mentimun terhadap penurunan tekanan darah, penurunan terbesar terjadi pada 2 jam dan setelah perlakuan hari ke 4 dan 5 setelah perlakuan pemberian jus mentimun pada lansia dengan penyakit hipertensi tanpa penyakit penyerta. Diskusi: Ini berarti konsumsi jus mentimun dapat membantu menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Kata kunci : Hipertensi, Jus Mentimun, Tekanan Darah 
PEMBERDAYAAN KADER DALAM EMERGENCY FIRST AID PENANGANAN HENTI JANTUNG KORBAN TENGGELAM PADA WILAYAH PERSISIR TARAKAN Ose, Maria Imaculata; Lesmana, Hendy; Parman, Dewy Haryanti; Tukan, Ramdya Akbar
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.936 KB) | DOI: 10.12928/jp.v4i1.1818

Abstract

Penduduk yang berdomisili di daerah pesisir mayoritas bepekerjaan sebagai nelayan yang memiliki resiko tenggelam. Selain itu pantai menjadi tujuan wisata lokal yang cukup sering dikunjungi. Melihat dari situasi resiko tinggi kegawatdaruratan terjadinya tenggelam dan henti jantung. Keterlambatan penanganan dalam 10 menit menyebabkan kondisi iskemia pada jaringan otak menyebabkan kegagalan sirkulasi jantung yang dapat menyebabkan kematian. Masalah yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan pertama pada korban henti jantung maupun tenggelam. Pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan kader kesehatan dalam penanganan henti jantung dan korban tenggelam dalam lingkungan wilayah persisir Kota Tarakan menjadi sangat penting. Emergency First Aid Course merupakan kegiatan pelatihan dalam penanganan bantuan hidup dasar. Tujuan dilakukan kegiatan ini meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait dengan penanganan pertama pada penangganan tenggelam maupun korban henti jantung. Kegiatan ini meliputi pemberian materi dan pelatihan penangan bantuan hidup pada pasien henti jantung maupun tenggelam dan dalam kegiatan ini akan disusun sebuah modul yang dapat menjadi sumber informasi bagi kader dan masyarakat sekitar persisir Kota Tarakan.
PEMBERDAYAAN KADER DALAM EMERGENCY FIRST AID PENANGANAN HENTI JANTUNG KORBAN TENGGELAM PADA WILAYAH PERSISIR TARAKAN Maria Imaculata Ose; Hendy Lesmana; Dewy Haryanti Parman; Ramdya Akbar Tukan
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jp.v4i1.1818

Abstract

Penduduk yang berdomisili di daerah pesisir mayoritas bepekerjaan sebagai nelayan yang memiliki resiko tenggelam. Selain itu pantai menjadi tujuan wisata lokal yang cukup sering dikunjungi. Melihat dari situasi resiko tinggi kegawatdaruratan terjadinya tenggelam dan henti jantung. Keterlambatan penanganan dalam 10 menit menyebabkan kondisi iskemia pada jaringan otak menyebabkan kegagalan sirkulasi jantung yang dapat menyebabkan kematian. Masalah yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan pertama pada korban henti jantung maupun tenggelam. Pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan kader kesehatan dalam penanganan henti jantung dan korban tenggelam dalam lingkungan wilayah persisir Kota Tarakan menjadi sangat penting. Emergency First Aid Course merupakan kegiatan pelatihan dalam penanganan bantuan hidup dasar. Tujuan dilakukan kegiatan ini meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait dengan penanganan pertama pada penangganan tenggelam maupun korban henti jantung. Kegiatan ini meliputi pemberian materi dan pelatihan penangan bantuan hidup pada pasien henti jantung maupun tenggelam dan dalam kegiatan ini akan disusun sebuah modul yang dapat menjadi sumber informasi bagi kader dan masyarakat sekitar persisir Kota Tarakan.
PENGALAMAN SEKSUALITAS PEREMPUAN PASCA TAH BSO (TOTAL ABDOMINAL HYSTERECTOMYBILATERAL SALPINGO OOPHORECTOMY) Ramdya Akbar Tukan; Tintin Sukartini; Esti Yunitasari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 10 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal of Health Science)
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.387 KB) | DOI: 10.33086/jhs.v10i2.135

Abstract

Total Abdominal Bilateral Hysterectomy Salpingo Oophorectomy (TAH BSO) is one of the operations of gynecology which aims to remove the uterus, cervix and both tube and ovarian tubes. This study aims to explore the experience of female sexuality after the operation of TAH BSO at Haji Surabaya Hospital. Methods: This study used in-depth interview method to 7 participants who have conducted TAH BSO at Haji Surabaya Hospital. Result and analysis: This study result 2 findings: (1) Sexual activity after TAH BSO, Most patients experience a decrease in sexual desire, lubrication and lack of intensity sexual intercourse, but there are patients who can feel orgasm during sexual intercourse, (2) The response to the problem faced is husband's positive support and reduce the frequency of intercourse. Discuss and Conclution: This study yielded 2 conclusions: (1) Patients after TAH BSO experience decreased sexual activity such as decreased sexual desire, lubrication, decreased quality of sexual relations, but there are patients who do not feel any lubrication and still can be feel the orgasm, It is caused by a good psychological condition,(3) Patients need the attention of husband and family. Suggestions for further research need to make more in-depth observations of the husband and the patient's family
Optimalisasi Indeks Ankle Brachial pada Pasien Ulkus Kaki Diabetes: Perbandingan Stimulasi Elektrik Otot dan Latihan Buerger-Allen Burhan, Burhan; Paridah, Paridah; Tukan, Ramdya Akbar; Wijayanti, Dewi; Lesmana, Hendy
Journal of Borneo Holistic Health Vol 7, No 1 (2024): JOURNAL OF BORNEO HOLISTIC HEALTH
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/borticalth.v7i1.5136

Abstract

Ulkus kaki diabetik merupakan komplikasi yang tersering dari penyakit DM, dimana terdapat luka pada eskremitas bawah yang berhubungan dengan abnormalitas neurologis, kelainan vaskuler atau peripheral artery disease (PAD). Salah satu pilar dalam penanganan diabetes melitus yaitu latihan jasmani baik secara aktif dengan latihan Buerger Allen Exercise dapat pula secara pasif menggunakan alat Electrical Muscle Stimulation (Veionoplus Arterial) guna meningkatkan nilai ABI. Tujuan penelitian ini yaitu didapatkan hasil perbandingan EMS dan BAE terhadap nilai Ankle Brachial Index (ABI) pada penderita ulkus kaki diabetic. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain penelitian quasi eksperimental dengan pendekatan Two Groups Pretest Posttest Design, jumlah sampel sebanyak 26 responden, masing-masing intervensi EMS dan BAE sebanyak 13 responden. Hasil penelitian diperoleh ada perbedaan yang signifikan nilai ABI sebelum dan sesudah diberikan perlakuan EMS dan BAE yaitu p 0,05. Tidak ada perbedaan Electrical Muscle Stimulation (Veionoplus Arterial) dan Buerger Allen Exercise dalam meningkatkan nilai ABI. Simpulan, EMS dan BAE sama-sama efektif dalam meningkatkan nilai ABI, namun BAE merupakan pilihan baik karena mudah, tidak ada biaya dan tidak memiliki risiko. Diharapkan penderita DM melakukan intervensi BAE secara mandiri guna mempercepat penyembuhan UKD
IMPLEMENTASI PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL DAN PENERAPAN SENAM KAKI DIABETES MELLITUS PADA LANSIA DIMASA PANDEMIK COVID-19 Wijayanti, Dewi; Tukan, Ramdya Akbar
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 7, No 1 (2024): January
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v7i1.21162

Abstract

Abstrak: Masalah kesehatan yang banyak ditemukan akibat dari proses menua adalah diabetes mellitus. Masalah kesehatan ini sering di temui pada lansia karena terjadinya penurunan fungsi organ tubuh jantung, hati, dan ginjal serta peningkatan fungsi organ tubuh pada lansia akibat berkurangnya jumlah kemampuan sel tubuh. Lansia kerap dimaknai sebagai pertambahan umur seseorang disertai dengan penurunan kapasitas fisik dan tidak mengalami perkembangan sehingga tidak terjadi peningkatan kualitas fisik, karena itu pada lansia sangat rentan terpapar penyakit salah satunya adalah diabetes mellitus. Khalayak sasaran pengabdian masyarakat ini adalah lansia yang berada di panti werdha Al-Marhamah Tarakan Kalimantan Utara. Khalayak sasaran di utamakan pada lansia yang beresiko tinggi terpapar penyakit. Tujuan pengabdian ini adalah  memberikan implementasi berupa pemeriksaan tanda-tanda vital dan senam kaki DM sehingga dapat meminimalkan terjadinya komplikasi penyakit pada lansia di masa pandemic covid-19. Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pemeriksaan tanda-tanda vital dan senam kaki DM pada lansia sebanyak 15 lansia sebagai responden. Pengetahuan lansia bertambah setelah diberikan intervensi tentang pemeriksaan tandatanda vital dan kemampuan lansia dalam melakukan senam kaki diabetes mellitus secara mandiri dengan benar di masa pandemic covid-19, sehingga membawa dampak yang baik bagi kesehatan lansia dalam menjalani hidup normal.Abstract:  A health problem that is often found as a result of the aging process is diabetes mellitus. This health problem is often encountered in the elderly due to a decrease in the function of the heart, liver and kidneys as well as an increase in the function of the body's organs in the elderly due to a reduction in the number of body cells. Elderly is often interpreted as increasing a person's age accompanied by a decrease in physical capacity and not experiencing development so that there is no improvement in physical quality, therefore the elderly are very vulnerable to exposure to disease, one of which is diabetes mellitus. The target audience for this community service is the elderly at the Al-Marhamah nursing home in Tarakan, North Kalimantan. The target audience is the elderly who are at high risk of exposure to disease. The aim of this service is to provide implementation in the form of checking vital signs and DM foot exercises so that it can minimize the occurrence of disease complications in the elderly during the Covid-19 pandemic. The methods used in this activity were checking vital signs and DM leg exercises for the elderly, with 15 elderly respondents. The elderly's knowledge increased after being given intervention regarding checking vital signs and the elderly's ability to carry out diabetes mellitus foot exercises independently correctly during the Covid-19 pandemic, thus having a good impact on the health of the elderly living a normal life.
Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Katarak Di Poliklinik Mata Rsud Dr. H. Jusuf SK Natasia, Krista; Tukan, Ramdya Akbar; Najihah, Najihah; Wijayanti, Dewi; Ose, Maria Imacullata
Jurnal Berita Kesehatan Vol 17 No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58294/jbk.v17i1.158

Abstract

WHO memperkirakan sekitar 18 juta orang mengalami kebutaan kedua mata disebabkan oleh katarak. Jumlah ini hampir separuh dari semua penyebab kebutaan karena penyakit mata di dunia. Pasien katarak yang berkunjung di RSUD dr. H. Jusuf SK mengalami peningkatan dari tahun 2020 hingga tahun 2021. Katarak sendiri memiliki faktor penyebab yang dapat diubah dan faktor yang tidak dapat diubah seperti usia. Tujuan penelitian ini untuk menguraikan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian katarak di poliklinik mata RSUD dr. H. Jusuf SK guna mencegah terjadinya katarak. Penelitian ini menggunakan metode analitik deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi adalah seluruh pasien katarak di poliklinik mata RSUD dr. H. Jusuf SK tahun 2022. Sampel pada penelitian ini sebanyak 200 responden dengan menggunakan simple random sampling. Analisis yang digunakan yaitu analisis univariat, analisis bivariat dengan uji Chi-Square, analisis multivariat regresi logistik berganda. Hasil: Didapatkan hubungan yang bermakna (p<0,05) antara usia lansia, penyakit diabetes, merokok dan paparan sinar ultraviolet (matahari) >4 jam dengan kejadian katarak. Tidak terdapat hubungan yang bermakna (p>0,05) antara radang mata, cedera mata, riwayat keluarga katarak, penggunaan steroid dan riwayat operasi mata dengan kejadian katarak. Faktor paling dominan mempengaruhi kejadian katarak adalah penyakit diabetes dengan OR paling tinggi yaitu 5,167. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu upaya pencegahan katarak dapat dilakukan dengan cara mengontrol glukosa darah.
Efektivitas Dressing Transparan Film Terhadap Kejadian Flebitis Warsono, Warsono; Tukan, Ramdya Akbar; Najihah, Najihah; Hasriana, Hasriana
Jurnal Berita Kesehatan Vol 17 No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58294/jbk.v17i1.160

Abstract

Pemasangan infus merupakan prosedur invasif yang bertujuan untuk pemberian cairan, pengambilan sampel darah, pemberian obat-obatan dan produk darah. Salah satu komplikasi dalam pemasangan infus adalah flebitis. Flebitis adalah peradangan vena yang disebabkan karena faktor kimia, mekanik, maupun bakteri yang ditandai dengan nyeri, kemerahan dan bengkak pada area insersi. Kejadian flebitis dapat dicegah dengan pemasangan balutan transparan film dan balutan konvesional yang fungsinya dapat menghalangi pertumbuhan mikrooganisme. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas antara balutan dressing transparan film dengan balutan konvesional terhadap kejadian  flebitis  di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain quasy experiment pre test-post test control group desain. Teknik pengambilan sampel menggunakan Incidental Sampling. Jumlah sampel sebanyak 20 pasien yang menggunakan balutan dressing transparan film dan 20 pasien menggunakan balutan konvesional. Hasil: Kejadian flebitis pada pemakaian balutan dressing transparan film sebanyak 3 pasien dan balutan konvesional 7 pasien. Selanjutnya dilakukan uji sampel menggunakan uji alternatif non parametrik Mann Whitney U Test. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p = 0.104 yang mana nilai (p value >0.05), sehingga ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara penggunaan dressing transparan film dengan balutan konvesional terhadap kejadian flebitis. Kesimpulan dari penelitian ini, tidak ada perbedaan signifikan penggunaan dressing transparan film terhadap kejadian flebitis
Efektifitas Teknik Relaksasi Benson Terhadap Pola Tidur Pasien CKD Stage V Yang Menjalani Hemodialisa Rezki, Rezki; Tukan, Ramdya Akbar; Darni, Darni; Lesman, Hendy; Najihah, Najihah
Jurnal Berita Kesehatan Vol 17 No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58294/jbk.v17i1.180

Abstract

Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan kondisi terdapatnya kegagalan pada ginjal sehingga tidak mampu berfungsi secara baik dan penurunan fungsi dalam mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Pola tidur adalah model, bentuk atau corak tidur dalam jangka waktu yang relatif menetap dan meliputi jadwal tidur, bangun tidur, irama tidur, frekuensi tidur dalam sehari. Teknik relaksasi benson ini digunakan untuk menenangkan pikiran dan melepaskan ketegangan pada pasien CKD Stage V yang menjalani hemodialisa. Jumlah pasien CKD Stage V sangat banyak 144 pasien dan mengalami gangguan pola tidur. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui efektifitas teknik relaksasi benson terhadap pola tidur pasien CKD Stage V yang menjalani hemodialisa dengan menggunakan metode penelitian quasy experiment pre-post test with control design. Pengambilan sampel menggunakan teknik Sampling Incidental dengan jumlah sampel sebanyak 44 orang. Hasil analisis dari Wilcoxon Signed Rank Test pada kelompok sampel yang diberikan perlakuan yaitu Teknik relaksasi benson mendapatakan nilai p=0,001 (p<0,05) maka secara statistik terdapat pengaruh pemberian teknik relaksasi benson terhadap pola tidur pasien CKD Stage V yang menjalani hemodialisa. Kesimpulan adalah relaksasi benson yang diberikan selama satu minggu efektif meningkatkan pola tidur pada pasien CKD Stage V yang menjalani Hemodialisa. Saran bagi perawat diruang hemodialisa agar dapat secara rutin mengedukasi pasien untuk melakukan relaksasi benson, agar pasien merasa lebih rileks dan cepat tidur.