Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada

pengaruh Paparan Kronis Timbal (Pb) terhadap tekanan Darah Petugas Parkir Di Pasar besar Kota Malang Dwi Soelistyoningsih
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 6 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.72 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v6i2.48

Abstract

Saat ini, penggunaaan kendaraan bermotor semakin meningkat. Hasil pembakaran bahan bakar kendaraan tersebut banyak menyebabkan polusi udara. Salah satunya berupa timbal (Pb) yang dapat membahayakan kesehatan dan merusak lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paparan kronis Timbal (Pb) terhadap tekanan darah petugas parkir Pasar Besar kota Malang. Penelitian ini berupa observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Subyek penelitian adalah tukang parkir di Pasar Besar kota Malang sebanyak 23 orang, setelah menandatangani informed consent subyek dilakukan pemeriksaan kadar Pb dalam darah, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, dan MAP (Mean Arterial Pressure). Hasil penelitian ini didapatkan bahwa kadar Pb dalam darah yang tinggi lebih beresiko 11,33 kali memiliki tekanan darah sistolik melebihi normal, walaupun nilainya tidak signifikan (p>0,05). Kadar Pb dalam darah yang tinggi lebih beresiko 12,00 kali memiliki tekanan darah diastolik melebihi normal secara signifikan (p<0,05). Kadar Pb dalam darah yang tinggi lebih beresiko 11,33 kali memiliki nilai MAP melebihi normal secara signifikan (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa kadar Pb yang tinggi dalam darah meningkatkan resiko untuk memiliki tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, serta nilai MAP yang melebihi normal.
KUALITAS HIDUP PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DAN CAPD Dwi Soelistyoningsih; Wira Daramatasia; Achmad Rifa'i; Atma Gunawan
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 8 No 1 (2019): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (961.461 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v8i1.191

Abstract

Penyakit ginjal kronis masih menjadi masalah di dunia. Terapi pengganti ginjal berupa hemodialisis atau dialisis peritoneal (CAPD) memerlukan waktu yang lama, biaya yang besar dan menimbulkan pembatasan-pembatasan tertentu bagi pasien. Hal ini akan mempengaruhi kualitas hidup pasien dari berbagai aspek kehidupannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dan CAPD di RSSA Malang. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan metode studi potong lintang (cross sectional). Subyek penelitian ini adalah 30 pasien dengan hemodialisis dan 30 pasien dengan CAPD minimal selama 3 bulan, usia ≥18 tahun, serta bersedia menandatangani informed consent. Penilaian kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronis dengan kuesioner KDQOL-36. Hasil penelitian didapatkan rerata usia responden yang menjalani HD adalah 53,10±9,85 tahun dan CAPD adalah 43,53±13,28 tahun. Jenis kelamin responden dengan HD laki-laki 16 (53,3%) orang dan perempuan 14(46,7%) orang, responden dengan CAPD, laki-laki sebanyak 19 (63,3%) orang dan perempuan sebanyak 11 (36,7%) orang. Tingkat pendidikan, pasien HD terbanyak adalah SMA sebanyak 9 (30,1%) dan pasien CAPD terbanyak adalah Perguruan Tinggi (PT) sebanyak 10 orang (33,3%). Durasi menjalani HD rata-rata 4,80±2,89 tahun, sedangkan untuk CAPD rata-rata 2,73±2,58 tahun. Untuk komorbid yang dialami untuk pasien HD sebanyak 21 (70%) orang dan untuk pasien CAPD dengan komorbid sebanyak 24 (80%) orang. Rerata komorbid yang dialami pasien HD 5,90±6,38 tahun dan untuk pasien CAPD 4,75±5,02 tahun. Kesimpulan yang didapatkan bahwa kualitas hidup pasien yang menjalani CAPD (63,3%) sedikit lebih tinggi dibandingkan pasien yang menjalani hemodialisa (60%).
HUBUNGAN JUMLAH CD4 DENGAN KUALITAS HIDUP PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) Wira Daramatasia; Dwi Soelistyoningsih
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 8 No 1 (2019): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1787.185 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v8i1.198

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Kualitas hidup pada ODHA merupakan aspek yang sangat penting untuk diperhatikan, karena HIV/AIDS bersifat kronis dan progresif sehingga berdampak luas pada permasalahan fisik, psikologis, kemandirian, sosial, lingkungan maupun spiritual. Dengan meningkatnya kualitas hidup ODHA dapat mengurangi angka kesakitan bahkan angka kematian karena HIV/AIDS. Tujuan penelitian: mengetahui hubungan jumlah CD4 dengan kualitas hidup ODHA pada kelompok dukungan sebaya di Jombang Care Center Plus. Metode penelitian:menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Responden berjumlah 79 orang yang diambil dari 367 ODHA yang bergabung di KDS JCC+ berdasarkan quota sampling dan memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Kualitas hidup (Quality of Life/QoL) ODHA dikaji menggunakan kuisioner WHOQoLHIVBREF, Jumlah CD4 diukur dengan alat flowcytometry. Analisis data menggunakan t test untuk menguji signifikansi antara jumlah CD4 dan QoL dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil :kualitas hidup ODHA secara umum responden memiliki kualitas hidup baik sebesar 68%, sebesar 32% memiliki kualitas hidup cukup dan tidak terdapat responden dengan kualitas hidup kurang. Jumlah CD4 pada ODHA setelah diterapi ARV, Jumlah CD4 >350 sebanyak 70 0rang (99%) dan CD4<350 sebanyak 9 orang (11%). Adanya hubungan yang signifikan antara kualitas hidup dengan jumlah CD4, ODHA dengan jumlah CD4 yang lebih tinggi lebih baik kualitas hidupnya dibandingkan pasien dengan jumlah CD4 yang lebih rendah (P <0,05). Saran: Diharapkan ODHA dapat proaktif untuk lebih memperhatikan kesehatannya, pada KDS, tenaga kesehatan maupun pihak terkait dapat meningkatkan pelayanan Provider Initiated Testing and Counseling (PITC) kepada seluruh lapisan kelompok sasaran penularan HIV/AIDS pada kelompok tertular kelompok beresiko, kelompok rentan dan masyarakat umum Kata Kunci : Kualitas hidup, HIV, AIDS, WHOQoLHIV BREF, CD4.