Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Hubungan Tingkat Ansietas Terhadap Quality of life Pada ODHA Daramatasia, Wira; Kurniyanti, Mizam Ari
Journal of Islamic Medicine Vol 5, No 2 (2021): JOURNAL OF ISLAMIC MEDICINE EDISI SEPTEMBER 2021
Publisher : Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jim.v5i2.11617

Abstract

Background: HIV/AIDS is one of the worst pandemics, in addition to the physical impact psikososial that make fear. Increased anxiety can affect the quality of life in ODHA. Objectif : The research aims is to understand the anxiety in the quality of life of patients odha in peer support groups JCC+. Methods : This research using analytic observational with the approach of cross sectional. Respondents were 40 taken with purposive approach based on techniques of sampling from 367 responden that include in the criteria and ekslusi who join the KDS JCC. Quality of life ODHA assessed using a questioner WHOQOLHIV BREF, anxiety levels measured by the questionnaire zung self-rating anxiety scale ( ZSAS). Data analysis using spearman test to test relation between levels of anxiety with Qol with the level of significance 5 %.. Results: The results of research related to the quality of life based on 6 ODHA, domain to have enough physical domain category of 52,5 %, psychological domain have good category of 75 %, the domain independence have quite as much as 70 %, category domain have enough social category of 52,5 %, the domain ward having good category of 52,5 % religious and spiritual domain / having good category of 70 %. The anxiety on the majority of 85 odha % is categorized as a mild anxiety .There is a significant relation exists between the level of anxiety with a domain ODHA quality of life. Conclusion : The conclusion of a significant relation exists between the level of anxiety in the quality of life of the majority of 85 odha.tingkat anxiety on odha % is categorized as a mild anxiety .There is a significant relation exists between the level of anxiety with a domain odha quality of life (r1=-0,1258 , r2=-0,1144, r3=-0,0533, r4=-0,1258, r5=-0,1398, dan r6=-0,0609) .The conclusion of a significant relation exists between the level of anxiety by odha quality of life.
PERCEIVED STIGMA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) PADA KELOMPOK DUKUNGAN SEBAYA DI JCC+ JOMBANG Daramatasia, Wira; Kurniyanti, Mizam Ari
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2020 "Peranan Strategis Teknologi Dalam Kehidupan di Era New Normal"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Masalah Psikososial yang menghalangi ODHA mencari pertolongan konseling dan pelayanan medis serta pencegahan penularan ke orang lain adalah dampak dari stigma. Desain penelitian ini adalah deskriptif menggunakan purposive sampling. Respondennya adalah ODHA yang menjadi anggota KDS JCC+ sejumlah 55 responden, berusia ≥ 18 tahun, dalam kondisi baik atau sadar, telah mendapat terapi ARV ≥ 6 bulan. Perceived Stigma ODHA dikaji menggunakan kuisioner Berger HIV Stigma Scale. Hasil penelitian menunjukkan perceived stigma ODHA di KDS JCC+ Kabupaten Jombang sebagian besar memiliki tingkat rendah sebesar 67%. Personalized stigma sebesar 76% memiliki tingkat rendah, Disclosure concerns sebesar 87% memiliki tingkat tinggi, Public attitudes sebesar 85% memiliki tingkat rendah, serta Negatif self image sebesar 76% memiliki tingkat rendah. Cara efektif untuk mengurangi perceived stigma adalah dengan cara memberdayakan individu, dengan cara memberikan motivasi sehingga bisa mencapai tujuan hidup dan menghindari konsekuensi negatif dari perceived stigma. 
HUBUNGAN MOTIVASI WANITA USIA SUBUR TERHADAP UPAYA PREVENTIF DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN SADARI PADA MAHASISWI KEPERAWATAN Ari Wahyuningrum; Marzella Milla; Wira Daramatasia
Jurnal Kesehatan dan Sains Vol 4 No 2 (2021): JURNAL KESEHATAN DAN SAINS (JKS)
Publisher : LPPM STIKES Griya Husada Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51487/jks.v4i2.78

Abstract

Latar Belakang: Kanker payudara merupakan penyakit dengan kasus terbanyak di Indonesia serta cenderung meningkat setiap tahun. Wanita usia subur dianjurkan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara rutin sebagai upaya pencegahan. Motivasi merupakan modal dasar dalam melakukan SADARI. Tujuan penelitian ini Mengetahui Hubungan Motivasi wanita usia subur Terhadap Upaya Preventif Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Metode SADARI. Penelitian ini menggunakan desain diskriptif korelasi dan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampling menggunakan Total sampling dengan instrument berupa kuesioner. Jumlah responden 71 orang dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Uji statistik menggunakan uji Spearman Rank untuk mengetahui hubungan variabel dependen dan independen. Hasil penelitian menunjukkan dari 71 responden, mayoritas memiliki motivasi tinggi sebanyak 27 (38.0%) orang dengan upaya preventif selalu melakukan SADARI sebanyak 27 (38.8%) . Pada uji korelasi Spearman rank didapatkan nilai (p=0,000). Kesimpulan Terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi Wanita usia subur terhadap tindakan SADARI. Disarankan bagi mahasiswi keperawatan agar lebih termotivasi untuk melakukan SADARI sebagai upaya pencegahan kanker payudara.  
IMPLEMENTASI MODEL PRECEDE-PROCEED DALAM PROMOSI KESEHATAN UNTUK PENCEGAHAN HIPERTENSI Nurma Afiani; Abdul Qodir; Dwi Soelistyoningsih; Wira Daramatasia
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2021 "Kesiapan Indonesia Dalam Menghadapi Krisis Energi Global"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah masyarakat miskin Desa Gunungrejo Kabupaten Malang. Prioritas masalah yang ditetapkan adalah promosi kesehatan untuk pencegahan hipertensi. Metode yang digunakan adalah PRECEDE-PROCEED meliputi 7 tahap kegiatan yakni (1) pengkajian sosial; (2) pengkajian epidemiologi; (3) pengkajian perilaku dan lingkungan; (4) pengkajian edukasi dan ekologi; (5) pengkajian kebijakan administratif; (6) implementasi; (7) proses evaluasi. Hasil kegiatan yang dilakukan adalah monitoring tekanan darah, pendidikan kesehatan, serta pemberian motivasi. Median tingkat pengetahuan subjek sebelum memperoleh pendidikan kesehatan adalah 65 (6-94). Sedangkan median tingkat pengetahuan setelah memperoleh pendidikan kesehatan adalah 82 (41-100). Kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan memiliki hubungan yang bermakna terhadap tingkat pengetahuan subjek (p<0,05).
PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TENTANG KESIAPAN IBU MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU-IBU SANGGAR SENAM LA FRESH BLIMBING KOTA MALANG Yuliyanik Yuliyanik; Wira Daramatasia; Ervin Rufaindah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i2.8543

Abstract

ABSTRAKSetiap perempuan pasti menginginkan dirinya sehat. Sehat secara fisik, mental, sosial dan juga kesehatan reproduksinya. Salah satu masalah kesehatan reproduksi yang dialami dan akan terjadi pada seorang perempuan adalah masa menopause. Masa menopause yang jika tidak dipahami dengan baik oleh seorang perempuan, maka akan dapat mengganggu kegiatannya sehari-hari karena adanya perubahan hormon pada seorang perempuan. Menopause dialami oleh seorang perempuan rata-rata pada rentang usia 48 sampai 55 tahun. Perempuan perlu mengetahui masa menopause, agar perempuan memiliki kesiapan terhadap masa menopause yang akan dialaminya. Masa menopause dapat membawa dampak dan perubahan terhadap perempuan. Perubahan yang terjadi adalah karena adanya perubahan hormon. Perubahan dapat terjadi baik perubahan pada fisik maupun psikologinya. Salah satu kegiatan yang dapat membantu perempuan dalam menghadapi masa menopausenya adalah dengan melakukan senam aerobic secara rutin. Senam aerobic dapat dilakukan 3 kali dalam setiap minggunya secara rutin. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan pemahaman ibu-ibu anggota senam tentang menopause agar ibu-ibu memiliki kesiapan menghadapi masa menopause. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini dengan memberikan kuesioner kepada ibu-ibu anggota senam untuk mengetahui pemahaman ibu-ibu tentang menopause. Hasil kuesioner dilanjutkan dengan kegiatan penyuluhan kepada 40 orang ibu-ibu anggota senam di Sanggar Senam LA Fresh Blimbing kota Malang. Pemahaman ibu-ibu tentang menopause, tentang masalah yang sering dialami perempuan saat menopause dan perubahan-perubahan yang terjadi selama masa menopause dari 40 orang yang semula baik 1 orang, cukup 28 orang dan kurang 11 orang, setelah dilakukan penyuluhan meningkat menjadi semuanya baik 40 orang. Kata kunci: kesehatan reproduksi; menopause; senam aerobic. ABSTRACTEvery woman wants to be healthy. Physically, mentally, socially and also reproductive health. One of the reproductive health problems experienced and will occur in a woman is menopause. Menopausal period which if not well understood by a woman, it will be able to interfere with daily activities due to hormonal changes in a woman. Menopause is experienced by an average woman in the age range of 48 to 55 years. Women need to know the menopause period, so that women have readiness for the menopause they will experience. Menopause can have an impact and change on women. The changes that occur are due to hormonal changes. Changes can occur both physically and psychologically. One of the activities that can help women in dealing with menopause is to do aerobic exercise regularly. Aerobic gymnastics can be done 3 times a week. The purpose of this community service is to increase the understanding of gymnastics members about menopause so that mothers are prepared to menopause. The method used in this community service is by giving questionnaires to women who are members of the gymnastics to find out the mothers' understanding of menopause. The results of the questionnaire were continued with outreach activities to 40 gymnastic women members at the LA Fresh Blimbing Gymnastics Studio, Malang city. Mothers' understanding of menopause, about the problems that women often experience during menopause and the changes that occur during menopause, from 40 people who were originally good, only 1 person, enough 28 people and less than 11 people, after counseling it increased to all good 40 people . Keywords: reproductive health; menopause; aerobic gymnastic.
Peran Vitamin D Dalam Regulasi Sistem Imunitas Melalui Sel Dendritik Wira Daramatasia
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 1 No 1: Agustus
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (859.402 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v1i1.80

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan citra pelayanan terhadap loyalitas pasien poli diabetes mellitus Rumah Sakit Umum Dr.Soetomo Surabaya. Metode dengan cara wawancara dipandu dengan kuesioner pertanyaan tertutup. Penelitian ini adalah penelitian survey yang bersifat analitik dengan sumber informasi pasien yang telah mendapatkan pelayanan kesehatan poli diabetes mellitus Rumah Sakit Umum Dr.Soetomo Surabaya yang dilakukan pada bulan Mei-Juni 2010. Penyajian data menggunakan tabel distribusi frekuensi, tabulasi silang(crosstabs), dan korelasi spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh kesan pasien terhadap citra pelayanan poli diabetes mellitus adalah baik, dan loyalitas pasien adalah loyal dan sangat loyal. Hal ini berarti pihak manajemen harus memperhatikan citra dan tetap menjaga kinerja serta kualitas pelayanan, lebih memberikan perhatian dan mengambil tindakan terhadap berbagai keluhan pasien untuk meningkatkan jumlah kunjungan dan menimbulkan kesan yang baik di masyarakat. Hasil uji korelasi spearman menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara citra pelayanan terhadap loyalitas pasien.
RENDAHNYA KADAR VITAMIN D BERPENGARUH PADA JUMLAH TH 17 PASIEN LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK Wira Daramatasia
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 2 No 1: September
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.115 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v2i1.98

Abstract

Systemic Lupus Erythematosus (SLE) is an autoimmune disease that is more frequently found with a high mortality rate . Aetiopathogenesis of the disease is unclear, although it has been demonstrated abnormalities of various immune cells including T cell hyperreactivity, B cells , dendritic cells , and decreased function of regulatory T cells (Treg). Vitamin D has a role in the immune system regulation, but in patients with SLE is still a lot of controversy. This study aims at funding out the correlation of vitamin D level with the percentage amount of Th17 cells in patients with SLE. Observation Laboratory in the form of a cross -sectional study with blood sampling SLE patients and healthy control in RSSA . Of the total 48 SLE patients and 23 healthy controls , this study compared the amount (percentage) of Th17 cells by looking at level of vitamin D. SLE patient's vitamin D level was measured by ELISA method , the amount of the percentage of Th17 cells (CD4+, IL17+) was measured by using a BD FACSCalibur flowcytometri method. The mean levels of vitamin D of SLE patients compared to healthy controls differed significantly (p = 0.00). There are significant differences in the number of Th17 percentage (p = 0.04), and Tukey test results between the control group of SLE patients with hypovitamin D (p = 0.03) . There is no correlation between vitamin D status with Th 17 cells (P = 0.22 and r= -0,33). Conclusion, It is concluded that 1,25(OH)2D3 affects the cell life cycle stages . This effect could contribute substantially to reduce the activation of T cells in inducing Th cell development 17 . therefore by providing therapy vitamin D (analog 1,25 (OH) 2D3) can modulate the treatment of autoimmune diseases , particularly SLE patient
KARAKTERISTIK PENGETAHUAN TENTANG LAKTASI DENGAN TEKNIK MENYUSUI PADA KALANGAN KADER POSYANDU DI KOTA MALANG Wira Daramatasia
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 3 No 1: Oktober
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.085 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v3i1.150

Abstract

Data kesehatan di Kota Malang diketahui bahwa cakupan ASI eksklusif pada tahun 2009 sebesar 58,47%, cakupan ASI eksklusif ini masih relatif rendah jika dibandingkan dengan target nasional 80%. Untuk mencapai keberhasilan pemberian ASI pada bayi harus didukung oleh manajemen laktasi yang baik dan teknik menyusui yang tepat agar manfaat dari ASI lebih maksimal. Peran aktif kader posyandu dalam menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat sangatlah penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pengetahuan tentang laktasi dengan teknik menyusui pada kalangan kader posyandu di kota Malang, serta hubungan pengetahuan dengan sikap kader posyandu mengenai teknik menyusui. Metode penelitian ini adalah Survey Analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling. Jumlah sampel penelitian ini berjumlah 50 responden dari jumlah populasi kader posyandu yang mewakili 5 kecamatan di Kota Malang. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan lembar observasi berupa checklist. Data yang diperoleh yaitu karakteristik responden meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, dan masa/lama menjadi kader posyandu, kemudian variable pengetahuan tentang laktasi dan tehnik menyusui kader posyandu. Analisis data menggunakan Korelasi Somers’d. Hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan kader posyandu mengenai menyusui sebagian besar baik sejumlah (68%), Sikap kader posyandu mengenai teknik menyusui sebagian besar kurang (62%). Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara pengetahuan kader posyandu dengan sikap mengenai tehknik menyusui (p>0,05).
PENDIDIKAN KARAKTER KESEHATAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DI SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK Wira Daramatasia
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 3 No 2: Maret
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.806 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v3i2.160

Abstract

Pendidikan anak usia dini merupakan pijakan awal yang strategis untuk memulai menanamkan dan membangun karakter-karakter mulia. Salah satu peningkatan pendidikan karakter adalah berbasis kesehatan dan potensi diri. Pendidikan karakter kesehatan dapat diberikan dalam bentuk Pelatihan dan penyuluhan penanaman karakter berbasis kesehatan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada anak, yang meliputi cara sikat gigi yang benar, cuci tangan yang tepat, kebersihan diri, dan makanan yang sehat dan halal, serta pengenalan dan pencegahan diare. Penyediaan sarana pembelajaran berbasis teknologi informasi, pelatihan peningkatan soft skills di bidang kesehatan khususnya pada guru dan anak didik, serta mengimplementasikan dalam bentuk kegiatan game education. serta pendampingan dan evaluasi. Hasil kegiatan IbM ini adalah variasi materi pembelajaran serta media pembelajaran yang diperlukan dalam pendidikan karakter kesehatan semakin menunjang. Pihak sekolah bisa memanfaatkan media pembelajaran yang telah diberikan, dan penyuluhan yang didapatkan sebagai bahan pembelajaran kedepannya.
KUALITAS HIDUP PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DAN CAPD Dwi Soelistyoningsih; Wira Daramatasia; Achmad Rifa'i; Atma Gunawan
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 8 No 1 (2019): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (961.461 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v8i1.191

Abstract

Penyakit ginjal kronis masih menjadi masalah di dunia. Terapi pengganti ginjal berupa hemodialisis atau dialisis peritoneal (CAPD) memerlukan waktu yang lama, biaya yang besar dan menimbulkan pembatasan-pembatasan tertentu bagi pasien. Hal ini akan mempengaruhi kualitas hidup pasien dari berbagai aspek kehidupannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dan CAPD di RSSA Malang. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan metode studi potong lintang (cross sectional). Subyek penelitian ini adalah 30 pasien dengan hemodialisis dan 30 pasien dengan CAPD minimal selama 3 bulan, usia ≥18 tahun, serta bersedia menandatangani informed consent. Penilaian kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronis dengan kuesioner KDQOL-36. Hasil penelitian didapatkan rerata usia responden yang menjalani HD adalah 53,10±9,85 tahun dan CAPD adalah 43,53±13,28 tahun. Jenis kelamin responden dengan HD laki-laki 16 (53,3%) orang dan perempuan 14(46,7%) orang, responden dengan CAPD, laki-laki sebanyak 19 (63,3%) orang dan perempuan sebanyak 11 (36,7%) orang. Tingkat pendidikan, pasien HD terbanyak adalah SMA sebanyak 9 (30,1%) dan pasien CAPD terbanyak adalah Perguruan Tinggi (PT) sebanyak 10 orang (33,3%). Durasi menjalani HD rata-rata 4,80±2,89 tahun, sedangkan untuk CAPD rata-rata 2,73±2,58 tahun. Untuk komorbid yang dialami untuk pasien HD sebanyak 21 (70%) orang dan untuk pasien CAPD dengan komorbid sebanyak 24 (80%) orang. Rerata komorbid yang dialami pasien HD 5,90±6,38 tahun dan untuk pasien CAPD 4,75±5,02 tahun. Kesimpulan yang didapatkan bahwa kualitas hidup pasien yang menjalani CAPD (63,3%) sedikit lebih tinggi dibandingkan pasien yang menjalani hemodialisa (60%).