Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan

Efek Inhibitor Proteasom terhadap Histopatologi Arteri Koronaria pada Tikus Model Aterosklerosis Ismawati ismawati; Ilhami Romus; Elfima Aditya Utami
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 16, No 2 (2020): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.16.2.135-142

Abstract

Penelitian sebelumnya menunjukkan peranan proteasom pada setiap tahap aterosklerosis yaitu tahap inisiasi, progresi dan komplikasi. Hal ini mendorong penelitian inhibitor proteasom sebagai terapi aterosklerosis dan bortezomib merupakan inhibitor proteasom yang pertama kali dikembangkan. Pada penelitian ini akan dianalisis efek pemberian inhibitor proteasom (bortezomib) terhadap pembentukan lesi aterosklerosis pada arteri koronaria tikus model aterosklerosis tahap progresi. Penelitian ini menggunakan 15 ekor tikus (Rattus novergicus) strain Wistar jantan yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol (I), kelompok aterosklerosis (II), dan kelompok aterosklerosis dengan pemberian bortezomib (III). Induksi aterosklerosis dilakukan dengan pemberian vitamin D3 (700.000 IU/kg) secara oral, dan dilanjutkan dengan diet aterogenik (kolesterol 2%, lemak kambing 5%, asam kolat 0,2 % dan diet standar 100%) selama 4 hari. Pemberian bortezomib dosis rendah (50 μg/kgBB) pada hari ke-1 dan ke-3 secara intraperitoneal. Penilaian lesi aterosklerosis dilakukan dengan sistem skoring. Hasil penelitian didapatkan skor lesi tertinggi pada kelompok model aterosklerosis dan adanya penurunan rerata skor lesi aterosklerosis pada kelompok aterosklerosis yang diberi bortezomib (0,70 vs 0,44, p<0,05). Disimpulkan bahwa pemberian bortezomib dapat menghambat pembentukkan lesi aterosklerosis pada tahap progresi.
Alpha Lipoic Acid Effect on Collagen of Extra Cellular Matrix β Cell Pancreas in Type 2 Diabetic Rats Ismawati Ismawati; Ilhami Romus; Dhea Ayu Kartini Surya Putri
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 16, No 1 (2020): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.237 KB) | DOI: 10.24853/jkk.16.1.68-75

Abstract

Kelainan pulau Langerhans (isletopathy) merupakan salah satu komplikasi DM tipe 2. Penelitian mengenai  efek asam alfa lipoat (ALA) terhadap matriks ekstraseluler pankreas (ECM) pada DM tipe 2 masih  terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ALA terhadap ketebalan kolagen ECM sel β pankreas pada tikus diabetes melitus tipe 2. Penelitian eksperimental dengan design post test only control group design  ini menggunakan 15 ekor tikus Rattus novergicus galur Wistar jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok diabetes melitus tipe 2, dan kelompok diabetes melitus tipe 2 yang diberi ALA. Induksi diabetes melitus tipe 2 dilakukan dengan pemberian streptozotosin (50 mg/kgBB) diikuti nikotinamid (110 mg/kgBB) intraperitoneal. Dosis ALA yang digunakan 60 mg/kgBB/hari diberikan selama 3 minggu. Ketebalan kolagen matriks ekstraseluler sel β pankreas dinilai dengan pewarnaan Verhoeff's van Gieson (VvG) dengan sistem skoring. Hasil penelitian menunjukkan ketebalan kolagen matriks ekstraseluler pulau Langerhans pankreas tetap normal pada semua kelompok penelitian. Pemberian ALA 60 mg/kgbb selama 3 minggu pada tikus DM tipe 2 tidak memiliki efek terhadap ketebalan kolagen ECM pankreas. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai efek ALA terhadap kolagen matriks ekstra seluler pankreas DM tipe 2 tahap lanjut.