Articles
ImplementasiI Metode AHP Dalam Menganalisis Kriteria Dalam Pemilihan Bibit Sapi Potong
Afrisawati Afrisawati;
Irianto Irianto
Jurnal Teknologi Sistem Informasi dan Sistem Komputer TGD Vol 2, No 2 (2019): J-SISKO TECH EDISI JULI
Publisher : STMIK Triguna Dharma
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53513/jsk.v2i2.131
Peran daging sapi sangatlah dibutuhkan masyarakat untuk menunjang kebutuhan pokok. Daging sapi dikategorikan sebagai makanan yang banyak mengandung protein yang cukup tinggi. Disamping itu, daging sapi yang memiliki kualitas sehat disebabkan karena bibit sapi yang baik. Akan tetapi keterbatasan pengetahuan peternak dalam memilih bibit sapi potong membuat peternak masih menggunakan cara tradisional yaitu memilih hanya berdasarkan harga yang terjangkau. Hal ini mengakibatkan kriteria pendukung pemilihan bibit sapi potong yang baik menjadi terabaikan seperti berat, lebar, tektur tulang dan lainnya. Sehingga berdampak pada kualitas dari daging sapi menurun dan merugikan peternak. Maka peternak harus memiliki pengetahuan untuk mengetahui faktor penunjang bibit sapi potong itu baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kriteria dalam pemilihan bibit sapi potong. Analisis yang akan dilakukan menggunakan penerapan teknologi informasi yaitu dengan analisis Analytical Hierarchy Process (AHP). Berdasarkan hasil yang dicapai, maka kriteria yang paling utama adalah ukuran perut, rangka tubuh, lebar dada, berat badan, bentuk kaki, tekstur tulang kaki, panjang dan tinggi tubuh, serta tekstur bulu dan mata.
PEMILIHAN BIBIT TERNAK SAPI POTONG MELALUI KOMBINASI METODE AHP DAN METODE MFEP
Afrisawati Afrisawati;
Irianto Irianto
JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi) Vol 6, No 1 (2019): December 2019
Publisher : STMIK Royal
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (70.273 KB)
|
DOI: 10.33330/jurteksi.v6i1.392
Beef is a livestock product that has economic value. The high demand for meat requires farmers to cultivate cows by supplying cattle to meet consumer needs. In terms of selecting beef cattle seeds, independent breeders still do traditionally. During this time farmers still use the trial and error method in choosing the best type of cow even just concerned with the price factor. This will obviously affect the quality of cattle which results in expensive maintenance costs, less than optimal production yields and even death of cows. The purpose of this study was to conduct a study of the application of technology in the selection of the best beef cattle to increase livestock yield, especially for local independent breeders. The technology used is a combination of the Analytical Hierarchy Process (AHP) method and the Multy Factor Evaluation Process (MFEP) Method. Through a combination of methods, researchers analyzed each criterion and alternative related to the selection of the best beef cattle. AHP method was chosen because it has the ability to analyze more consistent criteria. While the selection of the MFEP method is due to having the ability to analyze alternatives based on existing criteria in a simple and accurate way. The results of the AHP and MFEP analysis method are AHP analysis to assist in determining the priority factors of beef cattle seedlings and applied to the MFEP method which produces the highest alternative A6 with a value of 0.508. This research is expected to become a new foundation for farmers in knowing the criteria and alternatives in determining the best type of beef cattle.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN PEGAWAI DI STMIK ROYAL METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING
Afrisawati Afrisawati
JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi) Vol 5, No 1 (2018): Desember 2018
Publisher : STMIK Royal
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (355.425 KB)
|
DOI: 10.33330/jurteksi.v5i1.294
Abstrack: New Employee Recruitment on campus STMIK ROYAL. In the selection usually the campus will provide several series of tests to determine the ability and personal of the prospective employee. Data test results will be stored in an archive or computer in the form of tables that create data and value of each test participant. Based on the current employee recruitment system HR has difficulty in selecting and evaluating the competent employees. To overcome this made a decision support system of new employee acceptance especially part of laboratory assistant. For determine employees who will be accepted, then built a computerized decision-making system that is able to facilitate the process of receiving new employees. the determination and identification of labor by using SAW method (Simple additive weighting) is a method that can find a best alternative from various alternatives based on predetermined criteria. The point is that the method determines the weight value for each criterion. The best alternatives are those who are eligible to be employees based on predetermined criteria. Assessment is done by finding the value of weight for each criterion, then conducted the ranking process that will determine the optimal alternative that is the employee who will be considered by the decision maker to become employees at the company. This decision support system will be able to assist the human resources in determining the recruitment of new employees, especially the assistant laboratory at STMIK ROYAL. Keywords: assessment criteria, SAW method, decision support system. Abstrak: Penerimaan Karyawan baru pada kampus STMIK ROYAL. Dalam penyeleksian biasanya pihak kampus akan memberikan beberapa rangkaian tes untuk mengetahui kemampuan serta pribadi dari calon pegawai tersebut. Data hasil tes tersebut nantinya akan disimpan dalam suatu arsip ataupun komputer yang berupa tabel yang membuat data dan nilai masing-masing peserta tes. Berdasarkan system penerimaan pegawai yang berjalan saat ini SDM mengalami kesulitan dalam menyeleksi dan mengevaluasi pegawai yang berkompeten. Untuk mengatasinya dibuat suatu sistem pendukung keputusan penerimaan pegawai baru khususnya bagian asisten laboraturium.Untuk menentukan pegawai yang akan diterima, maka dibangun sebuah sistem pengambilan keputusan terkomputerisasi yang mampu memudahkan proses penerimaan pegawai baru. penentuan dan identifikasi tenaga kerja dengan menggunakan metode SAW (Simple additive weighting) adalah metode yang dapat mencari suatu alternatif terbaik dari berbagai alternatif berdasarkan kriteria – kriteria yang telah ditentukan. Intinya bahwa metode tersebut menentukan nilai bobot pada setiap kriteria. Alternatif terbaik yang dimaksud adalah yang berhak menjadi pegawai berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Penilaian dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap kriteria, kemudian dilakukan proses perangkingan yang akan menentukan alternatif optimal yaitu para pegawai yang akan dipertimbangkan oleh pengambil keputusan untuk menjadi pegawai pada perusahaan tersebut. Sistem pendukung keputusan ini nantinya dapat mambantu pihak SDM dalam menentukan perekrutan karyawan baru khususnya asisten laboraturium di STMIK ROYAL. Kata Kunci : kriteria penilaian, metode SAW, sistem pendukung keputusan.
Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Pegawai di STMIK Royal Menggunakan Metode Simple Additive Weighting
Afrisawati afrisawati
JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi) Vol 4, No 1 (2017): Desember 2017
Publisher : STMIK Royal
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (198.52 KB)
|
DOI: 10.33330/jurteksi.v4i1.23
Abstract: Based on the current employee recruitment system HR STMIK Royal has difficulty in selecting and evaluating the competent employees. To overcome this made a decision support system of new employee acceptance especially part of laboratory assistant. For determine employees who will be accepted, then built a computerized decision-making system that is able to facilitate the process of receiving new employees. the determination and identification of labor by using SAW method (Simple additive weighting) is a method that can find a best alternative from various alternatives based on predetermined criteria. The point is that the method determines the weight value for each criterion. The best alternatives are those who are eligible to be employees based on predetermined criteria. Assessment is done by finding the value of weight for each criterion, then conducted the ranking process that will determine the optimal alternative that is the employee who will be considered by the decision maker to become employees at the company. This decision support system will be able to assist the human resources in determining the recruitment of new employees, especially the assistant laboratory at STMIK Royal. Keywords: assessment criteria, SAW method, decision support system. Abstrak: Berdasarkan sistem penerimaan pegawai yang berjalan saat ini SDM mengalami kesulitan dalam menyeleksi dan mengevaluasi pegawai yang berkompeten. Untuk mengatasinya dibuat suatu sistem pendukung keputusan penerimaan pegawai baru khususnya bagian asisten laboraturium.Untuk menentukan pegawai yang akan diterima, maka dibangun sebuah sistem pengambilan keputusan terkomputerisasi yang mampu memudahkan proses penerimaan pegawai baru. penentuan dan identifikasi tenaga kerja dengan menggunakan metode SAW (Simple additive weighting) adalah metode yang dapat mencari suatu alternatif terbaik dari berbagai alternatif berdasarkan kriteria – kriteria yang telah ditentukan. Intinya bahwa metode tersebut menentukan nilai bobot pada setiap kriteria. Alternatif terbaik yang dimaksud adalah yang berhak menjadi pegawai berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Penilaian dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap kriteria, kemudian dilakukan proses perangkingan yang akan menentukan alternatif optimal yaitu para pegawai yang akan dipertimbangkan oleh pengambil keputusan untuk menjadi pegawai pada perusahaan tersebut. Sistem pendukung keputusan ini nantinya dapat mambantu pihak SDM dalam menentukan perekrutan karyawan baru khususnya asisten laboraturium di STMIK Royal. Kata kunci: kriteria penilaian, metode SAW, sistem pendukung keputusan.
ANALISIS PERBANDINGAN MENGGUNAKAN METODE MOORA DAN WASPAS PEMILIHAN BIBIT SAPI POTONG TERBAIK
Afrisawati Afrisawati;
Sahren Sahren
JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi) Vol 6, No 3 (2020): August 2020
Publisher : STMIK Royal
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33330/jurteksi.v6i3.827
Abstract: The need for fulfilling the quantity and quality of beef in Indonesia is still very less than the supply of beef in Indonesia, for 2020 alone the demand for beef in Indonesia is around 700,000 tons while the domestic supply is only 400,000 tons, from that Indonesia is still 300,000 tons less. Therefore, to meet the beef needs, an additional supply of beef is needed by importing beef from abroad in the form of processed meat and prospective beef breeders. The problem experienced by independent local breeders is the selection of the best cattle breeds The process of selecting cattle breeds conducted so far by farmers is still manual and traditional. They did this because of the lack of qualified knowledge to choose the best beef breed based on certain criteria and which alternative cow options are suitable for beef cattle. So that the process of enlarging cattle breeds becomes shorter in time with maximum results. The technology used is using the MOORA and WASPAS methods as a comparison in determining the best beef cattle breeds. The method is expected to produce a comparison so that the results obtained from a more accurate method in selecting the best beef breeders in order to advance the local independent livestock business in particular and become self-sufficient beef in general. Keywords: Beef Cattle; decision support system; MOORA; WASPAS Abstrak: Kebutuhan akan pemenuhan kuantitas dan kualitas daging sapi di indonesi sangat masih kurang dari persedian sapi yang ada di Indonesia, untuk tahun 2020 ini sendiri kebutuhan akan daging sapi di Indonesia sekitar 700.000 ton sementara persedian dalam negeri hanya mencapai 400.000 ton, dari itu Indonesia masih kurang 300.000 ton lagi. Oleh karena itu, untuk mencukupi kebutuhan daging sapi tersebut diperlukan tambahan suplai daging sapi dengan melakukan impor daging sapi dari luar negeri baik berupa daging olahan maupun bakalan calon bibit sapi. Masalah yang dialami oleh para peternak lokal mandiri yaitu pemilihan bibit sapi terbaik Proses pemilihan bibit sapi yang dilakukan selama ini oleh peternak masih dengan cara manual dan tradisional. Hal tersebut mereka lakukan Karena kurangnya pengetahuan yang mumpuni untuk memilih bibit sapi terbaik berdasarkan kriteria-kriteria tertentu dan beberapa pilihan alternatif sapi mana yang cocok untuk dijadikan sapi potong. Sehingga dengan demikian proses pembesaran bibit sapi menjadi lebih singkat waktunya dengan hasil yang maksimal. Teknologi yang digunakan yaitu menggunakan metode MOORA dan WASPAS sebagai pembanding dalam menetukan bibit sapi potong terbaik. Dari metode tersebut diharapkan menghasilkan perbandingan sehingga didapat hasil dari metode yang lebih akurat dalam pemilihan bibit sapi terbaik demi memajukan usaha peternakan mandiri lokal secara khusus dan menjadi swasembada daging sapi secara umum. Kata Kunci: bibit sapi; sistem penunjang keputusan; MOORA; WASPAS
IMPLEMENTASI PERAKITAN DAN INSTALASI SISTEM OPERASI WINDOWS DAN LINUX
Irianto Irianto;
Afrisawati Afrisawati;
Sudarmin Sudarmin;
Juna Eska
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 1, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : STMIK Royal
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (993.128 KB)
|
DOI: 10.33330/jurdimas.v1i1.386
Abstract: Increased computer users in high school make increasingly also the desire of students / i equal to know the type of computer components. With the many interests of students to know assembling and installation of computers, making their enthusiasm higher in knowing the types of computer applications. Many factors influence for students on computer assembly, such as how component form, type of operating system, type of application, and how to install. Keywords: Computer Components, Operating System, Computer Applications Abstrak: Peningkatan pengguna komputer di sekolah SMA membuat makin meningkat pula keinginan siswa/i sederajat untuk mengetahui jenis komponen komputer. Dengan banyaknya minat siswa/i untuk mengetahui merakit dan instalasi komputer, membuat antusias mereka semakin tinggi dalam mengetahui jenis aplikasi komputer. Banyak faktor yang mempengaruhi bagi siswa/i pada perakitan komputer, seperti bagaimana bentuk komponen, jenis sistem operasi, jenis aplikasi, dan bagaimana cara instalasinya. Kata Kunci : Komponen Komputer, Sistem Operasi, Aplikasi Komputer
PENERAPAN MEDIA DALAM PENGENALAN PERANGKAT KOMPUTER SERTA PROGRAM APLIKASI PADA LKP MEKAR SARI PULO BANDRING
Irianto Irianto;
Sudarmin Sudarmin;
Afrisawati Afrisawati
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 1, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : STMIK Royal
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (233.488 KB)
|
DOI: 10.33330/jurdimas.v1i2.102
Abstract:In the education world many challenges always faced by the lecturers in delivering the material, this dikarnakan presentation factor in delivering the material is too monotonous and saturated and resulted in the students are not able to absorb everything that is delivered by teachers. This is experienced in LKP mekar sari pulo bandring as a course institution that operates as an extracurricular lesson in which most students are saturated in learning to use the old method. Media is one way to overcome both introduce the computer device and application program. Keywords:Device, Aplication Program, Media Abstrak:Dalam dunia pendidikan banyak tantangan yang selalu dihadapi oleh para tenaga pengajar dalam menyampaikan materi, ini dikarnakan faktor penyajian dalam menyampaikan materi terlalu monoton dan jenuh dan mengakibatkan siswa tidak mampu menyerap semua yang disampaikan tenaga pengajar. Hal ini lah yang dialami pada LKP mekar sari pulo bandring sebagai lembaga kursus yang beroperasi sebagai pelajaran ekstrakurikuler yang mana kebanyakan siswa jenuh dalam belajar menggunakan metode lama. Media merupakan salah satu cara untuk mengatasinya baik mengenalkan perangkat komputer maupun program aplikasinya. Kata kunci:Perangkat, Program Aplikasi, Media
PELATIHAN INSTALASI SISTEM OPERASI WINDOWS PADA PERSONAL COMPUTER
Juna Eska;
Afrisawati Afrisawati;
M Ihsan
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 1, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : STMIK Royal
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1258.273 KB)
|
DOI: 10.33330/jurdimas.v1i2.107
Abstarct: Increased computer users in high school make increasingly also the desire of students / i equal to know the type of computer components. With the many interests of students to know installation of computers, making their enthusiasm higher in knowing the types of computer applications. Many factors influence for students on computer assembly, such as how component form, type of operating system, and how to install.Keywords: Computer Components, Operating SystemAbstak: Peningkatan pengguna komputer di sekolah SMA membuat makin meningkat pula keinginan siswa/i sederajat untuk mengetahui jenis komponen komputer. Dengan banyaknya minat siswa/i untuk mengetahui instalasi komputer, membuat antusias mereka semakin tinggi dalam mengetahui jenis aplikasi komputer. Banyak faktor yang mempengaruhi bagi siswa/i pada instalasi komputer, seperti bagaimana bentuk komponen, jenis sistem operasi, dan bagaimana cara instalasinya.Kata Kunci : Komponen Komputer, Sistem Operasi,
PENERAPAN METODE CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA PENJUALAN TOKO BAJU AZZAHRA
Irianto Irianto;
Sudarmin Sudarmin;
Afrisawati Afrisawati
JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Vol 4, No 2 (2021): June 2021
Publisher : Smart Education
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54314/jssr.v4i2.584
Analisis sistem merupakan kegiatan menguraikan suatu sistem informasi yang utuh dan nyata kedalam komponen yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi masalah-masalah yang muncul, sehingga mengarah kepada suatu solusi untuk perbaikan maupun pengembangan ke arah yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan. Penggunaan sistem lama untuk mempromosikan produk berupa baju yang ada sekarang ini belum memenuhi standar perkembangan teknologi dimasa ini, dikarenakan sistem yang ada masih dilakukan menggunakan bentuk manual yang akan dibuat pembukuannya, sehingga dalam pengolahan datanya sedikit memakan waktu sehingga mengakibatkan penyajian laporan penjualan menjadi lambat. Untuk alur dan sistem yang sedang berjalan dalam hal proses penjualan pakaian pada toko baju azzahra diuraikan menggunakan Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Deployment Diagram.
PENERARAPAN METODE SAW UNTUK PEMILIHAN KOMPUTER MULTIMEDIA DI STMIK ROYAL KISARAN MENGGUNAKAN METODE SAW
Irianto Irianto;
Afrisawati Afrisawati;
Sudarmin Sudarmin
JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Vol 4, No 1 (2021): February 2021
Publisher : Smart Education
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54314/jssr.v4i1.461
Dalam pemilihan komputer biasanya pihak laboran kampus akan memberikan beberapa sample spesifikasi komputer untuk menegetahui kemampuan komputer tersebut. Disini laboran akan mencoba instalasi program (software) yang akan di gunakan berkaitan dengan matakuliah multimedia. Berdasarkan sistem laboran akan lama dalam menentukan laboratorium mana yang layak di gunakan untuk laboratorium Multimedia. Untuk menentukan komputer yang akan diterima, maka dibangun sebuah sistem pengambilan keputusan terkomputerisasi yang mampu memudahkan proses pemilihan komputer. penentuan dan identifikasi komputer dengan menggunakan metode SAW (Simple additive weighting) adalah metode yang dapat mencari suatu alternatif terbaik dari berbagai alternatif berdasarkan kriteria – kriteria yang telah ditentukan. Intinya bahwa metode tersebut menentukan nilai bobot pada setiap kriteria. Alternatif terbaik yang dimaksud adalah yang berhak menjadi pegawai berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Penilaian dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap kriteria, kemudian dilakukan proses perangkingan yang akan menentukan alternatif optimal yaitu berbagai komputer laboratorium yang akan dipertimbangkan oleh pengambil keputusan untuk menjadi komputer laboratorum pada perusahaan tersebut.