Claim Missing Document
Check
Articles

PENENTUAN PENERAPAN PRODUKSI BERSIH TERBAIK DI UKM KUE SERABI “APEN JULIT GETTAS” KARANGANYAR-SUMENEP DAN ANALISIS NILAI TAMBAHNYA [Determination of the Best Application for Clean Production in the SME of Pancake "Apen Julit Gettas" Karanganyar-Sumenep and Its Value Added Analysis] Prastika, Yuni Dwi; Ulya, Millatul; Mu'tamar, Mohammad Fuad Fauzul
Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol 24, No 1 (2019): Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian
Publisher : Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.829 KB) | DOI: 10.23960/jtihp.v24i1.31-38

Abstract

Small and Medium Enterprises (SME) such as the processing of pancakes "Apen Julit Gettas" in Sumenep Regency need to be studied in terms of implementing clean production, because the waste produced is quite large. There are 4 alternative businesses that can be applied for clean production, that are producing animal feed, nata de coco, briquettes, and organic fertilizers. The purpose of this study was to determine the best alternative that would be used for the application of clean production in SME "Apen Julit Gettas" and analyze the added value of the best alternative. The method used to determine the best alternative was the Comparative Performance Index (CPI) and the best alternative value-added analysis using the Hayami method. The best alternative to implementing clean production was processing coconut pulp into animal feed with a value of 285.55. After analyzing added value for coconut pulp industry, the net added value received by the company was Rp. 4,078.64.00/kg with a profit percentage of 53.17%.
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK BERBASIS RUMPUT LAUT (Kappaphycus Alvarezii) (Studi Kasus : KUB Mitra Bahari di Desa Jumiang Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan Madura) Sugiarti, Apriliany; FM, Fuad; Ulya, M. Sidan Millatul
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Pada setiap unit usaha membutuhkan suatu strategi dalam menjalankan usahanya dengan harapan usaha yang dilakukan dapat berkembang. Begitu juga dengan KUB Mitra Bahari yang juga harus mengetahui strategi apa yang baik digunakan dalam mengembangkan usahanya. Oleh karena itu akan dilakukan analisis pengembangan usaha dodol, minuman dan keripik berbasis rumput laut dengan metode matriks IE, matriks BCG, Space Matriks dan QSPM. Hasil analisis strategi dengan metode IE diperoleh strategi pengembangan pasar, penetrasi pasar dan pengembangan produk. Pada analisis strategi dengan metode matriks BCG diperoleh strategi pengembangan pasar atau pengembangan produk. Pada analisis dengan metode Space matriks diperoleh strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar atau pengembangan produk. Sementara pengambilan strategi akhir dengan metode QSPM dari beberapa dengan metode yang telah digunakan maka strategi yang baik digunakan oleh KUB Mitra Bahari dalam mengembangkan usaha dodol, minuman dan keripik yang berbasis rumput laut yaitu pengembangan pasar yang diikuti dengan penetrasi pasar. 
Instant Corn Rice Product Development Hidayat, Khoirul; Mu'tamar, Mohammad Fuad Fauzul; Firmansyah, R Arief; Illahi, Wahyudi
Jurnal Teknik Industri Vol 20, No 2 (2019): August
Publisher : Department Industrial Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.838 KB) | DOI: 10.22219/JTIUMM.Vol20.No2.117-127

Abstract

The Madurese consumes corn as the primary source of carbohydrates. However, currently, they are experiencing a shift in consumption from corn to rice. It is caused by the availability of abundant rice. Moreover, another reason is the process of processing corn requires a relatively long time. The purpose of this research is to develop instant Madura corn rice. The method used in this research is the Quality Function Deployment (QFD) method. Based on the House of Quality matrix obtained 16 attributes of consumer needs both in terms of products and packaging. Highest Attributes of the needs of consumers are attributes without preservatives for the product aspect and presenting attributes for the packaging aspect. There are 17 attributes of technical requirements needed to meet the attributes of consumer needs. Highest priority  The technical requirements are the corn type attribute for the product side and the font-size attribute for the packaging aspect. The results of product comparisons with competitors, Madura corn rice products have advantages in the yellow color attribute. Furthermore, It needs to be improved attributes about the texture a little soft.
Life cycle assessment of raw and fried tette chips production Ulya, Millatul; Mu?tamar, M. Fuad Fauzul; Firmansyah, R. Arief
Advances in Food Science, Sustainable Agriculture and Agroindustrial Engineering (AFSSAAE) Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Advances in Food Science, Sustainable Agriculture and Agroindustrial Engineering (AFSSAAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.afssaae.2020.003.02

Abstract

Madura has typical cassava-based food products including cassava chips, raw tette chips and fried tette chips produced by Small and Medium-sized Enterprises (SMEs). The production process of the three products varies and produces different environmental impacts. This study aims to evaluate and compare environmental impact assessments in the production of raw tette chips and fried tette chips using Life Cycle Assessment (LCA) approach. This study evaluates the product life cycle from the procurement of raw materials until the product is consumed. The results showed that fried tette chips had a lower environmental impact than raw tette chips per 500 gram basis. Climate change, photochemical oxidation and eutrophication are environmental impacts identified in this study. The results of this study are expected to get a comprehensive environmental footprint of the product system with respect to sustainable production and consumption.
ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU BERDASARKAN ALIRAN BIAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIFO (STUDI KASUS DI PJ. MADURA SARI SAMPANG) Cahya, Septian Adi Dwi; Maflahah, Iffan; Muktamar, Mohamad Fuad Fauzul
Rekayasa Vol 6, No 1: April 2013
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/rekayasa.v6i1.2099

Abstract

Persediaan barang merupakan sesuatu yang dimiliki perusahaan berupa barang untuk bisa dijual kembali. Perusahaan mempunyai persediaan barang biasanya berupa bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi. Kondisi persediaan barang bagi perusahaan berperan penting dan mempunyai pengaruh secara langsung terhadap kelayakan usaha. Oleh karena itu analisis persediaan barang yang tepat menjadi sesuatu hal yang sangat diperlukan bagi perusahaan. Salah satu analisis untuk menentukan persediaan barang adalah dengan menggunakan metode FIFO. Metode FIFO merupakan suatu metode penilaian persediaan yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan yang mempunyai kondisi bahan baku yang semakin meningkat di setiap periodenya. Penggunaan metode FIFO pada penelitian kali ini akan diterapkan di PJ Madura Sari Sampang Khususnya pada produk jamu galian rapet wangi. Produk jamu galian rapet wangi merupakan salah satu produk unggulan yang dimiliki oleh PJ Madura Sari dengan rata-rata penjualan yang cukup tinggi dibanding produk-produk lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode FIFO mempunyai nilai harga pokok penjualan yang lebih rendah dibanding metode rata-rata tertimbang yang digunakan oleh perusahaan yaitu sebesar Rp 108.107.000 untuk metode FIFO dan Rp 108.453.489 untuk metode rata-rata tertimbang. Dari hasil analisis harga pokok penjualan dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan sebesar Rp 346.489. Pada perbandingan nilai persediaan akhir menunjukkan bahwa metode FIFO menghasilkan nilai yang lebih tinggi dari pada metode rata-rata tertimbang yaitu sebesar Rp 26.083.000 sedangkan untuk metode rata- rata tertimbang yaitu sebesar Rp 25.889.510.
Perencanaan Persediaan Bahan Baku Rajungan Menggunakan Metode MRP (Material Requirement Planning) (Studi Kasus : UD. Gerald Unedo) Fajriyah, Eka Wahyuni; Mu'tamar, Mohammad Fuad Fauzul; Rahman, Askur
Rekayasa Vol 10, No 1: April 2017
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.264 KB) | DOI: 10.21107/rekayasa.v10i1.3599

Abstract

ABSTRAKPengadaan bahan baku sering menjadi permasalahan dalam suatu industri. Pengadaan bahan baku yang baik dapat memperlancar jalannya suatu proses produksi sehingga kebutuhan dapat terpenuhi tepat waktu dan meminimalisasi biaya pengadaan. UD. Gerald Unedo yang terletak di Desa Sabiyan Bangkalan merupakan perusahaan yang bergerak di industri rajungan berproduksi sebagai pengulitan Rajungan. Pengadaan bahan baku metode perusahaan dilakukan berdasarkan apa yang biasa dilakukansebelumnya  oleh perusahaan yaitu perusahaan akan memproduksi berapapun bahan baku yang tersedia pada suplier.Hasil yang telah dilakukan dengan metode MRP teknik Lot For Lot didapatkan biaya pemesanan sebesar Rp. 247. 470. 417 dan biaya penyimpanan sebesar Rp. 256. 700. 806 penghematan sebesar 44 % lebih hemat dibandingkan dengan metode perusahan. Kata kunci : Persediaan, Pengadaan, Pemesanan, Penyimpanan, Lot For Lot, UD. Gerald Unedo ABSTRACTThe supply of raw materials is often a problem in an industry. Procurement of good raw materials can facilitate the running of a production process so that needs can be met on time and minimize procurement costs. UD. Gerald Unedo located in Sabiyan Bangkalan Village is a company engaged in the crab industry produces as a difficulty of Rajungan. Procurement of raw materials company method is done based on what used to be done before by the company that the company will produce whatever the raw materials available on suplier.a result has been done with the method of MRP techniques Lot For Lot method a obtained booking is fee of Rp. 247. 470. 417 and the storage fee of Rp. 256. 700. 806 savings of 44% than  efficient more the method of the company.Keywords: Inventory, Procurement, Booking, Storage, Lot For Lot, UD. Gerald Unedo
PENGGUNAAN SCREW PUMP DAN BAK BIOPORI DALAM OPTIMALISASI INSTALASI BIOGAS DESA GILI TIMUR BANGKALAN Fauzul Mu’tamar, M. Fuad; Hidayat, Khoirul
PEDULI: Jurnal Ilmiah Pengabdian Pada Masyarakat Vol 1 No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1137.998 KB) | DOI: 10.37303/10.37303/vol41100

Abstract

Desa Gili Timur Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan secara geografis berketinggian 5 m dari permukaan laut, topografi rendah dan berbatasan langsung wilayah kampus Universitas Trunojoyo Madura; Sebelah utara dengan Desa Telang, sebelah timur dengan Desa Kebun, sebelah selatan dengan Desa Banyuajuh, sebelah barat dengan Desa Gili Anyar. Pemerintah Kabupaten Bangkalan pada tahun 2013  membantu masyarakat Desa Gili Timur membangun instalasi Biogas dari kotoran sapi. Instalasi biogas tersebut dibangun sebanyak 25 buah dan diletakkan di setiap keluarga yang mempunyai peternakan sapi. Pada awal tahun pertama biogas berjalan dengan baik dan lancar, akan tetapi memasuki tahun kedua muncul banyak permasalahan, antara lain; tersumbatnya output pembuangan, melubernya pembuangan sisa proses biogas, gas tidak keluar, sedikitnya gas metan yang keluar, gas keluar tidak teratur. Semua permasalahan tersebut mengakibatkan masyarakat mulai enggan memanfaatkan biogas, sehingga lambat laun pemanfaatan instalasi biogas yang telah dibangun menurun sampai banyak yang tidak digunakan lagi. Berdasarkan hasil diskusi dengan kedua mitra, maka masalah prioritas yang harus segera diselesaikan adalah melakukan perbaikan pembuangan kotoran sisa proses digester sehingga permasalahan ketersumbatan sisa proses dapat teratasi. Hasil dari kegiatan ini adalah melakukan optimalisasi biogas dengan menggunakan screw pump untuk mempermudah pengeluaran sisa proses digester. Screw pump mempunyai kemampuan memindahkan slury yang ada dalam lubang pembuangan dengan lebih mudah, dengan sistem operasi manual dapat menghemat dan mempermudah dalam proses operasinya. Sehingga masyarakat Desa Gili Timur mampu mengoperasikan kembali biogas yang telah dibangun serta menggunakan biogas tersebut  dalam memasak setiap hari. Sedangkan cairan sisa digester ditampung dengan menggunakan bak biopori, sehingga tidak meluber dan dapat digunakan sebagai pupuk.
Pengendalian Mutu Produk Air Minum Kemasan Menggunakan New Seven Tools (Studi Kasus di PT. DEA) Zakariya, Yuza; Mu’tamar, Muhammad Fuad Fauzul; Hidayat, Khoirul
Rekayasa Vol 13, No 2: August 2020
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.543 KB) | DOI: 10.21107/rekayasa.v13i2.5453

Abstract

Pengendalian mutu merupakan kegiatan pemantauan dan evaluasi serta menindaklanjuti suatu proses agar persyaratan mutu yang telah ditetapkan dapat tercapai. Peningkatan kualitas mutu suatu industry harus melalui proses pengendalian mutu terhadap produksinya. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan proses perbaikan kualitas mutu melalui penerapan new seven tools. Metode new seven tools meliputi beberapa tahapan yaitu diagram afinitas, diagram pohon, process decision program chart (PDPC) dan activity network diagram. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga macam cacat produk yaitu isi tidak penuh, lid cup miring dan kekuatan lid cup kurang rapat dengan tingkat kecacatan terbesar pada lid cup miring. Hasil analisis didapatkan ada tiga faktor penyebab timbulnya cacat produk air minum dalam kemasan cup 240ml yaitu mesin dan peralatan, sumber daya manusia (SDM) dan metode. Beberapa usulan alternatif perbaikan yaitu melakukan perbaikan kondisi mesin dan peralatan, meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan penggunaan metode sesuai dalam produksi. Berdasarkan diagram jaringan kerja, proses pengendalian kecacatan produk di PT. DEA membutuhkan waktu rata rata selama 27 hari.Analysis of Quality Control of Drinking Water Products in Cup Using New Seven Tools Method (Case Study in PT. DEA)Quality control is an activity to monitor, evaluate, and also follow up so that the quality requirements that have been set can be achieved. To improve quality, an industry must apply quality control to its production. The purpose of this research is to get a description of the process of making drinking water products in 240ml cup packaging and get, knowing the quality improvement process, especially in applying the new seven tools. The new seven tools method used includes several stages, namely affinity diagrams, tree diagrams, decision program chart (PDPC) processes, and network diagram activities. The results of the study found three types of product defects which are not full contents, sloping cup lid, and cup lid strength less tight. However, from the three defects, it is known that the sloping cup lid has the greatest disability rate. The results of the analysis show that there are three factors that cause the defect of drinking water products in 240ml cup packaging, namely machinery and equipment, human resources (HR), and methods. Some proposed improvements that can be given are related to defects in drinking water products in 240ml cup packaging, namely improving the condition of machines and equipment, improving human resources (HR), and using appropriate methods in production. Based on the working network diagram that the processor stages for controlling product defects at PT. DEA requires an average of 27 days.
Analisis Pemilihan Supplier Gabah dengan Metode Analitycal Network Proces (ANP) (Studi kasus: Gudang Baru Bulog Gunung Gedangan, Mojokerto) Amyriki, Marista; Mu’amar, Muhammad Fuad Fauzul; Hastuti, Sri
Rekayasa Vol 9, No 1: April 2016
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.708 KB) | DOI: 10.21107/rekayasa.v9i1.3322

Abstract

Pemilihan pemasok merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam sebuah industri. Pemilihan pemasok yang baik dan tepat dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan kriteria dan subkriteria yang menjadi dasar pemilihan pemasok gabah dan mendapatkan alternatif pemasok gabah di GBB Gunung Gedangan, Mojokerto. Penentuan alternatif terbaik pada pemilihan pemasok gabah menggunakan metode Analitycal Network Process (ANP). Analisis kriteria terpilih pada penelitian ini didapatkan kriteria kualitas, kriteria pengiriman, kriteria fleksibilitas, kriteria responsibilitas dan kriteria service. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria kualitas mendapatkan bobot paling tinggi sebesar 0,53355, kriteria service (0,26417), kriteria pengiriman (0,10358), kriteria responsibilitas (0,06164) dan kriteria fleksibilitas (0,03705). Hasil penelitian menunjukkan bahwa alternatif pemasok yang tepat untuk perusahaan adalah UD. Satriya Sugih Waras dengan nilai 0,59073, kemudian UD. Sari Alam (0,28194) dan UD. Arto Moro (0,12733).
Analisis Produktivitas Produksi Jamur Kancing (Agaricus bisporus) dengan Metode Objective Matrix (OMAX) Asminah, Asminah; Mu’tamar, Mohammad Fuad Fauzul; Purwandari, Umi
Rekayasa Vol 8, No 1: April 2015
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.279 KB) | DOI: 10.21107/rekayasa.v8i1.5351

Abstract

Jamur kancing (Agaricus bisporus) merupakan suatu tanaman yang saat ini sangat berkembang dan juga semakin pesat di Indonesia, oleh karena itu perlu dilakukan pengukuran produktivitasnya. Produktivitas adalah perbandingan output terhadap input.tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil pengukuran produktivitas produksi jamur kancing dengan metode OMAX serta usulan perbaikan produktivitas di PT. XXX. Semakin tinggi skor produktivitas yang dicapai maka semakin baik pula produktivitas yang dicapai perusahaan.Langkah-langkah pengukuran OMAX terdiri dari penetapan kriteria,perhitungan rasio performance, penentuan skor 10, penentuan skor 3, penentuan nilai skor 0, penentuan produktivitas realistis, penentuan skor, bobot, nilai, dan penentuan indeks produktivitas. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa produktivitas untuk masing-masing kriteria mengalami fluktuasi. Produktivitas terbaik yaitu kriteria bahan baku pada bulan Oktober dengan skor 5. Usulan perbaikan produktivitas dilakukan pada bulan November yang merupakan bulan selanjutnya dari periode yang diukur. Kata kunci : Jamur kancing (Agaricus bisporus), produktivitas, metode OMAX. Productivity Analysis of Cultivated Mushroom Production (Agaricus bisporus) with the Objective Matrix (OMAX) MethodAbstrakChampignon (Agaricus bisporus) production is a rapidly growing industry in Indonesia. This study aims to measure the productivity of champignon production using OMAX and to propose an improvement in productivity at PT XXX. The higher the score productivity achieved the better the productivity achieved by the company. The measures consist of the establishment of OMAX measurement criteria,  ratio calculation performance, the determination of the value of a score of 0,3, and 10. The determination of realistic productivity, scoring, weight, value, and the determination of productivity index. The results showed that the productivity of each criterion fluctuated. The highest productivity was in October with a score of 5, for raw material criteria. It was proposed to improve productivity in November.Keywords: Champignon mushrooms (Agaricus bisporus), productivity, OMAX method.