Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal

Systematic Review: Penurunan Nyeri pada Pasien Pasca Operasi Fraktur melalui Penggunaan Teknik Napas Dalam Romy Suwahyu; Roni Eka Sahputra; Rika Fatmadona
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i1.1085

Abstract

Salah satu penatalaksanaan fraktur adalah dengan operatif (pembedahan). Setelah dilakukannya tindakan pembedahan, pasien akan merasakan nyeri akibat insisi pembedahan . Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan teknik napas dalam terhadap penurunan nyeri pada pasien pasca operasi fraktur. Metode penelitian ini dimulai dari pencarian data menggunakan lima database yaitu Science Direct, Taylor & Francis Online (Tandfonline), Google Scholar, SAGE dan PubMed dengan rentang tahun 2014-2020 dengan jumlah 907 artikel. Artikel dicari dengan kata kunci “deep breathing AND postoperative AND fracture AND pain”. Ditemukan 12 artikel memenuhi kriteria yang dinilai menggunakan the JBI critical appraisal tools. Hasil telaah artikel yang telah dilakukan adalah penggunaan teknik napas dalam yang diberikan mampu mengurangi nyeri pada pasien pasca operasi fraktur. Prosedur teknik napas dalam yang bisa dianjurkan adalah adalah ciptakan lingkungan yang tenang, usahakan tetap rileks dan tenang, menarik napas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui hitungan 1,2,3, perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstremitas atas dan bawah rileks, anjurkan bernapas dengan irama normal 3 kali, menarik napas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara perlahan-lahan, membiarkan telapak tangan dan kaki rileks, usahakan tetap konsentrasi atau mata sambil terpejam, pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri, anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang. waktu penggunaan teknik napas dalam yang bisa dianjurkan untuk nyeri pada pasien pasca operasi fraktur adalah pada jam 1, 2, 4, 8, 12, 24 setelah operasi dan saat merasakan nyeri.
Pengalaman Fatigue dan Strategi Manajemen Gejala Pasien Penyakit Ginjal Stadium Akhir yang Menjalani Hemodialisa Dwi Nurul Salmi; Hema Malini; Reni Prima Gusty; Raveinal Raveinal; Hendri Budi; Rika Fatmadona
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 2 (2021): April 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i2.1252

Abstract

Fatigue merupakan salah satu gejala fisik utama yang paling banyak dikeluhkan oleh pasien penyakit ginjal stadium akhir yang menjalani hemodialisa sehingga mengakibatkan aktifitas dan keterbatasan hidup pasien yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien hemodialisa. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengalaman kelelahan dan strategi manajemen gejala pasien hemodialisa. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Sampel diambil dengan purposive sampling pada 6 partisipan yang dilakukan dengan wawancara semi terstruktur. Penelitian telah dilakukan di RSUP Dr. M. Djamil Padang pada bulan Januari 2020 sampai bulan Desember 2020. Terdapat tiga tema yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu sifat fatigue, keterbatasan akibat fatigue, dan cara mengatasi fatigue. Kesimpulan penelitian ini dapat memperjelas gambaran sifat kelelahan pasien sehingga perlunya intervensi terapeutik sehingga pasien mampu untuk melakukan manajemen gejala fatigue secara efektif yang disertai dengan penguatan sistem pendukung.