cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Pro Food
Published by Universitas Mataram
ISSN : 24431095     EISSN : 24433446     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Pro Food adalah jurnal yang mempublikasikan hasil-hasil penelitian ilmiah di bidang ilmu dan teknologi pangan serta aplikasinya dalam industri pangan. Jurnal Pro Food terbit dua kali dalam setahun, yaitu bulan Mei dan November. The aims of this journal is to provide a venue for academicians, researchers and practitioners for publishing the original research articles.
Arjuna Subject : -
Articles 181 Documents
The Study of Chemical and Organoleptic PropertiesTofu Nugget on Various Percentage In Additionto The Seaweed Porridge (Eucheuma cottoni): The Study of Chemical and Organoleptic Properties Tofu Nugget on Various Percentage In Addition to The Seaweed Porridge (Eucheuma cottoni Nurul Asriani; Nurhayati .; Yeni Sulastri
Pro Food Vol. 7 No. 1 (2021): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v7i1.150

Abstract

ABSTRACT Nugget is a form/kind of processed meat product made from ground meat with mold foursquare pieces and coated with seasoned flour. This study aims to determine seaweed porridge's effect on the chemical and organoleptic properties of tofu nuggets. The method used in this study was an experimental method by conducting experiments in the Laboratory. The design that used in this study was a Completely Randomized Design (CRD) with one factor treatment, namely the addition of seaweed pulp with 6 treatments in making tofu nuggets, namely P0 = 0% seaweed pulp (as a control), P1 = 10%, P2 = 20 %, P3 = 30%, P4 = 40%, P5 = 50%. The result of the Data from observational analysis using diversity analysis at a 5% significance level. If there is a significantly different treatment, further tests (BNJ) are carried out at the same real level. The study results show that the concentration of the addition of seaweed porridge significantly influences the chemical properties (water content and ash content) and organoleptic properties (color and taste) while for protein content, texture and aroma did not significantly affect. The best treatment was obtained at P5 treatment with water content (54.33%), ash content (6.53%), protein content (5.94%) with savoty taste, brown color, soft texture, and preferred aroma. ABSTRAK Nugget adalah suatu bentuk produk olahan daging yang terbuat dari daging giling yang dicetak dalam bentuk potongan empat persegi dan dilapisi dengan tepung berbumbu. Penelitian ini bertujuan untu mengetahui pengaruh penambahan bubur rumput laut terhadap sifat kimia dan organoleptik nugget tahu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan melakukan percobaan di Laboratorium. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan satu faktor yaitu penambahan bubur rumput laut dengan 6 perlakuan dalam pembuatan nugget tahu yaitu P0 = 0 % bubur rumput laut (sebagai control) , P1 = 10 %, P2 = 20 %, P3 = 30 %, P4 = 40 %, P5 = 50 %. Data hasil pengamatan analisa menggunakan analisa keragaman pada taraf nyata 5%. Bila ada perlakuan yang berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut (BNJ) pada taraf nyata yang sama. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi penambahan bubur rumput laut berpengaruh secara nyata terhadap sfat kimia (kadar air dan kadar abu) serta sifat organoleptik (warna dan rasa) sedangkan untuk kadar protein, tekstur dan aroma tidak berpengaruh secara nyata. Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan P5 dengan kadar air (54,33%), kadar abu (6,53%), kadar protein (5,94%) dengan rasa gurih, warna coklat, tekstur lembut dan aroma yang disukai.
TEKNOLOGI PRODUKSI NATA DE COCO BERBAHAN BAKU ORGANIK: Production Technology of Organic Nata De Coco Lucia Cecilia Mandey; Dantje Tarore; Jenny E.A. Kandou; Natasia M. Dumais
Pro Food Vol. 6 No. 2 (2020): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v6i2.139

Abstract

ABSTRACT Production research technology of nata de coco organic aims to find an alternative nitrogen source model to replace Urea Fertilizer (ZA) to produce quality nata de coco products and to implement this model in the community (UKM NATA de COCO). The benefit of this research is to produce quality nata de coco products and contain a source of fiber (dietary fiber). The quantitative Research Methods (laboratory experiments), with Phase I research carried out trough laboratory test with Treatment A = 10 liters of coconut water + 50 ml of bean sprouts extract; Treatment B = 10 liters of coconut water + 50 ml mung bean extract; Treatment C = basic ingredients of coconut water 10 liters + coconut milk 50 ml and Treatment D = basic ingredients of coconut water 10 liters + ZA Food Grade 20 grams + the palm tree sap and treatment E = basic ingredients of coconut water + ZA Non FOod Grade (control). The quality parameters of nata de coco studied were water content, rendemen, crude fiber content, thickness, color and weight of the pellicle. Next Phase II Research: Implementation of Alternative Nitrogen Substituted Urea Fertilizer (ZA) source models in Natural Cellulose Small Business (nata de Coco) in Airmadidi District, North Minahasa Regency. The results of the research: (1). Nitrogen sources are obtained from natural / organic ingredients such as: bean sprouts extract, green bean extract, coconut milk, as an alternative to Urea (ZA) fertilizer which can be used by bacteria Acetobacter xylinum to form natural cellulose pellicles, and a source of Acetobacter xylinum from the sap of the Enau tree. (2). A quality nata de coco product is obtained by providing a model for the use of “Food Grade” N sources in small businesses that produce nata de coco in Airmadidi District, North Minahasa Regency. Keywords: dietary fiber, nata de coco, organic ABSTRAK Penelitian Teknologi Produksi Nata De Coco Berbahan Baku Organik bertujuan untuk mendapatkan model sumber nitrogen alternatif pengganti Pupuk Urea (ZA) guna menghasilkan produk nata de coco yang berkualitas serta dapat mengimplementasikan model ini kepada masyarakat (UKM Nata de Coco). Manfaat penelitian ini guna menghasilkan produk nata de coco yang berkualitas dan mengandung sumber serat (dietary fiber). Metode Penelitian secara kuantitatif (eksperimen laboratorium), dengan Penelitian Tahap I dilakukan melalui uji laboratorium dengan Perlakuan A = bahan dasar air kelapa 10 liter + ekstrak tauge 50 ml; Perlakuan B = bahan dasar air kelapa 10 liter + ekstrak kacang hijau 50 ml; Perlakuan C = bahan dasar air kelapa 10 liter + santan kelapa 50 ml dan Perlakuan D = bahan dasar air kelapa 10 liter + ZA Food Grade 20 Gram + Nira Pohon Enau dan Perlakuan E = bahan dasar air kelapa + ZA Non Food Grade (Kontrol).Parameter kualitas nata de coco yang diteliti yaitu: kadar air, rendeman, kadar serat kasar, ketebalan, warna dan berat pelikel. Selanjutnya Penelitian Tahap II: Implementasi model sumber nitrogen alternatif pengganti Pupuk Urea (ZA) pada Usaha Kecil nata de coco di Kecamatan Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara. Hasil penelitian yang dihasilkan: (1). Diperoleh Sumber Nitrogen dari bahan alami/organik seperti : ekstrak tauge, ekstrak kacang hijau, santan kelapa, sebagai alternatif pengganti Pupuk Urea (ZA) yang dapat digunakan oleh bakteri Acetobacter xylinum dalam menmbentuk pelikel selulosa alami, dan sumber Acetobacter xylinum dari nira pohon Enau. (2). Diperoleh produk nata de coco yang berkualitas dengan memberikan model penggunaan sumber N “Food Grade” pada Usaha Kecil yang memproduksi nata de coco di Kecamatan Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara. Kata kunci: dietary fiber, nata de coco, organik
Inovasi Rengginang Sebagai Pangan Sumber Serat dengan Penambahan Rumput Laut Undari pinnatifida: Inovation of Rengginang as Food Source of Fiber with The Addition of Undaria pinnatifida Seaweed Istiqomaturrosyidah Istiqomaturrosyidah; Erni Sofia Murtini
Pro Food Vol. 7 No. 1 (2021): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v7i1.169

Abstract

Abstract Rengginang is a traditional Indonesian food that made from steamed glutinous rice, formed into round plates, dried and then fried. Rengginang can be modern food as a source of fiber with the adding of seaweed. The purpose of this study was to determine the effect of the subtitution of seaweed on the physical, chemical, and organoleptic quality of rengginang and to determine the concentration of seaweed which can make rengginang as a source of fiber. This research was conducted by using Randomized Block Design (RAK) with single factor that is subtitution of seaweeds with concentration 0, 5, 10, 15, 20, and 25%. The best treatment of rengginang was obtained from the subtitution of 15% seaweed with water content 10.94% (bk), evaporation of water 4.38%, and volume development 112.73%, and hedonic value which includes color 5.50; aroma 6,10; taste 6.00; and texture 5,7 Abstrak Rengginang merupakan makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari beras ketan yang dikukus, dibentuk lempengan bulat, dikeringkan kemudian digoreng. Penambahan bahan dari rumput laut digunaka untuk membuat rengginang memiliki kandungan serat yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan rumput laut terhadap kualitas fisik, kimia, dan organoleptik rengginang serta untuk mengetahui konsentrasi rumput laut yang dapat membuat rengginang sebagai sumber serat. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktor tunggal yaitu penambahan rumput laut pada konsentrasi 0, 5, 10, 15, 20, dan 25%. Rengginang perlakuan terbaik didapatkan dari penambahan rumput laut 15% dengan kadar air 10,94% (bk), penguapan air 4,38%, volume pengembangan 112,73%, serta nilai hedonik yang meliputi warna 5,50 (agak suka) ; aroma 6,10 (suka) ; rasa 6,00 (suka) ; dan tekstur 5,7 (agak suka).
The Characterization of Masin Rebon shrimp (Acetes indicus) as Sumbawa’s Traditional Fermented-Food: The Characterization of Masin Rebon shrimp (Acetes indicus) as Sumbawa’s Traditional Fermented- Food Chairul Anam Afgani; Ihlana Nairfana; Dinar Suksmayu Saputri; Lukman Azis; Baso Manguntungi; Shafwan Amrullah
Pro Food Vol. 7 No. 1 (2021): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v7i1.155

Abstract

ABSTRACT This research is conducted to determine the characteristics of Masin made from rebon shrimp with the addition of various Masin’s starter (Starmas). This is designed using completely randomized design with single factor; starter concentrations. Chemical characteristics (water, protein, pH value), sensories (color, texture, aroma, taste) and microbiological (total LAB) were observed. Data were analyzed by analysis of variance (p-value 5%) using Co-Stat Software any significant differences tested using Honestly Significant Differences Test (HSD). Total LAB is analyzed using qualitative method. The addition of various starter concentrations had a significant effect on water, protein, pH value, texture and taste preference level, but did not significantly affect on color and aroma. Total LAB in each treatment increased when the consentration of starter increased. The starter’s addition potentially change the chamical characteristics, sensories and microbioloical of Masin rebon shirmp. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa karakteristik masin udang rebon melalui berbagai konsentrasi pemberian starter masin (Starmas). Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap dengan faktor tunggal, yaitu penambahan konsentrasi starter. Parameter diamati adalah karakteristik kimia (protein, air, nilai, pH), sensoris (warna, aroma, tekstur, rasa) dan uji mikrobiologi (bakteri asam laktat). Data hasil penelitian kimia dan organoleptik dianalisis dengan analisis keragaman pada taraf nyata 5% dengan menggunakan software Co-Stat dan apabila ada pengaruh nyata maka dilakukan uji lanjut dengan uji Beda Nyata Jujur, sedangkan data mikrobiologi dianalisa menggunakan metode kuantitatif. Hasil penelitian memberikan bahwa penambahan berbagai konsentrasi starter memberiakan pengaruh nyata terhadap nilai kadar air, nilai kadar protein, nilai pH, tingkat hedonik tekstur dan rasa, namun tidak meberikan pengaruh nyata terhadap tingkat hedonik warna dan aroma. Jumlah bakteri asam laktat pada setiap perlakuan mengalami peningkatan dengan semakin banyaknya konsentrasi stater yang ditambahkan. Penambahan starter dapat memperbaiki karakteristik kimia, sensoris dan mikrobiologis pada masin udang rebon.
EVALUASI MUTU KOPI ROBUSTA DI KECAMATAN KARE KABUPATEN MADIUN JAWA TIMUR Choiroel Anam; Eny Muzayana; Rohmat Priya Atmaja; Didik Purnomo
Pro Food Vol. 6 No. 2 (2020): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v6i2.147

Abstract

ABSTRACT Coffee is a leading commodity in Madiun Regency, East Java, the area of coffee plantations in 2018 is 1,432 Ha with an average productivity of 769.63 kg / ha /year. This study aims to provide information on the physical, chemical, and microbiological quality characteristics of rice coffee, roasted coffee beans and evaluate the primary processing procedures for Mugi Lestari Farmer Group's coffee in Kare Village, Kare District, Madiun Regency. Evaluation of the quality of coffee rice is based on general and specific quality equirements according to SNI 01-2907: 2008. Organoleptic and chemical analysis of rice coffee and roasted coffee beans was carried out to see the state (smell, taste), moisture content, ash content, ash alkalinity, caffeine content, sugar content (reducing), insoluble solids, metal contaminants (Pb and Cu). Assessment of the physical quality of coffee beans shows that the robusta rice coffee produced at Poktan Mugi Lestari has quality according to SNI 01-2907-2008, especially for the parameters of the presence of insects, moisture content, impurities, and no found odor/mold. Physical quality of roasted coffee beans from Poktan Mugi Lestari when compared to SNI standards has a normal condition, both in terms of smell, taste, and appearance. Chemical parameters of roasted coffee bean samples are also in accordance with the general requirements for roasted coffee (SNI 01-2983-1992). The number of bacteria and molds is less than the maximum limit set. Assessment of physical, chemical, and microbiological quality of packaged coffee powder has a value in accordance with the SNI quality requirements, both for caffeine content, the amount of mold, and bacteria (ALT value), and water content. The primary coffee processing process at Poktan Mugi Lestari has been able to produce rice coffee in accordance with SNI requirements. Keywords: coffee, robusta, quality, kare madiun ABSTRAK Kopi merupakan komoditas unggulan di Kabupaten madiun Jawa Timur, Luas areal perkebunan kopi tahun 2018 di Kabupaten Madiun 1.432 Ha dengan produktivitas rata rata 769,63 kg/ha/tahun. Penelitian ini bertujuan memberikan informasi karakteristik mutu fisik, kimiawi, dan mikrobiologis dari kopi beras, kopi biji sangrai dan mengevaluasi prosedur pengolahan primer kopi Kelompok Tani Mugi Lestari di desa Kare, Kecamatan Kare, Kab Madiun, agar dihasilkan produk dengan mutu yang baik. Evaluasi mutu kopi beras didasarkan pada syarat mutu umum dan khusus sesuai SNI 01-2907:2008. Analisa organoleptik dan kimiawi kopi beras dan kopi biji sangrai dilakukan untuk melihat keadaan (bau, rasa), kadar air, kadar abu, kealkalian abu, kadar kafein, kadar gula (pereduksi), padatan tak larut dalam air, cemaran logam (Pb dan Cu). Penilaian mutu fisik biji kopi diketahui bahwa kopi beras robusta yang dihasilkan di Poktan Mugi Lestari memiliki mutu sesuai dengan SNI 01-2907-2008, khususnya untuk parameter keberadaan serangga, nilai kadar air, pengotor, dan tidak ditemukannya bau busuk/kapang. Keadaan mutu fisik biji kopi sangrai dari Poktan Mugi Lestari jika dibandingan dengan SNI 01-2983-1992 memiliki keadaan yang normal, baik dalam hal bau, rasa, dan penampakan. Parameter kimiawi biji kopi sangrai dalam penelitian juga sesuai dengan syarat umum kopi sangrai (SNI 01-2983-1992). Jumlah bakteri dan kapang kurang dari batas maksimum yang ditetapkan. Penilaian mutu fisik, kimiawi, dan mikrobiologis bubuk kopi yang dikemas memiliki nilai sesuai dengan persyaratan mutu SNI, baik untuk kadar kafein, jumlah kapang, dan bakteri (nilai ALT), dan kadar air. Proses pengolahan primer kopi di Poktan Mugi Lestari sudah mampu menghasilkan kopi beras yang sesuai dengan persyaratan SNI. Kata kunci: Kopi, Robusta, Mutu, Kare Madiun
PENGARUH PROPORSI DAMI NANGKA TERHADAP KARAKTERISTIK KIMIA, FISIK DAN ORGANOLEPTIK SELAI LEMBARAN NANAS: The Effect of Straw Jackfruit Proportion on the Chemical, Physical and Organoleptic Characteristics of Pineapple Slice Jam Ni Made Neni Parmiutari; Eko Basuki; Rucitra Widyasari
Pro Food Vol. 6 No. 2 (2020): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v6i2.156

Abstract

ABSTRACT This study aims to determine the chemical properties (moisture content, pH and total dissolved solid), physical properties (texture and color) and organoleptics (taste, color, aroma, texture) in the different formulation of slice jam from mixture straw jackfruit and pineapple. This study used a Completely Randomized Design (CRD) with 6 treatments and 3 time replications and analyzed using Analysis of Variance at the 5% level and followed by Least Significant Difference test at the 5% level. These treatments include P0 (100 % pineapple), P1 (80% pineapple: 20% straw jackfruit), P2 (65% pineapple: 35% straw jackfruit), P3 (50% pineapple: 50% straw jackfruit), P4 (35% pineapple: 65% straw jackfruit), dan P5 (20% pineapple: 80% straw jackfruit). Observations made on moisture content, pH, total dissolved solid, texture, color and organoleptic taste, color, texture and aroma (scoring and hedonic). The results showed that the P3 treatment (50% straw jackfruit: 50% pineapple) was the preferred treatment for the panelists on the parameters of color, taste, and texture with the characteristics of moisture content 23.35%, pH 4.86, total dissolved solids 32,46oBrix, L value 44.79 and Hue value 70.67o and brownish yellow color, slightly pineapple taste, chewy texture and pineapple aroma and slightly jackfruit aroma. Keywords: pineapple, slice jam, straw jackfruit ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat kimia (kadar air, pH dan total padatan terlarut), sifat fisik (tekstur dan warna) dan organoleptik (rasa, warna, aroma, tekstur) pada formulasi selai lembaran dari campuran dami nangka dan buah nanas yang berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 kali ulangan dan dianalisis menggunakan analisis keragaman (Analysis of Variance) pada taraf 5% dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil pada taraf 5%. Perlakuan diantaranya P0 (100 % buah nanas), P1 (80% buah nanas: 20% dami nangka), P2 (65% buah nanas: 35% dami nangka), P3 (50% buah nanas: 50% dami nangka), P4 (35% buah nanas: 65% dami nangka), dan P5 (20% buah nanas: 80% dami nangka). Pengamatan dilakukan terhadap kadar air, pH, total padatan terlarut, tekstur, warna dan organoleptik rasa, warna, tekstur dan aroma (skoring dan hedonik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P3 (50% dami nangka : 50% buah nanas) merupakan perlakuan yang agak disukai panelis pada parameter warna, rasa, dan tekstur dengan karakteristik kadar air 23,35%, pH 4,86, total padatan terlarut 32,46oBrix, nilai L 44,79 dan nilai Hue 70,67o serta warna kuning kecokelatan, agak berasa asam nanas, tekstur kenyal dan beraroma nanas dan sedikit beraroma nangka. Kata kunci: buah nanas, dami nangka, selai lembaran
KAJIAN MUTU KIMIA DAN ORGANOLEPTIK TELUR AYAM KAMPUNG DENGAN EKSTRAK ETANOL Sargassum crassifolium SEBAGAI ANTIMIKROBA ALAMI: Study of Chemical and Organoleptic Quality of Village Chicken Eggs With Ethanol Extract of Sargassum crassifolium As A Natural Antimicrobial moegiratul amaro; Mutia Devi Ariyana; Wiharyani Werdiningsih; Baiq Rien Handayani; Nazaruddin Nazaruddin; Sri Widyastuti
Pro Food Vol. 7 No. 1 (2021): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v7i1.187

Abstract

ABSTRACT The aim of this research was to determine the effect of the concentration and soaking time of Sargassum crassifolium ethanol extract as a natural antimicrobial on the chemical and organoleptic quality of native chicken eggs. This research was an experimental study using a factorial completely randomized design consisting of 2 factors, those were the concentration of the ethanol extract of S. crassifolium (0%, 20%, 40% and 60%) and the soaking time (30, 60 and 90 minutes). The results showed that soaking chicken eggs with ethanol extract of S. crassifolium had no significant effect on the pH of egg yolks and whites and flavour content egg. The best treatment was obtained from the soaking treatment with a concentration of 20% ethanol extract of S. crassifolium with soaking time for 60 minutes, where the appearance of a typical egg color and preferred by the panelists, the characteristic flavour egg shell and preferred by the panelists and the flavour of the egg contents which did not smell like seaweed and preferred by panelist. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan lama perendaman ekstak etanol Sargassum crassifolium sebagai antimikroba alami terhadap mutu kimia dan organoleptik telur ayam kampung. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu konsentrasi ekstrak etanol S. crassifolium (0%, 20%, 40% dan 60%) dan lama perendaman (30, 60 dan 90 menit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman telur ayam kampung dengan ekstrak etanol S. crassifolium memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap pH kuning dan putih telur dan aroma isi telur tetapi memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap kenampakan cangkang telur. Perlakuan terbaik diperoleh dari perlakuan perendaman dengan konsentrasi 20% ekstrak etanol S. crassifolium dengan lama perendaman selama 60 menit, dimana diperoleh kenampakan warna khas telur dan disukai panelis, aroma cangkang khas telur dan disukai panelis serta aroma isi telur yang tidak beraroma rumput laut dan disukai panelis.
MUTU YOGHURT SUSU KUDA LIAR DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KAYU MANIS PADA BERBAGAI KONSENTRASI: The Quality of Yoghurt Wild Horse Milk with the Addition of Sweet Wood Extract in Various Concentrations Siska Cicilia; Nazaruddin Nazaruddin; Siti Sarah Marnianti
Pro Food Vol. 7 No. 1 (2021): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v7i1.191

Abstract

ABSTRACT Objective of this research was to find out the quality of y Sumbawa wild horse milk yogurt added with cinnamon extract at various concentrations. This research used a single factor completely randomized design (CRD) with a concentration of cinnamon extract (P) consisting of 6 treatments, i.e. P1 (0%), P2 (2%), P3 (4%), P4 (6%), P5 (8%) and P6 (10%). The parameters observed were chemical quality (antioxidant activity, protein content and pH value), physical quality (viscosity and color), microbiological quality (total LAB) and organoleptic quality (color, aroma, taste, and thickness). The data from the observations were analyzed using Anova with a real level of 5% using Costat software. If there was a significant difference, a further Orthogonal Polynomial test carried out for chemical quality, HSD at a significant level of 5% for organoleptic quality, and microbiological quality were analyzed descriptively. The results showed that the addition of cinnamon extract affected the quality of the yogurt. The higher the concentration of cinnamon extract, the higher the antioxidant activity, protein content, viscosity, color, total LAB and the lower the pH value. The best quality of yogurt is produced with the addition of 10% cinnamon extract with 35.76% of antioxidant activity, 3.85% of protein content, 4.65 of pH value, 4,746.67 mPa.s of viscosity, color 62o of oHue value and 43,88 of lightness value, 8,2 x 109 CFU/ml of LAB total in accordance with the quality requirements of yoghurt based on SNI 2981: 2009 as well as organoleptics acceptable to the panelists. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu yoghurt susu kuda liar Sumbawa yang ditambahkan dengan ekstrak kayu manis pada berbagai konsentrasi. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal adalah konsentrasi ekstrak kayu manis (P) yang terdiri atas 6 perlakuan, yaitu P1 (0%), P2 (2%), P3 (4%), P4 (6%), P5 (8%) dan P6 (10%) yang diulang sebanyak 3 kali. Parameter yang diamati yaitu mutu kimia (aktivitas antioksidan, kadar protein dan nilai pH), mutu fisik (viskositas dan warna), mutu mikrobiologi (total BAL) dan mutu organoleptik (warna, aroma, rasa, dan kekentalan). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan Anova dengan taraf nyata 5% dengan menggunakan software Costat. Apabila terdapat perbedaan nyata, maka dilakukan uji lanjut Polynomial Orthogonal untuk mutu kimia, uji lanjut BNJ pada taraf nyata 5% untuk mutu organoleptik, dan mutu mikrobiologis dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak kayu manis mempengaruhi mutu yoghurt. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak kayu manis, maka semakin meningkat aktivitas antioksidan, kadar protein, viskositas, warna, total BAL serta semakin rendah nilai pH. Mutu yoghurt terbaik dihasilkan dengan penambahan 10% ekstrak kayu manis dengan aktivitas antioksidan 35,76%, kadar protein 3,85%, nilai pH 4,65; viskositas 4746,67 mPa.s; warna dengan nilai ˚Hue 62˚ dan nilai lightness sebesar 43,88; total BAL 8,2x109 CFU/ml yang sesuai dengan persyaratan mutu yoghurt berdasarkan SNI 2981:2009 serta organoleptik yang dapat diterima oleh panelis.
KEMASAN PINTAR PENDETEKSI KESEGARAN BUAH SEMANGKA POTONG DARI EKSTRAK KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.): Smart Packaging for Detection of Sliced Watermelon Freshness from Sappan Wood Extracts (Caesalpinia sappan L.) Muhammad Ardiyansyah Suryanegara; Mulia Winirsya Apriliyanti; Irene Ratri Andia Sasmita; Ainun Karimatun Nisa
Pro Food Vol. 6 No. 2 (2020): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v6i2.140

Abstract

ABSTRACT Many supermarkets which sell the packaged-sliced watermelons use plastic styrofoam wrap. Moreover, to determine the freshness or quality of the packaged-sliced watermelons needs the packaging technology that cannot not only function as packaging, but can also give information regarding the change of the packaged foodstuffs which is known as smart packaging. This research aims to determine the color stability of the smart packaging that contains sappan wood extracts and the relationship of packaging color change to deterioration of sliced watermelon viewed from the characteristics of total solids, total acids, and pH during storages. The results show that the color change of smart packaging containing sappan wood extracts, from red into orange was in line with the decreasing of total solids, pH, and the increasing of total acid of sliced watermelon for 2 days. On 2nd days, total solids value decreased from 8.70 obrix to 5.60 obrix, while the total acid value increased from 2.24% to 4.72%, this conditions was in accordance with the decreasing of pH value from 6.04 to 4,43 of sliced watermelons. Keywords: Sappan wood Extract, smart packaging, Slice watermelon. ABSTRAK Banyak supermarket yang menjual semangka potong yang dikemas menggunakan styrofoam berplastik wrap. Untuk mengetahui kesegaran atau kualitas semangka potong dalam kemasan, diperlukan teknologi pengemasan yang tidak hanya berfungsi sebagai wadah, tetapi juga dapat memberikan informasi tekait perubahan bahan pangan yang dikemas yang dikenal dengan kemasan pintar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kestabilan warna kemasan pintar yang mengandung ekstrak kayu secang dan hubungan perubahan warna kemasan dengan penurunan mutu semangka potong yang dilihat dari karakteristik nilai total padatan, total asam, dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya perubahan warna kemasan pintar yang mengandung ekstrak kayu secang dari merah menjadi oranye seiring dengan penurunan nilai total padatan, peningkatan nilai total asam, dan penurunan nilai pH dari semangka potong selama 2 hari. Pada hari ke-2 nilai total padatan menurun dari 8,70 obrix menjadi 5,60 obrix, sedangkan nilai total asam meningkat dari 2,24% menjadi 4,72%, hal ini sejalan dengan menurunnya nilai pH dari 6,04 menjadi 4,43 pada semangka potong yang diamati. Kata kunci: Ekstrak kayu secang, Kemasan pintar, semangka
PENGARUH KONSENTRASI STARTER BAKTERI Lactobacillus plantarum TERHADAP BEBERAPA KOMPONEN MUTU TEPUNG PORANG (Amorphophallus oncophyllus): The Effect of Lactobacillus plantarum Bacteria Starter Concentration on Some Quality of the Porang Flour (Amorphophallus oncophyllus) Ade Irma Juliana; moegiratul amaro; Nazaruddin Nazaruddin
Pro Food Vol. 6 No. 2 (2020): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v6i2.136

Abstract

ABSTRACT This study aims to determine the effect of Lactobacillus plantarum bacterial starter concentration on some quality of the porang flour. This study used experimental design one-factor Completely Randomized Design (CRD) consisted of BAL concentration (KB) of Lactobacillus plantarum with 6 treatments which is 0%, 5%, 10%, 15%, 20% and 25%. Each of treatment were repeated three times to obtain 18 unit samples. Data from observations were analyzed using analysis of variance (Analysis of Variance) at 5% significance level using Co-stat software. If there are significant differences, a further Polynomial Orthogonal and Honestly Significant Difference (BNJ) test is performed at a level of 5%. The parameters observed included pH value, protein content, water content, yield, total lactic acid bacteria, organoleptic parameters of color and aroma (hedonic and scoring). The results showed that the concentration of Lactobacillus plantarum bacterial 20% was the best treatment in producing porang flour, pH value 5.72, protein content 6.49%, yield 9.33%, total lactic acid bacteria 6.66 log CFU / g and color rather brown and slightly acidic aroma and somewhat preferred by panelists. Keywords: Porang flour, starter concentration, Lactobacillus plantarum ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus plantarum terhadap beberapa komponen mutu tepung porang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yakni konsentrasi BAL (KB) jenis Lactobacillus plantarum dengan 6 perlakuan yaitu 0%, 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 18 unit percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis keragaman (Analysis of Variance) pada taraf nyata 5% menggunakan software Co-stat. Apabila terdaapat beda nyata, dilakukan uji lanjut Polynomial Orthogonal dan Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Adapun parameter yang diamati meliputi nilai pH, kadar protein, kadar air, rendemen, total bakteri asam laktat, parameter organoleptik warna dan aroma (hedonik dan scoring). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi strater bakteri Lactobacillus plantarum 20% merupakan perlakuan terbaik dalam menghasilkan tepung porang nilai pH 5,72, kadar protein 6,49%, rendemen 9,33%, total bakteri asam laktat 6,66 log CFU/g serta warna agak coklat dan aroma agak asam serta agak disukai panelis. Kata Kunci: Tepung porang, konsentrasi starter, Lactobacillus plantarum

Page 9 of 19 | Total Record : 181